Salom,
Sdr/i terkasih dalam Yesus Kristus.
Kita patut bersyukur, atas kelahiran LEMSAKTI sebagai salah satu alat Tuhan di tengah-tengah masyarakat kita. LEMSAKTI lahir didasari oleh adanya kerinduan bahwa Negara melaksanakan sepenuhnya hak-hak dasar setiap warga negara sebagaimana diatur dalam UUD 1945. Namun, dengan segala kesadaran Pemerintah mengakui belum sanggup memenuhinya dan tanggung jawab negara itu kembali dilimpahkan kepada warga negara untuk bersama-sama membangun bangsa mencapai dan memenuhi tujuan sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, LEMSAKTI yang merupakan lembaga bentukan Pemerintah melalui Kementerian Agama RI khususnya Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, telah disahkan dan kemudian ditetapkan menjadi lembaga yang sah menerima dan mengelola serta memberdayakan sumbangan keagamaan.
Sumbangan keagamaan ini bila disumbangkan kepada LEMSAKTI dapat dipergunakan sebagai biaya atau pengurang penghasilan bruto dalam perhitungan pajak penghasilan. Dengan demikian bahwa pajak yang dibayarkan akan berkurang sebanding dengan besarnya sumbangan yang diberikan dan tarif pajak yang berlaku untuk Wajib Pajak yang menyumbang tersebut.
Sumbangan tentu banyak sumbernya. Selain Badan dan Orang Pribadi yang menjadi Subyek Pajak, sumbangan dapat diperoleh dari Pemerintah melalui alokasi APBN maupun Pemerintah Daerah melalui alokasi APBD. Sumbangan yang sangat besar volumenya walaupun secara parsil kecil adalah sumbangan masyarakat. Sumbangan masyarakat dapat kita peroleh melalui berbagai cara, misalnya menempatkan kotak-kotak sumbangan di tempat-tempat yang mudah dan sering dijangkau dan tempat berkumpul atau lalu lalang dari masyarakat itu.
Sumbangan itu kita gunakan untuk menunaikan tugas negara yaitu mensejahterakan rakyat. Pengertian sejahtera cukup luas, secara sederhana adalah terpenuhinya seluruh kebutuhan manusia. Secara iman Kristiani, kita mengenal unsur manusia terdiri dari Roh, Jiwa, dan Tubuh. Supaya sejahtera tentu semua kebutuhan dari ketiga unsur ini dapat dipenuhi. Ada banyak perincian dan detail kebutuhan dari setiap unsur, tentu melebihi 5 kebutuhan dasar yang dicanangkan oleh Maslow. Kami menghitung, secara holistik minimal ada 36 jenis kebutuhan yang harus dipenuhi supaya seorang manusia mencapai sejahtera sempurna. Proporsi masing-masing kebutuhan itu berbeda dari satu orang kepada orang yang lain, tetapi harus ada dalam setiap orang.
Ke 36 kebutuhan itu kemudian LEMSAKTI tuangkan dalam lingkaran LEMSAKTI, yaitu supaya sejahtera seseorang harus bebas dari bencana, mempunyai sumber penghasilan yang berkelanjutan, dia harus cerdas, dia adalah seorang yang prima, dan tentunya dia haruslah menjadi manusia rohani yang sempurna. Hendaklah kamu sempurna karena Bapamu juga sempurna.
Demikianlah diskusi awal untuk kita bawa sebaga pembangkit semangat dan inspirasi serta kerinduan untuk berbuat bagi bangsa, negara, rakyat dan kemuliaan Yang Maha Kuasa.
Pengurus Nasional LEMSAKTI
