Wah pak ilyas hebat juga nich selera kulinernya, saya orang minang baru memgetahui kalau ada randang gajebo, apa ada dan bisa dibuat randang mengingat gajebo itu sendiri kan berupa lemak (lamak kata orang minang) yang kalau dipanaskan akan meleleh/lumer apalagi mengingat proses memasaknya membutuhkan waktu cukup lama . Namun kalau ada trnan-teman lain kalau ada yang tau boleh juga tuh pak ilyas utk berbagi informadi, ditunggi.... |
Gulai Gajeboh
Di dekat kota Padang Panjang dan tak jauh dari danau Singkarak terdapat kampung bernama Pitalah. Kampung itu terkenal dengan masakan gulai gajeboh-nya, bukan di rendang, tapi di masak mirip ‘asam padeh’ (asam pedas). Gulai Gajeboh merupakan salah satu masakan pavorit saya. Kalau sedang menyantap Gajeboh…indak nampak mintuo lalu… tidak kelihatan mertua lewat… saking asiknya… hehehe.
Gajeboh kalau di kalangan pasar daging di Jakarta di kenal sebagai ‘Sandung Lamur’ yang banyak lemak (gajih-nya). Tapi jenis lemak ini tidak mudah beku seperti lemak umumnya.
Di hari-hari besar seperti lebaran, isteri saya sesekali memasak gulai gajeboh. Dia dapat resep dari besan kami yang asal Pitalah. Duh, sedapnya. Tapi masakan itu semakin jarang kami nikmati nelakangan ini, bukan karena langka, tapi karena semakin tua usia kadar kolesterol kian sulit diatur….hehehe. Salam
Semakin kita tahu banyak hal, semakin kita sadar banyak hal yang tak kita ketahui. | Paradoks pengetahuan manusia.
--
"BERPIKIR POSITIF, BERBUAT IKHLAS, BERTUTUR BIJAK"
HalloPIM versi facebook untuk berbagi koleksi foto di: http://www.facebook.com/groups/513695411978246/
Tabungan Sosial PMPIM di Bank MANDIRI No. Rekening: 130 00 12356567 an ALAN
DJUHERLAN.
CP: Alan Djuherlan: 0813 2071 7187 dan Syaharuddin Noorhan: 0812 655 2580
---
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "HalloPIM" dari
Grup Google.
Kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/hallopim?hl=id-ID.
Melanjutkan pembahasan tentang masakan tradisional minang, gulai gajeboh memang khas dan jarang ditemukan di rumah makan padang umumnya di Jakarta. Sebenarnya masih banyak makanan khas lainnya yang seperti itu, yang menimbulkan kerinduan ‘pulang kampung’.
Selain gulai gajeboh, kampung Pitalah juga terkenal dengan ‘Katupek’ (ketupat) Pitalah dan Karupuak (kerupuk) ‘Jangek’ (kulit). Kerupuk Jangek Pitalah ini sering saya order kalau ada teman atau saudara yang pulang kampung. Bisa disimpan untuk stok cukup lama.
Masih di seputar Danau Singkarak, di kampung bernama Sumpu, juga terkenal dengan masakan rendang, pangek serta singgang. Bahan bakunya ikan ‘bilih’ (bilis) yang hanya hidup di danau itu. Di singgang dengan daun pucuk ubi kayu…hm yummy.
Mengenai ikan ‘bilih’ ini saya punya cerita lain. Dulu ikan kecil-kecil yang hidup di muara sungai itu banyak terdapat di danau singkarak, Tapi sejak adanya PLTA disana yang mengakibatkan permukaan air danau turun, populasi ikan bilih tadi jauh berkurang. Lalu ada yang coba mengembang-biakan ikan tersebut di danau Maninjau. Gagal. Mungkin karena perbedaan ekologi. Dicoba lagi di Danau Toba, Sumatera Utara. Ternyata berhasil.
Ikan bilih kini sudah menembus Jakarta. Goreng ikan bilih bisa ditemukan di beberapa resto minang dan ikan kering mentahnya bisa di temukan di beberapa super market. Tapi, katanya, sebagian besar ikan itu berasal dari penangkaran di danau Toba. Uniknya, ikan bilih danau toba itu dikirim dulu ke Sumpu sebelum nantinya di ‘ekspor’ ke berbagai kota besar. Mengapa? Karena pedagang taunya membeli ikan bilih dari Danau Singkarak. Salam.
Semakin kita tahu banyak hal, semakin kita sadar banyak hal yang tak kita ketahui. | Paradoks pengetahuan manusia.
Pak Rohiman, mungkin namanya sama. Tapi seingat saya ikan ‘bilis’ di danau Laut Tawar Takengon itu tidak sama jenisnya dengan ikan bilih Singkarak. Minimal rasa daging nya berbeda. Tapi yang lebih penting cara memasaknya. Kalau lagi melancong ke sumbar, coba cicipi ‘Singgang bilih atau Pangek Sumpu itu. Tak mudah mendapatkannya, karena disana juga jarang di temukan di resto. Masakan rumahan memang. Salam.
Semakin kita tahu banyak hal, semakin kita sadar banyak hal yang tak kita ketahui. | Paradoks pengetahuan manusia.
Betul pak Is, ikan sejenis bilih itu ada dimana-mana, diseluruh tanah air. Hanya sedikit perbedaan bentuk dan rasa disebabkan oleh perbedaan habitat dan ekosistem. Di Jepang saya juga suka ikan kecil yang isi perutnya telur melulu. Lupa nama ikannya. Hanya tersedia di pasar ketika musim bertelur. Salam
Semakin kita tahu banyak hal, semakin kita sadar banyak hal yang tak kita ketahui. | Paradoks pengetahuan manusia.
2012/11/3 Wimpie <wim...@centrin.net.id>
Gulai Gajeboh
Gulai Gajeboh<image001.png>
<CIMG0331.JPG>
<CIMG0368.JPG>