Nelayan Sape Tewas Ditembak Polisi Taman Nasional Komodo

8 views
Skip to first unread message

edy sutrisno

unread,
Apr 5, 2012, 12:14:09 AM4/5/12
to kolabo...@googlegroups.com
Nelayan Sape Tewas Ditembak Polisi Taman Nasional Komodo
Tribunnews.com - Selasa, 27 Maret 2012 16:48 WIB

Laporan Wartawan Pos Kupang, Jumal Hauteas
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO - Naas dialami Anwar. Nelayan asal Sape,
Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat ini tewas ditembak polisi kehutanan
Taman Nasional Komodo (TNK), Senin (26/3/2012) sekitar pukul 12.15 WITA.
Tiga rekan Anwar, yakni Ucok (13), Arifudin (15) dan Abdul Muis (18)
menderita luka tembak di kaki, lengan dan ibu jari kaki. Sementara, empat
nelayan lainnya, Jaharudin (18), Arifin (30), Arhama dan Riyan selamat.
Nelayan ditembak delapan polisi TNK karena kedapatan mengebom ikan di
perairan laut Loh Seloka, sebelah barat Pulau Komodo, termasuk dalam
kawasan TNK di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Delapan nelayan itu menggunakan satu perahu motor berkapasitas muatan 1,5
ton. Juragan perahu, Anwar meninggal di tempat setelah peluru dari pistol
Metralium (PM) 1-A1 yang digunakan politi TNK bersarang di lehernya.
Nelayan yang luka-luka dan selamat kini diamankan polisi TNK di Labuan
Bajo.
Ucok yang mengalami luka tembak, saat ditemui di Puskesmas Labuan Bajo,
Selasa (27/32012) dini hari, menjelaskan, saat petugas TNK mendekat lalu
memberikan tembakan peringatan sebanyak dua kali, juragan kapal Anwar
langsung menggerakkan perahu motor meninggalkan lokasi pengeboman ikan.
Namun karena perahu motor kalah cepat sehingga Speed Boat yang digunakan
polisi TNK merapat dari sisi kanan perahu motor. Polisi TNK langsung
menembak leher Anwar sehingga dia meninggal.
Saat itu mesin perahu langsung mati. Perhau oleng. Karena ketakutan, Ucok
bersama teman-temannya tiarap di dalam perahu.
Menurut Ucok, polisi TNK yang sudah berjarak sekitar 10 meter, terus
menembak ke arah perahu mereka. Peluru menembus body perahu dan mengenai
kaki, ibu jari dan lengan kanan Ucok, Arifudin dan Abdul Muis.
Hal senada dituturkan Ryan (15), saat ditemui Mapolres Manggarai Barat,
Selasa (27/3/2012) dini hari.
Ryan mengaku, mereka sudah tiga kali bom ikan di kawasan tersebut,
menghasilkan ikan sebanyak satu box.
Menurut Ryan, saat mendengar tembakan peringatan petugas, mereka sedang
merakit bom untuk diledakan lagi.
Seorang polisi TNK yang ikut menembak nelayan, mengatakan, apa yang
dilakukan sudah sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP).
Polisi yang tidak mau namany disebutkan, menjelaskan, nelayan melakukan
perlawanan. Mereka berniat melempar bom kearah petugas sehingga petugas
menembaki nelayan.
"Mereka baru saja selesai melakukan pemboman, dan sesuai dengan SOP,
terhadap pelaku kita hendak melakukan sweeping utk penggeledahan. Namun
pelaku mencoba melarikan diri dengan dua boatnya dan hendak melawan dengan
mencoba menabrak speed boat, dan melempar bom ke arah petugasm" jelas
polisi TNK itu.
Menurutnya, nelayan tidak mau menyerah. Terjadi pengejaran kurang lebih
dua jam meski telah diberikan tembakan peringatan.
"Kami berhasil melumpuhkan pelaku sebanyak delapan orang. Satu orang tewas
dan tiga orangmenderita luka tembak," katanya.

Editor: alfons nedabang | Sumber: Pos Kupang <http://pos-kupang.com/>
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat
m.tribunnews.com

dicko rossanda

unread,
Apr 5, 2012, 1:03:53 AM4/5/12
to kolabo...@googlegroups.com

Kita tunggu perkembangan selanjutnya ...

--
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "pengelolaan kolaborasi taman nasional" dari Grup Google.
Untuk mengeposkan pesan ke grup ini, kirim email ke kolabo...@googlegroups.com.
Untuk berhenti berlangganan dari grup ini, kirim email ke kolaborasi-t...@googlegroups.com.
Untuk opsi selengkapnya, kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/kolaborasi-tn?hl=id.

Teguh Indra Jati

unread,
Apr 7, 2012, 10:53:13 PM4/7/12
to kolabo...@googlegroups.com
sadis jg kejadiannya...
dilema...jg

SPTN 3 TNTP

unread,
Apr 8, 2012, 9:13:26 PM4/8/12
to kolabo...@googlegroups.com
sangat di sayangkan,resiko berat petugas lapangan.

Pada 8 April 2012 09:53, Teguh Indra Jati <indr...@gmail.com> menulis:
sadis jg kejadiannya...
dilema...jg
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages