Seharusnya masalah SDG harus dibahas oleh seluruh lapisan masyarakat, tetapi sayangnya masyarakat Indonesia masih belum melek sains jadi tak mampu memberikan sumbangsih dalam debat yg seharusnya muncul dimasyarakat. Masalahnya sudah parah sekali, misalnya Jakarta yg akan tenggelam, pesisir utara JaTeng (Pekalongan, Semarang, Demak etc) yg sudah tenggelam jadi bagian dari laut Jawa. Tetapi masyarakat tidak paham bahwa semua itu tergantung sekali pada perilaku sosial mereka, karena sekali lagi mereka buta sains.
Masyarakat harus melek sains supaya memahami bahwa kalau kita tidak bersedia berkorban sedikitpun juga secara ekonomis dan terus menggunakan energi fosil, maka pemanasan global yang akan terjadi akan menenggelamkan banyak pulau ataupun kota2 disepanjang pesisir, termasuk dikawasan negara maju, seperti Sydney, New York dlsbnya.
Masyarakat harus melek sains supaya mampu secara rasional mengambil keputusan yang tepat dan benar, dan menyadari bahwa kehidupan moderen akan berakhir bila kita tidak berubah yaitu bersedia menerima pertumbuhan yang berkelanjutan, menggunakan energi hijau dan transportasi masal serta mengurangi konsumsi energi secara menyeluruh. Memang tidak mudah untuk menerima fakta bahwa standar hidup kita mungkin terpaksa dikurangi, menjadi sedikit lebih rendah dari sebelumnya, atau lebih berhemat dibanding sebelumnya Tetapi pilihan lainnya itu mustahil untuk berkelanjutan. Pemanfaatan energi hijau adalah sebuah keharusan dan mau tak mau kita harus meninggalkan kebiasaan membakar bahan bakar dari energi fosil semaunya.