Fwd: Memalukan!!! BKSDA jual telur penyu

22 views
Skip to first unread message

hendry pramono

unread,
Aug 3, 2009, 1:47:16 AM8/3/09
to kehutan...@googlegroups.com


---------- Pesan terusan ----------
Dari: Goar Nasotottu <luat...@yahoo.com.au>
Tanggal: 3 Agustus 2009 10:49
Subjek: [rimbawan-interaktif] Memalukan!!! BKSDA jual telur penyu
Ke: rimbawan-...@yahoogroups.com


 



Hola,
Beralasan untuk biaya operasional, BKSDA Kalbar jual telur penyu. Lha, apa bedanya BKSDA yang ini dengan para pencuri telur penyu? Lalu, semiskin itukah negara ini? Atau, itu hanya alasan yang dicari-cari?
 
Dulu, dengan iming-iming akan ada bantuan dari donor, negara ini berkomitmen menambah sekian juta ha lagi kawasan konservasi. Lha, kalau memang benar alasan di atas, inikah "efek" tambahan kawasan konservasi tersebut?
 
 
Horas,
Goar
-----------------------------
 
Waduh, Petugas BKSDA Jual Telur Penyu
Seekor penyu hijau (Chelonia mydas) betina berdiameter satu meter membuat sarang dan bertelur di pesisir pantai Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Senin (31/7). Populasi penyu di daerah itu terancam akibat perburuan dan penjualan telur.
/
    Senin, 3 Agustus 2009 | 08:45 WIB

    PALOH, KOMPAS.com - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat menjual ribuan telur penyu untuk membiayai operasional Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Padahal, mereka direkrut untuk mengawasi dan mengelola penangkaran penyu.

    Kondisi ini ironis mengingat penyu dan telurnya merupakan satwa yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Ketentuan dalam undang-undang itu menyebutkan, pelaku yang mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan, atau memiliki telur dan atau sarang satwa yang dilindungi bisa dikenai hukuman pidana penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp 100 juta.

    Penjualan telur penyu oleh karyawan lepas di Taman Wisata Alam (TWA) Tanjung Belimbing diakui Furqon, Kepala Resor KSDA Kecamatan Paloh yang membawahkan TWA Tanjung Belimbing, Sabtu (1/8). Penjualan berlangsung sejak BKSDA mengelola penuh TWA Tanjung Belimbing Januari 2009.

    ”Sebagian telur ditangkarkan, sebagian lagi dijual untuk membiayai penangkaran penyu dan ongkos orang yang menjaga di TWA,” kata Furqon.

    Menurut Furqon, inisiatif penjualan telur penyu muncul dari Latif, karyawan lepas yang direkrut BKSDA untuk menjaga kawasan TWA yang memiliki panjang pantai sekitar 10 kilometer. Latif selanjutnya mempekerjakan 8 orang untuk menjaga penangkaran dan berpatroli mengambil telur-telur dari sarang penyu di pantai, baik yang berada di dalam TWA maupun di luar TWA.

    Latif memberikan laporan bulanan kepada Furqon tentang jumlah telur yang ditetaskan, tetapi tidak memberikan laporan jumlah telur yang dijual. ”Semua dikelola Latif. Kepala Seksi KSDA Singkawang (yang membawahkan TWA Tanjung Belimbing) dan Kepala BKSDA juga mengetahuinya,” kata Furqon.

    Latif yang ditemui secara terpisah mengakui menjual sebagian telur penyu untuk upah dirinya dan 8 anak buahnya serta membeli ikan untuk pakan tukik (anak penyu). Ia mengambil honor Rp 700.000 setiap bulan, sedangkan 8 karyawannya digaji Rp 300 untuk setiap butir telur yang diambil dari sarang penyu.

    ”Terpaksalah kami jual sedikit-sedikit karena tidak ada pendanaan. Setiap akhir bulan dijual, untuk menggaji tenaga yang mengambil telur di pantai dan menjaga penangkaran,” katanya.

    M Zaini, tenaga yang dipekerjakan Latif, mengatakan, pada musim penyu bertelur bulan April-Juli dapat dikumpulkan sekitar 200 butir telur setiap malam. Saat ditemui, Sabtu dini hari, Zaini tengah mencari telur penyu di pantai.

    Telur yang ditangkarkan dan dilaporkan Latif ke Resor KSDA Paloh setiap bulan maksimal hanya 2.000 butir.

    Warga pernah tiga kali melapor kepada polisi tentang praktik penjualan telur penyu oleh Latif dan kelompoknya. Namun, laporan itu belum ditanggapi.

    Seperti diberitakan sebelumnya, sebagian besar telur penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata) hasil perburuan di Kecamatan Paloh, Sambas, dijual dan diselundupkan ke Serawak, Malaysia (Kompas, 29/7). (WHY)



    Sumber : KOMPAS
    __._,_.___
    Silahkan lihat file r-i di:
    http://yahoogroups.com/group/rimbawan-interaktif
    klik messages
    terimakasih
    Recent Activity
    Visit Your Group
    Give Back

    Yahoo! for Good

    Get inspired

    by a good cause.

    Y! Toolbar

    Get it Free!

    easy 1-click access

    to your groups.

    Yahoo! Groups

    Start a group

    in 3 easy steps.

    Connect with others.

    .

    __,_._,___

    0845055p.jpg
    reg_sains.gif

    Daniel Tambunan

    unread,
    Aug 7, 2009, 1:37:06 AM8/7/09
    to kehutan...@googlegroups.com
    Kalau BKSDA Kalbar jual telur penyu itu biasa aja ngk usah trus waduh BKSDA Jual telur penyu?? kayak ibu2 aja kamu... baru telur penyu aja kamu dah repot apa telur penyumu yg dijual sama BKSDA itu???? dikalbar itu banyak telur penyu dimakan anjing tiap hari dari pada gk dimanfatin mending dimanfaatin sama mereka BKSDA buat nambah uang rokok dan kopi tau... kalau mereka jual kayu itu baru kamu protes itu pun buat beli lauk pauk kan gk apa2 bukan kayu kita koq yg dijual... kalau Gubernur/bupati Bengkulu morotin perkebunana kamu tak protes,, protesmu selalu melenceng...


    Dari: hendry pramono <hendry.s...@gmail.com>
    Kepada: kehutan...@googlegroups.com
    Terkirim: Senin, 3 Agustus, 2009 12:47:16
    Judul: [MilisBDH] Fwd: Memalukan!!! BKSDA jual telur penyu


    Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini!

    ali ant

    unread,
    Oct 20, 2013, 7:45:13 AM10/20/13
    to kehutan...@googlegroups.com
    Daniel : ah ,, itukan alasan anda saja ( air kopi ,rokok ,n sbgnya ) . bilang saja mau memperkaya diri ... memangnya anda tidak di gajih oleh negara . kalau memang mencari uang rokok ,bisa cari kerja sampingankan ?
    orang seperti andalah ,yang merusak bangsa ...
    Reply all
    Reply to author
    Forward
    0 new messages