26okt

1 view
Skip to first unread message

Ign Sumarya

unread,
Oct 25, 2013, 12:13:37 AM10/25/13
to gghouse, Gamma Bintang Grafika, Hartati Lumban Gaol, Vincentius Gatot, gamma, Gatho Loyo, gatotad...@hotmail.com, gss_j...@yahoo.com, Gunawan Suryana, gerejafransiskus, gemawarta, gegenugroho, gedono, gedocso, Gereja Katolik St.Andreas Kedoya ( webmaster ), Gerardette Philips, GEREJA KATOLIK TIMUR
“Tuan biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi”

(Rm 8:1-11; Luk 13:1-9)

“ Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar
tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan
darah korban yang mereka persembahkan. Yesus menjawab mereka:
"Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa
semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu
semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas
orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya
dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak!
kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan
binasa atas cara demikian." Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini:
"Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia
datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak
menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah
tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak
menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini
dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun
ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk
kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah
dia!"(Luk 13:1-9), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

· Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak berdosa,
masing-masing dari kita pasti pernah melakukan dosa atau bahkan sampai
sekarang masih selalu melakukan dosa. Semakin tambah usia berarti
semakin bertambah dosanya juga, maka marilah kita ingat dan imani
kemurahan dan kesabaran hati Allah terhadap kita orang-orang berdosa
ini. Kita dianugerahi kesempatan untuk bertobat atau memperbaharui
diri, maka marilah kita gunakan waktu dan tenaga kita yang ada untuk
bertobat melalui cara hidup dan cara bertindak kita setiap hari dimana
pun dan kapan pun. Kiranya setiap saat kita juga sering diingatkan
oleh saudara-saudari kita akan kelemahan dan pelanggaran atau
kelalaian kita, maka dengan rendah hati marilah kita dengarkan dan
sikapi dengan positif peringatan dari saudara-saudari kita agar kita
memperbaiki kesalahan dan kelalaian kita. Hendaknya kita juga saling
mengingatkan dan mendengarkan satu sama lain. Kita sadari dan hayati
bahwa kita adalah orang-orang berdosa yang dipanggil Allah untuk
bertobat dan akhirnya berpartisipasi dalam karya penyelamatanNya.
Marilah kita kembangkan dan perdalam keutamaan-keutamaan atau
nilai-nilai kehidupan yang kita miliki sekecil dan sesederhana apapun,
karena dengan mengembangkan dan memperdalam keutamaan atau nilai-nilai
yang kita miliki pada umumnya kelalaian atau kesalahan kita akan
terhapus dengan sendirinya. Kita hendaknya juga saling mengingatkan
perihal keutamaan-keutamaan atau nilai-nilai kehidupan yang kita
miliki.

· “Mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari
daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari
Roh.Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah
hidup dan damai sejahtera.Sebab keinginan daging adalah perseteruan
terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini
memang tidak mungkin baginya.Mereka yang hidup dalam daging, tidak
mungkin berkenan kepada Allah.Tetapi kamu tidak hidup dalam daging,
melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi
jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.” (Rm
8:5-9). Sebagai orang beriman atau beragama kita semua diharapkan
senantiasa hidup dalam dan oleh Roh, yang berarti senantiasa
memikirkan kehendak dan perintah Allah dimana pun dan kapan pun. Apa
yang akan kita lakukan tergantung pada apa yang kita pikirkan, maka
hendaknya kita senantiasa memikirkan kehendak dan perintah Allah agar
cara hidup dan cara bertindak kita senantiasa sesuai dengan kehendak
dan perintah Allah. Memang kecenderungan kita semua adalah memikirkan
hal-hal atau perkara-perkara duniawi, dan memang juga tidak seluruhnya
salah. Hendaknya kita sadari dan hayati bahwa hal-hal atau
perkara-perkara duniawi merupakan sarana yang dianugerahkan oleh Allah
kepada kita untuk memuji, memuliakan, menghormati dan mengabdi Allah.
Jika kita berani menyikapi dan menghayati bahwa harta benda merupakan
sarana, maka kita tidak akan jatuh kepada sikap mental duniawi. Kepada
mereka yang masih bersikap mental duniawi atau materialistis kami
harapkan segera bertobat atau memperbaharui diri. Tidak ada kata
terlambat untuk bertobat dan memperbaharui diri. Sekali lagi kami
ingatkan bahwa Roh Allah ada dalam diri kita masing-masing, yang
menggejala dalam kehendak baik, maka hendaknya kehendak baik tersebut
tidak disimpan, melainkan segera diwujudkan.

“TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang
diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan
menegakkannya di atas sungai-sungai."Siapakah yang boleh naik ke atas
gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang
kudus?""Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak
menyerahkan dirinya kepada penipuan”

(Mzm 24:1-4b)

Ign 26 Oktober 2013
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages