Dear,
Debian? Bagus itu. Tapi untuk Pemula, saran aq lebih baik pakai turunannya (misalnya: Linux Mint atau Ubuntu) karena relatif "LEBIH MUDAH" n kalau sebelumnya terbiasa dengan windows, coba dulu Linux Mint.
Debian sendiri, menurut aq pelan-pelan saja atau bisa juga dijadikan second choice dengan melakukan instalasi dual OS (linux linux) jika memungkinkan. Bukan apa-apa, sekedar untuk 'membiasakan' diri menggunakan sistem operasi Linux. Baru setelah tau (ndak perlu sampai paham banget). seluk-beluk linux OS, bisa mulai dengan Debian.
Dari pengalaman aq dengan adik2 PKL yg di sekolahnya memang diajarkan Debian, banyak yg masih gelagapan ketika harus mengimplementasikan kasus tertentu di 'medan' yang sebenarnya. Jangankan untuk permasalahan2 jaringan (sesuai dengan jurusan yg mereka tekuni [TKJ]), bahkan untuk 'penyesuaian' repositori dan instalasi aplikasi firefox misalnya. Mereka msh harus buka2 banyak blog di Google (hehe.... sah-sah saja sebetulnya. Tetapi buat aq itu jadi 'memperlambat' proses pemahaman, karena pada linux OS - siapapun - sedikitnya tetap harus 'berkenalan' dengan CLI/Console/Terminal).
So.... kira-kira begitu. aq sendiri, meskipun 'pegangan' sehari-hari adalah linux OS. Tetapi karena bekerja di toko komputer yang 90% konsumennya adalah pengguna windows. Tetap ndak bisa benar2 meninggalkan windows (
![](https://groups.google.com/group/klub-linux-bandung/attach/5d36bf19cfbc4bd1/33A.gif?part=0.1)
sedih juga rasanya ya?) bukan karena ndak suka windows, tapi lebih karena ndak mampu beli. Ups!.... ngelantur nih. Ya sudahlah. Pokoknya untuk saat ini, catatan aq tentang Debian (Linux OS) ya cuma begitu-itu.
Semoga bermanfaat.
Kind Regards,