Sabtu, 7 November 2015 | 02:44 WIB
Puluhan Rumah di Padalarang Dihantam Banjir Bandang, 4 Hancur
Bandung Oche Rahmat N.
POJOKJABAR.com, PADALARANG – Sejumlah warga berotong royong membersihkan
material lumpur yang memenuhi rumah di Kampung Ciampel RT 05/RW 03 Ds.
Ciampel, Kec. Padalarang, KBB, Jumat (6/11), setelah rumah mereka diterjang
banjir bandang yang terjadi pada hari Jumat pukul 00.00 WIB. Tidak ada
korban jiwa pada peritiwa tersebut namun mengakibatkan 30 rumah tertimpa
lumpur.
Banjir lumpur menerjang Kampung Ciampel, RT 2/RW 5, Desa Laksanamekar,
Kecamatan Padalarang, KBB, Kamis (5/11/2015) sekitar pukul 00.30 WIB.
Lumpur berasal dari proyek pembangunan kompleks perumahan yang berada di
seberang Jln Raya Batujajar-Cimareme.
Kejadian tersebut menimpa empat rumah milik Oih juhara ,63, yang dihuni dua
jiwa, rumah milik Asep Sudrajat ,55, dihuni delapan jiwa, rumah Euis Jaenah
,45, dihuni enam jiwa, dan rumah milik Dadang ,60, dihuni empat jiwa, empat
rumah tersebut mendapatkan kerusakan paling parah.
Salah seorang warga yang rumahnya terkena banjir Yayan ,39, menuturkan,
dirinya menyadari air masuk pada saat jam 01.00 dini hari, setelah aliran
air menjadi besar dan masuk ke segala penjuru arah, dirinya mengaku
langsung kaget dan langsung segera lari membawa ketiga anaknya menuju keluar.
“Begitu pintu dibuka air berserta lumpur dan batu langsung masuk saya
berserta keluarga langsung diam diluar selama beberapa menit tidak bisa ke
jalan raya karena air yang begitu deras turun menuju rumah,” ujarnya kepada
wartawan disela-sela membersihkan sisa banjir lumpur setinggi 20 senti
meter, Jumat (06/11/2015).
Selain itu dirinya merasa sedih karena, sulitnya mendapatkan air bersih
yang masih kering akibat musim kemarau. Susahnya air bersih membuat yayan
kesulitan dalam membersihkan isi rumah yang masih berisi lumpur tersebut.
“Susah air bersih, jadi mau membersihkan rumah dari sisa lumpur sulit, dan
juga khawatir apabila nantinya mempengaruhi kesehatan. Ya saya saat ini
siaga apabila nanti akan hujan lagi,” ungkapnya.
Selain itu warga lainnya, Olih, mengatakan, sebelum banjir bandang
menerjang hujan deras turun sejak pukul 21.00 WIB. Dua jam kemudian
terdengar suara bergemuruh yang berasal dari seberang jalan, tepatnya di
lokasi proyek perumaan PT. Huni Karya Parahyangan. “Saya yang waktu itu
baru saja mau tidur curiga dengan terdengarnya suara bergemuruh itu.
Penasaran, saya melihat dari jendela ternyata banjir yang membawa material
lumpur sedang bergerak ke arah rumah,” kata Oih di lokasi kejadian, Jumat
(6/11).
Dengan cepat banjir lumpur itu menerjang jalan raya dan menyerang ke
pemukiman penduduk. Warga lainnya pun yang mendengar suara bergemuruh sudah
berada di luar rumah.
“Kejadian cepat sekali memhuat kami tidak sempat menyelamatkan
barang-barang. Ketinggian lumpur yang masuk ke dalam rumah lebih dari satu
mata kaki, sementara di luar tinggi lumpur hampir mencapai setengah meter,
” paparnya.
Sementara Camat Padalarang, Slamet Nugraha mengatakan, atas kejadian
tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, puluhan Kepala Keluarga (KK)
mengalami kerugian materi lantaran barang-barang dan sebagian rumah warga
terkena dampak dari jebolnya penampungan air tersebut. “Yang terkena dampak
itu ada 30 rumah, tapi yang paling parah cuma satu rumah ambruk,” kata Slamet.
Pascakejadian tersebut, warga yang terkena dampak langsung dipertemukan
dengan Juandan salah satu pemilik lokasi Galian C tersebut yang dimediasi
oleh pihak Muspika setempat. Dalam pertemuan yang digelar di bale Desa
Laksana mekar itu, pihak perusahaan yakni PT. Huni Karya Parahyangan
bersedia memberikan ganti rugi akibat jebolnya penampungan air tersebut.
“Sudah disepakati biaya pembersihan lumpur dari rumah milik warga itu
sebesar Rp 500 ribu rupiah/KK. Selain itu, aset warga seperti barang-barang
berharga, juga akan di ganti rugi pula oleh perusahaan dengan harga sesuai
barang yang rusak,” ungkapnya.
Adapun, untuk antisipasi terjadinya jebol kembali penampungan air tersebut,
lanjut Slamet, pihak perusahaan pada hari ini pula akan membuat penampungan
air dan drainase di sekitar lokasi galian yang rencananya akan dibangun
property tersebut. “Itu kan mau di bikin property, jadi sekalian pihak
perusahaan membuat drainase juga,” jelasnya. Tak ada korban jiwa dalam
kejadian itu, namun masyarakat menderita kerugian materi cukup besar.
(RadarBandung/bie)
http://jabar.pojoksatu.id/bandung/2015/11/07/puluhan-rumah-di-padalarang-dihantam-banjir-bandang-4-hancur/