Anak SD Tetap Boleh Belajar Bahasa Inggris

[Klipingku Friends]

Dengan diterapkannya kurikulum 2013, ada tetap menyimpan kesan agak mendalam " Bahasa Inggris SD Dihapus". Pemahaman dan pengertian serupa memang tidak bisa disalahkan. Hal ini terkait karena sosialisasi masih terus berjalan dan belum menjangkau seluruh pelosok Nusantara. Kalau para guru pun masih berpendapat demikian, apalagi masyarakat umum yang tidak berkecipung dalam dunia pendidikan. Pernah suatu hari saya minta komentar,pendapat atau masukan kepada seorang teman ketika saya memulai membuat  laman KLIKU yang sedang mulai saya tulis ternyata dia langsung mencibir, "Ah buat apa repot-repot, kan udah dihapus".

Banyak hal-hal baik yang dikehendaki dapat tercapai dengan perbaikan kurikulum maka memang sebaiknya kita tidak memandang secara parsial terhadap suatu keputusan. Memberikan posisi pelajaran Bahasa Inggris bukan mata pelajaran wajib, sama sekali bukan menghapus. Menghapus berarti ada pelarangan terhadap kegiatan belajar menggunakan Bahasa Inggris atau mengajarkan Bahasa Inggris. Tidak demikian posisinya, namun justru lebih memberi ruang yang luas bagi anak-anak untuk menguasai materi pelajaran wajib lebih mendalam dan luas pemahamannya tanpa menanggung kewajiban yang lebih berat lagi,

Lebih dari itu, posisi Bahasa Inggris sendiri, yang sudah tidak wajib tetap bisa dipelajari oleh anak-anak, misalnya melalui ekstrakurikuler. Guru Bahasa Inggris sendiri, dengan posisi yang demikian sebenarnya akan lebih leluasa untuk menuangkan kreativitasnya, sehingga yang ekstra pun bisa bisa memberi kontribusi lebih mengembangkan kemajuan belajar anak-anak. Desain pembelajaran yang lebih menantang dan menarik bagi anak-anak bisa dibawa untuk lebih mendorong pencapaian kurikulum kita.