23okt

0 views
Skip to first unread message

Ign Sumarya

unread,
Oct 22, 2013, 2:22:55 AM10/22/13
to gghouse, gatotad...@hotmail.com, Gatho Loyo, gamma, Vincentius Gatot, Gamma Bintang Grafika, Hartati Lumban Gaol, gss_j...@yahoo.com, Gunawan Suryana, Gereja Katolik St.Andreas Kedoya ( webmaster ), gedocso, gedono, gegenugroho, gemawarta, gerejafransiskus, Gerardette Philips, GEREJA KATOLIK TIMUR
“Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana”

(Rm 6:12-18; Luk 12:39-48)

“Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan
datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu
juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu
sangkakan." Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan
perumpamaan itu atau juga semua orang?" Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah
pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh
tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan
kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati
tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi
pengawas segala miliknya.Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan
berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai
memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan
minum dan mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak
disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan
membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak
setia.Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak
mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki
tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak
tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan
pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya
banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa
yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi
dituntut.” (Luk 12:39-48), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:

· Mengurus atau mengelola segala sesuatu memang tidak mudah, dan
menurut pengamatan saya banyak orang Indonesia kurang memberi
perhatian dalam hal ‘mengurus atau mengelola atau merawat’. Jika kita
tidak dapat mengurus, mengelola atau merawat milik kita sendiri, entah
itu pakaian atau aneka sarana-prasarana, maka tak mungkin kita
mengurus atau merawat milik orang lain atau milik umum. Para seminaris
yang ada di Seminari Menengah Mertoyudan hemat saya merupakan
anak-anak yang cukup baik, namun dalam hal mengurus atau merawat
sungguh memprihatinkan. Bukankah hal ini dapat menjadi cermin sikap
mental anak-anak atau generasi muda masa kini? Tentu saja hal itu juga
bukan kesalahan anak-anak atau generasi muda, melainkan menurut saya
adalah karena kelalaian atau kesalahan orangtua, yang memanjakan
anak-anaknya, tidak mampu mendidik atau membina anak-anaknya dengan
baik dan benar. Sabda hari ini mengingatkan dan mengajak kita semua
untuk menjadi orang-orang yang mampu mengurus atau merawat segala
sesuatu dengan setia dan bijaksana. Marilah pertama-tama dan terutama
kita urus diri kita sendiri dengan baik, entah perihal kesehatan atau
kebugaran tubuh dan jiwa kita maupun aneka sarana-prasarana yang kita
butuhkan untuk itu. Saat ini pembelian aneka barang produksi begitu
marak, misalnya sepeda motor, makanan dan minuman. Bukankah senantiasa
ketika anda membeli sepeda motor baru dilengkapi dengan buku petunjuk
pemakaian dan perawatan kendaraan? Hendaknya petunjuk tersebut
dimengerti dengan baik serta kemudian dilaksanakan. Biasakan dan
didiklah anak-anak anda dalam hal mengurus dan merawat.

· “Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu
yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan
janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk
dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada
Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang
hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk
menjadi senjata-senjata kebenaran.” (Rm 6:12-13). Kita semua
diingatkan agar mampu mengurus atau merawat anggota-anggota tubuh kita
sesuai dengan kehendak Allah, agar sebagai manusia kita setia sebagai
‘gambar atau citra Allah’. Semoga segala gerakan anggota-anggota
tubuh kita tidak menyakiti orang lain atau merupakan perbuatan dosa,
demikian juga kita tidak melukai anggota-anggota tubuh kita sendiri
baik secara fisik maupun spiritual. Mungkin secara fisik tak akan
terjadi, tetapi secara spiritual kiranya sering kita lakukan, misalnya
dengan masturbasi atau onani di kalangan remaja atau generasi muda.
Kita semua diharapkan melakukan dan mengatakan apa yang benar dan
baik, yang menuntun orang menuju ke kebahagiaan sejati, kebahagiaan
jiwa dan raga. Secara khusus kami berharap kepada rekan-rekan
muda-mudi atau remaja agar setia menjaga anggota-anggota tubuhnya
tetap suci, sebagaimana dikehendaki oleh Allah. Jangan cemari
anggota-anggota tubuh anda dengan aneka kenikmatan duniawi, misalnya
narkoba atau pergaulan seks bebas dst… Kepada orangtua kami harapkan
sungguh memperhatikan anak-anaknya agar mereka tetap setia merawat
anggota-anggota tubuhnya dengan baik dan benar.

“ Jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, -- biarlah Israel
berkata demikian -- jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita,
ketika manusia bangkit melawan kita,maka mereka telah menelan kita
hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita” (Mzm
124:1-3)

Ign 23 Oktober 2013
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages