25okt

1 view
Skip to first unread message

Ign Sumarya

unread,
Oct 24, 2013, 6:20:52 AM10/24/13
to gghouse, Gamma Bintang Grafika, Hartati Lumban Gaol, Vincentius Gatot, gamma, Gatho Loyo, gatotad...@hotmail.com, gss_j...@yahoo.com, Gunawan Suryana, gerejafransiskus, gemawarta, gegenugroho, gedono, gedocso, Gereja Katolik St.Andreas Kedoya ( webmaster ), Gerardette Philips, GEREJA KATOLIK TIMUR, gracia sihite, grace_weddingorganizer, Greg Magnus Finesso, Maria Graffeliesta, Greg Edwin
“Berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan”

(Rm 7:18-25a; Luk 12:54-59)

“Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan
naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal
itu memang terjadi. Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup,
kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. Hai
orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya,
mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapakah engkau
juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Sebab, jikalau engkau
dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan
dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada
hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu
melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Engkau
tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai
lunas.” (Luk 12:54-59), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

· Di dalam perjalanan hidup dan tugas pengutusan kita senantiasa ada
tanda-tanda kehadiran atau karya Allah, dan untuk itu sebagai umat
beriman kita dipanggil untuk mendengarkan dan menanggapinya. Kami
percaya kita juga sering menghapi peristiwa atau orang yang tidak
sesuai dengan keinginan atau selera pribadi kita dan ada kecenderungan
bagi kita untuk memusuhi atau membencinya. Sebagai orang beriman kita
dipanggil untuk berdamai dengan siapapun dan apapun, maka untuk itu
lihatlah dan imanilah apa yang baik di dalam diri saudara-saudari kita
maupun lingkungan hidup kita, sebagai tanda kehadiran dan karya Allah.
Dengan kata lain marilah kita senanitiasa berpikiran positif atau baik
kepada orang lain maupun lingkungan hidup kita, dan percayalah bahwa
apa yang baik dan positif lebih banyak daripada apa yang buruk dan
negatif. Pertama-tama dan terutama kami harapkan dalam mendidik atau
membina anak-anak atau peserta didik hendaknya senantiasa
mengembangkan dan memperdalam apa yang baik dan positif dalam diri
mereka, dengan kata lain senantiasa berpartisipasi dalam karya
penciptaan Allah. Hidup berdamai dengan siapapun dan apapun hemat saya
lebih nikmat, mempesona dan menarik dari pada membenci atau memusuhi.
Kepada mereka yang pada saat ini masih membenci atau memusuhi sesuatu
atau orang, kami harapkan segera berdamai, sebelum meninggal dunia
atau dipanggil Tuhan. Berdamai atau bersahabat dengan siapapun dan
apapun ketika dalam perjalanan kita menemui kesulitan atau tantangan
akan segera memperoleh bantuan atau pertolongan. Ingatlah, sadari dan
hayati bahwa apapun yang dikatakan atau dilakukan orang lain terhadap
diri kita adalah wujud kasih mereka kepada kita, maka tanggapi dengan
penuh syukur dan terima kasih.

· “Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan
lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.
Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa
yang baik, yang jahat itu ada padaku. Sebab di dalam batinku aku suka
akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat
hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku
menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.”
(Rm 7:20-23). Kutipan ini kiranya mengingatkan kita semua bahwa nafsu
atau keinginan anggota-anggota tubuh kita pada umumnya adalah berbuat
jahat atau melakukan dosa. Maka dengan ini kami ajak anda sekalian
untuk dengan rendah hati dan bantuan rahmat Allah berusaha
mengendalikan derap langkah anggota-anggota tubuh kita senantiasa
sesuai dengan kehendak dan perintah Allah. Marilah kita atur
nafsu-nafsu atau gairah-gairah kita sedemikian rupa sehingga teratur
sebagaimana dikehendaki oleh Allah. Godaan atau rayuan untuk berbuat
dosa atau melakukan apa yang jahat pada masa kini memang sungguh marak
dan cukup banyak orang terjatuh kedalam dosa atau perbuatan jahat
mengikuti godaan atau rayuan tersebut. Anak-anak atau generasi muda
masa kini sungguh telah terkuasai oleh hiburan-hiburan yang tidak
sehat, entah berupa bacaan atau tontonan di internet dst.. Maka dengan
ini kami berharap dan berpesan kepada anak-anak dan generasi muda
untuk senantiasa menikmati hiburan yang sehat serta jauhkan aneka
hiburan yang tidak sehat. Untuk itu hendaknya jangan hidup menyendiri
di kamar saja asyik dengan permainan game di internet, melainkan
bergaullah dengan teman-teman anda seraya menikmati hiburan-hiburan
sehat. Kepada para orangtua kami harapkan sungguh memperhatikan
anak-anaknya dalam hal hiburan ini, dan jangan biarkan anak-anak
mencari hiburan hanya mengikuti selera pribadinya.

“Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab
aku percaya kepada perintah-perintah-Mu. Engkau baik dan berbuat baik;
ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.” (Mzm 119:66.68)

Ign 25 Oktober 2013
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages