Ketika suatu negara sudah mulai nampak akan kehilangan arah, maka muncul masyarakat profesi dengan peranannya yang dapat menyelamatkan kedaulatan bangsa.
Apa makna kemerdekaan bagi penguatan masyarakat profesi kesehatan di Indonesia ? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh para pelaku dalam sistem pendidikan dan pelayanan kesehatan yang memiliki amanah luhur untuk menjunjung tinggi nilai luhur profesi, yaitu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.
Memasuki paruh kedua implementasi program HPEQ, refleksi diri menjelaskan bagaimana sulitnya membangun pemahaman bersama (shared-understanding), kemauan kolektif (collective-will) dan visi bersama (shared-vision) untuk penguatan masyarakat profesi kesehatan. Berbagai program HPEQ yang ditujukan untuk peningkatan kapasitas organisasi profesi dan asosiasi institusi pendidikan dan usaha fasilitasi ‘gap komunikasi’ dalam interaksi, semata-mata memiliki tujuan akhir untuk memperkuat masyarakat profesi kesehatan di Indonesia.
Interaksi antar pemangku kepentingan untuk membangun aliansi strategis dan kolaborasi interprofesi membutuhkan kerelaan, kemampuan dan komitmen yang kokoh dari masyarakat profesi kesehatan. Kerelaan dan kemampuan untuk menata sistem pendidikan tinggi kesehatan bagi pelayanan kesehatan masyarakat harus diaktualisasikan dengan komitmen untuk melaksanakan seluruh tahapan proses dengan pendekatan ‘mental model’, yaitu pemahaman internal terhadap sistem dimana kita berada dan peran yang harus dilakoni dalam sistem tersebut.
Dengan semangat kemerdekaan, penggiat manajemen dan pemangku kebijakan diharapkan dapat semakin kokoh untuk menjalankan gerakan perubahan dan selalu melakukan refleksi diri untuk perbaikan yang berkelanjutan. Untuk itu, mulai edisi newsletter HPEQ kali ini, tim redaksi menghadirkan ruang khusus untuk refleksi diri implementasi program HPEQ. Peran masyarakat profesi kesehatan sebagai pemegang saham terbesar dari investasi program HPEQ ini diharapkan mampu mendukung implementasi program menuju hasil yang optimal, terutama untuk merealisasikan pendirian LAM PTKes dan LPUK. Penguatan generasi muda sebagai agen perubahan juga dilakukan untuk mempersiapkan regenerasi masyarakat profesi kesehatan melalui pengembangan jejaring profesional kesehatan muda.
Besar harapan kami agar newsletter HPEQ edisi ke-5 yang bernuasa semangat kemerdekaan ini dapat menggugah para pembaca untuk melakukan refleksi terhadap kontribusi diri dalam penguatan masyarakat profesi kesehatan di Indonesia dan dapat menularkan nilai-nilai positif untuk lingkungan sekitar.
Newletter HPEQ Edisi ke-5 dapat diakses melalui link berikut ini :
Dowload Newsletter HPEQ Edisi ke-5
Atas nama tim redaksi,
Pemimpin Redaksi
Aprilia Ekawati Utami
....together we can.....
HPEQ Project
Directorate of Learning & Student Affairs
DGHE, Ministry of Education & Culture
Email : aeka...@dikti.go.id ; aeu...@gmail.com
|