Konsep jati diri Miracle dan tantangan global

57 views
Skip to first unread message

Adang Bachtiar

unread,
Jan 22, 2015, 8:46:27 AM1/22/15
to Milis Iakmi, Milis Fkmui, Hpeq, Hpeq Barat Groups, Iakmi Pusat
Dear all
Beberapa hari yl ada pertemuan besar AIPTKMI-IAKMI di FKMUI mengundang sekitar 200 PT kesmas seluruh Indonesia, walau tidak semua hadir.
Yang dibahas adalah hasil try-out Uji Kompetensi SKM Indonesia (UKSKMI) yang timnya diketuai bu Agustin.
Saya tidak bisa hadir dan penyajian IAKMI disajikan oleh pak Ridwan Thaha Ketua Tepilih IAKMI yang akan jadi Ketua Umum AIKMI periode 2016-2019. Bahan ppt ada dilampiran.
Saya dengar beberapa permasalahan muncul yaitu
1. Peserta di pertemuan itu berharap sudah keluar hasil siapa saja yang lulus, tapi fokus pertemuan masih di soal pembenahan sistem UKSKMI
2. Institusi LPUK dianggap lamban karena beban yang tinggi urus 7 profesi (dokter; drg; perawat; bidan; kesmas; gizi dan farmasi) sehingga pertemuan tidak maksimal
3. Jejaring PT kesmas di daerah belum solid untuk saling kapasitasi
4. IAKMI masih tumpul di daerah sehingga sinergistas dengan PT Kesmas setempat masih harus terus ditinggkatkan

Solusi yang terfikir adalah
1. Kapasitasi institusi LPUK sehingga bisa efektif dalam capai target pembenahan sistem UKSKMI
2. Kelulusan dalam fase try-out bukan menjadi target utama, sehingga instrumen kebijakan STR melalui MTKI harus mendukung hal ini yaitu STR diberikan kepada semua lulusan PT kesmas tanpa memandang lulus atau tidak UKSKMI sampai kemudian dirasakan sistem sudah berjalan baik. Sebagai catatan MTKI memberi kelonggaran STR tanpa uji kompetensi (STR Inpassing) adalah sampai agustus 2015, artinya SKM yang lulus sampai dengan agustus 2015 tak perlu ikut UKSKMI dan bisa dapatkan STR
3. Poin kedua miliki risiko yaitu STR menjadi kertas stempel SKM dengan berbagai kompetensi (hi disparity competencies), sehingga seharus ada paket program pelatihan keprofesian agar kompetensi lulusan menuju "ukuran minimal" sesuai deskripsi di KKNI Kesmas. Program tsb ditandai dengan program KTA IAKMI
4. Poin 2 dan 3 menjadi semakin penting karena 2015 akan dimulai globalisasi sehingga upaya harmonisasi kompetensi PH segera harus di programkan. Saya dengar bu Agustin terus menggalang hal ini dan pada pertemuan APACPH bulan Okt 2015 di Bandung mudahan terealisasi.
5. Jejaring menjadi kata kunci untuk mobilisasi semua, sehingga terjadi percepatan dalam mencapai tujuan. IAKMI dalam hal ini terus mendorong jejaring untuk tobacco control sebagai pintu masuk untuk kapasitas keprofesian.

Kalau ada ide, diskusi, usulan dst silahkan

salam
Adang Bachtiar
Mobile +62 816 115 7925
FKMUI Kampus UI Depok
Visioning MIRACLE at global level.pptx
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages