Selitar Migas Kita

7 views
Skip to first unread message

P. Soesilo H.

unread,
Nov 20, 2016, 9:46:32 PM11/20/16
to Hulasko Group

Jurus Efisiensi Hulu-Hilir

Aris Prasetyo

PT Pertamina (Persero) mengumumkan laba 2,83 miliar dollar AS atau Rp 36,8 triliun. Pencapaian triwulan III-2016 itu melampaui sejumlah perusahaan minyak dan gas lain. Apa kuncinya? Ternyata, sekitar 1,6 miliar dollar AS di antaranya disumbangkan oleh efisiensi perusahaan.
Laba Pertamina memang melampaui perusahaan migas lain, seperti Exxon Mobil (2,65 miliar dollar AS), Total (1,98 miliar dollar AS), dan Chevron (1,28 miliar dollar AS). Selain itu, juga melampaui Petronas milik Malaysia yang labanya sebesar 300 juta dollar AS.

Berikut ini petikan wawancara Kompas dengan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di ruang kerjanya.

Semua perusahaan migas juga menerapkan hal yang sama di situasi harga minyak rendah sekarang ini. Kenapa pencapaian Pertamina lebih tinggi?

Semua perusahaan pasti bicara efisiensi. Akan tetapi, pada saat orang sudah berada di level efisiensi yang tinggi, menemukan peluang efisiensinya (yang baru), kan, terbatas. Jadi begini, kalau misalnya indeks efisiensi mereka sudah di angka 7 naik ke 9, kan, cuman dua poin. Kalau di Pertamina dari 3 ke 9, kan, besar lonjakannya. Itu salah satu faktor kalau kita bicara komparasi dalam hal efisiensi.

Pertanyaannya kenapa Pertamina lebih bagus? Itu karena Pertamina terintegrasi dari hulu sampai hilir. Pertamina ada di Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar, maka ritel kita besar. Berbeda mungkin dengan Petronas di Malaysia yang jumlah penduduknya tidak banyak, maka hilirnya enggak banyak. Kalau ditanya, apa yang menunjang di samping efisiensi? Itu karena kekuatan hilir. Jadi, bila diringkas, dimulainya efisiensi yang berbeda dan dukungan pasar di hilir yang besar menjadi kekuatan Pertamina saat ini.

Apakah efisiensi sudah maksimum?

Efisiensi belum mencapai titik maksimum. Kalau sekarang digarap di aspek hulu untuk efisiensi, berikutnya efisiensi di hilir. Misalnya, ditentukan harga bahan bakar minyak (BBM) Rp 6.500 per liter, masyarakat yang harus beli. Nah, sampai di sana rantainya sudah efisien atau belum? Misalnya, gas yang rantainya panjang perlu ditata ulang agar efisien. Ini yang akan saya garap ke depan.

Pengadaan minyak mentah dan BBM berkontribusi besar terhadap efisiensi, artinya pembubaran Petral sangat besar pengaruhnya?

Oh, besar sekali. Sangat besar. (Dwi lantas menunjukkan angka-angka "pemborosan" saat Petral berperan dalam pengadaan dan jual beli minyak mentah dan BBM, serta penghematan yang didapat setelah pembubaran Petral).

Saat akan masuk ke Pertamina, Anda melihat Pertamina seperti apa?

Jadi, begitu akan masuk, saya mencoba membandingkan Pertamina dari informasi di internet dan media massa. Di situ terlihat, produktivitas nilai aset Pertamina tidak sebanding dengan produktivitas nilai aset perusahaan lain. Lalu, saya baca komentar orang-orang bahwa Pertamina tidak efisien dan sebagainya. Ketika saya masuk, yang ada dalam pikiran saya adalah saya harus melihat lebih dalam soal efisiensi. Kemudian pada 2013, saya melihat posisi aset Pertamina sepertiga dari aset Petronas. Tetapi, dari sisi laba, laba Pertamina sepersepuluh dari laba Petronas. Ini artinya produktivitas aset tidak sebaik di sana.

Adakah perlawanan saat menerapkan efisiensi?

Pasti. Misalnya, dari sisi sentralisasi pengadaan di luar hidrokarbon dan BBM, pengadaan di direktorat masing-masing. Dalam pengamatan kami, yang melakukan studi, sampai ada perbedaan harga 40 persen untuk barang yang sama. Diputuskan pengadaan harus terpusat, yang selama ini di setiap unit. Ada perlawanan, tetap saya putuskan terpusat.

Perlawanan dari luar?

Tentu ada. Mereka yang selama ini mendapat keuntungan tentu resisten. Kirim pesan singkat (SMS) mengkritik dan sebagainya. Biasa kritik-kritik semacam itu. Itu karena mereka tidak paham saja.

Bagaimana menyeimbangkan Pertamina sebagai perusahaan yang harus membukukan laba dan tugas menjalankan kewajiban melaksanakan pelayanan publik (PSO)?

Pertama, Pertamina harus bermain di area biaya atau efisiensi. Harga di pembeli sudah ditentukan, harga jual juga sudah ditentukan pemerintah. Bagaimana menyederhanakan organisasi dan birokrasi. Yang kedua, mengembangkan bisnis. Laba per satuan volume, maka volume harus ditingkatkan, bisa di hilir dan hulu. Kalau di hilir dalam negeri, pangsa pasar kita sudah 90 persen. Kalau harga rendah, orang akan membeli lebih banyak. Maka, kita harus go international di hilir untuk bisa menaikkan volume tadi.

Menteri Keuangan pernah berkata, dengan menyelesaikan masalah di PLN, Pertamina, dan Kemenkeu, dapat mengurangi 50 persen masalah negara. Tanggapan Anda?

Beliau melihat, pelaku besar di perekonomian Indonesia, seperti Pertamina dan PLN, berada dalam posisi efisiensi yang bagus, maka urusan negara beres. Pertamina bisa mengirim BBM semurah mungkin, PLN bisa menghasilkan listrik semurah mungkin. Demikian juga masalah gas terselesaikan, pasti industri tumbuh dan ekonomi akan jalan. Apabila semua efisien, hal yang tidak benar tidak akan terjadi.

Inline image

Medco Mengakuisisi Saham ConocoPhillips

JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan swasta nasional PT Medco Energi Internasional Tbk menuntaskan akuisisi ConocoPhillips Indonesia Inc Ltd dan ConocoPhillips Singapore Operations Pte Ltd di South Natuna Sea Block B, Provinsi Kepulauan Riau. Keputusan tersebut dinilai strategis di tengah iklim investasi hulu migas yang lesu.

ConocoPhillips Indonesia Inc Ltd dan ConocoPhillips Singapore Operations Pte Ltd adalah anak perusahaan ConocoPhillips, perusahaan asal Amerika Serikat di sektor migas. Di South Natuna Sea Block B, perusahaan ini mendapat hak kelola sejak 1968 dan berproduksi pertama kali pada 1979. ConocoPhillips merupakan operator dengan kepemilikan saham 40 persen, sedangkan sisanya dimiliki Inpex (35 persen) dan Chevron (25 persen).

Pengamat energi dari Universitas Trisakti Jakarta, Pri Agung Rakhmanto, mengatakan, keputusan Medco mengakuisisi ConocoPhillips di South Natuna Sea Block B sangat strategis. Sebab, blok yang diakuisisi tersebut adalah blok yang sudah berproduksi. Risiko investasi di blok tersebut menjadi lebih terkontrol.

"Bagi Medco, keputusan tersebut sangat strategis. Di tengah iklim investasi yang lesu, mereka mampu memanfaatkan peluang dengan baik," ujar Pri Agung, Jumat (18/11), di Jakarta.

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi minyak mentah di South Natuna Sea Block B sebanyak 19.800 barrel per hari. Adapun produksi gas di blok tersebut 40.300 barrel setara minyak per hari.

Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas, CEO Medco Energi Internasional Roberto Lorato menyebutkan, setelah akuisisi tuntas, prioritas perusahaan saat ini mempertahankan keamanan operasi dan keberlangsungan usaha. Medco juga berkomitmen mempertahankan struktur organisasi dan melanjutkan rencana pengeboran pada tahun depan.

Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro menyampaikan, aksi korporasi ini merupakan langkah kedua terbesar tahun ini. Sebelumnya, Medco Energi Internasional mengakuisisi penuh PT Newmont Nusa Tenggara, perusahaan tambang tembaga dan emas di Nusa Tenggara Barat, senilai 2,6 miliar dollar AS.

"Medco akan mendapat kemampuan operasi minyak dan gas lepas pantai terintegrasi kelas dunia, serta memperkuat posisi sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam independen di Indonesia," ujar Hilmi. (APO)

artono darwanto

unread,
Nov 21, 2016, 12:54:30 AM11/21/16
to hul...@googlegroups.com
Bagus....jadi untuk distribusikan BBM di Papua yang dibutuhkan 800 juta USD/tahun tidak ada masalah buat Pertamina.. Bisa segera lakukan One Country One Price...

Salam,
AD
<image.png>

Medco Mengakuisisi Saham ConocoPhillips

JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan swasta nasional PT Medco Energi Internasional Tbk menuntaskan akuisisi ConocoPhillips Indonesia Inc Ltd dan ConocoPhillips Singapore Operations Pte Ltd di South Natuna Sea Block B, Provinsi Kepulauan Riau. Keputusan tersebut dinilai strategis di tengah iklim investasi hulu migas yang lesu.

ConocoPhillips Indonesia Inc Ltd dan ConocoPhillips Singapore Operations Pte Ltd adalah anak perusahaan ConocoPhillips, perusahaan asal Amerika Serikat di sektor migas. Di South Natuna Sea Block B, perusahaan ini mendapat hak kelola sejak 1968 dan berproduksi pertama kali pada 1979. ConocoPhillips merupakan operator dengan kepemilikan saham 40 persen, sedangkan sisanya dimiliki Inpex (35 persen) dan Chevron (25 persen).

Pengamat energi dari Universitas Trisakti Jakarta, Pri Agung Rakhmanto, mengatakan, keputusan Medco mengakuisisi ConocoPhillips di South Natuna Sea Block B sangat strategis. Sebab, blok yang diakuisisi tersebut adalah blok yang sudah berproduksi. Risiko investasi di blok tersebut menjadi lebih terkontrol.

"Bagi Medco, keputusan tersebut sangat strategis. Di tengah iklim investasi yang lesu, mereka mampu memanfaatkan peluang dengan baik," ujar Pri Agung, Jumat (18/11), di Jakarta.

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi minyak mentah di South Natuna Sea Block B sebanyak 19.800 barrel per hari. Adapun produksi gas di blok tersebut 40.300 barrel setara minyak per hari.

Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas, CEO Medco Energi Internasional Roberto Lorato menyebutkan, setelah akuisisi tuntas, prioritas perusahaan saat ini mempertahankan keamanan operasi dan keberlangsungan usaha. Medco juga berkomitmen mempertahankan struktur organisasi dan melanjutkan rencana pengeboran pada tahun depan.

Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro menyampaikan, aksi korporasi ini merupakan langkah kedua terbesar tahun ini. Sebelumnya, Medco Energi Internasional mengakuisisi penuh PT Newmont Nusa Tenggara, perusahaan tambang tembaga dan emas di Nusa Tenggara Barat, senilai 2,6 miliar dollar AS.

"Medco akan mendapat kemampuan operasi minyak dan gas lepas pantai terintegrasi kelas dunia, serta memperkuat posisi sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam independen di Indonesia," ujar Hilmi. (APO)

--
--
-= Sudahkan anda "Medical Check-up" tahun ini ? =-
Rekening HULASKO: BCA KCP Wisma Mulia Jakarta
A/c# 5035040100 ... A/n Yayasan Hulasko
konfirmasi : Eni-08129310710 ; Emmy-0811833227.
Sudahkan anda mengintip membaca kontribusi blog yayasan hulasko?
http://yayasanhulasko.blogspot.com
https://www.facebook.com/pages/Yayasan-Hulasko/115173475178452
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "HULASKO (Hudbay-Lasmo-Kondur)" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke hulasko+u...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
<image.png>

P. Soesilo H.

unread,
Nov 21, 2016, 8:00:46 AM11/21/16
to hul...@googlegroups.com
Yup...
Satu nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, dan
Satu harga BBM Indonesia.


psh




Inline image

Medco Mengakuisisi Saham ConocoPhillips

19 November 2016

JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan swasta nasional PT Medco Energi Internasional Tbk menuntaskan akuisisi ConocoPhillips Indonesia Inc Ltd dan ConocoPhillips Singapore Operations Pte Ltd di South Natuna Sea Block B, Provinsi Kepulauan Riau. Keputusan tersebut dinilai strategis di tengah iklim investasi hulu migas yang lesu.

ConocoPhillips Indonesia Inc Ltd dan ConocoPhillips Singapore Operations Pte Ltd adalah anak perusahaan ConocoPhillips, perusahaan asal Amerika Serikat di sektor migas. Di South Natuna Sea Block B, perusahaan ini mendapat hak kelola sejak 1968 dan berproduksi pertama kali pada 1979. ConocoPhillips merupakan operator dengan kepemilikan saham 40 persen, sedangkan sisanya dimiliki Inpex (35 persen) dan Chevron (25 persen).

Pengamat energi dari Universitas Trisakti Jakarta, Pri Agung Rakhmanto, mengatakan, keputusan Medco mengakuisisi ConocoPhillips di South Natuna Sea Block B sangat strategis. Sebab, blok yang diakuisisi tersebut adalah blok yang sudah berproduksi. Risiko investasi di blok tersebut menjadi lebih terkontrol.

"Bagi Medco, keputusan tersebut sangat strategis. Di tengah iklim investasi yang lesu, mereka mampu memanfaatkan peluang dengan baik," ujar Pri Agung, Jumat (18/11), di Jakarta.

Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi minyak mentah di South Natuna Sea Block B sebanyak 19.800 barrel per hari. Adapun produksi gas di blok tersebut 40.300 barrel setara minyak per hari.

Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas, CEO Medco Energi Internasional Roberto Lorato menyebutkan, setelah akuisisi tuntas, prioritas perusahaan saat ini mempertahankan keamanan operasi dan keberlangsungan usaha. Medco juga berkomitmen mempertahankan struktur organisasi dan melanjutkan rencana pengeboran pada tahun depan.

Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro menyampaikan, aksi korporasi ini merupakan langkah kedua terbesar tahun ini. Sebelumnya, Medco Energi Internasional mengakuisisi penuh PT Newmont Nusa Tenggara, perusahaan tambang tembaga dan emas di Nusa Tenggara Barat, senilai 2,6 miliar dollar AS.

"Medco akan mendapat kemampuan operasi minyak dan gas lepas pantai terintegrasi kelas dunia, serta memperkuat posisi sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam independen di Indonesia," ujar Hilmi. (APO)

.


image.png

Umar Chatab

unread,
Dec 1, 2016, 1:29:07 AM12/1/16
to hul...@googlegroups.com
Masihkah MedCo perusahaan nasional ?
 
....

--
--
-= Sudahkan anda "Medical Check-up" tahun ini ? =-
Rekening HULASKO: BCA KCP Wisma Mulia Jakarta
A/c# 5035040100 ... A/n Yayasan Hulasko
konfirmasi : Eni-08129310710 ; Emmy-0811833227.
Sudahkan anda mengintip membaca kontribusi blog yayasan hulasko?
http://yayasanhulasko.blogspot.com
https://www.facebook.com/pages/Yayasan-Hulasko/115173475178452
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "HULASKO (Hudbay-Lasmo-Kondur)" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke hulasko+unsubscribe@googlegroups.com.

Radio Smw

unread,
Dec 1, 2016, 2:31:43 AM12/1/16
to hul...@googlegroups.com
where are at present, please give me your hp number, will you?

mr. robert lisanuddin


Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke hulasko+u...@googlegroups.com.
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages