Dalam
hitungan hari, kita segera memasuki pelataran universitas Ramadhan. Suka
atau tidak, sebagai hamba-Nya yang beriman, kita akan masuk dan
mengikuti semua proses pendidikan di dalamnya. Sebuah unit pendidikan
Rabbani yang akan melahirkan para wisudawan terbaik dengan gelar
al-Muttaqin (bertakwa). "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian
agar kalian bertakwa." (QS Albaqarah [2]: 183).
Abdullah bin
Ash-Shamit meriwayatkan bahwa ketika Ramadhan datang, Rasulullah SAW
mengingatkan, "Jika Ramadhan telah tiba maka terbukalah pintu-pintu
surga, tertutup pintu-pintu neraka. Bulan penuh berkah itu telah datang
kepadamu. Pada bulan itu, Allah melimpahkan (karunia-Nya) kepadamu. Dia
menurunkan rahmat, menghapuskan kesalahan-kesalahan dan mengabulkan doa.
Allah akan melipatgandakan semua kebaikanmu di bulan itu dan akan
membanggakanmu di hadapan para malaikat. Maka tampilkanlah dari diri
kamu yang baik-baik. Karena orang yang malang adalah orang yang tidak
mendapatkan rahmat Allah pada bulan itu." (HR Ath-Thabrani).
Ramadhan
adalah bulan penuh berkah. Kita bisa lihat, para insan media--baik
cetak maupun elektronik--terguyur keberkahan Ramadhan, dengan pariwara
komersialnya. Penggiat entertainment kebanjiran manggung dan peran. Para
ustaz banyak menerima panggilan ceramah.
Pekerja, karyawan, dan
buruh, akan mendapatkan bonus, THR, dan lain sebagainya. Jika berkaca
dari hadis ini, Ramadhan ingin menaburkan keberkahan bagi para
penyambutnya.
Ramadhan berarti pembakaran dan peleburan. Yang
biasa dibakar adalah sesuatu yang kotor, misalnya sampah. Sampah yang
berserak, bertumpuk, dan mengeluarkan aroma tak sedap. Jika sampah
dibakar, pelataran rumah kita, insya Allah akan kembali bersih.
Namun,
ada juga yang biasa kita bakar dan bukan sesuatu yang kotor, seperti
besi. Besi ketika dibakar, oleh seorang pandai besi, akan sangat mudah
dibentuk sesuai dengan keinginan. Ia bisa dijadikan bahan untuk sepeda,
motor, mobil, atau pesawat.
Karena itu, Ramadhan yang akan kita
jelang, semoga bisa menjadi alat untuk membakar dan meleburkan segala
kotoran dosa dan maksiat, agar pekarangan hati kita menjadi bersih.
Kemudian, kita bentuk agar hati itu menjadi semakin dekat dengan Allah
SWT.
Ingatlah, ketika detik-detik Ramadhan tahun lalu akan
berakhir, para malaikat bersedih dan meminta supaya satu tahun semua
bulannya adalah Ramadhan. Kini, ketika Ramadhan kembali menyapa, tentu
mereka, para malaikat dan semesta alam akan merasa haru dan bahagia
menyambutnya. Maka itu, bersama gerak alam dan semesta yang berzikir,
kita bentangkan tangan seraya menyiapkan diri dan menata hati untuk
menyambut kehadirannya. Marhaban ya Ramadhan.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya sedangkan hati orang dungu
di belakang
lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Wassalam
Tim Moderator IsDi
Email : islam.dia...@yahoo.com
Blog : http://www.google.com/url?sa=D&q=http://www.islam-dialog.blogspot.com&usg=AFQjCNGQAY158lEXSVQP_cLK8-mBguLmuA
Milis : Islam-...@googlegroups.com
Url : http://www.google.com/url?sa=D&q=http://groups.google.com/group/islam-dialog&usg=AFQjCNH-iGQms0gkieBRKQt2DdHWmFYOEQ
untuk berhenti mendaptkn kiriman e-mail, kirim email ke ISLAM.DIA...@YAHOO.COM,
dg isi subjek "STOP/UNSCRIBE/BERHENTI"