[Discuss]Komponen biaya pengeluaran software house

343 views
Skip to first unread message

Muhammad Fauzil Haqqi

unread,
Nov 21, 2010, 9:24:13 PM11/21/10
to it-project...@googlegroups.com

Halo all..

Mau diskusi aja nih, dengan topik biaya pengeluaran software house. Saya belum punya software house sih, jadi sekalian cari ilmu di sini. Kebetulan habis ikut kuliah entrepreneur di kampus, tentang biaya pengeluaran.

Nah, pengeluaran kalo di software house itu apa aja ya? Apa bisa dibagi dalam kategori biaya rutin dan biaya per project? Jika memang demikian, bagaimana pengaturan anggaran dan sebagainya?

Kalau di list, beberapa komponen biaya yang selalu ada:
- gaji karyawan
- akses internet
- operasional kantor (atk, listrik, air, dkk)
- hosting n domain
- bunga (kalo hutang)

Semoga para suhu berkenan sharing.. :)

--
haqqi

http://haqqi.net
*sent from my android phone*

Martinus Johan Wahyudi

unread,
Nov 21, 2010, 9:39:32 PM11/21/10
to it-project...@googlegroups.com
Iyak itu betul, secara minimal, pokok pengeluaran ada di situ.
tapi, please..please, sekali lagi pertimbangkan arus cash flow anda.
tentukan arah bisnis anda dulu, dan pertimbangkan arus pemasukannya.
 
Karena bila berbasis 100% proyek, anda harus betul2 paham risiko pembiayaan proyek. Karena itu milis ini ada :D.
2010/11/22 Muhammad Fauzil Haqqi <fauzil...@gmail.com>
--
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "Manajemen Proyek IT" dari Grup Google.
Untuk mengeposkan pesan ke grup ini, kirim email ke it-project...@googlegroups.com.
Untuk berhenti berlangganan dari grup ini, kirim email ke it-project-indon...@googlegroups.com.
Untuk opsi selengkapnya, kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/it-project-indonesia?hl=id.



--
Sincerely,
Martinus J Wahyudi
Software Engineer

bagus prasojo

unread,
Nov 21, 2010, 9:39:46 PM11/21/10
to it-project...@googlegroups.com
hmmm mungkin biaya Lisensi Software

2010/11/22 Muhammad Fauzil Haqqi <fauzil...@gmail.com>

Halo all..

--
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "Manajemen Proyek IT" dari Grup Google.
Untuk mengeposkan pesan ke grup ini, kirim email ke it-project...@googlegroups.com.
Untuk berhenti berlangganan dari grup ini, kirim email ke it-project-indon...@googlegroups.com.
Untuk opsi selengkapnya, kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/it-project-indonesia?hl=id.



--
http://delphigurus.blogspot.com
Berilmu Sebelum Berkata dan Beramal

Aditya Agustyana

unread,
Nov 21, 2010, 9:54:41 PM11/21/10
to it-project...@googlegroups.com

kalo perusahaanya tidak memakai kantor fisik, tidak dibutuhkan biaya
operasional kantor + biaya akses internet

>
> http://haqqi.net
> *sent from my android phone*
>

> --
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "Manajemen Proyek IT"
> dari Grup Google.
> Untuk mengeposkan pesan ke grup ini, kirim email ke
> it-project...@googlegroups.com.
> Untuk berhenti berlangganan dari grup ini, kirim email ke
> it-project-indon...@googlegroups.com.
> Untuk opsi selengkapnya, kunjungi grup ini di
> http://groups.google.com/group/it-project-indonesia?hl=id.
>
>


--
blog : http://adityakircon.blogsome.com
ym / twitter : kirconboy
skype : adit_skype

Be Nice. Treat others with the same respect you'd want them to treat
you. We're all here to learn together. Be tolerant of others who may
not know everything you know. BRING YOUR SENSE OF HUMOR
(stackoverflow.com)

Muhammad Fauzil Haqqi

unread,
Nov 21, 2010, 10:03:41 PM11/21/10
to it-project...@googlegroups.com

Iya, saya juga gak mau kalo terus2an project. Mending produk atau saas yang dibahas di thread sebelah. Nah, maka dari itu, karena milis ini ada, jadi saya tnya komponen2nya, dari berbagai sudut pandang penghasilan.. :D

Nah kan beda antara cashflow project n produk, ap lg service..

--
haqqi

aris suryadi

unread,
Nov 22, 2010, 2:54:34 AM11/22/10
to Manajemen Proyek IT
Halo pak Haqqi (wah kaya tempat kami namanya HQ(headquarter) hehe)

intinya mendirikan software house itu seperti mendirikan kebanyakan
usaha lainnya
hitung dulu biaya investasi awal dan biaya bulanan

Biaya investasi awal, misalnya
1. pc/laptop
2. meja
3. bangku
4. sewa awal kontrakan.(saya sarankan yang bulanan saja)
5. atk dll
6. pemasangan internet.
7. lisensi software jika harus ada installasi pc baru (gratisan
alternatif linux base)

Lalu hitung biaya bulanannya
misalnya
1. listrik
2. tagihan internet
3. tagihan kontrakan
4. gaji beberapa staff dan gaji owner (ini komponen utama)
5. biaya keamanan dll

kalo SoHo masih startup, saya sarankan jangan coba² ngutang sana sini
dulu
gunakan resource yang ada aja terlebih dahulu.

kalo masalah tempat ga usah langsung mikir punya kantor & staff yang
bagus2 atau tetek bengek lainnya
yang justru jauh dari arti software house itu sendiri..

ngantorkan bisa dimana aja, dulu kami memulai dari kamar saya sendiri,
dan alhamdulillah karena produk
mulai stabil jadi sudah bisa sewa rumah :)

Masalah staff, untuk teknikal support dan marketing usahakan fix
karyawan, alias yg bener² full time bukan freelance
jika marketingnya freelance, ada kemungkinan males²an untuk jualan
produknya, gunakan marketing yang ahli ngomong
dan ngerayu, ga perlu jago-jago amat soal software,
saya sarankan ada 1 marketing yang cewe.

Kalo programmer, kita bisa cabut sana-sini, misalnya anak² diploma yg
masih kuliah(saya lebih prefer diploma ketimbang sarjana)
saat mereka udah mulai mau lulus tawarkan utk gabung bersama.

untuk teknikal support, coba pergunakan aja anak2 smk yang sedang cari
magang atau kalo bisa yang benar² sudah lulus, jadi mereka bisa
full time di tempat.

Masalah gaji, ini masalah personal perusahaan, tapi biasanya untuk
marketing mereka dapet biaya bonus per penjualan software
kalo programmer mereka dapet bonus per project atau custom produk

lebih bagusnya lagi, si owner usahakan jauh2 dari kegiatan koding
mengoding atau kalo ga bisa juga, usahakan dijarang2kan
karena biasanya kegiatan koding bisa bikin lupa visi misi perusahaan,

tapi kalo emang udah ga bisa lepas dari koding, coba lah hire manager
pribadi(usahakan tipe orang yg non teknis)
namun tetep saya sarankan sbg owner lebih baik mengedepankan visi
perusahaan misalnya mau seperti apa nantinya softwarenya, pangsa pasar
yang diincer, cashflow perusahaan dll sebagainya, ketimbang ngoding.

berikut jajaran staff yang mgkin paling minim dalam pondasi soho
(product oriented)
1. Programmer
2. marketing
3. teknikal support
4. QA (bisa dirangkap oleh divisi teknikal suport, JANGAN programmer
atau owner)
5. Accounting untuk sementara owner bisa ambil alih, karena akuntasi
yang dipake akuntansi sederhana(cash in cash out aja).
6. R & D (bisa dirangkap sama ownernya)

Masalah teknisnya coba mulai setup beberapa software pendukung seperti
1. subversion
2. redmine atau tool project management lainnya
3. IDE nya
4. dll
5. buat websitenya, yang sederhana aja, yang penting ngejual
produknya.

Masalah hardware, kami menggunakan betwin untuk teknikal support,
karena bisa saving biaya 1 sd 5 PC,
jadi PC utk teknikal suport kami hanya pake 1 PC,
yang mana bisa diakses oleh beberapa user dalam waktu bersamaan dengan
menggunakan software Betwin.

kalo untuk programming usahakan menggunakan pc/laptop sendiri.

Dan saya punya catatan penting dalam memulai SoHo, usahakan jauhkan
diri dari jebakan-jebakan kemewahan coorporate
apa itu jebakan kemewahan corporate?,
biasanya saat memulai, owner dan manager menuntut hal² yang ga penting
seperti mobil baru, kantor yang harus strategis dipusat kota
entertainment tiap hari, kebutuhan hardware yang terlalu canggih (kalo
untuk ngoding kenapa harus pake spek game?)
si owner kesibukan mikirin gimana design interior dan exterior
kantornya. percayalah klien lebih suka ketemu di kantor mereka.

itulah untungnya mendirikan software house, ngantor bisa dimana aja,
starbucks, McD, taman, perpustakaan, kampus dll yang penting deliver
produknya

Banyak loh perusahaan soho yang keliatan mewah keliatan dari produk &
websitenya, ternyata kantornya cuma kos-kosan atau kontrakan biasa.
jadi pinter² kitanya saja dalam membungkus produk, lagian juga klien
ga peduli seperti apa bentuk kantor kita, yang penting produknya.

masalah perizinan, usahakan ga usah langsung buka PT/CV karena nanti
pajaknya agak gede, gunain aja dulu izin rt/rw setempat utk buka
usaha.
kalo cashflow udah baik dan customer juga udah bertambah, barulah
bikin perizinannya.

masalah perpajakan, bisa baca lebih lanjut diwebsite pajak, atau
tanya² temen yang ngerti pajak

Dan yang terpenting bidik pangsa pasar yang ingin di geluti, usahakan
jangan palugada, tapi kalo masih awal² ya gapapa palugada, nanti juga
ketemu ceruk pasarnya sendiri.
misalnya perusahaan kita bikin POS, Website, Penggajian, Sisfo untuk
sekolah, sisfo untuk rumah sakit
dari sekian produk itu coba reka2 mana yang lebih sering laku atau
passion perusahaan lebih kemana? (ini membutuhkan riset bulanan,
tergantung dari jumlah pemesanan software)

misalnya perusahaan mau ceruk pasar sisfo utk RS, ya coba sudahkan
dulu pengembangan software lainnya, coba fokus di 1 ceruk pasar saja,
nah misalnya ceruk pasar yang kita piliih adalah rumah sakit, ya dari
ceruk itu kita bisa mengembangkan beberapa produk yang terkait. ingat
yang terkait!

kenapa harus menentukan ceruk pasar?, karena staff kita yang sedikit,
kita bisa mentrain staff kita untuk expert dibidang yang digeluti,
coba tengok zahir accounting, sudah berapa tahun mereka bergelut di
software keuangan?, microsoft sebelum mengeluarkan tetek bengek selain
windows, mereka lebih fokus pada sistem operasi. dll

dan intinya jangan lupa untuk sering2 bersedekah dan berdoa :D

coba perluas jaringan, ikutin seminar2, coba tengok2 produk saingan
untuk memperbaikin produk kita..

mohon maaf kepanjangan, maklum kami masih belajar juga mendirikan
software house
semoga berguna


On 22 Nov, 09:24, Muhammad Fauzil Haqqi <fauzil.ha...@gmail.com>
wrote:

Debi Praharadika

unread,
Nov 22, 2010, 3:24:47 AM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
Jazakallahu khoir untuk informasinya pak Muhammad Fauzil Haqqi. Barakallahu fik.

> --
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "Manajemen Proyek IT"
> dari Grup Google.
> Untuk mengeposkan pesan ke grup ini, kirim email ke
> it-project...@googlegroups.com.
> Untuk berhenti berlangganan dari grup ini, kirim email ke
> it-project-indon...@googlegroups.com.
> Untuk opsi selengkapnya, kunjungi grup ini di
> http://groups.google.com/group/it-project-indonesia?hl=id.
>
>


--
"Bersemangatlah dalam perkara yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah
kepada ALLAH, dan jangan bersikap lemah." (Hadits Riwayat Muslim).
Kurangi kelemahan anda, pupuklah kekuatan anda. Biidznillah.

endy.m...@gmail.com

unread,
Nov 22, 2010, 4:52:08 AM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
2010/11/22 Muhammad Fauzil Haqqi <fauzil...@gmail.com>:

>
> Nah, pengeluaran kalo di software house itu apa aja ya? Apa bisa dibagi
> dalam kategori biaya rutin dan biaya per project? Jika memang demikian,
> bagaimana pengaturan anggaran dan sebagainya?


Ini bicara startup ya, jadi mulai dari nol dan settingan minimalis.

Investment :
- sewa kantor (optional, bisa di kost, nebeng di warnet temen, nebeng di McD)
- laptop
- networking dan infrastruktur (minimal 3g modem, jaga2 kalo McD lagi
ada ultah anak2 sehingga gak bisa konsen coding)

Operasional Rutin :
- biaya internet
- listrik
- transport (pada waktu prospek, belum bisa dibebankan ke project)
- pulsa
- ATK
- colocation server, atau hosting website
- gajian
- beli french fries (kalo ngantornya di McD tapi lagi bikin proposal)

Biaya per project :
- transport
- pulsa
- beli french fries (kalo ngantornya di McD tapi lagi coding)
- makan2 setelah project
- beli gadget (misalnya projectnya bikin aplikasi Android, ya beli deh
tuh Galaxy Tab)
- bonus project

Itu kalo semua dikerjakan sendiri (inhouse).
Kalo gak ada network expert, ya untuk instalasi server client, mungkin
perlu outsource.


--
Endy Muhardin
http://endy.artivisi.com
Y! : endymuhardin
-- life learn contribute --

Akhyar Amarullah

unread,
Nov 22, 2010, 7:45:04 AM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
Wah, kalau owner tempat saya jadi 'kuli coding' malah dari awal langsung bikin CV setelah dapat modal cukup dari satu-dua proyek. Dan sepertinya memang perlu diimbangi marketing yang berpengalaman karena kayaknya memang menarget perusahaan gede.

2010/11/22 aris suryadi <ariss...@gmail.com>


masalah perizinan, usahakan ga usah langsung buka PT/CV karena nanti
pajaknya agak gede, gunain aja dulu izin rt/rw setempat utk buka
usaha.
kalo cashflow udah baik dan customer juga udah bertambah, barulah
bikin perizinannya.





--

http://akhyar.web.id

bernadu...@gmail.com

unread,
Nov 22, 2010, 9:57:27 AM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
Ikutan nanya ya,

Mana yg lebih "aman" untuk jalur awal?

Setelah ambil project receh2 , pergi ke yang sedang dulu saja atau berusaha cari channel project besar ke pemerintahan?

Banyak cerita mengenai project pemerintah , jarang dibayar full.
Apakah lebih baik naik pelan2? takut nya ambil project besar akan merusak cash flow karena harus hire banyak developer.

Thx,
Edwin

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Akhyar Amarullah <akh...@gmail.com>
Date: Mon, 22 Nov 2010 19:45:04 +0700
Subject: Re: [Manajemen Proyek IT] Re: Komponen biaya pengeluaran software house

Ifnu bima

unread,
Nov 22, 2010, 10:09:57 AM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
> Mana yg lebih "aman" untuk jalur awal?
>
> Setelah ambil project receh2 , pergi ke yang sedang dulu saja atau berusaha
> cari channel project besar ke pemerintahan?

harusnya bikin produk atau bikin proyek yang sifatnya bagi hasil per
transaksi. Kalau proyekan terus susah bertahanya. Apalagi pemerintahan
harus punya dukungan politis dari beberapa orang yang tinggi, dan
harus bisa pegang yang punya wewenang mengambil keputusan, kalau nggak
ya bisa-bisa ditendang dan ga dibayar. :D.

> Banyak cerita mengenai project pemerintah , jarang dibayar full.
> Apakah lebih baik naik pelan2? takut nya ambil project besar akan merusak
> cash flow karena harus hire banyak developer.

Ini juga harus diperhatikan baik-baik, nggak cuma pemerintahan tapi
swasta yang projectnya besar punya sifat yang sama. Proyek initial 6
bulan bisa jadi 2 tahun dan kalau nggak cukup cashflow sebelum dibayar
setelah 2 tahun perusahaan bubar duluan.

Perlu juga diperhatikan arah visi perusahaan, jangan terus-terusan
proyek palu gada karena usaha yang dikeluarkan dan waktu yang
dihabiskan hanya untuk ngejar cashflow tanpa ada investasi yang
menumpuk. Kalau membuat produk kan usaha yang dikeluarkan semua
menjadi investasi kalau produknya terus menjadi lebih baik.

Sekarang lagi rame-rame startup, banyak kompetisi yang hadiahnya
jutaan seperti sparxup kemaren yang 110jt dan diplomat challange dari
wismilak yang sampai 500jt, atau indosat IWIC atau Blackbery developer
contest yang rata2 memang besar banged hadiahnya. Dari situ bisa
digunakan modal untuk meneruskan startupnya. Terutama yang masih
mahasiswa ya, sebaiknya energi dikerahkan untuk membuat website yang
banyak dikunjungi orang. Biaya awalnya pun sangat minim, sewa hosting
bisa mulai dari 250rb per tahun :D. Kalau menang kompetisi bisa juga
ketemu investor yang mendanai startupnya. :D.


--
http://ifnubima.org

regards

Ifnu bima

unread,
Nov 22, 2010, 10:11:18 AM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
Sekalian bocoran, kaskus pemasukanya sebulan udah 3.5 miliar lhooo ;))
:ngiler: :drooling:


--
http://ifnubima.org

regards

Akhyar Amarullah

unread,
Nov 22, 2010, 10:14:34 AM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
btw, di sini ada yang owner startup lokal gak ya? kalau ada boleh lah sedikit dibocorin pengalamannya di awal merintis startup. terutama soal pembiayaannya :D

2010/11/22 Ifnu bima <ifnu...@gmail.com>


--
http://ifnubima.org

regards

--
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "Manajemen Proyek IT" dari Grup Google.
Untuk mengeposkan pesan ke grup ini, kirim email ke it-project...@googlegroups.com.
Untuk berhenti berlangganan dari grup ini, kirim email ke it-project-indon...@googlegroups.com.
Untuk opsi selengkapnya, kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/it-project-indonesia?hl=id.




--

http://akhyar.web.id

Ifnu bima

unread,
Nov 22, 2010, 10:20:07 AM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
> btw, di sini ada yang owner startup lokal gak ya? kalau ada boleh lah
> sedikit dibocorin pengalamannya di awal merintis startup. terutama soal
> pembiayaannya :D

Temanku @dhiku salah satu pemenang di startup award sparxup kategori
best social network www.kartumuu.com . Katanya biaya yang dikeluarkan
di awal cuma sewa hosting senilai 150rb/bulan ambil yang unlimted
bandwith. Trus selama ikut sparxup 3 bulan itu nggak ada satupun
founder atau karyawanya yang dibayar, ada sekitar 7 orang. Setelah ini
kira-kira yang akan dikeluarkan adalah membayar salah satu
developernya untuk kerja full, semua orangnya sampai sekarang masih
bekerja kantoran kok, jadi periuk ngebul tapi calon produk jalan
terus. Mungkin mereka juga akan terus seperti itu sampai @kartumuu
bisa self sustain, alias ada pemasukan.


--
http://ifnubima.org

regards

bernadu...@gmail.com

unread,
Nov 22, 2010, 10:34:53 AM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
Wah masukkan yang bagus.
Kalau begitu sekarang yang harus dicari adalah orang product nya.
Rata2 org IT mindset nya teknis, bukan bisnis.
Otak jadi kaku karena sudah terbiasa berpikir solusioning keperluan user saja :)

Thx,
Edwin
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Ifnu bima <ifnu...@gmail.com>
Sender: it-project...@googlegroups.com
Date: Mon, 22 Nov 2010 23:09:57
To: <it-project...@googlegroups.com>
Reply-To: it-project...@googlegroups.com
Subject: Re: [Manajemen Proyek IT] Re: Komponen biaya pengeluaran software house

Akhyar Amarullah

unread,
Nov 22, 2010, 10:34:24 AM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
Oh iya, saya pernah denger tentang kartumuu.com. Jadi selain satu developer itu semuanya belum berstatus kerja full (juga gak dibayar) ya. Untungnya masing-masing punya kerjaan di tempat lain. Di sini tampaknya kepercayaan jadi modal yang penting juga ya. Siapa coba yang mau kerja tanpa dibayar sampai waktu yang belum pasti :D

Palugada juga bisa jadi alternatif untuk menutup biaya operasional di awal-awal sambil menyiapkan produk. Terutama bila butuh modal yang lumayan buat proyek besar.

2010/11/22 Ifnu bima <ifnu...@gmail.com>
--
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "Manajemen Proyek IT" dari Grup Google.
Untuk mengeposkan pesan ke grup ini, kirim email ke it-project...@googlegroups.com.
Untuk berhenti berlangganan dari grup ini, kirim email ke it-project-indon...@googlegroups.com.
Untuk opsi selengkapnya, kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/it-project-indonesia?hl=id.




--

http://akhyar.web.id

Ifnu bima

unread,
Nov 22, 2010, 10:43:01 AM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
> Oh iya, saya pernah denger tentang kartumuu.com. Jadi selain satu developer
> itu semuanya belum berstatus kerja full (juga gak dibayar) ya. Untungnya
> masing-masing punya kerjaan di tempat lain. Di sini tampaknya kepercayaan
> jadi modal yang penting juga ya. Siapa coba yang mau kerja tanpa dibayar
> sampai waktu yang belum pasti :D
>
> Palugada juga bisa jadi alternatif untuk menutup biaya operasional di
> awal-awal sambil menyiapkan produk. Terutama bila butuh modal yang lumayan
> buat proyek besar.

Hmm, ini tantangan yang besar banged, karena kalau keterusan jadi
palugada dan ngejar cashflownya terlalu menyita waktu maka produknya
nggak jadi-jadi. :D. Ya harus diseimbangkan loh ya.


--
http://ifnubima.org

regards

Ifnu bima

unread,
Nov 22, 2010, 10:45:43 AM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
> Wah masukkan yang bagus.
> Kalau begitu sekarang yang harus dicari adalah orang product nya.
> Rata2 org IT mindset nya teknis, bukan bisnis.
> Otak jadi kaku karena sudah terbiasa berpikir solusioning keperluan user  saja :)

Ide itu cuma 5%, sisanya eksekusi, ambil satu konsep yang udah ada
tapi eksekusi dengan baik menjadi produk yang lebih baik dibanding
pesaingnya, atau setidaknya buat kondisi yang blue ocean instead red
ocean, dimana semua startup bisa terus hidup tanpa memakan yang lain.
Facebook ada setelah friendster, banyak ide facebook yang mencontek
friendfeed. Google juga bukan mesin pencari pertama. Kaskus juga
idenya cuma forum. Apa yang istimewa dari idenya? :D, yang berbeda
adalah eksekusinya.

Ambil satu contoh yang udah jalan bagus, eksekusi!!.


--
http://ifnubima.org

regards

aris suryadi

unread,
Nov 22, 2010, 1:06:03 PM11/22/10
to Manajemen Proyek IT
cemerlang, dan setuju sekali saya dengan posting mas ifnu ini
namun baiknya dilakukan riset yang ga sebentar ya mas.

kaskus pun berjaya pada akhir² tahun ini, yang dulu kita kenal kaskus
itu forum sekedar cas cis cus..

jadi konsepnya tetep ATM, amati dulu, tiru lalu modifikasi

wah jadi OOT nih :)

sok dilanjutkan

Muhammad Fauzil Haqqi

unread,
Nov 22, 2010, 8:35:45 PM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com

Wah, thanks buat jawabannya yang panjang dan sangat bermanfaat. Buat pak aris, pak endi, pak ifnu, dan semuanya..

Ya, ini memang tentang startup. Saya default-nya sih mahasiswa IT, tp orientasi saya ke dunia wirausaha. Makanya sering ikutan seminar entrepreneur juga. Tapi dengan kondisi saya, sisi teknis belum bisa saya tinggal karena tim saya sendiri masih kurang explor dan gak jalan lancar kalo gak ada perintah. Timnya sih sepakat sama2 jalan tanpa dibayar dulu. Tapi akibatnya jelas gak bisa fokus, karena kuliah dan project pribadi masing2.

Selain itu, beberapa project terkadang membutuhkan developer yang berbadan hukum. Karena itu saya sekarang sedang merancang gmn badan hukum yg pas. Gmbaran awal saya sih dibuat

Muhammad Fauzil Haqqi

unread,
Nov 22, 2010, 8:41:17 PM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com

Ups, kepencet send.. :p

Rencananya mau saya bikin CV. Tapi mungkin rekan2 di sini tahu mana yg lebih tepat?

Masalah bkin produk, saya setuju untuk bkin riset dulu. At least biar tahu gmn peluangnya. Nah, lirik trit sebelah tentang marketing, saya juga sementara prefer ke mouth to mouth atau networking. Setidaknya jg bs nambah2 kenalan lah.

Balik lagi ke startup, untuk melancarkan semuanya kan alangkah baiknya dibuat plan yang matang, itu termasuk jg komponen pengeluaran, untuk ancer2 brp target pemasukan setiap bulannya..

endy.m...@gmail.com

unread,
Nov 22, 2010, 9:56:50 PM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
2010/11/22 Akhyar Amarullah <akh...@gmail.com>:

>
> Palugada juga bisa jadi alternatif untuk menutup biaya operasional di
> awal-awal sambil menyiapkan produk. Terutama bila butuh modal yang lumayan
> buat proyek besar.


Saran saya, dari pengalaman pribadi, cari cashflow operasional dari
project software development itu sebaiknya dijadikan pilihan terakhir,
bukan pilihan pertama.
Kenapa?

1. Mengelola project development itu sulit.
Bahkan perusahaan besar tempat saya kerja dulu juga masih struggling
untuk bisa ontime dan onbudget.
Apalagi kita yang masih belajaran.
Masalah utamanya ada di requirement. Analis startup biasanya belum
pengalaman, sehingga dia tulis 1 fitur, ternyata pas dicoding jadinya
10 fitur.
Masalah terbesar kedua ada di change management.
Sebagai perusahaan baru biasanya gak pede untuk menolak ataupun
nge-charge change request.
Change yang gak dikelola sama aja efeknya, requirement 1 bisa jadi 10.

2. After sales supportnya mahal.
Namanya aplikasi, pasti ada bugnya, bahkan bikinan Bill Gates dan
Linus Torvalds sekalipun.
Nah, setelah semua termin dilunasi, project closing, trus ada bug, mau gimana?
Mau disupport uangnya udah habis, gak disupport reputasi jadi jelek.

Saran saya, mendingan cari cashflow dari training.
Gampang dan cepat, gak ada after sales, paling cuma reply email aja
untuk menjawab pertanyaan.

endy.m...@gmail.com

unread,
Nov 22, 2010, 10:00:47 PM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
2010/11/23 Muhammad Fauzil Haqqi <fauzil...@gmail.com>:

> Ups, kepencet send.. :p
>
> Rencananya mau saya bikin CV. Tapi mungkin rekan2 di sini tahu mana yg lebih
> tepat?
>

Mendingan langsung PT, perbedaan biayanya gak signifikan, tapi
resikonya sangat berbeda.
CV itu kepemilikan pribadi sama perusahaan campur.
Artinya, kalo perusahaan ngutang, harta pribadi bisa ikut disita untuk
melunasi hutang.
Beda dengan PT, resiko kita hanya sebatas investasi.
Jadi misalnya kita punya uang 100 juta, inves ke PT 10 juta, nah kalo
PTnya ngutang, yang bisa disita cuma yang 10 juta aja.


> Masalah bkin produk, saya setuju untuk bkin riset dulu. At least biar tahu
> gmn peluangnya.

Jaman sekarang, udah gak musimnya riset berlama2.
Bikin aja produk kecil dulu, trus launching.
Begitu udah jalan dan keliatan ada hasilnya, baru tambah fitur dikit2.
Kalo ternyata gak laku, ya udah discard aja.

Muhammad Fauzil Haqqi

unread,
Nov 22, 2010, 11:18:53 PM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com

Yup, saya jg rncana bkin training kok.. *tp jd terkesan tiru2 artivisi.. hehe*

Owh, mslah PT atau CV saya memang belum perdalam banyak. Jadi gt ya perbedaannya.. oke2, saya coba cari info ttg mendirikan PT. atau kalo pak endy mau share lagi gpp, saya baca dengan seksama.. hehe..

Karena kurangnya pengalaman itu, saya ikutan milis ini untuk belajar sama yg sudah pengalaman.. hehe..

Bicara ttg change request, ap itu jg masuk komponen pengeluaran yg harus sudah direncanakan?

endy.m...@gmail.com

unread,
Nov 22, 2010, 11:55:48 PM11/22/10
to it-project...@googlegroups.com
2010/11/23 Muhammad Fauzil Haqqi <fauzil...@gmail.com>:
> Yup, saya jg rncana bkin training kok.. *tp jd terkesan tiru2 artivisi..
> hehe*
>
> Owh, mslah PT atau CV saya memang belum perdalam banyak. Jadi gt ya
> perbedaannya.. oke2, saya coba cari info ttg mendirikan PT. atau kalo pak
> endy mau share lagi gpp, saya baca dengan seksama.. hehe..

Cara bikin badan hukum ya sama aja di mana2.
Datang ke notaris, bawa KTP, minta dibikinin akta.
Nanti disuruh pilih bidang usahanya apa aja.
Setelah itu, jadi deh aktanya.

Abis akta, silahkan urus :
- NPWP ke kantor pajak
- SIUP dan TDP ke kotamadya atau kabupaten
- SK Menkeh lewat notaris
- Berita Negara (isunya sih sekarang udah gak perlu, tapi coba dicek
aja) via notaris juga.

SK Menkeh dan BN itu dientri ke Sisminbakum.
Dulu pas ArtiVisi ngurus, pas lagi kasus Sisminbakum meledak.
Ya udah deh apes, mangkrak hampir 1/2 tahun.

Tahap ketiga, setelah semua dokumen di atas selesai, bikin rekening
giro perusahaan.
Rekomendasi saya BCA, soalnya orang2 transaksi pakai itu semua.
Internet banking dan phone banking juga murah dan handal.
Mandiri internet banking korporat nya mahal.

>
> Bicara ttg change request, ap itu jg masuk komponen pengeluaran yg harus
> sudah direncanakan?

Change Request di thread baru aja.

Muhammad Fauzil Haqqi

unread,
Nov 23, 2010, 12:01:10 AM11/23/10
to it-project...@googlegroups.com

Owh, ya ya.. berarti itu keluar berbagai macam cost untuk administrasi ya.. kira2 brp juta ya?

Err, yg saya bahas kan ttg apa change request masuk d pengeluaran jg ap nggak. Masih relevan sama judul.. :)
Kalo teknisnya, ntar bkin thread baru aja deh.

bernadu...@gmail.com

unread,
Nov 23, 2010, 12:02:28 AM11/23/10
to it-project...@googlegroups.com
Sorry, maksud training itu training product IT nya kan? Misalkan training java atau c#?
Bukankah itu diluar core software house itu sendiri?
Trus, trainer harus punya license kan?
Bukankah itu jadi tambah cost?

Maap, saya masih awam soal industri training IT


Thx,
Edwin

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Muhammad Fauzil Haqqi <fauzil...@gmail.com>
Date: Tue, 23 Nov 2010 11:18:53 +0700
Subject: Re: [Manajemen Proyek IT] Re: Komponen biaya pengeluaran software house

--

Muhammad Fauzil Haqqi

unread,
Nov 23, 2010, 12:15:27 AM11/23/10
to it-project...@googlegroups.com

Iya sih, itu secara struktur memang di luar software house. Tapi salah satu manfaatnya itu nyari lulusan yang kompeten buat dijadikan karyawan.. :)

endy.m...@gmail.com

unread,
Nov 23, 2010, 9:56:02 AM11/23/10
to it-project...@googlegroups.com
2010/11/23 <bernadu...@gmail.com>:

> Sorry, maksud training itu training product IT nya kan? Misalkan training
> java atau c#?

Apa yang kita kerjakan sehari2, itu yang kita trainingkan.
Misalnya :
- project management
- teknik requirement gathering
- bahasa pemrograman dan framework
- software testing
- dsb.


> Bukankah itu diluar core software house itu sendiri?

Ngga juga, ini kan yang kita lakukan sehari2.
Kalo kita ngadain training bagaimana cara mengisi laporan pajak
tahunan, tentu di luar core.

> Trus, trainer harus punya license kan?

Supaya training bisa jalan, harus ada trainer dan peserta, bukan harus
ada license.

> Bukankah itu jadi tambah cost?

Tapi kan juga tambah revenue?
Yang penting revenue > cost

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages