Tips mencetak ke percetakan ?

6,005 views
Skip to first unread message

Harry Sufehmi

unread,
Jan 24, 2011, 5:52:55 AM1/24/11
to id-ubuntu
Dear All,

Saat ini saya sedang perlu mencetak kartu nama ke percetakan.

Awalnya saya coba ke Snappy. Tapi, ternyata hasilnya jelek.
Lalu saya coba ke percetakan lainnya, tapi, hasilnya juga belum terlalu bagus.

Akhirnya saya menemukan sebuah percetakan yang hasil cetaknya bagus.
Tapi, ternyata dia cuma menerima format file sbb :

1. Adobe Illustrator
2. Freehand
3. CorelDraw.


Ada ide kira-kira bagaimana format file / resolusi yang perlu di setting, agar :

(1) Hasil cetak bagus, tidak seperti di percetakan2 sebelumnya

(2) Bisa di resize / scale tanpa pecah / rusak kualitasnya - format
file vector ?

(3) Bisa dibuka dengan baik walaupun di komputer percetakan tsb tidak
ada font nya (yang dipakai di file desain tsb)


Saya lihat di Inkscape, kelihatannya yang akan bisa dibuka oleh
percetakan tsb adalah format WMF (Windows Metafile), karena setahu
saya Freehand / CorelDraw tidak bisa membuka file SVG.
Tapi, terakhir saya coba save ke format WMF ini - isinya kemudian
berubah ketika dibuka kembali / ada obyek2 yang hilang (ups...)

Ada ide solusi / pernah mengalami hal serupa sebelumnya ?


Thanks, HS

Asri Rachman

unread,
Jan 24, 2011, 5:58:21 AM1/24/11
to id-u...@googlegroups.com
Pada tanggal 24/01/11, Harry Sufehmi <suf...@gmail.com> menulis:

kenap tidak diexport saja file nya ke format gambar (jpg, png) ?
dengan resolusi yang besar.
nanti tinggal orang percetakan yang menurunkan kualitas resolusi
sesuai kebutujan.

--
Asri Rachman


GTalk : kidx13
YM : kid...@ymail.com
Plurk / twitter : kidx13
asrirachman.web.id
kidx13.wordpress.com
makassar.linux.or.id

isn...@slunik.com

unread,
Jan 24, 2011, 5:59:13 AM1/24/11
to id-u...@googlegroups.com
tetep pakai inkscape, save as ke format pdf.

> --
> ---------------------------------------------------------
> Info Milis: http://wiki.ubuntu-id.org/Milis
> Etika Milis: http://wiki.ubuntu-id.org/EtikaMilis
> Daftar Hitam Anggota Milis: http://wiki.ubuntu-id.org/Milis/HallOfShame
> Milis: http://groups.google.com/group/id-ubuntu
>


--
nana isnawan

A r y a S e t a

unread,
Jan 24, 2011, 6:04:56 AM1/24/11
to id-u...@googlegroups.com
> Ada ide kira-kira bagaimana format file / resolusi yang perlu di setting, agar :
>
> (1) Hasil cetak bagus, tidak seperti di percetakan2 sebelumnya
>
> (2) Bisa di resize / scale tanpa pecah / rusak kualitasnya - format
> file vector ?
>
> (3) Bisa dibuka dengan baik walaupun di komputer percetakan tsb tidak
> ada font nya (yang dipakai di file desain tsb)


- Format file = Vector
- Set DPI ke 300dpi
- Font nya di convert ke curve, atau sertakan font nya ketika mau dicetak.


-inv-

Damai

unread,
Jan 24, 2011, 6:33:20 AM1/24/11
to id-u...@googlegroups.com
Asri Rachman wrote:
> Pada tanggal 24/01/11, Harry Sufehmi <suf...@gmail.com> menulis:
>
>> Dear All,
>>
>> Saat ini saya sedang perlu mencetak kartu nama ke percetakan.
>>
>>
> kenap tidak diexport saja file nya ke format gambar (jpg, png) ?
> dengan resolusi yang besar.
> nanti tinggal orang percetakan yang menurunkan kualitas resolusi
> sesuai kebutujan.
>
>
setuju dgn cara convert ke jpg. :)

digicam 1.3mp, dgn hasil jpg 1280x1024, apabila dicetak ke foto ukuran
standard 4R
(satu level dibawah jumbo), itu hasilnya sudah lumayan.
jadi harusnya resolusi segitu kalo dicetak jadi ukuran kartu nama yg
lebih kecil dari 4R,
hasilnya lumayan juga.

atau, harusnya dihitung menggunakan satuan dpi? minimum berapa dpi yang
bagus?
1280/300 = 4.26inch = sktr 10.5 cm
1024/300 = 3.4inch = sktr 8.3 cm
kartu nama ukurannya 9 x 5.5 cm.

thanks.
anto

mochamad effendi

unread,
Jan 24, 2011, 6:49:43 AM1/24/11
to id-u...@googlegroups.com
2011/1/24 Harry Sufehmi <suf...@gmail.com>:

>
> Ada ide kira-kira bagaimana format file / resolusi yang perlu di setting, agar :
>
> (1) Hasil cetak bagus, tidak seperti di percetakan2 sebelumnya
>
> (2) Bisa di resize / scale tanpa pecah / rusak kualitasnya - format
> file vector ?
>
> (3) Bisa dibuka dengan baik walaupun di komputer percetakan tsb tidak
> ada font nya (yang dipakai di file desain tsb)
>
>
> Saya lihat di Inkscape, kelihatannya yang akan bisa dibuka oleh
> percetakan tsb adalah format WMF (Windows Metafile), karena setahu
> saya Freehand / CorelDraw tidak bisa membuka file SVG.
> Tapi, terakhir saya coba save ke format WMF ini - isinya kemudian
> berubah ketika dibuka kembali / ada obyek2 yang hilang (ups...)
>
> Ada ide solusi / pernah mengalami hal serupa sebelumnya ?
>
>
> Thanks, HS
>

Untuk percetakan offset, yang terpenting adalah format CMYK. Umumnya
file yang dicetak menjadi plat [atau menjadi film, kemudian jadi plat]
adalah .pdf.
Mungkin link ini bisa membantu:

https://wiki.archlinux.org/index.php/CMYK_support_in_The_GIMP

Salam,
Effendi

Arief A. Yudanarko

unread,
Jan 24, 2011, 7:56:02 PM1/24/11
to id-u...@googlegroups.com
2011/1/24 Harry Sufehmi <suf...@gmail.com>:

>
> Ada ide kira-kira bagaimana format file / resolusi yang perlu di setting, agar :
>
> (1) Hasil cetak bagus, tidak seperti di percetakan2 sebelumnya
>
> (2) Bisa di resize / scale tanpa pecah / rusak kualitasnya - format
> file vector ?
>
> (3) Bisa dibuka dengan baik walaupun di komputer percetakan tsb tidak
> ada font nya (yang dipakai di file desain tsb)
>
>
> Saya lihat di Inkscape, kelihatannya yang akan bisa dibuka oleh
> percetakan tsb adalah format WMF (Windows Metafile), karena setahu
> saya Freehand / CorelDraw tidak bisa membuka file SVG.
> Tapi, terakhir saya coba save ke format WMF ini - isinya kemudian
> berubah ketika dibuka kembali / ada obyek2 yang hilang (ups...)
>
> Ada ide solusi / pernah mengalami hal serupa sebelumnya ?

Saya sering melakukan (dengan Inkscape), mencetak di percetakan maupun
pakai digital printing untuk brosur, pamflet, poster, sampai banner
(spanduk). Kiat yang saya lakukan (berdasarkan saran dari teman-teman
yang di dunia percetakan):

1. Buat desain/gambar dengan ukuran sebenarnya, contoh spanduk 5m x
1m, maka ukuran halaman di Inkscape dibuat 5m x 1m juga.
2. Eksport ke bitmap (JPG) dengan resolusi minimal 150 dpi (lebih
besar lebih baik).

Kalau di Inkscape, standar eksport-nya ke format PNG. Tinggal ubah ke
JPG dengan GIMP.

Bisa juga pakai format PDF, tapi kadang-kadang ada yang berubah
seperti font karena bisa jadi di komputer percetakan tidak ada font
yang kita punya.

--
Salam,
Arief A. Yudanarko
==============
yudanarko.tk
darulfikri.com
jsit-jatim.org

Dicky Hadna

unread,
Jan 25, 2011, 3:03:29 AM1/25/11
to id-u...@googlegroups.com
Untuk masalah file yang digunakan bisa menggunakan file yang sudah di
konversi ke pdf, dan hal itu juga biasa saya lakukan di kantor (saya
sendiri pun orang percetakan & penerbitan)

Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah masalah ukuran, karena
kadang ada customer yg memberikan file yang sudah jadi tapi ukurannya
tidak standar (atau memang menginginkan ukurang yg tidak standar).

Kukuh Syafaat

unread,
Jan 25, 2011, 7:43:34 AM1/25/11
to id-ubuntu
> Ada ide solusi / pernah mengalami hal serupa sebelumnya ?

sekedar sharing, kemarin saya cetak spanduk di percetakan, saya bikin
desainnya pakai inkscape.
awalnya saya beri file svg, karena tidak bisa dibuka, mereka
menyarankan untuk pakai png/tif/jpg.
maka saya berikan file png dengan resolusi 100 dpi untuk spanduk
ukuran 4 x 1,5 m.
tadi pagi sudah saya pasang spanduknya dan hasilnya sangat memuaskan.

Nana Satriyana

unread,
Jan 25, 2011, 10:24:32 PM1/25/11
to id-u...@googlegroups.com
> Ada ide solusi / pernah mengalami hal serupa sebelumnya ?



di Save jadi pdf aja, pastikan yang di centang pada opsi:
- convert text to path
- export area is page

Resolusi, sesuaikan saja, kalau saya biasa set ke 600 dpi

- selebihnya biar orang percetakan yang olah... :D
untuk pembuatan film-separasi file pdf kita, bisa mereka buka dengan Adobe Ilustrator

n selama ini untuk masalah cetakan.. pakai inkscape gak pernah mati gaya tuh... :D

--
:: Satriyana :: Ubuntu User #22626 ::
:: http://toko.okesiip.com | OkeSiip.Com - Toko Online
:: 1GB free online-storage http://www.wuala.com/referral/F7BN35H6GC5F7PBJ56NG

_imr

unread,
Jan 25, 2011, 10:36:04 PM1/25/11
to id-u...@googlegroups.com


2011/1/24 Harry Sufehmi <suf...@gmail.com>
cobalah bikin pakai corel draw.  atau vector based software lainnya.
kalau pakai font, apabila sudah final, dikonversi saja (font tsb) ke ke shape, agar tidak terjadi isyu font truetype yang tidak tersedia di pencetak.

save sebagai .ps (postscript). atau sebagai .cdr atau .ai
file .ps kalau tidak salah hanya bisa di print di printer yang punya postscript capability. atau dibaca oleh pdf creator jadi pdf.


_imr

unread,
Jan 25, 2011, 10:44:41 PM1/25/11
to id-u...@googlegroups.com

cobalah bikin pakai corel draw.  atau vector based software lainnya.
kalau pakai font, apabila sudah final, dikonversi saja (font tsb) ke ke shape, agar tidak terjadi isyu font truetype yang tidak tersedia di pencetak.

save sebagai .ps (postscript). atau sebagai .cdr atau .ai
file .ps kalau tidak salah hanya bisa di print di printer yang punya postscript capability. atau dibaca oleh pdf creator jadi pdf.


How to open file .ps (Postscript)

http://en.kioskea.net/faq/821-how-to-open-file-ps-postscript 
PostScript (PS) is a page programming language used for desktop publishing. Below is a small tips on how to open .ps file. 

Nana Satriyana

unread,
Jan 26, 2011, 12:37:39 AM1/26/11
to id-u...@googlegroups.com
==maaf tak cut...

cara paling gampang tapi rada ngeselin org percetakan..
bawin inkscape versi windows...
install di kompi nya.. nah file kita aman sejahtera deh...
kalo org percetakannya ngedumel..

bilang.. besok2 orang pada pake software inkscape semua yg bawa orderan.. hehehe

Harry Sufehmi

unread,
Mar 7, 2011, 6:05:33 PM3/7/11
to id-u...@googlegroups.com
On 1/25/11, Arief A. Yudanarko <yuda...@darulfikri.com> wrote:
> 2011/1/24 Harry Sufehmi <suf...@gmail.com>:
>> Ada ide kira-kira bagaimana format file / resolusi yang perlu di setting,
>> agar :


Astaga, saya lupa mengabarkan hasil dari percobaan ini :-# mohon maaf.

Alhamdulillah, akhirnya saya kini sudah bisa lancar mencetak di
percetakan, hasilnya pun bagus. Caranya yaitu menyimpan file dari
Inkscape / dll menjadi format JPG, dengan resolusi 300 dpi - wusss,
langsung masuk ke mesin cetak :D

Kelebihan format JPG daripada PDF di percetakan : kemarin sempat ada
brosur yang baru ketahuan ada kekeliruannya ketika sudah sampai di
percetakan.
No problem, karena JPG, maka bisa langsung di edit oleh petugas
percetakan tsb dgn Photoshop.

Demikian untuk informasi.
Terimakasih banyak untuk semua masukan dari kawan-kawan sekalian.


Salam, HS

Arief A. Yudanarko

unread,
Mar 7, 2011, 6:43:53 PM3/7/11
to id-u...@googlegroups.com
2011/3/8 Harry Sufehmi <suf...@gmail.com>:

> On 1/25/11, Arief A. Yudanarko <yuda...@darulfikri.com> wrote:
>> 2011/1/24 Harry Sufehmi <suf...@gmail.com>:
>>> Ada ide kira-kira bagaimana format file / resolusi yang perlu di setting,
>>> agar :
>
>
> Astaga, saya lupa mengabarkan hasil dari percobaan ini :-# mohon maaf.
>
> Alhamdulillah, akhirnya saya kini sudah bisa lancar mencetak di
> percetakan, hasilnya pun bagus. Caranya yaitu menyimpan file dari
> Inkscape / dll menjadi format JPG, dengan resolusi 300 dpi - wusss,
> langsung masuk ke mesin cetak :D

Alhamdulillah, selamat Mas Harry.
Brosur sekolah saya juga baru selesai pekan lalu, seperti yang saya
tampilkan di www.darulfikri.com itu, saya buat dengan GIMP untuk olah
fotonya, kemudian Inkscape yang di-save dalam format JPG. Hasilnya
cetakannya memuaskan, apalagi diberi finishing laminasi doff.

anka baik

unread,
Mar 9, 2011, 4:05:47 AM3/9/11
to id-u...@googlegroups.com
2011/3/8 Arief A. Yudanarko <yuda...@darulfikri.com>


Alhamdulillah, selamat Mas Harry.
Brosur sekolah saya juga baru selesai pekan lalu, seperti yang saya
tampilkan di www.darulfikri.com itu, saya buat dengan GIMP untuk olah
fotonya, kemudian Inkscape yang di-save dalam format JPG. Hasilnya
cetakannya memuaskan, apalagi diberi finishing laminasi doff.

kalo untuk cetak mencetak saya lebih pilih TIF ketimbang JPG, tapi kalo kebentur dengan requirement dari percetakan harus AI, FH, CD saya coba akali dengan menginstall windows di virtualbox... emank bukan solusi simple sih, tapi saya emank sengaja mempersiapkan virtualbox dengan program2 jendela terinstall disana..

--
Sent from Apple Malang 4G
Best Regards
anKa
-----------------------
www.ankabaik.com
goretan tanpa batas!
-----------------------

hendra kusuma

unread,
Mar 9, 2011, 5:56:52 AM3/9/11
to id-u...@googlegroups.com


2011/3/9 anka baik <anka...@gmail.com>

2011/3/8 Arief A. Yudanarko <yuda...@darulfikri.com>


Alhamdulillah, selamat Mas Harry.
Brosur sekolah saya juga baru selesai pekan lalu, seperti yang saya
tampilkan di www.darulfikri.com itu, saya buat dengan GIMP untuk olah
fotonya, kemudian Inkscape yang di-save dalam format JPG. Hasilnya
cetakannya memuaskan, apalagi diberi finishing laminasi doff.

kalo untuk cetak mencetak saya lebih pilih TIF ketimbang JPG, tapi kalo kebentur dengan requirement dari percetakan harus AI, FH, CD saya coba akali dengan menginstall windows di virtualbox... emank bukan solusi simple sih, tapi saya emank sengaja mempersiapkan virtualbox dengan program2 jendela terinstall disana..

Cuma berbagi, karena masalah sudah teratasi
Kebanyakan percetakan bisa terima file bitmap spt jpg / png
standar percetakan internasional biasanya file harus 300dpi
cuma kebanyakan mesin print di indonesia setahu saya masih 150dpi
jadi kalau di kasih gambar 300dpi mestinya hasilnya sangat memuaskan, dengan catatan desain : hasil = 1:1,
kalau utk spanduk kayaknya nggak mungkin bikin gambar jpg seukuran 3m x 1m misalnya....

kalau mau pake gambar vektor, buat pake inkscape
inkscape bisa expor gambar ke .ai, formatnya adobe illustrator
tapi pastikan semuanya vektor, jangan ada yang font, biar aman aja
dan seingat saya rasanya program yg biasanya dipake di percetakan bisa impor .ai

Kalau yang ini mau nekat bikin 1:1 juga ok

kalau percetakannya offset, lain lagi. Bener saran yang di atas, CMYK sangat berpengaruh
saya dulu pernah dikasih settingan sama orang percetakan, tapi ilang
yang ingat cuma black-nya disetting 80%
biar hasil cetaknya nggak terlalu gelap

OK, itu aja kayaknya yg bisa saya bagi

--
Suka linux?
Kunjungi blog saya http://penguinroad.blogspot.com

randy

unread,
Mar 16, 2011, 12:31:53 AM3/16/11
to id-ubuntu
Saya kebetulan kerja di percetakan bagian design setting,

Untuk hasil yang bagus, lebih baik anda buat di Adobe In Design,
Illustrator, Corel Draw.
Itupun dengan berbagai ketentuan cetak, seperti foto sebaiknya diubah
dari RGB ke CMYK.
dpi untuk foto sebaiknya 1200dpi, minimal 300dpi. Mungkin file akan
menjadi besar (1Gb lebih), tapi itu lebih baik untuk percetakan.

Kalau anda memiliki format lain, sebaiknya anda convert dulu ke PDF di
set ke high quality printing.

Fajran Iman Rusadi

unread,
Mar 23, 2011, 8:28:23 AM3/23/11
to id-u...@googlegroups.com
2011/3/16 randy <beast...@gmail.com>:

> Saya kebetulan kerja di percetakan bagian design setting,
>
> Untuk hasil yang bagus, lebih baik anda buat di Adobe In Design,
> Illustrator, Corel Draw.

saya penasaran, apakah ada hal *teknis* yg membuat 3 produk di atas
lebih unggul dibanding aplikasi lainya (termasuk inkscape). kalau
orang percetakan ngga punya aplikasi lainnya (misalnya inkscape), itu
bukan hal teknis. tapi kalau gimp yang cuma support rgb 32 bit dan
tidak support cmyk, nah ini baru hal teknis.

--
Fajran Iman Rusadi-
http://fajran.web.id http://dahsy.at

_imr

unread,
Mar 23, 2011, 9:07:20 AM3/23/11
to id-u...@googlegroups.com


2011/3/23 Fajran Iman Rusadi <faj...@regex.com>

2011/3/16 randy <beast...@gmail.com>:
> Saya kebetulan kerja di percetakan bagian design setting,
>
> Untuk hasil yang bagus, lebih baik anda buat di Adobe In Design,
> Illustrator, Corel Draw.

saya penasaran, apakah ada hal *teknis* yg membuat 3 produk di atas
lebih unggul dibanding aplikasi lainya (termasuk inkscape). kalau
orang percetakan ngga punya aplikasi lainnya (misalnya inkscape), itu
bukan hal teknis. tapi kalau gimp yang cuma support rgb 32 bit dan
tidak support cmyk, nah ini baru hal teknis.


Kemudahan?
Pakai gimp lebih mudah dengan menu photoshop (gimpshop).
Menurut saya Photoshop dibanding dengan gimp dan corel paint juga paling mudah.
Menurut saya pula, Corel lebih mudah dari illustrator.
Kalau saya pakai inkscape, harus dicari padanan menunya di corel.
Soalnya ketemunya bawaan OS W*ndows dulu sih...

Hasil akhirnya sih rasa-rasanya sama saja.

Fajran Iman Rusadi

unread,
Mar 23, 2011, 9:26:21 AM3/23/11
to id-u...@googlegroups.com
2011/3/23 _imr <iwa...@gmail.com>:
>
> Kemudahan?

ini juga bukan alasan teknis.

Harry Sufehmi

unread,
Mar 23, 2011, 10:35:19 AM3/23/11
to id-u...@googlegroups.com
On 3/16/11, randy <beast...@gmail.com> wrote:
> Saya kebetulan kerja di percetakan bagian design setting,
>
> Untuk hasil yang bagus, lebih baik anda buat di Adobe In Design,
> Illustrator, Corel Draw.

Saya pribadi pernah pakai CorelDraw dari versi 3 s/d 11, dan menurut
saya tidak terlalu signifikan perbedaannya dengan Inkscape (untuk
pekerjaan sehari-hari).
Begitu pula dengan Illustrator (sejak v6), InDesign (sejak v1.x).
Photoshop sejak 2.x, membantu sepupu saya yang kuliah desain grafis,
sehingga jadi ikutan (terpaksa) tahu sampai ke jerohan2nya.

Pengalaman saya sejauh ini, kalaupun ada kekurangan fitur antara satu
software dengan lainnya, mayoritas bisa diatas dengan skill design
grafis dari pengguna ybs.


> Itupun dengan berbagai ketentuan cetak, seperti foto sebaiknya diubah
> dari RGB ke CMYK.

Saya pernah coba, tapi hasil cetaknya tetap berbeda - monitornya juga
perlu dikalibrasi, agar tampilannya bisa lebih persis dengan hasil
cetaknya. Kalau tidak, percuma juga.


> dpi untuk foto sebaiknya 1200dpi, minimal 300dpi. Mungkin file akan
> menjadi besar (1Gb lebih), tapi itu lebih baik untuk percetakan.

> Kalau anda memiliki format lain, sebaiknya anda convert dulu ke PDF di
> set ke high quality printing.

Setahu saya, file PDF itu tidak bisa di edit lagi, kecuali dengan
software khusus.

Jadi terakhir kemarin ke percetakan, saya justru bawa dalam format PNG
& JPEG. Dan ini jadi menghemat waktu saya - ketika sudah mau dicetak,
saya baru sadar ada perlu revisi. Dan revisi tersebut jadi bisa
dilakukan oleh staf percetakan ybs dengan mudah di Photoshop.

Kalau saya bawa dalam format PDF, mungkin saya terpaksa akan harus
kembali lagi ke kantor dan mengambil file aslinya, karena tidak semua
percetakan punya software editor untuk PDF.


Salam, HS

冴羽獠 (Ryo Saeba)

unread,
Mar 23, 2011, 12:42:39 PM3/23/11
to id-u...@googlegroups.com
2011/3/23 Harry Sufehmi <suf...@gmail.com>

> Setahu saya, file PDF itu tidak bisa di edit lagi, kecuali dengan
> software khusus.
>
> Jadi terakhir kemarin ke percetakan, saya justru bawa dalam format PNG
> & JPEG. Dan ini jadi menghemat waktu saya - ketika sudah mau dicetak,
> saya baru sadar ada perlu revisi. Dan revisi tersebut jadi bisa
> dilakukan oleh staf percetakan ybs dengan mudah di Photoshop.
>
> Kalau saya bawa dalam format PDF, mungkin saya terpaksa akan harus
> kembali lagi ke kantor dan mengambil file aslinya, karena tidak semua
> percetakan punya software editor untuk PDF.

PDF itu punyanya adobe. photoshop (yang juga buatan adobe) bisa buka
PDF as image dan diedit langsung (as image juga). saya sering
melakukannya, misalnya untuk setting kontras tiket pesawat yang
dikirim ke saya dalam bentuk PDF.

--
http://ryosaeba.wordpress.com ~ things left unsaid

jazz...@gmail.com

unread,
Mar 23, 2011, 2:37:54 PM3/23/11
to id-u...@googlegroups.com
Pengalaman pribadi

Memang benar bahwa inkscape bisa menggantikan illustrator, corel atau gimp bisa menggantikan photoshop.

tetapi tetap saja kita harus keluar masuk windows atau apple untuk print. Saya sempat cari driver for linux mesin epsilon, lamda, atau frontier, noritsu hasilnya masih nihil ga tau sekarang belum cari lagi.

Buat photography, industri cetak jadi setengah hati untuk beralih ke opensource karena tidak ada dukungan dari vendor pembuat printer.

Masalah cetak mencetak itu masalah selera, ada mesin cetak yang menggunakan tinta CMYK. tapi untuk cetak foto yang bagus itu di mesin RGB : lamda, epsilon, noritsu, dan frontier, jadi kalo mau rubah color mode liat mesin printernya dulu.

Menyimpan file hasil olahan ke format PDF adalah jalan tengan ketika kita menggunakan inkscape, sk1 untuk desain dan tidak ingin di repotkan ada prubahan font, perubahan color profile. Benar bahwa jika kita simpan ke PDF masih bisa di edit hanya saja informasi layer sudah hilang.


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Harry Sufehmi

unread,
Mar 23, 2011, 7:37:07 PM3/23/11
to id-u...@googlegroups.com
On 3/24/11, jazz...@gmail.com <jazz...@gmail.com> wrote:
> Pengalaman pribadi
>
> Memang benar bahwa inkscape bisa menggantikan illustrator, corel atau gimp
> bisa menggantikan photoshop.
>
> tetapi tetap saja kita harus keluar masuk windows atau apple untuk print.
> Saya sempat cari driver for linux mesin epsilon, lamda, atau frontier,
> noritsu hasilnya masih nihil ga tau sekarang belum cari lagi.
>
> Buat photography, industri cetak jadi setengah hati untuk beralih ke
> opensource karena tidak ada dukungan dari vendor pembuat printer.

Betul, tapi dengan pakai software Open Source, seperti Inkscape, maka
kita tidak perlu lagi membayar lisensi software proprietary.
Karena Inkscape & Gimp tersedia juga versi Windowsnya, maka kita cukup
membayar lisensi Windows saja.

Saya cek barusan :

Adobe InDesign: Rp 6,9 juta
http://www.bhinneka.com/products/sku00609878/adobe_indesign_cs5.aspx

Adobe Illustrator: Rp 5,9 juta
http://www.bhinneka.com/products/sku00608781/adobe_illustrator_cs5.aspx

Adobe Photoshop: Rp 6,1 juta
http://www.bhinneka.com/products/sku00509954/adobe_photoshop_cs5.aspx

CorelDraw: Rp 3,3 juta
http://www.bhinneka.com/products/sku00003060/corel_draw_x5.aspx

Padahal saya lihat di berbagai percetakan, _setiap_komputer mereka
terpasang _semua_ software tersebut di atas :-) total biayanya bisa
kita hitung sendiri jadinya.

Tapi kendalanya memang bukan hanya sebatas driver saja - mereka juga
harus training ulang staf mereka. Juga potensi komplain customer, yang
ogah mengubah dulu file proprietary mereka menjadi format yang lebih
terbuka (SVG, PNG, dst), dst.

Salam, HS

spinningblade

unread,
Mar 24, 2011, 12:15:04 AM3/24/11
to id-u...@googlegroups.com
On Wed, 23 Mar 2011 13:28:23 +0100
Fajran Iman Rusadi <faj...@regex.com> wrote:

> saya penasaran, apakah ada hal *teknis* yg membuat 3 produk di atas
> lebih unggul dibanding aplikasi lainya (termasuk inkscape). kalau
> orang percetakan ngga punya aplikasi lainnya (misalnya inkscape), itu
> bukan hal teknis. tapi kalau gimp yang cuma support rgb 32 bit dan
> tidak support cmyk, nah ini baru hal teknis.


Setahu saya, inkscape tidak mendukung halaman (page). Dan fitur
blendingnya tidak semudah di corel draw (yang ini relatif juga sih).

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages