Sudah pudarkah persahabatan ( MPIM ) kita ?
Pagi ini, awak benar - benar terhenyak oleh tulisan - tulisan maupun copas sahabat - sahabat awak di salah satu WA group yang awak ikuti kembali.
Diantaranya :
Pantes hati dan kepala jadi rusak... berita begini di mamah biak terus ....
Trus yg ikut nyebarkan biadab ini disebut apa bang ?
Percuma bang... dah ke tutup barang tuh... hhh
Tau sendirilah bro ..... ( sengaja nama saya hapus ) kalau masih menggunakan antena convensional ya begitu kualitas postingannya karena sumber penulisnya tidak jelas sementara media yg memberitakan tentang XYZ ( nama juga saya hapus ) adalah:
( sejumlah media ..... sudah saya hapus juga )
Logika orang cerdas berfikir maaf ya bro ... bukan orang Oon apakah ke 7 media tersebut mau mengorbankan kredibilitas medianya memberitakan berita HOAX hanya untuk berita tentang orang yg memimpin doa untuk Alm ( saya hapus juga nama beliau ) ?? sungguh penulis yg mengatakan biadab itu sebenarnya dia lebih biadab dari ke 7 media massa yg bersekala International tersebut dan justru penulisnya yg bodoh dan dungu seperti kata A ( nama saya inisialkan )
Oh kasihan ... merasa benar tp rujukannya JIL, SYI'AH, INUS, ANTI KHILAFAH & ANTI SUNNAH...begutulah ALLAH kl nenyesatkan manusia Astaqfirullah.
Negara lain sudah sampai tahap 5 G, kita masih sibuk dengan perdebartan MIMPIN Doa. Ya sudah laaah ... paling tidak kita sebagai pribadi sudah mendoakan yang terbaik untuk almarhum.
Mari kita saling merenung, jangan karena pilihan kita tidak sama, lalu persahabatan yang selama ini kita jalin, menjadi rusak kek begini.
Kalau lah tidak mau dituliskan bahwa persahabatan kita rusak, ya sudah gak papa, mungkin berbeda dalam cara pandang.
Bahkan beberapa waktu lalu, tulisan nya yang menurut awak "mengerikan".
Dengan membinatangkan nama seseorang serta menyebut nya dengan maaf goblok oon gila ... dan sebutan - sebutan tidak pantas hampir tiap hari dari saat ufuk, hingga tengah malam pun sering terjadi.
Pertanyaan saya, seandainya anak kula lan anak panjenengan yang dipanggil dengan panggilan binatang dan di goblok oon dan digilakan. Rasa hati kita ini kayak apa ....
Persahabatan selama ber tahun tahun yang kita jalin ini ... mengapa begitu rapuh dan begitu tega hati untuk kita rusak sendiri.
Sudah lah kita sudahi sampai disini saja mencari pembenaran dari sisi mata uang masing - masing. Tidak mungkin akan jumpa?.
Pinjam istilah orang tua - tua dulu ; rebutan balung tanpo isi ( berebut tulang gak ada isi ).
Sayang persahabatan kita yang sudah kita rajut selama ini, bila harus tercabik - cabik oleh kita sendiri.
Oleh itu sekali lagi stop sampai disini, tulisan - tulisan saling menghujat diantara kita.
Semoga panjenengan lan kula, selalu dikaruniai barokah yang lebih baik. Aamiin
Bagaimana menurut sampeyan ?
Salam,-
Harduk
Salatiga, 8 Agustus 2019