Rafflesia kemumu

16 views
Skip to first unread message

riki rahmansyah

unread,
Nov 16, 2017, 6:16:26 AM11/16/17
to kehutanan-unib
Bengkulu (Antara) - Peneliti bunga rafflesia dari Universitas Bengkulu, Agus Susatya, menemukan spesies baru rafflesia di Hutan Lindung Boven Lais, Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, yang diberi nama Rafflesia kemumu.

"Satu lagi jenis Rafflesia sp dari Bengkulu berhasil kami deskripsikan dan sudah dipublikasi sebagai jenis baru yang kami beri nama Rafflesia kemumu," kata Agus di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan Rafflesia kemumu mirip dengan Rafflesia gadutensis, terutama dalam hal ukuran bunga saat mekar.

Namun, ada perbedaan warna, di mana jenis Rafflesia gadutensis lebih merah dan Rafflesia kemumu lebih oranye.

Identifikasi dan deskripsi, kata Agus, dimulai awal Januari 2016. Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Utara, Riki Septian, sebagai yang pertama kali memperhatikan keunikan Rafflesia kemumu.

"Jenis yang umumnya mekar di Bengkulu Utara adalah Rafflesia gadutensis tapi Riki sudah menduga ada yang berbeda dengan jenis yang sedang mekar," kata dosen Jurusan Kehutanan Universitas Bengkulu itu.

Atas informasi dari Riki yang namanya dimasukkan menjadi satu dari tiga penemu Rafflesia kemumu, Agus mulai meneliti bunga tersebut dan menemukan lebih dari enam perbedaan dengan Rafflesia gadutensis.

Perbedaan pertama, ada pada warna bunga saat mekar. Rafflesia gadutensis lebih merah, sedangkan Rafflesia kemumu oranye.

Perbedaan morfologi ada pada bintik pada kelopak atau perigon, bintik di diaphragma bagian atas, susunan bintik pada dua lingkaran di windows dekat bukaan diaphragma, tipe dan penyebaran ramentanya, dan jumlah anther atau perisai.

Jenis Rafflesia kemumu mempunyai lobus perigon berwarna oranye sampai oranye gelap, bintil kecil mengelilingi bintil besar, dan 23 prosesi yang berbentuk kerucut dengan ujung yang membulat, tersusun dalam dua lingkaran masing-masing 15 dan 7, serta satu prosesi di tengah cakram.

Publikasi tentang Rafflesia kemumu sudah diterbitkan dalam jurnal ilmiah Phytotaxa pada 14 November 2017.

Keberadaan rafflesia jenis baru itu, menurut Agus, menjadi momentum untuk mengangkat nama Kemumu yang merupakan wilayah tempat tumbuh bunga langka itu sekaligus melestarikan kawasan hutan Bengkulu yang menyimpan kekayaan flora dan fauna unik.

Dengan penemuan jenis baru itu, hingga saat ini ada lima jenis Rafflesia sp yang tumbuh di hutan Bengkulu, yakni Rafflesia arnoldii, Rafflesia gadutensis, Rafflesia bengkuluensis , Rafflesia hasselti, dan yang terbaru Rafflesia kemumu. ***3***

https://bengkulu.antaranews.com/berita/46949/peneliti-universitas-bengkulu-temukan-rafflesia-kemumu

https://bengkulu.antaranews.com/berita/46964/tiga-rafflesia-agus-susatya

Risqi

unread,
Nov 16, 2017, 6:23:17 AM11/16/17
to kehutan...@googlegroups.com
Mantap.. Nemu terus..

--
--
INGAT: Hapus bagian yang tidak perlu saat membalas pesan!
http://groups.google.com/group/kehutanan-unib

---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "Kehutanan UNIB" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke kehutanan-unib+unsubscribe@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

riki rahmansyah

unread,
Nov 16, 2017, 6:24:52 AM11/16/17
to kehutanan-unib
Kata Beliau masih ada kemungkinan akan ditemukan jenis baru lagi bang

Risqi

unread,
Nov 16, 2017, 6:27:14 AM11/16/17
to kehutan...@googlegroups.com
Bisa jadi.. Bengkulu unik soalnya.. Beda kabupaten, beda iklim..

Hendry Pramono

unread,
Nov 17, 2017, 6:15:19 AM11/17/17
to kehutanan-unib
sptnya DNA test lebih menarik nih, klo dari penampakan fisiologi mungkin berbeda satu sama lain padahal sama. spa tau bukan spesies baru. bisa kontak ini dan free klo bisa loby

http://web.eijkman.go.id/
Best regard
Hendry Pramono

Phone   : +62 13 98826 796  
              +62 58 83855 343
FB        : Hendry Pramono
Twt       : @hendrymono
Linkedin: hendry pramono
Skype   : hendry.mono1

riki rahmansyah

unread,
Nov 18, 2017, 5:18:37 AM11/18/17
to kehutanan-unib
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages