cara agar interview tidak gugup

9 views
Skip to first unread message

robig firli

unread,
Sep 8, 2021, 2:27:29 PM9/8/21
to jasa bangun rumah

Ketika melamar kerja, dipanggil interview saja sudah menjadi suatu kebahagiaan tersendiri. Karena, merasa kemampuan kamu dipertimbangkan. Harapannya, bisa lolos hingga diterima bekerja. Tapi, begitu bersiap dan datang memenuhi panggilan interview, rasa gugup menyerang. Akibatnya, pikiran malah blank dan, kadang, tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan saat interview kerja tadi.

baca juga cara memperkenalkan diri saat interview yang membuat kamu cepat diterima kerja : https://sejarahdanpengetahuanumum.blogspot.com/2021/09/cara-memperkenalkan-diri-saat-interview.html

Detak jantung meningkat, tangan berkeringat, duduk terasa tidak nyaman adalah tanda-tanda sedang gugup. Menurut Dr. Sherry Benton, pendiri dan Chief Science Officer konsultan psikologi TAO Connect, kepada Glassdoor, menjelaskan bahwa rasa gugup saat interview kerja bisa terjadi pada siapa pun, fresh graduate atau yang telah berpengalaman. Penyebabnya, kapan pun, ada tekanan memberikan kesan baik pada orang lain.

Tekanan tersebut, tambah Sherry, sebenarnya baik karena membuat kita bersemangat tampil optimal saat interview. Ketika tekanan dirasa meningkat, otak pun memproduksi sinyal stres yang tinggi. Muncul rasa gelisah atau gugup yang tinggi juga dan bisa mengacaukan pikiran kita saat bercakap-cakap dengan pewawancara. Akibatnya, jadi kesulitan menjawab atau tidak tahu apa jawaban dari sebuah atau beberapa pertanyaan saat interview kerja.

Bila hal tersebut terjadi, atasi dengan beberapa cara menjawab pertanyaan saat interview kerja berikut.

1. Tenangkan diri

Tidak bisa menjawab? Hal paling pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Tarik napas dan bilang pada diri sendiri bahwa tidak apa-apa tidak tahu jawabannya. Tidak ada yang bisa diubah, cuma perlu melaluinya, sambil memikirikan jawaban terbaik.

Bila kamu tidak tenang, pengaruhnya pada fisik kamu. Tekanan darah dan denyut jantung meningkat, kamu pun merasa tertekan sehingga tidak bisa berpikir jernih. Dampaknya, kamu malah memberikan jawaban yang tidak berkualitas (makin salah).

2. Jangan jawab “tidak tahu”

Hindari menjawab “tidak tahu”, apalagi jika diucapkan tanpa dipikirkan dulu. Tapi, jangan juga coba-coba mengarang jawaban. Pewawancara bisa tahu, loh, kalau kamu berbohong atau mengada-ada.

3. Tanyakan lagi

Ada kemungkinan kamu tidak bisa menjawab pertanyaan saat interview karena tidak mendengar dengan jelas atau memahami pertanyaannya. Minta pewawancara untuk mengulang atau klarifikasi pertanyannya lagi. Kemudian, perhatikan dan pahami pertanyaannya, siapa tahu ada detail-detail yang bisa membantu kamu menjawab.

4. Sebutkan yang kamu ketahui

Sebenarnya, tidak masalah jika kamu hanya mengetahui sedikit saja jawaban dari pertanyaan pewawancara. Jelaskan sambil berkata bahwa hal tersebut adalah sepengetahuan kamu. Hal tersebut lebih baik daripada menjawab tidak tahu atau berbohong. Bisa jadi, begitu menjawab yang diketahui, malah mendapatkan jawaban yang diperlukan.

5. Jelaskan cara mencari jawabannya

Tidak tahu jawabannya bukan berarti tidak dijawab atau dibiarkan begitu saja. Jelaskan pada pewawancara bahwa kamu sedang berusaha cari jawabannya. Kemudian, sebutkan proses atau cara kamu cari jawabannya.

Contohnya, jika diminta menghitung sesuatu tapi kamu lemah dalam hal hitung-menghitung, kamu bisa berkata,” Saya tidak bisa menghitung hal tersebut di luar kepala, tapi perhitungan tersebut saya pikir memang cara menemukan jawabannya. Untuk itu, akan lebih mudah kalau saya menggunakan kalkulator untuk menemukan jawabannya.”

Pewawancara menanyakan pertanyaan yang susah karena lebih ingin melihat proses kamu berpikir mencari jawabannya. Kadang, proses berpikir tersebut lebih penting dari jawabannya. Perusahaan ingin melihat inisiatif dan cara kamu mencari solusi terhadap suatu masalah, alih-alih bergantung pada orang lain.

6. Akui ketika benar-benar tidak tahu

Memang, pada poin sebelumnya, disebutkan jangan sampai berkata tidak tahu. Tapi, ada pengecualian, nih. Jika jawabannya memang definitif, misalnya, makna sebuah istilah, hal terbaik adalah mengaku kamu tidak tahu. Pasalnya, jawabannya bakal sulit dijelaskan dengan kata-kata sendiri.

Tapi, jelaskan dengan kalimat seperti ini: “Pertanyaan yang bagus, tapi, mohon maaf, saya tidak mengetahui jawabannya secara pasti. Untuk itu, setelah interview ini, saya akan mencari jawabannya dan menghubungi Bapak/Ibu untuk memberikan jawabannya.” Artinya, kamu mau berusaha mencari tahu.

7. Kirim email untuk follow-up

Menyambung dari nomor enam, setelah sesi interview selesai, langsung cari jawabannya dan kirimkan melalui email kepada pewawancara. Namun, pastikan kamu hanya menjawab pertanyaan yang, saat sesi interview, pewawancara tahu kamu tidak dapat menjawabnya. Jika kamu memperoleh jawaban lain tapi sudah memberikan jawaban pada sesi interview tadi, jangan kirim lagi jawaban tersebut. Bisa-bisa, pewawancara merasa kamu mengada-ada.

Ingat, jangan mengirimkan email dengan isi, “Mohon maaf, ternyata saya memang tidak tahu jawabannya.” Tapi, sampaikan bahwa setelah memperoleh waktu dan berpikir, kamu telah menemukan jawabannya (lalu sebutkan jawabannya dalam email tersebut).

Walaupun masih pada tahap awal, sesi interview perlu dilakukan dengan sedikit trik yang cerdas untuk menampilkan kesan baik pada pewawancara. Semoga, setelah itu, kamu bisa lanjut pada proses penerimaan karyawan selanjutnya.

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages