Dear Mbak Meutia,
Maaf terlambat meresponse.
Water conservation untuk greener building ada beberapa cara
-Pengurangan konsumsi air
-Efisiensi sistem dan siklus air melalui daur ulang air
-Penampungan air hujan
-Penanganan & Penyerapan limpasan air Hujan
Tujuan utama adalah untuk Pengurangan ketergantungan pada air tanah & peningkatan cadangan air tanah
(Sumber: presentasi GBCI)
Untuk menabung air dan mengurangi runoff water (water conservation) ada beberapa cara. Antara lain dengan membuat
sumur resapan (retention well), retention pond, LRB (biopori), rainwater harvesting (penampungan air hujan), permeable pavement, dll.
ada 1 buah website yang cukup komprehensif untuk belajar tentang cara2 konservasi air dalam mewujudkan mimpi Indonesia Bebas Banjir 2015. Website ini dibuat oleh beberapa akademisi (kebanyakan dosen2 saya dari UGM dulu)
http://bebasbanjir2025.wordpress.com/Info tentang sumur resapan ada di sini.
http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/
Bicara sumur resapan, jadi ingat Dr Ir. Sunjoto,
Dip. HE, orang yang pertama kali mempopulerkan teknologi sumur resapan ini pada tahun 80an. Sumur resapan biasanya dibuat dari sumur tua yang sudah tidak dipakai lagi.
Tentang biopori
http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/lubang-resapan-biopori/
Bikin biopori gampang banget koq mbak. Beli bor biopori dulu (banyak dijual via internet juga) kemudian bisa dikerjakan sendiri atau panggil tukang.
Tentang rainwater harvesting bisa dibaca di sini
http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/penampungan-air-hujan/
http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/penampungan-air-hujan-2/Kebetulan saya punya sebuah eco house yang saya jadikan kantor. Namanya Rumah Abdul Majid. Kami terapkan prinsip2 green architecture juga green construction sewaktu construction time, juga ada penerapan beberapa green technology lainnya. Selain rainwater harvesting dan lubang biopori, ada penggunaan hydrocarbon refrigerant (HC) untuk pengganti freon (CFC, HCFC, HFC). HC adalah natural refrigerant yang eco-friendly (ODP=0/ozone depletion potential dan GWP=0/global warming potential) dan menghemat energi (saving 15-30% pemakaian listrik). kemudian ada roof garden, vertical garden, green shading, non-chemical swimming pool treatment using ozonizer & UV lamp, power bank/electric energy storage, ice bank/thermal energy storage dll.
Kalau ada yang berminat melihat penerapan green building silakan datang. Sudah ada beberapa sekolah yang berkunjung. Saya dengan senang hati akan sharing tentang green building yang saya ketahui dan apa yang sudah kami terapkan.
Maaf info ttg eco house saya belum sempat diupload di website, tapi saya attach gambar skemanya di sini, juga gambar teknik sederhana untuk ground tank kami yang dipakai untuk rainwater harvesting.
Intake untuk ground tank ada 2 jalur yaitu dari talang air hujan dan dari pompa air tanah. Apabila volume air hujan yang masuk ground tank cukup maka pompa air tanah tidak akan hidup (menggunakan sensor pelampung). Air dalam ground tank difiltrasi lagi dan disanitasi dengan UV lamp kemudian dipakai lagi untuk semua kebutuhan air domestik (reuse), tidak termasuk air minum. Jadi digunakan juga untuk mandi, cuci tangan, wudhu, memasak, cuci piring, siram tanaman dll. Apabila ingin mendapatkan kualitas air minum tinggal ditambahkan membran RO (reverse osmosis).
salam,
Sitta F. Abdullah
PT Greenstar Artek Indonesia / Green Artspace
@ Rumah Abdul Majid, The Eco House
Jl. Abdul Majid Raya 46A Cipete Selatan
Jakarta Selatan 12410
Phone/Fax
+62-21-769 2778
http://www.greenstar-artek.com/http://www.green-artspace.com/