Jurnal Ulkus Diabetikum Pdf

1 view
Skip to first unread message

Christain Cobb

unread,
Aug 5, 2024, 5:18:51 AM8/5/24
to hayslimpitic
Ulkuskaki diabetikum merupakan luka terbuka pada permukaan kulit yang disebabkan adanya makroangiopati sehingga terjadi vaskuler insufisiensi dan neuropati. Ulkus diabetikum terjadi akibat kerusakan saraf dan pembuluh darah karena kadar gula darah yang tidak terkontrol untuk kondisi yang sudah parah, kerusakan saraf bisa meluas hingga ketulang sehingga bisa menyebabkan amputasi. Penderita ulkus diabetikum Di RSUD Drs.H.Abu Hanifah Bangka Tengah juga mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir.Tahun (2021) sebanyak 178 yang mengalami diabetes melitus dan sebanyak 31 orang yang menderita ulkus diabetikum, yaitu sebanyak 25 % pada perempuan, sebanyak 75% pada laki-laki). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Ulkus Diabetikum Pada Penderita Diabetes Melitus Di RSUD Drs.H.Abu Hanifah Bangka TengahTahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan uji chi square dengan hasil berupa analisa bivariate. Populasi dalam penelitian ini responden yang menderita diabetes melitus dengan ulkus diabetikum dan responden yang menderita diabetes melitus tanpa ulkus diabetikum di poli bedah, ruang rawat inap Asoka, dan anggrek di RSUD Drs.H.Abu Hanifah Bangka Tengah Tahun 2021 yaitu sebanyak 178 pasien. Besaran sampel pada penelitian ini adalah 53 responden yang dipilih dengan kriteria inklusi dan eksklusi, waktu penelitian pada 11 Desember- 3 Januari tahun 2022. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan , nilai ρ value (0,009), lama menderita didapatkan nilai ρ value (0,009), obesitas ρ value (0,001), yang bermakna ada hubungan dengan kejadian Ulkus diabetikum. Saran dalam penelitian ini adalah supaya pelayanan kesehatan lebih meningkatkan dalam memberi informasi tentang factor penyebab kejadian ulkus diabetikum pada penderita diabetes melitus

Edriani, A. (2017). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Faktor yang Tidak Bisa Dimodifikasi terhadap Diabetes Melitus pada Lansia dan Prelansia di Kelurahan Depok Jaya, Depok, Jawa Barat pada Tahun 2012. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.


Pendahuluan: Salah satu komplikasi Diabetes Melitus(DM) yaitu, Ulkus Diabetikum. Ulkus diabetikum adalah luka yang membutuhkan perawatan khusus, penatalaksanaan untuk mengatasi luka ulkus diabetic, yaitu dengan metode modern dressing. Tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui pengaruh modern dressingterhadap skor penyembuhan luka ulkus diabetikum. Metode:Quasi eksperimen, pre-testdan post-testtanpa menggunakan kelompok kontrol. Total sampling teknik digunakan dalam penelitian inidengan jumlah 18 pasien. Analisis data dilakukan dengan uji parametrik yaitu paired t-test. Hasil:Adanya perbedaan signifikan dengan p value0,000 dalam rerata skor penyembuhan luka ulkus diabetikum sebelum dan sesudah diberikan modern dressing. Penelitian ini ditemukan perbaikan luka ulkus diabetikum dengan perawatan luka Modern dressing. Simpulan:Modern dressingini mampu menurunkan skor penyembuhan luka ulkus diabetikum. Intervensi ini dapat direkomendasikan untuk pasien ulkus diabetikum.


Diabetes Melitus merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan ataupun resistensi insulin. Jika Diabetes Melitus sudah menyerang, maka komplikasi segera mengancam. Ulkus atau luka diabetik merupakan salah satu kompliasi luka yang terjadi pada pasien diabetes yang melibatkan gangguan pada saraf perifier dan otonom. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian ulkus diabetikum pada pasien diabetes melitus di RSUD Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study dan dilaksanakan pada tanggal 28 November sampai 28 Desember 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien Diabetes Melitus di Ruang Poli dan Perawatan Interna RSUD Kota Makassar. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dan jumlah sampel sebanyak 61 pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan lama menderita DM (p=0,006), dan personal hygiene (p=0,027) dengan kejadian ulkus diabetikum pada pasien diabetes melitus. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan lama menderita DM, dan personal hygiene dengan kejadian ulkus diabetikum pada pasien diabetes melitus di Ruang Perawatan Interna RSUD Kota Makassar. Diharapkan responden mematuhi terapi diet yang telah diberikan dan tetap melakukan aktivitas rutin dan berolahraga untuk menjaga berat badan normal serta selalu rutin membersihkan kaki agar tidak terjadi komplikasi diabetes seperti ulkus diabetik.


Latar belakang: Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis dengan gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah (hypergliclemia) yang disebabkan oleh kerusakan pada pangkreas mengakibatkan menurunya produksi dan kinerja pada insulin sehingga tidak dapat digunakan dalam tubuh secara efektif. Kadar gula darah yang tinggi secara berkepanjangan dapat mengakibatkan komplikasi salah satunya adalah ulkus diabetikum. Tujuan: penelitian ini memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan penerapan perawatan luka lembab untuk mengatasi gangguan integritas jaringan dengan tindakan perawatan luka wound dressing. Metode: penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga. Penelitian dilakukan pada Maret 2022 pada dua orang pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan ulkus diabetikum yang diberikan implemntasi perawatan luka dengan teknik moist wound dressing selama seminggu. Kesimpulan: perawatan luka dengan moist wound dressing dapat dilakukan untuk proses penyembuhan luka diabetes mellitus tipe 2 serta perubahan luka yang cukup membaik hingga menunjukkan berkurangnya nyeri, cairan pus yang berkurang, tidak terdapat tanda- tanda infeksi, perfusi jaringan membaik serta ukuran luka mengecil. Tindakan perawatan luka dengan moist wound dressing dapat diterapkan pada penderita diabetes mellitus yang memiliki luka ulkus diabetikum.


Andi Syahputra. (2018). Perbedaan Kondisi Luka Sebelum dan Setelah Perawatan Dengan Menggunakan Teknik Modern Dressing Pada Penderita Ulkus Diabetikum. Jurnal Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar hal 121.


Di Domenico, E. G. (2020). Silver Sulfadiazine Eradicates Antibiotic-Tolerant Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa Biofilms in Patients with Infected Diabetic Foot Ulcers. Journal of Clinical Medicine. 9(12), 3807.


Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis faktor lama penyembuhan kaki diabetes/ulkus diabetikum pada pasien DM Tipe 2. Ulkus kaki sebagai komplikasi dari diabetes melitus tipe 2 memberikan prevalensi pasien ulkus kaki diabetik (UKD) berkisar 41% dari populasi umumnya, dengan prevalensi yang lebih tinggi pada manula. Sekitar 14-24% pasien UKD memerlukan amputasi dengan rekurensi 50% setelah tiga tahun. Sekitar 15% pasien diabetes mengalami tukak kaki dan 15-20% dari ini memerlukan amputasi. Amputasi kaki diabetik cenderung terjadi seiring dengan kenaikan tingkat kematian atau morbiditas dari waktu ke waktu. Untuk mengurangi tingkat amputasi pada pasien diabetes melitus tipe 2, perlu adanya penyembuhan dengan mengetahui faktor yang mempengaruhi lama penyembuhan. Penelitian ini menggunakan metode literature review dari beberapa buku dan jurnal. Didapatkan hasil bahwa penggunanaan antibiotik, faktor kebersihan ulkus kaki, faktor tingkat keparahan infeksi saat datang, dan faktor kondisi imunitas dan gizi pasien mempengaruhi lama penyembuhan pada pasien DM Tipe 2.


Komplikasi ulkus diabetikum paling ditakuti oleh penderita DM karena perawatan yang lama serta biaya 3 kali lebih banyak dibandingkan tanpa ulkus diabetikum.Sebagian besar kejadian ulkus diabetik akan berakhir dengan amputasi dan akan mengakibatkan dampak negatif terhadap kelangsungan hidup penderita DM. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawatan kaki diabetik terhadap status ulkus diabetik. Design Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional Variabel penelitian ini ada dua yaitu pengetahuan perawatan kaki diabetik dan status ulkus diabetik. Populasi penelitan ini yaitu seluruh pasien dengan diabetes mellitus yang mengalami komplikasi ulkus diabetik di Ruang Ranu RSUD Grati sebanyak 32 orang. Sampel diambil dengan teknik random sampling sebanyak 32 responden. Data dikumpulkan dengan instrumen kuesioner. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1-28 Mei 2018. Analisa data dengan menggunakan uji koefisien kontingensi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 23 responden (71,9%). Hasil uji koefisien kontingesti menunjukkan nilai ρ = 0,000, α = 0,05 sehingga ρ Latar belakang: ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi diabetes melitus. Pengkajian ulkus diabetikum dilakukan sebagai dasar dalam menentukan perawatan luka dan terapi yang diberikan. Meggit-Wagner memiliki kelebihan sistem yang sederhana, mudah diingat, berdasarkan lokasi dan kedalam ulcerasi, sementara PEDIS memberikan penilaian yang lebih luas dan mendalam meliputi perfusi, ukuran, kedalaman, infeksi dan sensasi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui pengkajian ulkus diabetikum di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dengan menggunakan Wagner-Meggit dan PEDIS. Metode : Desain penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yang dilaksanakan bulan Mei 2019 dengan tiga orang responden. Hasil : R1 luka grade 4 yang ditandai dengan adanya gangren yang terlokalisir pada jari kaki dan luka sudah mengenai tendon dan tulang, R2 luka grade 3 ditandai dengan adanya formasi abses, adanya eritema dan edema dan pada R3 luka grade 3 ditandai dengan adanya kemerahan dan edema dan adanya abses, luka pada kedua-duanya belum mengenai tendon, sendi atau tulang dan tidak terdapat gangrene pada jari-jari kaki. Pengkajian PEDIS yaitu adanya selulitis >2cm, adanya abses pada jaringan dalam dan gangren namun tidak ada tanda inflamasi sistemik. Kesimpulan: Pengkajian ulkus menurut Meggit-Wagner adalah R1 grade 4 dan R2 dan R3 grade 3. Menurut PEDIS ketiga responden grade 3(Infeksi berat). Tenaga kesehatan diharapkan menerapkan pengkajian ulkus diabetikum yang lebih mendetail sehingga dapat menentukan perawatan yang sesuai.

3a8082e126
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages