bioretensi vs biopori vs banjir kanal timur-barat

81 views
Skip to first unread message

Dirty Designer

unread,
May 10, 2009, 12:22:19 PM5/10/09
to greenli...@googlegroups.com
pkbr kawans?

lama tak bersua di dunia maya...

kawans, kyanya menarik bila kita membahas bioretensi, biopori dan banjir kanal timur-barat....

oh iya, skilas tentang bioretensi:

IPB Perkenalkan Sumur Bioretensi

JAKARTA-Institut Pertanian Bogor (IPB) sekali lagi memperkenalkan teknologi bioretensi, sebagai salah satu alternatif teknologi mengatasi banjir di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Caranya adalah dengan mengendalikan air imbasan sekaligus memanen air hujan pada saat musim hujan.

“Bioretensi merupakan teknologi aplikatif yang menggabungkan unsur tanaman, green water, dan blue water dalam suatu bentang lahan dengan semaksimal mungkin meresapkan air ke dalam tanah. Langkah ini dimaksudkan untuk menahan air selama mungkin di daerah aliran sungai (DAS) dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” jelas dosen Fakultas Kehutanan IPB, Nana Maulana Arifjaya.

Green water adalah air yang tersimpan di pohon dan lahan, sedangkan blue water adalah air yang tertampung dalam bentuk mata air, sungai dan danau. Sekitar 44,91 persen atau 28.902 hektar lahan di DKI Jakarta mampu meresapkan air dengan baik. “Wilayah DKI Jakarta dapat menjadi busa raksasa yang siap menyimpan, namun masalahnya adalah luasan lahan tersebut sudah tertutup bangunan ataupun aspal.”

Jumlah ideal sumur resapan bioretensi yang diperlukan untuk seluruh DAS di wilayah Jabodetabek sebanyak 261.622 unit, dengan meresapkan air hujan 4.372 m3/detik, dengan biaya sekitar Rp 1 Triliun. Saat ini baru 1910 unit sumur resapan bioretensi yang dibangun atau 0,73% dari seharusnya. Dengan rata-rata curah hujan di DKI Jakarta sebesar 2000 mm per tahun, Nana menjelaskan lahan di Jakarta mampu menyimpan 578,34 juta meter kubik air per tahun atau 1,6 juta meter kubik per hari. Ini cukup memenuhi keperluan domestik sekitar 7,9 juta masyarakat perkotaan.

Bioretensi vs Biopori

Sebelumnya IPB telah menemukan Lubang Serapan Biopori (LSB), dengan memanfaatkan sampah organik untuk menghidupkan makhluk kecil dalam tanah yang berguna sebagai penghasil sumber air baru. Penerapan teknologi bioretensi ini memerlukan aplikasi sumur resapan yang lebih dalam dari biopori. Kedalaman sumur resapan bioretensi mencapai 2,7 meter sedangkan biopori hanya sedalam 120 cm dengan diameter hanya 10 cm. Bagian dasar sumur diisi dengan batu kali dan ijuk setinggi 1,7 meter untuk menahan fondasi. Di tiap sisi dinding sumur bagian atas dipasang buis (cetakan beton satu meter persegi dengan empat lubang). Dalam lubang buis itu dimasukkan batu kali dan ijuk untuk menghindari masuknya sedimen tanah ke dalam sumur. Terakhir lubang sumur ditutup dengan cetakan beton dan tanah. Sumur bioretensi dapat dibuat di halaman rumah, selokan, trotoar, taman, lahan parkir, dan gang-gang sempit yang padat penduduk.(ap)

sumber: http://www.technologyindonesia.com/news.php?page_mode=detail&id=1327




untuk bioretensi sendiri udah ada situsnya, yaitu bioretensi.com, namun masih belum banyak informasi yg dimuat...

yo mari-mari, ada yg berminat mendiskusikannya? plissssssssssss

--
Antara Aku dan Tuhan
http://religiusitas.wordpress.com

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages