Bisnis Anak Muda Ini Bangkit Lagi Setelah Kena Wedus Gembel Merapi

4 views
Skip to first unread message

Sulastama Raharja

unread,
Mar 8, 2012, 8:23:37 PM3/8/12
to alum...@googlegroups.com, kawasa...@googlegroups.com, eka priast. p., yuni...@gmail.com
Bisnis Anak Muda Ini Bangkit Lagi Setelah Kena Wedus Gembel Merapi
Rista Rama Dhany

Naluri seorang pengusaha selalu jeli melihat peluang, itulah yang
menjadi jalan sukses Decky Suryata, pria asli Klaten Jawa tengah. Ia
kini berhasil memasarkan brownies 'limbah' dari buah salak pondoh
dengan laba bersih lebih dari Rp 50.000.000/tahun.

"Kenapa 'limbah' karena salak pondoh di Sleman Yogyakarta sangat
berlimpah, bahkan sangking banyaknya, salak pondoh sampai dijadikan
pupuk kompos karena tidak laku di jual," kata Decy kepada
detikFinance, Senin (5/3/2012).

Dikatakan Decy, padahal di luar Yogyakarta, salak pondoh sangat
diminati masyarakat, bahkan harganya cukup mahal, tapi disini seperti
'sampah'.

"Atas dasar itu, saya memikirkan bagaimana 'sampah' ini bisa jadi
'emas', muncu lah ide dijadikan makanan seperti cake, sirup dan
bakpia, apalagi bakpia isi salak belum ada di daerahnya yang terkenal
juga dengan makanan khas bakpia-nya," tutur pemuda kelahiran 1983 ini.

Tapi masalahnya, kata Decky, dirinya tidak punya keahlian membuat
cake, sirup apalagi bakpia. "Tak patah arang, saya bersama istri saya
cari-cari resep, mulai cari di-internet, resep warisan keluarga.
Dengan berbagai macam percobaan akhirnya ketemu resep andalan dan
rahasia brownies dan bakpia dari buah salak pondoh," ujarnya.

Tahun 2008, Decky dan istrinya pun mulai coba-coba memasarkan brownies
dan bakpianya tersebut mulai dari tetangga sampai teman kuliahnya.
Saat itu Decky masih kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah
Mada (UGM).

"Waktu itu modal yang ada hanya sekitar Rp 4 juta, itu-pun sebagian
hasil pinjaman. Dari modal itu, saya dan istri dibuat beli mixer,
baskom, oven kecil dan bahan baku pendukung. Dengan berbagai resep
dari internet, resep orang tua, buku dan lain-lain di mix," tutur
Decky.

Ia mengaku sempat putus asa, karena beberapa kali percobaan gagal
terus, sementara bahan baku makin menipis. "Tapi kami tidak mau
menyerah, akhirnya dapat adonan dan hasil brownies yang pas, sari
salak terasa dilidah dan menarik. Dari resep itu, kami keliling ke
tetangga, keluarga dan kerabat. Alhamdulillah responnya bagus dan
laku, dengan hasil penjualan tersebut kami putar lagi beli buat beli
bahan dan dijual lagi," terangnya.

Bahkan kebun salak pondoh milik sendiri saat ini tak bisa memenuhi
kebutuhan olahan brownies. Padahal dahulu hasil buahnya hanya
dijadikan pupuk kompos pada 2008-2009. Produk salak olahannya kini
makin beragam seperti bakpia salak, dodol salak, sirup salak dan
lainnya.

"Susah kalau saya harus tambah luas kebun salak saya, beli? Bisa juga,
tapi saya lebih berpikir lebih baik membina petani salak yang banyak
di daerah tempat tinggal saya di Danikerto, Jawa Tengah," kata Decky.

Hingga akhir 2009 dirinya sudah memiliki 5 petani binaan. Namun sukses
yang didapat Decky saat itu harus berakhir saat bencana Gunung Merapi
pada Oktober 2010 menerjang desanya.

"Kebun kami dan kebun petani binaan serta harta lainnya porak poranda
diterjang wedus gembel (awan panas) dari gunung Merapi," ujar Decky.

Habis semua hasil jerih payahnya, namun Decky bukan lah pengusaha yang
mudah putus asa. Dengan harta yang tersisa dia dan istrinya mulai
menata kembali hidup dan usahanya.

"Tinggal melanjutkan saja yang kemarin, resep andalan sudah ada,
pelanggan setia tetap setia, dan kebun kita perbaiki kembali, dan
sampai hari ini, semua berjalan seperti semula, usaha brownies salak
pondoh terus maju," katanya.

Tahun 2011 laba bersih usaha Decky tersebut sudah mencapai sekitar Rp 50 juta.

Saat ini dirinya sudah mempunyai 'showroom' brownies setara 3 (tiga)
ruko berlantai 2 yang dengan luas lapangan parkir yang dapat menampung
5-7 bus besar.

Brownies salak pondoh dan bakpia andalan Decky tersebut diberi nama
Salaka dengan nama toko Terminal Sukses. Brownies Salaka sendiri
dijual Rp 30.000 per kotak dan Bakpia salaka dibandrol Rp 25.000.

Decky pun membuka peluang bagi yang ingin menjalin kerjasama
dengannya. Anda berminat?

Decky Suryata

Danikerto, RT 01 RW 07, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik,
Sleman, Jogjakarta.

(rrd/hen)

http://finance.detik.com/read/2012/03/05/105000/1857790/480/bisnis-anak-muda-ini-bangkit-lagi-setelah-kena-wedus-gembel-merapi

--
tomo TGL' 93
~ KagamaVirtual is here, there, everywhere, anywhere ... For everyone"
:) .. http://kagamavirtual.com/ ~

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages