Semoga EMP MS Tetap Aman & Nyaman Berkarya

12 views
Skip to first unread message

P. Soesilo H.

unread,
Aug 26, 2016, 3:06:43 AM8/26/16
to Hulasko Group
Apa kabar Hulasko ?


Jumat 26 Aug 2016, 12:56 WIB

Demo Rusuh Berujung Maut di Meranti, Polda Riau: Hari ini Situasi Kondusif

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Demo Rusuh Berujung Maut di Meranti, Polda Riau: Hari ini Situasi Kondusif
Suasana demo di Mapolres Meranti, Kamis kemarin (Foto: Istimewa)

Pekanbaru - Pasca kericuhan di Polres Meranti, kini situasi telah kondusif. Masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa.

Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo dalam jumpa pers di Polda Riau, Jumat (26/8/2026). Guntur menjelaskan, setelah kerusuhan yang terjadi kemarin, kini situasi masyarakat sudah berjalan normal.

"Situasi sudah aman dan terkendali, yang nelayan sudah melaut. Ya pokoknya semua aktivitas masyarakat sudah berjalan normal. Tidak ada lagi kumpulan-kumpulan massa," kata Guntur.

Dia menyebutkan, saat ini Kapolda Riau Brigjen Supriyanto serta jajaran sejak kemarin hingga hari ini masih di Selatpanjang, Ibukota Kab Kepulauan Meranti. Pihak Polda Riau juga sudah mengunjungi keluarga yang tewas saat melakukan aksi demo. Korban tewas itu inisial NR (45) seorang nelayan.

"Tadi malam jajaran Polda Riau mengunjungi pihak keluarga. Kita juga sudah melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan agama yang ada di Meranti," kata Guntur.

Guntur kembali menjelaskan, bahwa warga inisial NR meninggal saat melakukan aksi demo.

"Korban tewas karena kena lemparan batu. Karena saat itu adanya penyerangan ke Mapolres Meranti dengan lemparan batu dan kayu," kata Guntur.

Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo

Kendati demikian, dalam kerusuhan tersebut tidak ada warga yang dijadikan tersangka.

"Memang kemarin ada 4 orang warga yang diamankan. Namun kembali dilepaskan. Dalam aksi demo tersebut, tidak ada kita menetapkan sebagai tersangka," kata Guntur.

Sebagaimana diketahui, aksi demo 1.000-an warga menuntut penjelasan atas kematian Apri (24) tersangka pembunuh Brigadir Adil. Apri ditangkap setelah membunuh Adil dalam keributan soal asmara.

Saat ditangkap, Apri hanya dilumpuhkan tembakan di kakinya. Namun belakangan Apri tewas diduga dianiaya rekan-rekan Brigadir Adil.

"Untuk kasus dugaan itu, Kapolda Riau sudah menurunkan Propam untuk mengusut. Begitu juga Kadiv Propam Mabes Polri juga akan ke Meranti," kata Guntur.
(cha/try)

Polres Dilempari, Satu Warga Tewas

PEKANBARU, KOMPAS — Kerusuhan pecah di Selat Panjang, ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, pada Kamis (25/8) siang. Seorang warga tewas dalam peristiwa itu. Bangunan kantor Kepolisian Resor Meranti juga dilempari batu oleh sekitar seribu warga yang marah terhadap polisi yang dituduh menganiaya pegawai honorer Dinas Pendapatan Daerah Meranti, Apriadi Pratama (24), hingga tewas.

Apriadi adalah tersangka kasus pembunuhan terhadap anggota polisi Brigadir Adil S Tambunan (32) pada Rabu malam. Warga meyakini Apriadi tewas akibat penganiayaan polisi yang menangkapnya pada Kamis dini hari di tempat persembunyiannya di Pulau Merbau.

Pada saat dibawa ke Selat Panjang, Kamis pagi, beberapa warga melihat Apriadi masih hidup. Hanya dia sudah tidak dapat berdiri lagi. Ia berjalan dipapah beberapa polisi saat dibawa ke polres. Beberapa jam di tempat itu, Apriadi lalu dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) di Selat Panjang dalam kondisi tidak bernyawa.
Ratusan warga lalu berkumpul di depan RSUD. Warga mendapat informasi Apriadi dianiaya polisi dari foto-foto di media sosial.

Kepala Polres Meranti Ajun Komisaris Besar Asep Iskandar, yang berada di RSUD Meranti, sempat mencoba mendinginkan kemarahan warga. Di hadapan warga dan sejumlah tokoh masyarakat Selat Panjang, seperti Ketua Lembaga Adat Melayu Ridwan Hasan dan beberapa anggota DPRD Meranti, Asep menyatakan anggotanya sudah menjalankan langkah sesuai prosedur dalam penangkapan Apriadi. Menurut dia, Apriadi terpaksa ditembak karena melawan dan mencoba melarikan diri.

Pertemuan di RSUD itu tidak membuahkan hasil. Warga yang jumlahnya sekitar 1.000 orang mengepung kantor polres. Terjadilah aksi lempar batu ke gedung, yang kemudian dibalas polisi dengan menggunakan tembakan peringatan ke udara dan gas air mata. Warga mundur.

Setelah jeda, seorang warga, Isrusli (45), tergeletak di jalan dengan kepala berlumur darah. Warga pun membawa Isrusli ke RSUD, tetapi tak tertolong lagi.

Mendengar kematian seorang warga lagi, sekitar seribu warga kembali mengepung kantor Polres Meranti. Warga membakar dan melempari gedung itu.

Sekretaris Daerah Meranti Iqaruddin tak dapat menenangkan massa. Warga Meranti yang tinggal di beberapa pulau di sekeliling Selat Panjang juga malah berdatangan dengan menggunakan perahu.

Di Pekanbaru, Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tedjo menuturkan, kerusuhan di Meranti sudah bisa diredam. Pemicu kejadian itu hanya salah paham. Polisi sudah melakukan prosedur dalam mengambil tindakan, termasuk penembakan Apriadi yang menyebabkan kematiannya.

Kasus Apriadi, kata Guntur, bermotif cemburu. Brigadir Adil yang datang bersama seorang perempuan bertemu Apriadi di tempat parkir Hotel Furama di Selat Panjang. Mereka lalu bertengkar, disusul penikaman Apriadi terhadap Adil, yang mengakibatkan korban tewas. (sah)
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages