Sekedar berbagi cerita, sebelum pergantian milenimum, ada masa para pengguna linux saling mengenal hanya dengan alamat email dan nama (yg belum tentu benar), walaupun ada yg sudah kopdar. Tapi masih dapat saling mendukung dan berkontribusi. No strings attached. bisa jadi karena belum semeriah sekarang.
Ketika sudah mulai ramai, lebih banyak ide dan keinginan; serta kepentingan. Di Padang, ketika kepentingan tersebut tidak dapat dipertemukan, walaupun mengusung nonprofit, saya berpendapat: kenapa tidak masing2 kelompok pengguna/tim bebas berjalan dijalur masing2? Bukankah user group di Padang bukan sebuah cabang dari linux.or.id yg harus ada satu atau dalam jumlah terbatas di satu kota. lagipula, hanya karena rekomendasi di sebuah majalah seseorang menjadi kontak person untuk berdiskusi tentang linux, tidak menjadikan orang itu perwakilan resmi linux di daerah tsb, bukan?
Tidak berarti juga berbeda tim akan saling membenci, melainkan adalah dapat saling berkontribusi secara positif dengan cara masing2. Toh, kapanpun diinginkan dan memungkinkan, masih dapat ngumpul bareng untuk bertukar pikiran/pengalaman atau bahkan untuk bergabung kembali.
Ada yg sempat berkomentar, "mirip sel teroris". Hehehe, memang, tapi dg tujuan, semangat/filosofi yg berbeda.
Yang mau komersil, ya bikin perusahaan yg pada prinsipnya entitas yg berbeda dg user group. Kalau perusahannya mau menjadi sponsor tanpa syarat, tentu akan jadi kabar baik. Barangkali kalau dulu di Linux.or.id, bung Atiep dan Priyadi dg indoglobal-nya.
Bukan berarti tidak sepakat dg satu kelompok besar yg produktif.
Terima kasih.
Salam,
jimmy
Riza <muhamm...@gmail.com> wrote:
> 1. Masalah yang dihadapi KPLI dimanapun
> - anggota kurang peduli dengan KPLI, setiap saat hanya menunjuk
> (baca:mengharapkan) pengurus
> - dana
> - tempat
> - ada banyak anggota yang militan, tapi seringkali ada beberapa pihak
> yang merasa iri (kenapa dia2 terus)
> - ada banyak prasangka dengan anggapan memanfaatkan KPLI untuk profit
> sekelompok orang
> 2. beberapa trik
> - Harus ada tokoh panutan, kita punya banyak lho, bang harry, bang
> ephi, bang jimmy, ko paul, bang donal, mas harinto
> - Tidak perlu mewajibkan uang kas
> - selalu tuntut kontribusi dari anggota, bukan uang, bukan cuma ide,
> tapi konkrit, kontribusi dan usaha apa yang mereka bisa lakukan untuk
> meningkatkan aktifitas KPLI
> - yang penting itu bukan ngomong doang, silahkan datang ke KPLI
> (secara fisik bukan online) dan buktikan apa yang kamu bisa
> - seringkali menjalankan pola "YANG PUNYA IDE, YANG MENJALANKAN"
> - dana bisa didapatkan dari acara2, donasi dari anggota dan pihak lain
> - komunitas adalah organisasi yang fluid, tidak kaku dan tidak butuh
> aturan yang terlalu mengekang, bahkan KLAS sampai saat ini tidak punya
>AD/ART, orang memang bukan organisasi baku kok, namanya juga komunitas.
> - yang penting dari komunitas adalah unsur SOSIAL nya, tidak
>terkecuali KPLI, jadi sebisa mungkin harus sering ngumpul, berdiskusi
>dan
>mengerjakan banyak hal, bahkan tidak butuh IT sekalipun. INI KENYATAAN,
> bahkan mereka malah sering hanya mengadakan acara mancing bareng atau
> sepeda bareng
> - KPLI harus selalu eksis, caranya BUAT ACARA, BUAT KERJASAMA,
> ngumpul di suatu tempat yang tetap
> - di KLAS dan KPLI bogor, para anggota malah dapat kerjaan dari KPLI,
> bukan berarti KPLI itu penyalur tenaga kerja :D, intinya, jangan
>mau kalah
> bersaing dengan anggota lain, kalau ada potensi kerjaan. kalau porsi
> kerjaannya besar, ya yang dapet kerjaan juga mustiny bagai2 sama
>teman yang
> lain, jangan lupa kontribusinya buat KPLI juga, harus buat
>aturan main yang
> jelas kalau jelas2 tawarannya untuk KPLI
> - Usaha yang dilakukan pribadi dengan pribadi ga usah dikait2kan
> dengan KPLI, ga perlu dibahas di milis, grup facebook atau jalur
>komunikasi
> publik lainnya, bahas aja lewat japri
> - butuh yang muda2 untuk maju di acara2, bukan yang senior2, yang
> senior cukup di belakang aja
>
>
>Wah banyak ya? rasanya masih banyak lagi deh, tapi cukup sekian dulu,
>mudah2an pelajaran lain bisa kita ambil nanti saat ILC 2012 di Malang.
>mudah2an yang terbaik buat KPLI dan maju terus. sekian dan terimakasih
>
>
>--
>Muhammad Riza Nurtam
>muhamm...@gmail.com
>mr...@staff.politanipyk.ac.id <mr...@politanipyk.ac.id>
>http://udariza.wordpress.com
>http://mriza.staff.politanipyk.ac.id
>Professional IT Freelancer
>Registered Linux User #403370
>
>--
>-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
>Anda menerima pesan ini karena anda tergabung ke grup KPLI Padang pada
>Google Groups.
>Untuk mengirim pesan ke grup ini silahkan kirim email ke
>kpli-...@googlegroups.com
>Untuk keluar dari group, kirim email ke
>kpli-padang...@googlegroups.com
>Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi
>http://groups.google.com/group/kpli-padang?hl=en
BismillahirrahmanirrahimSaya mau cerita sedikit. hampir setahun yang lalu, saya sengaja bertandang ke rumah Pak Yan Marshus Bachtiar di Bogor. Beliau adalah salah seorang sesepuh KPLI Bogor. walaupun begitu beliau ini tulen putra Payakumbuh, sebelumnya saya pernah bertemu pak yan ini di Parabek sekitar tahun 2005 (kalau tidak salah) pada saat itu sedang gencar2nya pembahasan BITV (Bukittinggi IT Village), saya sudah lupa apakah waktu itu ada bang ephi atau tidak. apa abang hadir waktu itu bang?
gagasan ini dibahas oleh Minang-IT yang merupakan milis bentukan dari milis Rantaunet yang sudah hadir lebih dulu, bahkan saya sudah pernah baca transkrip (dicetak) dari rantaunet sekitar tahun 1997.Long story cut short. saya tidak akan cerita panjang lebar masalah minang-it.
saya ingin sekali menarik pelajaran dari komunitas KPLI di daerah lain di nusantara ini. karena kebetulan saya sedang di Bogor waktu itu, jadilah saya main ke rumah salah satu dedengkotnya. ternyata apa yang terjadi?? hampir sama dengan di Padang, KPLI bogor itu mengaku "Semua acara yang kami jalankan bisa dikatakan kacau, walaupun di luar dianggap sukses, namun manajemen nya kacau". salah satu pelajaran menarik dari ota-ota kami waktu itu adalah, BUTUH AKTIFIS MILITAN untuk menjalankan komunitas. ada banyak kesamaan dengan kondisi kita, SUSAHNYA MENGUMPULKAN DANA, KURANGNYA TENAGA dsb. tapi kenapa mereka bisa tetap eksis??
Hari ini (Sabtu 31 maret 2012) menjelang akhir kisah april mop kenaikan harga BBM. saya ikut acara cangkru'an (http://cangkruan.klas.or.id/), saya secara pribadi mendatangi para pengurus KLAS dan memperkenalkan diri sebagai perwakilan KPLI Padang dan ngobrol tentang banyak hal, padahal waktu itu sesinya door prize (sedih, melewatkan pertanyaan yang saya tau semua jawabannya, padahal hadiahnya hosting gratis dari jagoanhosting, dan accesories notebook). saya kembali ingin menarik pelajaran. KLAS ini satu2nya KPLI yang punya acara rutin tiap bulan baik free atau berbayar. dan mereka tetap mengaku "SEMUA ACARA DIJALANKAN DENGAN MANAJEMEN YANG KACAU" tapi tetap eksis! amazing!saya tanya, apa yang membuat mereka bisa? jawabannya banyak sekali dan saya senang bisa dapat jawabn itu. setelah saya rangkum dari kedua pertemuan saya dengan dua komunitas linux ini, saya bisa merinci beberapa hal
- Masalah yang dihadapi KPLI dimanapun
- anggota kurang peduli dengan KPLI, setiap saat hanya menunjuk (baca:mengharapkan) pengurus
- dana
- tempat
- ada banyak anggota yang militan, tapi seringkali ada beberapa pihak yang merasa iri (kenapa dia2 terus)
- ada banyak prasangka dengan anggapan memanfaatkan KPLI untuk profit sekelompok orang
- beberapa trik
- Harus ada tokoh panutan, kita punya banyak lho, bang harry, bang ephi, bang jimmy, ko paul, bang donal, mas harinto
- Tidak perlu mewajibkan uang kas
- selalu tuntut kontribusi dari anggota, bukan uang, bukan cuma ide, tapi konkrit, kontribusi dan usaha apa yang mereka bisa lakukan untuk meningkatkan aktifitas KPLI
- yang penting itu bukan ngomong doang, silahkan datang ke KPLI (secara fisik bukan online) dan buktikan apa yang kamu bisa
- seringkali menjalankan pola "YANG PUNYA IDE, YANG MENJALANKAN"
- dana bisa didapatkan dari acara2, donasi dari anggota dan pihak lain
- komunitas adalah organisasi yang fluid, tidak kaku dan tidak butuh aturan yang terlalu mengekang, bahkan KLAS sampai saat ini tidak punya AD/ART, orang memang bukan organisasi baku kok, namanya juga komunitas.
- yang penting dari komunitas adalah unsur SOSIAL nya, tidak terkecuali KPLI, jadi sebisa mungkin harus sering ngumpul, berdiskusi dan mengerjakan banyak hal, bahkan tidak butuh IT sekalipun. INI KENYATAAN, bahkan mereka malah sering hanya mengadakan acara mancing bareng atau sepeda bareng
- KPLI harus selalu eksis, caranya BUAT ACARA, BUAT KERJASAMA, ngumpul di suatu tempat yang tetap
- di KLAS dan KPLI bogor, para anggota malah dapat kerjaan dari KPLI, bukan berarti KPLI itu penyalur tenaga kerja :D, intinya, jangan mau kalah bersaing dengan anggota lain, kalau ada potensi kerjaan. kalau porsi kerjaannya besar, ya yang dapet kerjaan juga mustiny bagai2 sama teman yang lain, jangan lupa kontribusinya buat KPLI juga, harus buat aturan main yang jelas kalau jelas2 tawarannya untuk KPLI
- Usaha yang dilakukan pribadi dengan pribadi ga usah dikait2kan dengan KPLI, ga perlu dibahas di milis, grup facebook atau jalur komunikasi publik lainnya, bahas aja lewat japri
- butuh yang muda2 untuk maju di acara2, bukan yang senior2, yang senior cukup di belakang aja
Wah banyak ya? rasanya masih banyak lagi deh, tapi cukup sekian dulu, mudah2an pelajaran lain bisa kita ambil nanti saat ILC 2012 di Malang. mudah2an yang terbaik buat KPLI dan maju terus. sekian dan terimakasih
--
Muhammad Riza Nurtam
muhamm...@gmail.com