[OOT] STOP DUAL BOOT

949 views
Skip to first unread message

Iriyan Gunawan Amd.Kep

unread,
Oct 24, 2009, 7:54:00 PM10/24/09
to id-u...@googlegroups.com
Duh, anggota milis id-ubuntu ini memang orangnya baik-baik semua. Jelas-jelas ngajarin dual boot sama dengan membantu pembajakan, tapi masih juga diberi solusi. Menurut saya sih semua postingan yang berhubungan dengan dualboot gak perlu direspon, malah kalo perlu di delete aja oleh admin. Sebab saya merasakan sendiri selama 3 tahun lebih menggunakan dual boot WinXP dan Ubuntu tetapi yang saya dapatkan adalah kemalasan untuk googling mencari solusi setiap ada masalah di Ubuntu, sehingga balik lagi boot ke winXP. 3 tahun berlalu dan skill linux saya tidak ada perkembangan. Setelah hardisk saya rusak dan laptop saya gak punya driver plus koneksi inet gak ada, mau gak mau saya install single boot Ubuntu di laptop, saya harus tetap bekerja, dan mau gak mau saya pun berusaha bekerja bersama Ubuntu, setelah 1 tahun ini saya jalani... Saya tetap hidup, keluarga saya tetap makan seperti biasa, dan luar biasanya saya malah berani terima job-job yang berhubungan dengan server-server kantor swasta dan pemerintah, karena di dalam kota gak tersedia tenaga teknis yang ngerti linux (sedikit), yang ngerti windows sih bejibun di toko-toko komputer jadi tukang service dan bersih-bersih virus. Dalam 1 tahun ini ekonomi keluarga meningkat, usaha hotspot pun berkembang karena saya terpacu untuk selalu ngoprek demi kenyamanan user hotspot menggunakan jaringan saya. Misalnya saya tetap pake windows sampe sekarang, mungkin saya gak pernah merasakan nikmat seperti sekarang ini. Ternyata, dengan meningkatkan jam temu dan kerja bersama linux, otomatis skill kita akan terus terasah dengan sendirinya dalam waktu singkat. Wah jadi OOT kayakny ni, dihapus aja om admin jika dianggap kurang pantas reply saya ini.

--
Iriyan Gunawan Amd.Kep

http://irvanet.web.id
http://yan.irvanet.web.id

冴羽獠 (Ryo Saeba)

unread,
Oct 24, 2009, 8:59:36 PM10/24/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/10/25 Iriyan Gunawan Amd.Kep <irguna...@gmail.com>

>
> Duh, anggota milis id-ubuntu ini memang orangnya baik-baik semua. Jelas-jelas ngajarin dual boot sama dengan membantu pembajakan, tapi masih juga diberi solusi.

emang yang dual boot pasti selalu pembajakan?

korslet tuh cara berpikirnya.

--
things left unsaid, http://ryosaeba.wordpress.com
maxgain scams, http://maxgain.wordpress.com

Putu Wiramaswara Widya

unread,
Oct 24, 2009, 9:32:49 PM10/24/09
to id-u...@googlegroups.com
Ada ada aja,
Ya kalo mereka nanya dual boot masih ada hubungannya dengan ubuntu, ya
ladeni saja. Entah itu bajakan atau tidak, apakah kita langsung
menyimpulkan bahwa mereka pake bajakan? Kecuali jika masalah malas
buka arsip atau gugling, mengapa kita tidak bimbing mereka cara
ngemilis yg baik? Jangan malahan kita dianggap monster disini.
Maaf top posting.

Pada tanggal 25/10/09, Iriyan Gunawan Amd.Kep <irguna...@gmail.com> menulis:
--
Dikirim dari perangkat seluler saya

Putu Wiramaswara Widya
http://wiramaswara.blogspot.com

PL : http://plurk.com/initrunlevel0
FB : http://facebook.com/wiramaswara
TT : http://twitter.com/wiramaswara

RadithTux

unread,
Oct 24, 2009, 9:35:54 PM10/24/09
to id-u...@googlegroups.com
Kalo OS saya percaya ada yang pakai Os Original tapi menurut saya
program yg terinstall di dalam (os windosw misalnya) belum tentu
original kalo misal pake microsoft office, corel, photoshop, dll tidak
mungkin kita membeli lisensi dengan harga 1jt - 5 jt per komputer per
aplikasi, itu aja yg sudah mempunyai uang lebih untuk membeli lisensi
apalagi yg tidak mampu untuk membelinya pasti larinya akan menggunakan
produk2 bajakan, jadi apa salahnya kalo sudah niat pake aplikasi open
sources kita mulai meninggalkan os yg mengundang kita menggunakan
bajakan. Dalam praktekny Saya dalam 1 tahun ini sudah menggunakan
single boot ubuntu, padahal saya mempunyai lisensi windows original
tapi saya hapus windowsnya dan pakai ubuntu. Sejak itu saya sudah
trbiasa dan tidak tergantung lagi dengan os windows.

--
anda suka Open Sources dan kelestarian bumi ??

http://www.radithtux.blogspot.com

Yahoo Messenger : radith412
Handphone : +62 817 455 611
______________________________________

keyboard-rusak

unread,
Oct 24, 2009, 9:57:07 PM10/24/09
to id-ubuntu


RadithTux wrote:
> Kalo OS saya percaya ada yang pakai Os Original tapi menurut saya
> program yg terinstall di dalam (os windosw misalnya) belum tentu
> original kalo misal pake microsoft office, corel, photoshop, dll tidak
> mungkin kita membeli lisensi dengan harga 1jt - 5 jt per komputer per
> aplikasi, itu aja yg sudah mempunyai uang lebih untuk membeli lisensi
> apalagi yg tidak mampu untuk membelinya pasti larinya akan menggunakan
> produk2 bajakan, jadi apa salahnya kalo sudah niat pake aplikasi open
> sources kita mulai meninggalkan os yg mengundang kita menggunakan
> bajakan. Dalam praktekny Saya dalam 1 tahun ini sudah menggunakan
> single boot ubuntu, padahal saya mempunyai lisensi windows original
> tapi saya hapus windowsnya dan pakai ubuntu. Sejak itu saya sudah
> trbiasa dan tidak tergantung lagi dengan os windows.
-
Apapun OS nya ga masalah, yang penting original. Tentang Software
pendukung lainnya bisa menggunakan OpenSourceSoftware. Jangan bangga
menggunakan barang bajakan. Malu sama teman-teman... ;)

Arief WM

unread,
Oct 24, 2009, 10:28:24 PM10/24/09
to id-u...@googlegroups.com

....................................
mau gak mau saya install single boot Ubuntu di laptop, saya harus tetap bekerja, dan mau gak mau saya pun berusaha bekerja bersama Ubuntu, setelah 1 tahun ini saya jalani... Saya tetap hidup, keluarga saya tetap makan seperti biasa, dan luar biasanya saya malah berani terima job-job yang berhubungan dengan server-server kantor swasta dan pemerintah, karena di dalam kota gak tersedia tenaga teknis yang ngerti linux (sedikit), yang ngerti windows sih bejibun di toko-toko komputer jadi tukang service dan bersih-bersih virus. Dalam 1 tahun ini ekonomi keluarga meningkat, usaha hotspot pun berkembang karena saya terpacu untuk selalu ngoprek demi kenyamanan user hotspot menggunakan jaringan saya. Misalnya saya tetap pake windows sampe sekarang,.................................................


Mudah - mudahan pada pakai Window atau Microsoft Original dan program lain juga original...karena saya nggak punya duit dan malu pakai bajakan (apalagi di depan klien), saya juga nggak mau anak - anak saya berpendidikan pakai program bajakan .

Saya hapus Window XP bajakan saya di PC dan Vista Original saya di Laptop, ngoprek dikit...eee baik - baik saja tuh semua normal..
pendidikan lancar, game banyak..apa saja ada.
Pakai dual boot ? malah bikin godaan bajakan makin besar.

100 % Linux Ubuntu
--
|@WM|
Linux Ubuntu user number # 27226

ancurit

unread,
Oct 24, 2009, 10:34:34 PM10/24/09
to id-u...@googlegroups.com


2009/10/25 Arief WM <ari...@gmail.com>


Pakai dual boot ? malah bikin godaan bajakan makin besar.

aku pake dual boot : debian+ubuntu.. godaan bwt bajak lagu makin meningkat...
xixixixixixixi..
piss


--
[id-ubuntu] http://groups.google.co.id/group/id-ubuntu
[KLuB] http://groups.google.co.id/group/klub-linux-bandung
[MyQers] http://groups.google.co.id/group/myquran
[BlankOn] http://groups.google.co.id/group/blankon
[BlankOn-dev] http://groups.google.co.id/group/blankon-dev
[KLAS-Activity] http://tech.groups.yahoo.com/group/KLAS-activity

冴羽獠 (Ryo Saeba)

unread,
Oct 24, 2009, 10:46:32 PM10/24/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/10/25 Arief WM <ari...@gmail.com>

> Pakai dual boot ? malah bikin godaan bajakan makin besar.
>
> 100 % Linux Ubuntu

ada bedanya antara zealotry dengan technical excellency.

silakan saja anda yang anti windows (saya cenderung melihatnya sebagai
anti windows, karena lebih fokus ke ANTI DUAL BOOT, bukannya ke anti
bajakan) menyuarakan suaranya, tapi salah alamat menjelek-jelekkan
dual boot hanya karena ada yang menanyakan caranya. itu namanya
bigotry, dan ikut menyumbang ke pembodohan.

saya jarang pakai windows, itu menyebabkan saya nggak punya pengalaman
banyak menangani virus. jadinya percuma pintar sendiri kalau teman
sekitar yang mayoritas pakai windows dan terkena virus tidak bisa kita
bantu. apalagi kalau ditangani dengan semangat zealotry dan bigotry
seperti di atas, itu bukannya membantu malah melecehkan.

dengan tahu bagaimana cara membuat dualboot, triple boot atau bahkan
quadboot dan seterusnya, itu membuat saya berpengalaman dalam hal
multiboot, dan bisa mencoba berbagai OS (gak mutlak cuma windows,
quadboot saya di rumah adalah leopard, snow leopard, jaunty dan
windows 7). pakai cara multiboot ini juga membantu para pengguna
windows untuk belajar dengan nyaman kelebihan ubuntu.

jadi, bagi anda anti dualboot, terserah kalian kalau memang mau
melecehkan orang lain, anda malah turut membantu menambah orang jadi
malas menggunakan ubuntu. :)

mu'ammal hamidy

unread,
Oct 24, 2009, 11:33:12 PM10/24/09
to id-u...@googlegroups.com
waduhhh, kok tambah panas yaaa, sabarrrr
pertama sichhh Q dual bot XP ma slack
cumaaan bingung ma slack pindah ke XP lagii
lalu dual bot lagi dechhh XP ma ubuntu
nyaman pakek ubuntu gak serumit slackk
yaaaa lanjutinnn dechhh ilangin XP nya
---- klo langsung nelen gak bisa mas, musti dual bot dolo ------


--
---- LIfE gOoD ----

Lynn Nooks

unread,
Oct 24, 2009, 11:44:53 PM10/24/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/10/25 冴羽獠 (Ryo Saeba) <ryos...@gmail.com>:

>
> jadi, bagi anda anti dualboot, terserah kalian kalau memang mau
> melecehkan orang lain, anda malah turut membantu menambah orang jadi
> malas menggunakan ubuntu. :)
>

saya setujuh, sedelapan, sesepuluh dengan anda. biasa2 saja deh.
kalau kita kacamata kuda terhadap windblows, apa bedanya kita dengan
mereka? (para pemakai kacamata kuda windblows?)
karena kita itu opensource-software user doesn't mean we are not openhearted.
anda yg benci banget sama windows, emang tidak pernah
bersentuhan/bersinggungan dengan dia? walau ketika pertama kali
menyentuh keyboard dalam hidup anda?

best regards,
/surel ini dikirim dengan chrome dengan os win7 7600 rtm download dari
torrent...

adi

unread,
Oct 25, 2009, 12:22:48 AM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com
On Sun, Oct 25, 2009 at 10:44:53AM +0700, Lynn Nooks wrote:
>saya setujuh, sedelapan, sesepuluh dengan anda. biasa2 saja deh.
>kalau kita kacamata kuda terhadap windblows, apa bedanya kita dengan
>mereka? (para pemakai kacamata kuda windblows?)

hei .. hanya lelaki jantan yang anti dual boot .. hi..hi.. j/k

Salam,

P.Y. Adi Prasaja

Lynn Nooks

unread,
Oct 25, 2009, 12:26:39 AM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/10/25 adi <a...@postpi.com>:

>
>
> hei .. hanya lelaki jantan yang anti dual boot .. hi..hi.. j/k
>
> Salam,
>
> P.Y. Adi Prasaja
>

nah, ini giliran mas ryo untuk meng-counter tuduhan bahwa dualbooter
tidak jantan. xixixixi

Putu Wiramaswara Widya

unread,
Oct 25, 2009, 12:41:43 AM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com
Merasa Jantan? Anda malah jadi monster bagi teman anda sendiri yg
masih tidak mengerti dgn linux. Kalau anda jadi tutor bagi nubi, pasti
anda menggunakan windows sbg pembanding.

Lagian mengapa windows dimaki seperti itu, hormati pengguna yg masih
menggunakan windows di milis ini. Jangan dianggap mereka itu sebagai
pembajak, karena belum tentu seperti itu.

Kita komunitas harus memberi edukasi yg baik, jangan dgn memaki atau
propaganda boikot ah.

Mod, tutup ini tret. Gak bakalan berujung.

Pada tanggal 25/10/09, adi <a...@postpi.com> menulis:

blade

unread,
Oct 25, 2009, 12:43:42 AM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com
> nah, ini giliran mas ryo untuk meng-counter tuduhan bahwa dualbooter
> tidak jantan. xixixixi
>

kalo saya pribadi sih kembali ke masalah kebutuhan.
awal 2008 saya baru tertarik linux dan mulai belajar untuk menggunakan
software legal.

alasan menggunakan linux karena saya ndak punya uang untuk bayar
lisensi, dan ingin belajar lebih lanjut serta ingin ikut berkontribusi
jika sudah mampu (kebetulan di blankon yang ubuntu based).
kerjaan saya sekarang juga tidak banyak membutuhkan aplikasi windows
based, jadi di laptop ya simple pake linux saja. tidak ada os lain.

tapi, saya masih sempat-sempatkan untuk membuka windows, karena dari
awal 2008 kemarin saya kebetulan membantu proses migrasi di daerah Aceh
Tengah, sehingga dengan mempelajari windows, kita dapat membantu klien
agar lebih dekat dengan linux. otomatis dengan cara persuasif, bukan
semena-mena. (kadang juga sih perlu semena-mena).

mungkin nantinya jika pindah kerja dan sangat membutuhkan windows, apa
salahnya kalau menggunakan dual boot, tapi kembali ke konsep utama,
legal. :)

ipulborneo ipul

unread,
Oct 25, 2009, 12:58:20 AM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com
Kalo saya udah lama gunain single boot ubuntu, tapi kalo waktu
memperkenalkan dengan teman, rata-rata saya instalkan dualboot Windows
dan Ubuntu (meski windows mereka sebelumnya kebanyakan bajakan, tapi
saya cuman instalkan ubuntu ja).
Apalagi sekarang saya harus mengajar anak-anak jurusan multimedia yang
kurikulumnya masih menggunakan Windows (99% bajakan laptop milik
anak-anak), jadinya kita waktu ngajar gunakan laptop sekolah yang
WIndowsnya original, tapi anak-anak diwajibkan menggunakan dualboot
(diajarin bikin dualboot).
Mudahan-mudahan Menteri Pendidikan yang baru bisa membebaskan sekolah
menggunakan Open Source dalam pembelajaran di sekolah (masalahnya pada
saat ujian nasional yang keluar cuman berbasis windows).
Jadi, saya tidak anti dengan dualboot, karena seperti kata teman-teman
di atas, bisa jadi dualboot antara ubuntu dan mandriva atau yang
lainnya.


--
Palinukan - Komunitas Pengguna Linux/Open Source di Hulu Sungai

Mas Rony

unread,
Oct 25, 2009, 1:20:20 AM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com
Putu Wiramaswara Widya wrote:
> Merasa Jantan? Anda malah jadi monster bagi teman anda sendiri yg
> masih tidak mengerti dgn linux. Kalau anda jadi tutor bagi nubi, pasti
> anda menggunakan windows sbg pembanding.
>
> Lagian mengapa windows dimaki seperti itu, hormati pengguna yg masih
> menggunakan windows di milis ini. Jangan dianggap mereka itu sebagai
> pembajak, karena belum tentu seperti itu.
>
> Kita komunitas harus memberi edukasi yg baik, jangan dgn memaki atau
> propaganda boikot ah.
>
Hehehe.. dari awal ikutan baca thread ini, udah mikir kalo threadnya
bakal seru.
Kalem aja bos, saya juga pakai windows kok, orang pekerjaan saya
kebanyakan disitu. Soal bajak membajak ya urusan kantor lah, tapi
kayaknya licensed semua. Kita tahunya pake notebook udah diinstalin ma
orang ISS. Baru sesudah serah terima ke kita ditambahin ubuntu.
Urusan pembajakan, menurut saya sih bukan melulu karena OS/software,
saya pribadi terus terang sampai sekarang masih membajak, karena
walaupun muter lagu pake Audacious, tapi mp3-nya entah dulu dapatnya
dari mana, karena saya merasa belum pernah beli lagu-lagu tersebut.

Flame ini emang nggak akan selesai kalau tidak distop, mungkin masih
belum begitu lama sang maestro linux aja pernah comment mengenai ini :


Linus Torvalds: "Microsoft hatred is a disease"

I'm a big believer in "technology over politics". I don't care who it
comes from, as long as there are solid reasons for the code, and as long
as we don't have to worry about licensing etc issues. I may make jokes
about Microsoft at times, but at the same time, I think the Microsoft
hatred is a disease. I believe in open development, and that very much
involves not just making the source open, but also not shutting other
people and companies out. There are 'extremists' in the free software
world, but that's one major reason why I don't call what I do 'free
software' any more. I don't want to be associated with the people for
whom it's about exclusion and hatred.
------------
Maaf kalau kurang berkenan dan terima kasih

Rgds,
Rony

Putu Wiramaswara Widya

unread,
Oct 25, 2009, 1:27:17 AM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com
Anda tahu aja, saya baca Linuxmag kalo om Linus poto dgn gaya thumbs
up dengan win7 di jepang itu.

Jangan terlalu flaming dah, masih ada kerjaan tuk mempopulerkan linux
ke nubitol.

Pada tanggal 25/10/09, Mas Rony <ron...@gmail.com> menulis:

Willy Permana

unread,
Oct 25, 2009, 1:31:17 AM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com
Sekedar urun suara

Dari Ubuntu Code of Conduct "Be respectful. It's important to remember
that *a community where people feel uncomfortable or threatened is not
a productive one*. We expect members of the Ubuntu community to be
respectful when dealing with other contributors as well as with people
outside the Ubuntu project, and with users of Ubuntu"
--
Willy Permana
http://willypermana.wordpress.com

isnawan

unread,
Oct 25, 2009, 4:05:16 AM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com

Sebenarnya dikembalikan ke kebutuhannya.
Dan Linux/Ubuntu pun juga menyediakan apapun kebutuhan kita.

nggak cuma Dual Boot.
Ada WUBI, Live CD, booting dari USB, Virtualisasi, semua untuk
mencukupi kebutuhan kita.

Mau pilih yang mana, terserah masing-masing.

isnawan

冴羽獠 (Ryo Saeba)

unread,
Oct 25, 2009, 4:08:03 AM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/10/25 Lynn Nooks <pinterba...@gmail.com>

>
> 2009/10/25 adi <a...@postpi.com>:
> >
> > hei .. hanya lelaki jantan yang anti dual boot .. hi..hi.. j/k
>
> nah, ini giliran mas ryo untuk meng-counter tuduhan bahwa dualbooter
> tidak jantan. xixixixi

lah ini mah sama aja dengan real man don't do backups.

anyway, ada 6 komputer yang saya bersentuhan setiap harinya. dari
semuanya, 3 memang single boot ke ubuntu. 2 dual boot, dan 1 quadboot.

Iriyan Gunawan Amd.Kep

unread,
Oct 25, 2009, 11:27:17 AM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com
Saya mohon maaf kepada semua anggota milis id-ubuntu jika ada yang tersinggung dengan ungkapan saya pada awal thread. Memang ideologi saya seperti ini perlu diluruskan jika memang membahayakan newbie (termasuk saya sendiri) untuk migrasi ke linux (khususnya Ubuntu). Dual boot yang saya maksud bukanlah dual boot sesama linux, tapi dual boot bersama windows yang bajakan dan aplikasi pendukungnya yang juga bajakan. Silakan om admin close saja thread ini daripada berlanjut terus tanpa selesai dan suasana diskusi semakin tidak nyaman karena ulah saya.

Sedikit cerita;
Sejak full boot Ubuntu hingga sekarang saya masih hidup dan belum mati kesepian karena saya mampu beli cd mp3 original seharga Rp.79rb (1 tahun berjalan total koleksi 63 cd)

Sampai sekarang saya belum pernah ketinggalan film terbaru lebih dari 3 minggu sejak film itu tayang, 25rb x 2 (harga tiket bioskop bersama istri) + 15rb x 3 jam (biaya penitipan anak di playgroup) sementara kami nonton film di bioskop yang sound nya sangat tidak mengecewakan, atau deposit 50rb untuk 5 kali peminjaman dvd original di rental DVD jika saya sangat sibuk sehingga tidak punya waktu ke bioskop bersama istri.

Kenyataannya...
Dulu..saya tidak menjadi kaya raya karena dengan mudah download mp3 bajakan tanpa biaya dan download video film-film terbaru secara gratis.
Dan sekarang... saya tidak jatuh miskin karena harus mengeluarkan duit untuk membeli produk-produk yang ingin saya dengarkan atau ingin saya tonton.
BillingHotSpot saya beli seharga Rp. 2.000.000 karena saya gak punya waktu ngoprek sedangkan user hotspot udah ngantri pengen beli voucher.
RouterBoard Mikrotik RB450 saya beli karena saya anggap lebih murah daripada mengorbankan sebuah PC dan install mikrotik 2.9.27 bajakan.
Efek dari penggunaan OpenSource Software ternyata memang mendidik penggunanya untuk menghargai karya orang lain. Itu yang saya rasakan.
Pake OpenSource bukannya kecanduan cari gratisan, tapi kecanduan legal... Boros atau Keren?

Sekali lagi saya mohon maaf kepada seluruh anggota milis id-ubuntu.

dhani

unread,
Oct 25, 2009, 8:03:21 PM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com
kalau saya pribadi tidak mempermasalahkan dual boot, karena memang tidak
semua pelaku dual boot yang menggunakan windows itu windowsnya bajakan,
termasuk juga aplikasi di dalam windows tersebut. saya pelaku dual boot,
windows saya legal dapet lisensi dari kampus, dan aplikasi2 di dalamnya
saya pake opensource dan freeware. linuxnya jelas legal (insyaallah).
jadi alhamdulillah di laptop sudah bersih dari program bajakan. nggak
masalah orang lain pake dual boot, atau masih pake windows, tanpa
memakai linux sama sekali. karena sistem operasi itu pilihan. selama
yang mereka pakai legal, so no problem. kecuali kalau mereka pake
bajakan, baru kita tawarkan linux. kita cuma mengenalkan, menawarkan,
tapi itu kembali ke orangnya masing-masing. bagi yang mau beralih, mari
kita bantu. bagi yang tidak mau beralih, mari kita doakan. :-)

Ninth Ocean

unread,
Oct 25, 2009, 9:10:08 PM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com

Setuju dengan om Ryo,
Sepertinya pola pikir bahwa "dual boot identik dengan pembajakan" harus
diperbaiki.

Masing2 orang punya pendapat sendiri untuk membuat komputernya menjadi
dual boot.
1. Ada yang ingin coba2/test software (os).
2. Ada yang ingin belajar dulu sebelum memilih mana yang terbaik untuk
digunakan untuk menjadi primary os.
3. Ada yang memang sukanya "mendua". Kalo lagi butuh yang Ubuntu, dia ke
Ubuntu, kalo ke os lain maka dia tinggal restart dan beralih ke yang lain.

Yang perlu diperhatikan adalah.
1. Jangan gunakan software bajakan.
==> Lho software asli kan mahal Mas kalo beli sendiri. Nah yang
bajakan kan gratis.
Kata siapa semua software asli mahal. Kalau untuk produk dari
perusahaan tertentu mungkin mahal. Tapi produk dari yang lain kan ada
yang murah.
==> Contohnya apa yang asli dan tidak mahal, Mas?
OS asli dari beberapa produsen yang asli dan murah, ada Ubuntu,
Debian, Fedora, OpenSUSE, FreeBSD, CentOS, dan beberapa lainnya.
Program Office asli : OpenOffice.Org, IBM Lotus Symphony, etc
Program Internet client asli: Mozilla Firefox, Opera, Google Chrome,
Mozilla Thunderbird, Evolution, etc.

2. Kalau ingin mengetahui lebih banyak -luar dan dalam- software yang
digunakan tersebut, gunakanlah Open Source software. Selain menggunakan
softwarenya, mempelajari source program Open Source akan menjadi nilai
tambah bagi yang mau belajar.
==> Apa manfaatnya belajar dalemannya, mas?
Kalo manfaat tergantung dari tiap individu.
- Ada yang sudah enggan untuk mempelajari. Tentunya isi program
tersebut tidak diketahuinya.
- Ada yang mau mempelajari tapi tidak mengerti. Artinya dia sudah
mulai tahu isi program tersebut. Semakin rajin dipelajari, maka akan
semakin mengerti
- Ada yang mempelajari dan mengerti. Semoga bisa memperbaiki
kekurangan2 program tersebut.

Udah dulu ah ngelantur nya.

Alternatif kalau mau coba2 OS lain atau hidup dengan multi OS. Gunakan
Virtual Machine. Bisa menggunakan Xen, VirtualBox, VMWare Server, dan
lainnya. Yang penting usahakan softwarenya bukan bajakan.


Cheers,
Ninth Ocean


__________ Information from ESET NOD32 Antivirus, version of virus signature database 4541 (20091025) __________

The message was checked by ESET NOD32 Antivirus.

http://www.eset.com


Ahmad Raf'ie

unread,
Oct 25, 2009, 10:27:20 PM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com
Jangankan dual boot, mau quad boot pun saya bisa, lha wong bawaan laptop Vista, dapet dari kampus XP, Windows 7 masih pake versi RC, ada tawaran dari kampus untuk beli lisensi resmi yang Professional dengan harga super-murah.

Dulu waktu kuliah S1 malah pernah juga saya sandingkan dengan FreeBSD dan Macintosh x86 (yang ini jelas bajakan, tapi saya ga pernah menggunakan sebagai main OS, namanya juga curious). 

Untuk Linux saya memulai dengan RedHat, Mandriva, Debian dan segala macam turunannya, openSuse, dan begitu banyak distro lainnya sebelum akhirnya memutuskan untuk menjalin ikatan resmi dengan Ubuntu. Kenapa ubuntu? Salah satu alasan utamanya adalah karena komunitas penggunanya begitu hidup.

Nothing wrong with multi-boot. Meskipun yang disandingkan adalah produk Microsoft. Jangan sensi sama produk2 berlisensi komersial hanya karena kita pengguna open source.

Masalah pembajakan sendiri, kalo mau melihat lebih luas sebenarnya tidak bisa serta merta kita menyalahkan mereka yang masih berkutat dengan software2 bajakan. 

Saya pernah merasakan bagaimana sebuah perusahaan (percetakan) kecil yang punya keinginan migrasi total ke open source terbentur dengan tuntutan pekerjaan dari lingkungan sekitar yang masih menggunakan Windows & software-software yang berjalan di atasnya. Untuk beli jelas gak sanggup, perusahaan ditutup kasian karyawannya, akhirnya mau ga mau mereka install lagi corel bajakan di atas windows (yang setahu saya juga masih bajakan).

Ada juga teman yang sudah berminat migrasi ke linux, saya sarankan pakai ubuntu dan saya installkan dual boot dengan XP karena saya tau ga mungkin dia bisa survive kalo tiba-tiba langsung dipaksa pakai linux 100%. Pada awalnya ia bersemangat, untuk kebutuhan sehari-hari dia merasa nyaman dengan linux. Tapi ketika nyangkut ke pekerjaan, mau ga mau dia harus kembali lagi ke windows, dan mengingat tempat kerjanya tidak menyediakan lisensi XP asli ya mau ga mau dia pake bajakan lagi.

Semenjak saya kuliah di Australia ini saya merasakan fenomena menarik, harga software2 itu jadi terasa murah. Bagaimana tidak, di negara ini pekerjaan par-time per-jam dihargai $11-$15, untuk lulusan S1 rata2 penghasilan sekitar $3000-$5000/bulan. Untuk beli Windows 7 Ultimate sekalipun yang dipatok harga $499 rasanya ga terlalu berat, apalagi cuma Windows XP yang harganya dibawah $100. Bayangkan di Indonesia. Dengan gaji PNS sekitar 1,5-2juta per bulan, tentu akan sangat berat untuk membeli lisensi Windows XP yang dipatok harga 1jutaan.

Yang saya tulis ini bukan bermaksud justifikasi atas pembajakan, tapi sekedar fakta yang bisa kita gunakan untuk lebih bijak dalam menyikapi kondisi dimana mayoritas bangsa Indonesia masih bergelut dengan software-software bajakan. 

Berbahagialah anda-anda yang sudah bisa lepas dari software2 bajakan, tapi bukan berarti itu menjadi semacam license bagi anda untuk merasa lebih baik & menghina mereka yang masih berkutat dengan software bajakan. Justru tugas selanjutnya adalah mengenalkan & membantu mereka untuk benar2 bisa bermigrasi, dan terus terang, ini tidak mudah.

Regards,

Ahmad M. Raf'ie PRATAMA
Sent from Clayton, Victoria, Australia

Teguh Ramanal

unread,
Oct 25, 2009, 10:47:40 PM10/25/09
to id-u...@googlegroups.com
Pada 26/10/09 09:27, Ahmad Raf'ie menulis:

>
>
> Semenjak saya kuliah di Australia ini saya merasakan fenomena menarik,
> harga software2 itu jadi terasa murah. Bagaimana tidak, di negara ini
> pekerjaan par-time per-jam dihargai $11-$15, untuk lulusan S1 rata2
> penghasilan sekitar $3000-$5000/bulan. Untuk beli Windows 7 Ultimate
> sekalipun yang dipatok harga $499 rasanya ga terlalu berat, apalagi
> cuma Windows XP yang harganya dibawah $100. Bayangkan di Indonesia.
> Dengan gaji PNS sekitar 1,5-2juta per bulan, tentu akan sangat berat
> untuk membeli lisensi Windows XP yang dipatok harga 1jutaan.
>
> Yang saya tulis ini bukan bermaksud justifikasi atas pembajakan, tapi
> sekedar fakta yang bisa kita gunakan untuk lebih bijak dalam menyikapi
> kondisi dimana mayoritas bangsa Indonesia masih bergelut dengan
> software-software bajakan.
>

Yup, saya juga tidak membenarkan pembajakan, walaupun dengan alasan yang
sama jadi bersemangat mengikuti produk yang lebih bebas. Dulu saya
membandingkannya dengan UMR. UMR Jabotabek rata-rata Rp. 1 Jt sebulan.
Pendapatan lulusan S1 berkisar antara 1.5x UMR - 4x UMR, tergantung
bidang dan perusahaannya. Saya yakin, kalo WindowsXP di US atau Aust
harganya 1/10 UMR disana, di Indonesia juga di jual 1/10 UMR di
Jabotabek (termasuk tertinggi di Indonesia), yang beli Windows, office
dan photoshop original pasti banyak.

Vendor tetap mau untung gede karena pasar Indonesia cukup besar,
sementara Pemerintah tidak mau atau tidak bisa atau tidak peduli. Bukan
seperti pemerintah China...
Rakyatlah yang merasakan ketidakadilan..

Kenapa patokannya UMR? karena kalo kalangan menengah-atas, behaviournya
beda, beli Nokia Communicator, Black Berry, iPhone, dsb, sampai 9 jt pun
di jabanin.. walau nyicil karena beberapa kali gajinya..


HibiscusHT Astomo

unread,
Nov 4, 2009, 1:05:53 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
Wah ternyata rame banget komentar seputar dual boot Ubuntu sama
Windows, intinya banyak yang berpikir dual boot beginian mendukung
pembajakan. Di sisi lain yang ogah ngajarin dual boot Ubuntu Windows
mendukung pembodohan.

Kalo saya kok lebih suka melihat semuanya secara obyektif. Pake
Windows mau apa, pake Ubuntu maunya gimana. Artinya lebih baik kita
belajar saja inti dari segala macam OS mau Windows ataupun Linux,
yakni PEMROGRAMAN. Kalo saya intip-intip --- semoga saja salah ---
yang sudah mulai bergumul sama Ubuntu tetap ga bisa lepas sama
kebiasaan lama di Windows; jadi konsumen, penikmat.

Buat saya belajar komputer --- mau Windows, Ubuntu, MacOS --- semuanya
hanya satu tujuan MENGUASAI PEMROGRAMAN. Sekedar ungkapan bodoh, kalo
kita punya lisensi Windows katakanlah, kita SEHARUSNYA mengikuti
segala perjanjian lisensinya termasuk TIDAK MEMBONGKAR KODE
PEMROGRAMANNYA. Bagaimana bisa belajar PEMROGRAMAN kalo lihat kodenya
saja tidak boleh. Tapi kalo OS itu dibajak, katakanlah --- barangkali
--- kita bisa lebih leluasa MELIHAT KODENYA. Tentu lebih mudah lagi
kalo kita pake OPEN SOURCE, tapi bukankah tidak ada salahnya kalo kita
tahu bagaimana Windows berpikir? Dengan begitu kita bisa menservice
segala macam problem komputer maun Windows, Ubuntu, ataupun MacOS.
Trims.

VIVA PROGRAMMING

Hielmy Z. N.

unread,
Nov 4, 2009, 1:23:54 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 HibiscusHT Astomo <hibis...@gmail.com>:


wah, saya pakai Ubuntu tapi tidak ngerti programming, gimana donk?!
toh pake Ubuntu jg ngga bisa langsung lihat source kodenya karena yang
saya dapat semua paketnya sudah terkompilasi. saya hanya tinggal pakai
saja. kalau begitu saya termasuk user gimana donk? :P

--
Don't make it too easy, leave something for me and my imagination.
Linux User #484998, Ubuntu User #25025

Muhammad Riyansyah

unread,
Nov 4, 2009, 1:24:18 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 HibiscusHT Astomo <hibis...@gmail.com>

 Kalo saya kok lebih suka melihat semuanya secara obyektif. Pake
Windows mau apa, pake Ubuntu maunya gimana. ...


Sepakat sekali. Menurut saya, ketika kita 'memaksa' harus HANYA menggunakan Ubuntu untuk semua kegiatan kita, justru disaat itu kita 'melanggar' semangat freedom dari Open Source Software. Bukankah setiap orang seharusnya bebas menggunakan komputer dengan cara yang dia mau? Termasuk jika itu menggunakan dual OS.

Bahkan kalo mau ditarik lebih jauh lagi... setiap orang juga berhak menggunakan software bajakan... 

Tapi, seperti yang selalu saya pahami tentang penggunaan Open Source Software... segala resiko ditanggung sendiri... termasuk kalo ntar kena UU HAKI... he he he


--
Wassalam,

Muhammad Riyansyah

D. Adhiyaksa

unread,
Nov 4, 2009, 1:41:23 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/10/25 Iriyan Gunawan Amd.Kep <irguna...@gmail.com>:
> Saya mohon maaf kepada semua anggota milis id-ubuntu jika ada yang
> tersinggung dengan ungkapan saya pada awal thread. Memang ideologi saya
> seperti ini perlu diluruskan jika memang membahayakan newbie (termasuk saya
> sendiri) untuk migrasi ke linux (khususnya Ubuntu). Dual boot yang saya
> maksud bukanlah dual boot sesama linux, tapi dual boot bersama windows yang
> bajakan dan aplikasi pendukungnya yang juga bajakan.

Saya memaklumi ideologi dan pikiran bapak seperti itu, saya dulu juga
kena syndrom awal calon linux addicted seperti itu, cuman memang ndak
sampe di post di milis seperti ini. malah adu urat syaraf sama temen
pas diskusi plus minus win vista.

Tapi seiring waktu berjalan, saya belajar, mempengaruhi orang untuk
pindah ke linux dengan sukarela dan baik2 itu memang butuh waktu dan
kesabaran, kalo cuman mengedepankan idealisme seperti om sampaikan wah
pastinya susah, malah dapat 'image' linux maniak, sombong, sok paling
pinter lah, dsb. ndak enak juga dibilang seperti itu :((

> Silakan om admin close
> saja thread ini daripada berlanjut terus tanpa selesai dan suasana diskusi
> semakin tidak nyaman karena ulah saya.
>

hmm... ini kan tergolong uneg2 dan pendapat, bukan SPAM tho!! kayaknya
ndak masalah buat semua penghuni milis ini. Pokoke' tetep di koridor
Ubuntu CoC. (sy bukan admin)

> Sedikit cerita;
> Sejak full boot Ubuntu hingga sekarang saya masih hidup dan belum mati
> kesepian karena saya mampu beli cd mp3 original seharga Rp.79rb (1 tahun
> berjalan total koleksi 63 cd)
>
> Sampai sekarang saya belum pernah ketinggalan film terbaru lebih dari 3
> minggu sejak film itu tayang, 25rb x 2 (harga tiket bioskop bersama istri) +
> 15rb x 3 jam (biaya penitipan anak di playgroup) sementara kami nonton film
> di bioskop yang sound nya sangat tidak mengecewakan, atau deposit 50rb untuk
> 5 kali peminjaman dvd original di rental DVD jika saya sangat sibuk sehingga
> tidak punya waktu ke bioskop bersama istri.
>
> Kenyataannya...
> Dulu..saya tidak menjadi kaya raya karena dengan mudah download mp3 bajakan
> tanpa biaya dan download video film-film terbaru secara gratis.
> Dan sekarang... saya tidak jatuh miskin karena harus mengeluarkan duit untuk
> membeli produk-produk yang ingin saya dengarkan atau ingin saya tonton.
> BillingHotSpot saya beli seharga Rp. 2.000.000 karena saya gak punya waktu
> ngoprek sedangkan user hotspot udah ngantri pengen beli voucher.
> RouterBoard Mikrotik RB450 saya beli karena saya anggap lebih murah daripada
> mengorbankan sebuah PC dan install mikrotik 2.9.27 bajakan.
> Efek dari penggunaan OpenSource Software ternyata memang mendidik
> penggunanya untuk menghargai karya orang lain. Itu yang saya rasakan.
> Pake OpenSource bukannya kecanduan cari gratisan, tapi kecanduan legal...
> Boros atau Keren?
>

Wah ceritanya pengalamannya bagus tuh om, mungkin nanti kalo ada lomba
pengalaman dengan linux di ikutkan juga om seperti kemarin2 di acara
IGOS ato yang lainnya.

Salam.

> >
>

冴羽獠 (Ryo Saeba)

unread,
Nov 4, 2009, 1:57:24 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/10/25 Iriyan Gunawan Amd.Kep <irguna...@gmail.com>:

> Sedikit cerita;


> Sejak full boot Ubuntu hingga sekarang saya masih hidup dan belum mati
> kesepian karena saya mampu beli cd mp3 original seharga Rp.79rb (1 tahun
> berjalan total koleksi 63 cd)

ini yang dimaksud dengan cd mp3 original itu apa ya?

Ariel Yoseph

unread,
Nov 4, 2009, 2:19:09 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
sbnrnya untuk penggunaan pribadi selama bukan untuk memperoleh penghasilan dari penggunaan software bajakan kan masih di perbolehkan. jujur saja, rasanya untuk dapat lepas 100% dr windows sepertinya sangat susah. apalagi kalangan yang gemar bermain game di pc, tentu saja lebih memilih menggunakan windows.
menurut pendapat saya sih, masing2 OS memiliki klebihan dan kekurangan masing2. jd ngga perlu lah di perdebatkan. bagi yg sdh coba2 byk OS tentu akan menyadari hal ini, saya sdri sdh coba sekitar 5 OS yg berbeda. so ga masalah pake dual boot ato triple boot, ato brp pun.

Windows tetap menjadi OS utama, tapi di barengi dgn dukungan Ubuntu yg tentunya juga bukan skedar OS sampingan.

lbh baik 2 dr pd 1 right? wkwkwk

Hielmy Z. N.

unread,
Nov 4, 2009, 2:21:52 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 Ariel Yoseph <requi...@yahoo.com>:

> sbnrnya untuk penggunaan pribadi selama bukan untuk memperoleh penghasilan
> dari penggunaan software bajakan kan masih di perbolehkan.

oh ya? lisensi apa ini om? kayaknya yg lisensinya begini ini biasanya
freeware deh, kl Windows kan bukan freeware. CMIIW.

Muhammad Riyansyah

unread,
Nov 4, 2009, 2:47:05 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 Hielmy Z. N. <hie...@g.pl>


2009/11/4 Ariel Yoseph <requi...@yahoo.com>:
> sbnrnya untuk penggunaan pribadi selama bukan untuk memperoleh penghasilan
> dari penggunaan software bajakan kan masih di perbolehkan.

oh ya? lisensi apa ini om? kayaknya yg lisensinya begini ini biasanya
freeware deh, kl Windows kan bukan freeware. CMIIW.


Saya sih melihatnya begini, semuanya bisa dibikin dengan urutan prioritas...

Prioritas Satu: 
Lakukan dengan cara yang halal (dalam arti seluas2nya) dan paling mudah (tanpa usaha yang berat, misalnya gratisan) -- gunakan open source software; 

kalo gak bisa...

Prioritas Dua:
Berusahalah lebih keras (bayar maksudnya), supaya bisa tetap melakukan sesuatu dengan cara yang halal -- gunakan software berbayar; 

dan kalo memang gak punya kemampuan yg cukup untuk berusaha tapi tetap harus dilakukan untuk menyambung hidup, maka...l

Prioritas Tiga:
Mau gak mau, 'halal'-kan segala cara... -- bajakan! (he he he)

Untuk Satu dan Dua, rasanya semua setuju dan gak ada 'aturan' yang dilanggar di sana; bahkan kalo urutannya mau dibalik juga sah2 aja... tapi untuk Tiga, harap diingat ada kata kunci yang harus diperhatikan sebelum boleh dilakukan: (i) gak punya kemampuan yang cukup -- gak mampu beli yang asli, dan (ii) tetap harus dilakukan utk menyambung hidup -- butuh banget a.k.a. darurat...

Sekarang buat yang masih gunakan produk2 bajakan... introspeksi diri aja, apakah poin (i) dan (ii) sudah terpenuhi? Selama merasa keduanya memang terpenuhi, ya silakan saja. Subjektif sekali memang... but who am I to judge you, right?

--
Wassalam,

Muhammad Riyansyah

Andy Utomo

unread,
Nov 4, 2009, 3:07:47 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
Numpang cerita juga nih,

Gua pindah 100% ke Linux karena OS tetangga seperti ini

1. Capek boo kalo kena virus ... mesti cek sana cek sini ... format
ulang dsb
2. Sedih kalo data ilang kena Virus , Windows system32 error dsb
3. Mesti Online kl mo update Patch... dan ga bilang bilang kalo
didonlod... tau tau bandwidth udah over quota ... terus kalo udah
ke-update pas shutdown ada tulisannya ... "Updating bla bla bla ......"
ampe lama ... dan ga boleh dimatiin langsung. :( ... ga ngerti apa ya
bandwidth terbatas ...ga ky disono)
4. Kl install ulang .. ya mesti update ulang lagi patchnya.... :D cape
bener.....
5. Nginstalnya luama banget.... XP sekitar 30 Mnt , Driver dll sekitar
30 Menit , plus Program yang lain sekitar 60 Menit... Bandingkan Ubuntu
yang jaunty aja deh ... paling lama juga cuman 20Menit ... itu udah
semua plus program yg lain paling 15menitan

Tapi benar ... buat pindah, butuh penyesuaian dan kesabaran tingkat
tinggi. Kl buat keperluan pribadi sih tidak ada yang bermasalah...
tetapi buat kebutuhan kantor itu yang cukup buat pusing... untuk ada
program semacam VirtualBox, VNCViewer, dan SQuirrelSQL yang membantu
banget.... Cuman masih terganjal soalnya masih ada virtualbox nih ..
pengennya sih cepet cepet dihilangin .. sebelum team SAM Microsoft
dateng .. wakakakakaka

Buat catetan , saya sempat installin ke beberapa user LinuxMint..
tanggapannya sangat positif ... apalagi setelah mereka lihat tampilan
Compiz. hanya terbentuk masalah program ERP yang masih harus menggunakan
Windows....

salam,

Andy Utomo

blade

unread,
Nov 4, 2009, 4:46:08 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com

> Kalo saya kok lebih suka melihat semuanya secara obyektif. Pake
> Windows mau apa, pake Ubuntu maunya gimana. Artinya lebih baik kita
> belajar saja inti dari segala macam OS mau Windows ataupun Linux,
> yakni PEMROGRAMAN. Kalo saya intip-intip --- semoga saja salah ---
> yang sudah mulai bergumul sama Ubuntu tetap ga bisa lepas sama
> kebiasaan lama di Windows; jadi konsumen, penikmat.

kayaknya ente salah bos. saya malah gak jadi konsumen dan penikmat
windows. 2 laptop saya pake linux, olpc anak juga linux, netbook istri
juga linux.
saya bener-bener bisa lepas kok dari windows. karena urusan kerjaan dan
bermain saya memang tidak mengharuskan menggunakan windows. :)

blade

unread,
Nov 4, 2009, 4:47:47 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com

>
> Sepakat sekali. Menurut saya, ketika kita 'memaksa' harus HANYA
> menggunakan Ubuntu untuk semua kegiatan kita, justru disaat itu kita
> 'melanggar' semangat freedom dari Open Source Software. Bukankah setiap
> orang seharusnya bebas menggunakan komputer dengan cara yang dia mau?
> Termasuk jika itu menggunakan dual OS.
>

Emang semangat dari freedom open source itu ada mencakup urusan dual OS?
kalo dual os yang open source mungkin iya, kalo yang propretiary mmmmm
kayaknya enggak deh.

blade

unread,
Nov 4, 2009, 4:52:00 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
Ariel Yoseph wrote:

> Windows tetap menjadi OS utama, tapi di barengi dgn dukungan Ubuntu yg
> tentunya juga bukan skedar OS sampingan.
>
> lbh baik 2 dr pd 1 right? wkwkwk
>

1 konsisten, serius dan ikut andil didalamnya dan gak hanya penikmat
saja jauh lebih baik kok.

Muhammad Riyansyah

unread,
Nov 4, 2009, 4:59:50 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>


Emang semangat dari freedom open source itu ada mencakup urusan dual OS?
kalo dual os yang open source mungkin iya, kalo yang propretiary mmmmm
kayaknya enggak deh.


Hi hi hi... ditanggapinnya serius...

Maksud saya, semangat 'freedom'-nya, kebebasannya, bebas untuk menggunakan apa yang si pengguna mau, menjalankan apa yang dia mau (freedom to run the program, dan OS bukannya program juga?). Ini hanya semacam 'pelesetan' doang...

Nah, ketika kita melarang2 (atau mungkin lebih tepatnya 'menekan') orang untuk HANYA menggunakan open source kan sudah mengkhianati konsep open source sendiri.

--
Wassalam,

Muhammad Riyansyah

blade

unread,
Nov 4, 2009, 5:08:50 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
Muhammad Riyansyah wrote:
> 2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com <mailto:spinni...@gmail.com>>

>
>
> Emang semangat dari freedom open source itu ada mencakup urusan dual OS?
> kalo dual os yang open source mungkin iya, kalo yang propretiary mmmmm
> kayaknya enggak deh.
>
>
> Hi hi hi... ditanggapinnya serius...
>

udah keseringen becanda nih... bosen. :D

> Maksud saya, semangat 'freedom'-nya, kebebasannya, bebas untuk
> menggunakan apa yang si pengguna mau, menjalankan apa yang dia mau
> (freedom to run the program, dan OS bukannya program juga?). Ini hanya
> semacam 'pelesetan' doang...

kalo mlesetkan, yang agak pas donk. :)

> Nah, ketika kita melarang2 (atau mungkin lebih tepatnya 'menekan') orang
> untuk HANYA menggunakan open source kan sudah mengkhianati konsep open
> source sendiri.
>

emang konsep open source itu begimana? beda lho dengan free software
serta freeware. ;)

Muhammad Riyansyah

unread,
Nov 4, 2009, 5:14:45 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com


2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>

Muhammad Riyansyah wrote:
> 2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com <mailto:spinni...@gmail.com>>

emang konsep open source itu begimana? beda lho dengan free software
serta freeware. ;)


My bad... seharusnya free software... terima kasih sudah diingatkan...


--
Wassalam,

Muhammad Riyansyah

冴羽獠 (Ryo Saeba)

unread,
Nov 4, 2009, 5:55:28 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>:

kok kayaknya ada yang salah baca ya. "kebiasaan lama di Windows; jadi
konsumen, penikmat."

ada titik koma di sana, kenapa kok malah diterjemahkan sebagai
"konsumen dan penikmat windows" ya? :))

Ahmad Raf'ie

unread,
Nov 4, 2009, 5:57:17 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>:

>
> 1 konsisten, serius dan ikut andil didalamnya dan gak hanya penikmat
> saja jauh lebih baik kok.
>

Itu kalo mau ikutan jadi developer bos. Ingat sebagian besar tetap
saja kapasitasnya end-user biasa.

Dan sepengamatan saya ga ada masalah mau dual boot dengan propietary OS.
Lha wong nyatanya Ubuntu selalu dipackage dengan Wubi di cd installernya.
Padahal jelas-jelas itu fungsinya menginstall Ubuntu di dalam Windows,
salah satu bentuk dual boot yang justru difasilitasi oleh Ubuntu.

blade

unread,
Nov 4, 2009, 6:32:35 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
Ahmad Raf'ie wrote:
> 2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>:
>> 1 konsisten, serius dan ikut andil didalamnya dan gak hanya penikmat
>> saja jauh lebih baik kok.
>>

> Itu kalo mau ikutan jadi developer bos. Ingat sebagian besar tetap
> saja kapasitasnya end-user biasa.

kenapa ndak ikutan jadi developer bos? kan termasuk perbuatan baik. :)


> Dan sepengamatan saya ga ada masalah mau dual boot dengan propietary OS.
> Lha wong nyatanya Ubuntu selalu dipackage dengan Wubi di cd installernya.
> Padahal jelas-jelas itu fungsinya menginstall Ubuntu di dalam Windows,
> salah satu bentuk dual boot yang justru difasilitasi oleh Ubuntu.
>

saya kan bukan orang yang mempermasalahkan dualboot ataupun multi boot.
saya hanya mengkomentari statemen anda masalah 2 itu lebih baik dari
satu. coba kembali ke statemen awal anda. :)

anda tahu tujuan dibuat wubi?

blade

unread,
Nov 4, 2009, 6:34:01 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
??? (Ryo Saeba) wrote:

> kok kayaknya ada yang salah baca ya. "kebiasaan lama di Windows; jadi
> konsumen, penikmat."
>
> ada titik koma di sana, kenapa kok malah diterjemahkan sebagai
> "konsumen dan penikmat windows" ya? :))
>

wah... emang ada arti tafsir lain ya? :))

冴羽獠 (Ryo Saeba)

unread,
Nov 4, 2009, 6:37:49 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>:

coba tenangkan diri anda dulu dan pahami tulisan saya. pernah belajar
bahasa indonesia kan?

ini contoh lain andai masih belum mudeng juga:

"kebiasaan lama di sekolah; menunggu sampai saat terakhir, baru
mengerjakan tugas."

menurut anda, apakah kalimat di atas itu berarti masih sekolah terus
sampai tua, atau sebenarnya sudah lulus namun kebiasaan lama
menunda-nunda sesuatu masih terus berjalan?

Muhammad Riyansyah

unread,
Nov 4, 2009, 6:41:35 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 冴羽獠 (Ryo Saeba) <ryos...@gmail.com>


2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>:
>
> ??? (Ryo Saeba) wrote:
>
>> kok kayaknya ada yang salah baca ya. "kebiasaan lama di Windows; jadi
>> konsumen, penikmat."
>>
>> ada titik koma di sana, kenapa kok malah diterjemahkan sebagai
>> "konsumen dan penikmat windows" ya? :))
>
> wah... emang ada arti tafsir lain ya? :))

coba tenangkan diri anda dulu dan pahami tulisan saya. pernah belajar
bahasa indonesia kan?

ini contoh lain andai masih belum mudeng juga:

"kebiasaan lama di sekolah; menunggu sampai saat terakhir, baru
mengerjakan tugas."

menurut anda, apakah kalimat di atas itu berarti masih sekolah terus
sampai tua, atau sebenarnya sudah lulus namun kebiasaan lama
menunda-nunda sesuatu masih terus berjalan?


Nah lho... saya pikir Om Blade bukannya gak ngerti... do'i cuma pengen jadi devil's advocate aja... tapi kalo ternyata saya salah... ya maap...

--
Wassalam,

Muhammad Riyansyah

k u s u t

unread,
Nov 4, 2009, 6:43:53 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 Muhammad Riyansyah <ryan...@gmail.com>:

> Maksud saya, semangat 'freedom'-nya, kebebasannya, bebas untuk menggunakan
> apa yang si pengguna mau, menjalankan apa yang dia mau (freedom to run the
> program, dan OS bukannya program juga?). Ini hanya semacam 'pelesetan'
> doang...

freedom tersebut didapat user yg memakai program yg memang memberikan
freedom tersebut. klo freedom untuk jalanin software yg user mau itu
beda lagi (beda konteks)


> Nah, ketika kita melarang2 (atau mungkin lebih tepatnya 'menekan') orang
> untuk HANYA menggunakan open source kan sudah mengkhianati konsep open
> source sendiri.
>

> My bad... seharusnya free software... terima kasih sudah diingatkan...
>

hihi justru orang2 free software biasanya purist, sama ky BSD. solusi
non free (bahkan driver dan firefox flash plugin) dilarang diberikan
secara publik, dilarang di community guidelines biasanya


--
One has to see that one's personality is not what one is
kusut.web.id

blade

unread,
Nov 4, 2009, 6:44:48 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
??? (Ryo Saeba) wrote:
> 2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>:
>> ??? (Ryo Saeba) wrote:
>>
>>> kok kayaknya ada yang salah baca ya. "kebiasaan lama di Windows; jadi
>>> konsumen, penikmat."
>>>
>>> ada titik koma di sana, kenapa kok malah diterjemahkan sebagai
>>> "konsumen dan penikmat windows" ya? :))
>> wah... emang ada arti tafsir lain ya? :))
>
> coba tenangkan diri anda dulu dan pahami tulisan saya. pernah belajar
> bahasa indonesia kan?
>
> ini contoh lain andai masih belum mudeng juga:
>
> "kebiasaan lama di sekolah; menunggu sampai saat terakhir, baru
> mengerjakan tugas."
>
> menurut anda, apakah kalimat di atas itu berarti masih sekolah terus
> sampai tua, atau sebenarnya sudah lulus namun kebiasaan lama
> menunda-nunda sesuatu masih terus berjalan?
>

hehehe... mudeng mas Ryo, tapi saya sebetulnya mengarah ke kata
'konsumen, penikmat' yang dipointkan ke wingdowsnya. :D

Ahmad Raf'ie

unread,
Nov 4, 2009, 6:46:24 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>:

>
> kenapa ndak ikutan jadi developer bos? kan termasuk perbuatan baik. :)
>

Ga semua orang sanggup jadi developer bos.
Kan ga semua orang belajar IT, tetap saja sebagian besar dari pengguna
komputer adalah end-user biasa, itu sudah hukum alam, sunnatullah kalo
pak ustadz bilang ^__^

>
> saya kan bukan orang yang mempermasalahkan dualboot ataupun multi boot.
> saya hanya mengkomentari statemen anda masalah 2 itu lebih baik dari
> satu. coba kembali ke statemen awal anda. :)
>

Silakan cek lagi bos, yang bikin statement 2 lebih baik dari 1 itu siapa..
yang jelas bukan saya

>
> anda tahu tujuan dibuat wubi?
>

Saya ga tau pasti, jadi mohon pencerahannya..

Kalau firasat saya, memang Wubi dibuat untuk menarik pengguna Windows
supaya mau mencoba/mencicipi Ubuntu dengan resiko seminimal mungkin,
syukur-syukur nantinya mau beralih 100% ke Ubuntu.

Tapi tetap saja, yang jelas Wubi memungkinkan, bahkan memfasilitasi
siapapun untuk menjalankan Ubuntu berdampingan dengan Windows.

Artinya si empunya Ubuntu pun ga ada masalah dengan proprietary OS
atau multiboot dengan berbagai macam OS dalam 1 mesin.

Perkembangan dunia IT memang memungkinkan kita untuk berinteraksi
dengan banyak platform, baik itu di level OS, Software, hingga level
data, dan semua itu tidak bisa kita paksakan untuk mengerucut pada 1
pilihan. Yang bisa kita lakukan adalah menjembatani, entah itu dengan
membuat standard yang diterima semua pihak, atau salah satu platform
mengalah untuk membuka akses ke platform yang berbeda. Kalo kata dosen
saya dulu ini namanya konsep Interoperabilitas.

CMIIW

冴羽獠 (Ryo Saeba)

unread,
Nov 4, 2009, 6:48:31 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>:

>> menurut anda, apakah kalimat di atas itu berarti masih sekolah terus
>> sampai tua, atau sebenarnya sudah lulus namun kebiasaan lama
>> menunda-nunda sesuatu masih terus berjalan?
>
> hehehe... mudeng mas Ryo, tapi saya sebetulnya mengarah ke kata
> 'konsumen, penikmat' yang dipointkan ke wingdowsnya. :D

nggak relevan. :)

anda pikir masih banyakan mana duit yang mengalir di dunia development
windows vs dunia development linux?

i rest my case. :)

Delpietocs

unread,
Nov 4, 2009, 5:14:15 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
ikut nimbrung boleh ya, kl menurut g sih gak ada salahx dualboot win
bajakan + linux, itu bagian dr proses, seperti mas yg bikin thread kan
sebelum 100% linux awalx dimulai dr dualboot jg kan. Jd gak boleh
egois dunk masa yg br mau bljr dilarang sementara situ yg skrg dah
expert boleh. Gak ada salahx kan bagi2 ilmu tentang dualboot
berdasarkan pengalaman sambil ngasih saran sebaikx gimana biar bs cpt
100% linux =D
--
KeroppiX

You'll never know until you tried it

blade

unread,
Nov 4, 2009, 6:56:09 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
??? (Ryo Saeba) wrote:
> 2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>:

> anda pikir masih banyakan mana duit yang mengalir di dunia development


> windows vs dunia development linux?
>
> i rest my case. :)
>

gak ada perdebatan di sini.
saya akur. :)

blade

unread,
Nov 4, 2009, 7:00:11 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
Ahmad Raf'ie wrote:
> 2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>:
>> kenapa ndak ikutan jadi developer bos? kan termasuk perbuatan baik. :)
>>
>
> Ga semua orang sanggup jadi developer bos.
> Kan ga semua orang belajar IT, tetap saja sebagian besar dari pengguna
> komputer adalah end-user biasa, itu sudah hukum alam, sunnatullah kalo
> pak ustadz bilang ^__^
>

Jadi developer gak melulu harus jago IT dan teknik kok. Jadi tim artwork
atau tester serta bug reporter juga. OK.
Tanpa end user, developer juga gak ada gunanya. :)

> Silakan cek lagi bos, yang bikin statement 2 lebih baik dari 1 itu siapa..
> yang jelas bukan saya

nganu bos, saya ngarahkan statement tersebut ke orang ini :
requi...@yahoo.com

maap kalo salah tuju. :)

>> anda tahu tujuan dibuat wubi?
>>
>
> Saya ga tau pasti, jadi mohon pencerahannya..
>
> Kalau firasat saya, memang Wubi dibuat untuk menarik pengguna Windows
> supaya mau mencoba/mencicipi Ubuntu dengan resiko seminimal mungkin,
> syukur-syukur nantinya mau beralih 100% ke Ubuntu.

menurut saya juga begitu. :)

> Tapi tetap saja, yang jelas Wubi memungkinkan, bahkan memfasilitasi
> siapapun untuk menjalankan Ubuntu berdampingan dengan Windows.
>
> Artinya si empunya Ubuntu pun ga ada masalah dengan proprietary OS
> atau multiboot dengan berbagai macam OS dalam 1 mesin.

hahaha.. itu kan kembali ke orangnya lagi pak bos.

> Perkembangan dunia IT memang memungkinkan kita untuk berinteraksi
> dengan banyak platform, baik itu di level OS, Software, hingga level
> data, dan semua itu tidak bisa kita paksakan untuk mengerucut pada 1
> pilihan. Yang bisa kita lakukan adalah menjembatani, entah itu dengan
> membuat standard yang diterima semua pihak, atau salah satu platform
> mengalah untuk membuka akses ke platform yang berbeda. Kalo kata dosen
> saya dulu ini namanya konsep Interoperabilitas.
>

Akur pak bos.

Lynn Nooks

unread,
Nov 4, 2009, 7:09:07 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 冴羽獠 (Ryo Saeba) <ryos...@gmail.com>:

>
> 2009/10/25 Iriyan Gunawan Amd.Kep <irguna...@gmail.com>:
>
>> Sedikit cerita;
>> Sejak full boot Ubuntu hingga sekarang saya masih hidup dan belum mati
>> kesepian karena saya mampu beli cd mp3 original seharga Rp.79rb (1 tahun
>> berjalan total koleksi 63 cd)
>
> ini yang dimaksud dengan cd mp3 original itu apa ya?
>


hahahihi
iya mana ada cdmp3 yg ori(sinal)
original ide membajaknya?

cdmp3 ga ada yg ori. kalau pun ada paling isinya cuma 10 mp3 (satu
album) @5MB rata rata. jadi cuma 50 mega total 1 cd. kalau cd penuh
mp3, artinya ada 120an lagu. pasti bukan orisinal. artisnya campuran.
jarang pula album berbentuk mp3. jadi istilah cdmp3 orisinal salah
kaprah.

Ahmad Raf'ie

unread,
Nov 4, 2009, 7:12:35 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>:

>
> Jadi developer gak melulu harus jago IT dan teknik kok. Jadi tim artwork
> atau tester serta bug reporter juga. OK.
> Tanpa end user, developer juga gak ada gunanya. :)
>

Saya balik ya, orang IT juga boleh-boleh saja jadi end-user..

Saya orang IT, tapi saya belum pernah jadi developer untuk Linux.
Kalo tester & bug reporter sih jarang absen.
Huehuehue

>
> nganu bos, saya ngarahkan statement tersebut ke orang ini :
> requi...@yahoo.com
>
> maap kalo salah tuju. :)
>

Dimaapkan :P

>
> hahaha.. itu kan kembali ke orangnya lagi pak bos.
>

Kalo penggunaanya emang kembali ke penggunanya, tapi menurut saya
Canonical selaku pengembang Ubuntu sama sekali ga keberatan untuk
mendampingkan Ubuntu racikan mereka dengan Windows yang proprietary
OS.

>
> Akur pak bos.
>

Siip deh pak bos.

Muhammad Riyansyah

unread,
Nov 4, 2009, 7:17:58 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
2009/11/4 Lynn Nooks <pinterba...@gmail.com>


2009/11/4 冴羽獠 (Ryo Saeba) <ryos...@gmail.com>:
>
> 2009/10/25 Iriyan Gunawan Amd.Kep <irguna...@gmail.com>:
>
>> Sedikit cerita;
>> Sejak full boot Ubuntu hingga sekarang saya masih hidup dan belum mati
>> kesepian karena saya mampu beli cd mp3 original seharga Rp.79rb (1 tahun
>> berjalan total koleksi 63 cd)
>
> ini yang dimaksud dengan cd mp3 original itu apa ya?
>


hahahihi
iya mana ada cdmp3 yg ori(sinal)
original ide membajaknya?


Mungkin maksudnya CD original beneran... tapi kemudian dengan 'kesaktian' Ubuntu diubah formatnya jadi MP3. Kan lumayan, gak perlu bawa cakram padat ukuran segede itu kemana2.

--
Wassalam,

Muhammad Riyansyah

ridwan maulana

unread,
Nov 4, 2009, 7:18:40 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com


2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>


saya juga  mau numpang  komen nih..
kyanya klo 100% murni langsung ke linux  juga  ga  bsa  deh mas...u/ user biasa
karena pengalaman, saya  pernah langsung "jedotin orang ke linux" yang ada dia malah parno ke lab.komp.kenapa karena mereka user biasa yang sudah ter biasa dari lahir di suguhi windows alias windows minded.meskipun sekarang linux sudah keren dan memiliki themes yang menarik pula tetapi tetep aja istilah2nya yang blom banyak dikenal orang.

Solusi nya paling saya dulu yang tunjukin ke mereka setiap hari bahwa pake linux tuh ajiibb loh...

Ali Kusnadi

unread,
Nov 4, 2009, 8:19:50 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
On 11/4/09, Hielmy Z. N. <hie...@g.pl> wrote:
>
> 2009/11/4 Ariel Yoseph <requi...@yahoo.com>:
>> sbnrnya untuk penggunaan pribadi selama bukan untuk memperoleh penghasilan
>> dari penggunaan software bajakan kan masih di perbolehkan.

boleh om..... nanti kalau saya yg buat undang undangnya *lol*

salam

%-)

> >
>

Ali Kusnadi

unread,
Nov 4, 2009, 9:13:09 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
On 11/4/09, Ahmad Raf'ie <ahmad...@gmail.com> wrote:
>
> 2009/11/4 blade <spinni...@gmail.com>:
>>
>> kenapa ndak ikutan jadi developer bos? kan termasuk perbuatan baik. :)
>>
>
> Ga semua orang sanggup jadi developer bos.
> Kan ga semua orang belajar IT, tetap saja sebagian besar dari pengguna
> komputer adalah end-user biasa, itu sudah hukum alam, sunnatullah kalo
> pak ustadz bilang ^__^
>

ayo.. ayo.. yang sudah di kasih makan sama produk FOSS, ikut bantuin
pengembangannya juga, kalau ga bisa, bantu dokumentasinya... atau
bantu bantu terjemahin... kalau ga bisa juga, bantu laporin bugsnya,
kalau ga bisa juga, sisihkan sedikit penghasilan untuk donasi ke
proyek FOSS tersebut, kalau ga bisa juga, bantu rekan rekan yang lain
yang megalami kesulitan menggunakan produk tersebut, kalau ga bisa
juga.. bantu mengenalkan produk tsb.. kalau ga bisa juga.. ???? cape
deh... :P

salam
ali kusnadi

> >
>

Mas Rony

unread,
Nov 4, 2009, 11:29:00 AM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
Ariel Yoseph wrote:
> sbnrnya untuk penggunaan pribadi selama bukan untuk memperoleh
> penghasilan dari penggunaan software bajakan kan masih di perbolehkan.
gak bisa gitu dong pak.
Membajak ya membajak, salah ya salah pak. Dan setahu saya tidak ada
didalam eula windows yang menyebutkan bahwa untuk penggunaan pribadi
diperbolehkan dibajak.
Ini kalau asumsi yang bapak bilang windows/OS ya pak karena bahasan ini
bermula antara dual OS ubuntu dengan windows.
Memang ada software (bukan OS) yang bebas dipergunakan (terkadang dengan
batasan-batasan tertentu) untuk kepentingan pribadi atau development.
Tapi sependek pengetahuan saya, tidak ada statemen tersebut dalam eula
windows. Wong kalau diperhatikan dari eula windows saya sendiri merasa
meminjam OS saja. Bisa disebutkan dasar statemen bapak?
Maaf apabila kurang berkenan

Rgds,
Rony

Ohdediku

unread,
Nov 4, 2009, 12:40:14 PM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com

Kok gak habis-habis ya bahasannya ,
:P


--
Dedhi Purnama
STMIK AMIKOM Yogyakarta
-------------------------------------------------------------------------------
YM : ohdediku
Gtalk : ohdediku
FB : www.facebook.com/ohdediku
Plurk : www.plurk.com/utekubuntu

Ada yang Baru di,
http://ohdediku.wordpress.com
http://ohdediku.wordpress.com
http://ohdediku.wordpress.com

Adi Ginting

unread,
Nov 4, 2009, 7:59:15 PM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
Menurutku, dari pada debatnya makin ga jelas n lari-lari. Tutup aja
dah pembahasannya sampe di sini,hehe. :P

Pada tanggal 05/11/09, Ohdediku <uteku...@gmail.com> menulis:
--
Dikirim dari perangkat seluler saya

HibiscusHT Astomo

unread,
Nov 5, 2009, 12:36:36 AM11/5/09
to id-u...@googlegroups.com
Yah jangan ditutup dulu, sebab dari sini kita bisa melihat seberapa
dahsyat kaum melek IT yang join di milis ini.

Saya rasa untuk membuat orang migrasi ke Ubuntu (bukan Linux, sebab
banyak sekali Linux yang jelek. Jadi di sini sebagai kata ganti sistem
operasi alternatif saya gunakan istilah Ubuntu, sebab menurut saya
Ubuntu adalah distro Linux yang boleh dibilang sekelas dengan Windows.
Selebihnya hanya sekelas dengan MS DOS) yang diperlukan adalah
promosi, bahwa Ubuntu adalah sistem operasi alternatif terbaik. Yang
sering saya lakukan adalah memesan CD installer Ubuntu lalu
membagikannya kepada rekan-rekan saya yang masih menggunakan Windows.
Lalu saya ajak untuk sedikit menjelajah Ubuntu -- ada OpenOffice, ada
Gimp, ada Movix, ada Totem, dan tentu saja Synaptic (btw 1x pun sudah
pakai Hardy Heron, ternyata ada loh tukang komputer [bukan maestro
Ubuntu seperti rekan-rekan di sini] yang mendownload updatean pake
sudo apt-get). Tapi yang perlu dijelaskan pada para Windowser adalah
bagaimana membuat partisi ext3 dan swap pakai partman terus mulai
menginstal Ubuntu. Sebab sebagian Windowser yang saya kenal bisa
dibagi 2:

1. Windowser sejati; menguasai seluk belum Windows dari instal sampai
membersihkan registry

2. Windowser biasa; menguasai cara menjalankan Windows sampai negprint
file pake OpenOffice for Windows

Trims

Joko Wijoseno

unread,
Nov 5, 2009, 3:44:31 AM11/5/09
to id-u...@googlegroups.com
Adi Ginting wrote:
> Menurutku, dari pada debatnya makin ga jelas n lari-lari. Tutup aja
> dah pembahasannya sampe di sini,hehe. :P
>
Walah, baru aja mau ikutan nimbrung udah mau ditutup .... ;-)

mu'ammal hamidy

unread,
Nov 5, 2009, 4:41:26 AM11/5/09
to id-u...@googlegroups.com
jangan ditutup dooooong aku mantengin tred dini dari jam 7pagi masuk
kerja pek jam 4sore looo sampek mo pulang nichhh.
BTW emang EUlA nya Windows beneran bolehin kita minjem heee, mang
disebalh mana??? dah 2 blnan gak ngelonin Win****

> gak bisa gitu dong pak.
> Membajak ya membajak, salah ya salah pak. Dan setahu saya tidak ada
> didalam eula windows yang menyebutkan bahwa untuk penggunaan pribadi
> diperbolehkan dibajak.
> Ini kalau asumsi yang bapak bilang windows/OS ya pak karena bahasan ini
> bermula antara dual OS ubuntu dengan windows.
> Memang ada software (bukan OS) yang bebas dipergunakan (terkadang dengan
> batasan-batasan tertentu) untuk kepentingan pribadi atau development.
> Tapi sependek pengetahuan saya, tidak ada statemen tersebut dalam eula
> windows. Wong kalau diperhatikan dari eula windows saya sendiri merasa
> meminjam OS saja. Bisa disebutkan dasar statemen bapak?
> Maaf apabila kurang berkenan

--
---- LIfE gOoD ----

Ali Kusnadi

unread,
Nov 5, 2009, 3:06:08 PM11/5/09
to id-u...@googlegroups.com
On 11/5/09, Adi Ginting <adipg...@gmail.com> wrote:
>
> Menurutku, dari pada debatnya makin ga jelas n lari-lari. Tutup aja
> dah pembahasannya sampe di sini,hehe. :P
>
> Pada tanggal 05/11/09, Ohdediku <uteku...@gmail.com> menulis:

oot

btw... om.. cuma mengingat kan.... (membantu pak hasip).. kalau bisa
untuk selanjutnya jangan top posting...

tengkyu

> >
>

itachi 2.0

unread,
Nov 6, 2009, 9:18:59 PM11/6/09
to id-u...@googlegroups.com
wedyan... gue telat buka milis lah... biarin lah...

menurut gue gini : Walaupun gue udah ngga pake wingdus lagi, tapi gue
tetep menghargai pengguna wingdus, kalo si dianya ngga bisa 100%
Linux, ya dengan senang hati gue installin linux dibalik windowsnya
(windowsnya seh ga diformat), ntar kalo si dia udah menguasai dan
ingin mengganti Windows dengan Linux, baru gue salut...

Dari murid-murid gue ini, yg pake 100% Linux hanya 2 orang, selebihnya
masih dualboot, jadi apa salahnya dualboot? ini buat promosiin linux?
ya dualboot dulu atuh baru kemudian 100% Linux

Plis dong ah bagi pembuat tret ini, jangan mengejek dual boot, karena
pastinya anda juga dulu dual boot bukan?

DEAL? kalo DEAL ya tutup tret ini, daripada tret ini makin panjang dan
makin tak berujung...

gotys daninyu

unread,
Nov 6, 2009, 9:24:01 PM11/6/09
to id-u...@googlegroups.com
ya lebih baik tutup aja tret ini,
soalnya lama2 ngak nybun sih, kan pembuat tret ini bilang DUAL BOOT LINUX dengan WINDOWS bajakan!?
kalau yg linux degan windows asli( berlisensi) ya sah2 ajakan
heheheh
tp lebih baik tutp aja tret ini!

2009/11/7 itachi 2.0 <itachi...@gmail.com>



--
gotys  "" _ ""
Linux user Registered No : #471222
Site : www.technology.tl

Bp @LF@

unread,
Nov 4, 2009, 12:20:49 PM11/4/09
to id-u...@googlegroups.com
Nimbrung comment & sharing pengalaman..

Dual boot atau tidak tergantung kebutuhan masing-masing. Tidak bisa
dipaksakan untuk mengikuti salah satunya. Saya sendiri di rumah pakai
dual boot Ubuntu dengan Win**** (bajakan) sudah hampir setahun.

Awal kenalan saya dengan Linux (Ubuntu) adalah karena
penasaran/keingintahuan tentang OS gratisan. Alasan kedua karena
katanya Linux lebih aman terhadap serangan virus dan memang terbukti
sampai sekarang komputer jarang sekali rusak kena virus (bisa dibilang
malah tidak pernah) sejak memakai Ubuntu, beda sekali dibandingkan
waktu masih pake single OS Win**** (bentar2 kena virus dari
flashdisk). Dan ketiga saya melihat feature2 aplikasi (paket) bawaan
dari Linux makin bagus, sebagai contoh adalah game-gamenya lebih
mendidik (anak saya malah senang sekali dengan game2 ini). Alasan
kedua dan ketiga itulah yang membuat saya keterusan pakai Ubuntu
sampai sekarang, hehe..

Sementara pemakaian Win**** tidak bisa ditinggalkan karena ada
aplikasi2 tertentu bawaan dari pekerjaan yang mintanya pake Win****.
Meski saya bukan workaholic, tapi sekali2 mesti buka file di rumah
karena tuntutan pekerjaan. Gak lucu jadinya kalau ada problem di
lapangan trus bingung cari jawaban buat bos.

Paling tidak saya pakai OS bajakan cuma sekali2, hehe... Mau beli yang
berlisensi, duitnya sayang mm....

Saya masih bermimpi suatu saat semua aplikasi bisa pakai Linux.


Salam
New Linux user

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages