Ilmuwan Australia: Gempa Aceh 2004 Ubah Medan Gravitasi Bumi
27 Oct 2015 | 11:42 WIB
Pakar geodesi Australia Professor Shin-Chan Han mengatakan kejadian gempa
di Aceh pada 26 Desember 2004 telah mengubah medan gravitasi Bumi, dan
perubahan itu masih terus berlangsung hingga saat ini.
Prof. Han yang keturunan Korea Selatan kini bermukim di Kota Newcastle, New
South Wales, setelah beberapa tahun bekerja untuk badan antariksa AS, NASA.
Risetnya berfokus pada dampak gempa dan bencana alam lainnya pada perubahan
yang terjadi di Bumi.
Minat Prof. Han ini dipicu oleh kekagumannya pada teknologi global
positioning systems (GPS). Ia kemudian menggeluti minatnya melalui PhD di
bidang geodesi, yaitu studi tentang bentuk Bumi, daya dan perputaran gravitasi.
Begitu selesai kuliah, dia kemudian bekerja untuk NASA di tahun 2006. Di
sana Prof. Han menjadi bagian dari misi satelit GRACE (Gravity Recovery and
Climate Experiment.
"Saya bertugas menganalisa data satelit GRACE. Dengan pengukuran satelit,
kami bisa memastikan gelombang laut di bawah es antartika," katanya.
"Kami bisa menghitung berapa banyak air yang tertampung di wilayah seperti
Amazon, dan bagaimana air tersebut bergerak ke laut," jelasnya.
Dengan menggunakan data GRACE Prof. Han kemudian beralih meneliti perubahan
gravitasi Bumi akibat gempa besar dan tsunami.
Di tahun 2004 gempa mengguncang Aceh pada kekuatan 9,1 Skala Ritcher. Saat
itu, diperkirakan sedikitnya 30 km kubik air berpindah tempat akibat gempa,
sehingga memicu tsunami yang mengakibatkan ratusan ribu orang meninggal dunia.
Prof. Han menganalisis data dari kejadian itu, beserta data dari gempa dan
tsunami di Jepang tahun 2010.
"Gempa (di Aceh) itu telah mengubah medan gravitasi dan masih terus terjadi
hingga saat ini. Kita masih menyaksikan dampak dari perlambatan (perputaran
Bumi) akibat gempa tersebut," tutur Prof. Han.
Akibatnya cukup mengejutkan, baik secara positif maupun negatif.
"Kami menunjukkan bahwa pengukuran gravitasi berdasarkan satelit bisa
dipergunakan untuk mempelajari fenomena fisik di Bumi," katanya.
"Kami mengukur tingkat kenaikan permukaan laut yaitu 3 mm pertahun, serta
menghitung jumlah bongkahan es yang mencair di kutub," jelasnya.
"Jumlahnya sangat besar. setiap tahun kita kehilangan lapisan satu giga ton
es di Alaska," tambah Prof. Han.
Prof. Han kini bekerja di University of Newcastle, dengan fokus riset pada
fenomena global. Termasuk terjadinya perubahan di Padang Pasir Great Sandy
di Australia Barat.
"Kita bisa memahami apa yang terjadi di Australia dengan cara memahami apa
yang terjadi di tempat lain," katanya.
http://www.tempo.co/read/abc/2015/10/27/20151027114242/ilmuwan-australia-gempa-aceh-2004-ubah-medan-gravitasi-bumi