SDG, Greenflation dan Science Literacy

9 views
Skip to first unread message

hadiw2000

unread,
Jan 24, 2024, 2:43:51 AM1/24/24
to Indonesia Diaspora Network Western Australia
Salam Diaspora
Saat ini salah satu masalah yg sedang hangat dibahas adalah ttg energi hijau dan SDG (Sustainable Development Goal yg dicanangkan oleh PBB). Sangat disayangkan sekali bahwa debat cawapres mengenai hal ini terjerembab kedalam lumpur pembodohan dan penghinaan dan sama sekali tidak membahas substansi yg seharusnya. Itu adalah cerminan dari masyarakat yg masih buta sains. Gibran dengan sangat bangga membuktikan bahwa dia bisa mempermalukan Mahfoud yg belum pernah mendengar istilah Greenflation. Tetapi itu juga menunjukkan bahwa Gibran juga tidak menguasai materi seutuhnya dan hanya membaca sedikit dari mbah Google ttg Greenflation, dan bahwa sesungguhnya pengetahuan Gibran ttg hal tsb sangatlah dangkal, tetapi dia begitu bangga telah berhasil mempermalukan Mahmoud yg dengan bijaksana menolak utk diseret kedalam pentas debat kusir.

Seharusnya masalah SDG harus dibahas oleh seluruh lapisan masyarakat, tetapi sayangnya masyarakat Indonesia masih belum melek sains jadi tak mampu memberikan sumbangsih dalam debat yg seharusnya muncul dimasyarakat. Masalahnya sudah parah sekali, misalnya Jakarta yg akan tenggelam, pesisir utara JaTeng (Pekalongan, Semarang, Demak etc) yg sudah tenggelam jadi bagian dari laut Jawa. Tetapi masyarakat tidak paham bahwa semua itu tergantung sekali pada perilaku sosial mereka, karena sekali lagi mereka buta sains.

Masyarakat harus melek sains supaya memahami bahwa kalau kita tidak bersedia berkorban sedikitpun juga secara ekonomis dan terus menggunakan energi fosil, maka pemanasan global yang akan terjadi akan menenggelamkan banyak pulau ataupun kota2 disepanjang pesisir, termasuk dikawasan negara maju, seperti Sydney, New York dlsbnya.

Masyarakat harus melek sains supaya mampu secara rasional mengambil keputusan yang tepat dan benar, dan menyadari bahwa kehidupan moderen akan berakhir bila kita tidak berubah yaitu bersedia menerima pertumbuhan yang berkelanjutan, menggunakan energi hijau dan transportasi masal serta mengurangi konsumsi energi secara menyeluruh. Memang tidak mudah untuk menerima fakta bahwa standar hidup kita mungkin terpaksa dikurangi, menjadi sedikit lebih rendah dari sebelumnya, atau lebih berhemat dibanding sebelumnya Tetapi pilihan lainnya itu mustahil untuk berkelanjutan. Pemanfaatan energi hijau adalah sebuah keharusan dan mau tak mau kita harus meninggalkan kebiasaan membakar bahan bakar dari energi fosil semaunya.

Scientific Literacy.pdf
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages