Hasil Lengkap Giornata ke-7 Serie A
Achmad Firdaus - Okezone
Senin, 17 Oktober 2011 07:36 wib
2 20 Email0
Foto: Ist
JAKARTA -
Giornata atau pekan kedelapan
Serie A musim 2011/2012 akhir pekan ini, mengalami penurunan dalam hal jumlah
gol. Tercatat, lima
laga dari 10 total laga yang digelar Sabtu-Senin dini hari menghasilkan skor
kacamata alias 0-0.
Hasil imbang dipetik Juventus yang harus bertandang ke markas Chievo Verona di
Stadion Marc’Antonio Bentegodi, Minggu (16/10/2011) malam tadi. Meski
hanya meraih satu angka, Juve tetap berhak memuncaki klasemen sementara dengan
raihan 12 poin.
Hasil serupa juga ditorehkan rival terdekat Juve, Udinese yang juga ditahan
imbang tuan rumah Atalanta dengan skor 0-0 pada saat bersamaan. Kegagalan
meraih angka penuh membuat anak asuh Francesco Guidolin harus puas nangkring di
peringkat dua dengan hanya kalah selisih gol dari Juve.
Tiga laga lain yang juga berakhir dengan skor kacamata adalah laga Cesena vs Fiorentina, Cagliari
kontra Siena dan Genoa
versus Lecce.
Sementara itu, di laga Minggu dini hari, dua klub asal Kota Milan memetik hasil
bersebrangan. Inter Milan yang bertandang ke
markas Catania
harus menyerah dengan skor 2-1. Sementara saudara tuanya, AC Milan sukses
mengakhiri rekor buruk atas Palermo
dengan kemenangan meyakinkan 3-0.
Hasil ini membuat I Rossoneri naik dua strip ke posisi 13 klasemen sementara
dengan raihan delapan angka. Milan
terpaut empat angka dari Juve di puncak klasemen. Sementara I Nerazzurri masih
terbenam di papan bawah. Dengan hanya meraih empat angka, skuad besutan Claudio
Ranieri hanya berada satu strip di atas zona merah (urutan 17).
Di laga pamungkas yang menyajikan partai big match bertajuk Derby della
Capitale, Lazio sukses mengakhiri kutukan tidak pernah menang dari rival sekotanya
AS Roma di lima
pertemuan terakhir. Sempat tertinggal 0-1 lewat gol cepat Pablo Osvaldo, Lazio
merespon di babak kedua dan membalikkan kedudukan menjadi 2-1, lewat gol
Hernanes (penalti) dan Miroslav Klose di masa injury time.
Kemenangan ini praktis mengantar Lazio kembali menempati papan atas. Skuad
Elang Ibukota bercokol di posisi empat klasemen dengan raihan 11 poin, atau
hanya terpaut satu angka dari Juve. Sementara Roma masih tercecer di urutan 12
klasemen sementara dengfan raihan delapan poin.
Hasil lengkap giornata ke-7 Serie A:
Catania 2 – 1 Inter Milan
Milan 3 – 0 Palermo
Napoli 1 – 2 Parma
Cesena 0
– 0 Fiorentina
Atalanta 0 – 0 Udinese
Cagliari 0 – 0 Siena
Chievo 0 – 0 Juventus
Genoa 0 – 0 Lecce
Novara 0 – 2 Bologna
Lazio 2 – 1 Roma (acf)
Hanya Imbang, Juve Tetap di Puncak
Achmad Firdaus - Okezone
Minggu, 16 Oktober 2011 22:37 wib
4 28 Email0
Foto: Del Piero saat coba melepaskan tembakan ke gawang Chievo/Getty
VERONA - Juventus
berhasil menjaga rekor tak terkalahkan mereka sekaligus puncak klasemen
sementara Serie A, meski hanya main imbang 0-0 melawan tuan rumah Chievo Verona
pada giornata ketujuh, Minggu (16/10/2011). Sayang, hasil ini sedikit tercoreng
dengan keputusan kontroversial dari wasit.
Melawat ke Stadion Marc'Antonio Bentegodi, pelatih Juve Antonio Conte
menempatkan Mirko Vucinic di lini depan, dengan sokongan Claudio Marchisio,
Milos Krasic, Arturo Vidal dan Simone Pepe di lini kedua. Meski hanya
mengandalkan seorang Vucinic sebagai striker tunggal, namun Juve tetap mampu
mendominasi jalannya laga.
Mengandalkan dua sayapnya sebagai pembongkar pertahanan Chievo, Juve langsung
mengancam di menit ketiga. Marchisio mengirim umpan terukur ke arah Vucinic.
Namun, Stefano Sorrentino, kiper The Flying Donkey sigap untuk membendung bola
sebelum sampai ke kaki mantan striker AS Roma tersebut.
Chievo yang didukung ribuan suporternya balik mengancam di menit ke-9. Sergio
Pellissier melepaskan tembakan bebas keras yang sayangnya masih belum membuat
Gianluigi Buffon bekerja keras menyelamatkan gawangnya.
Di menit ke-20, publik tuan rumah bergemuruh menyambut gol yang dicetak Cyril
Thereau. Sayang, gol tersebut tidak disahkan wasit Andrea De Marco. De Marco
membuat keputusan kontroversial karena menilai pemain asal Prancis tersebut terlebih
dulu melakukan pelanggaran terhadap Andrea Pirlo sebelum melepaskan tembakan
yang tak kuasa dibendung Buffon.
Keputusan ini sontak membuat para pemain Chievo kesal, terlebih Thereau yang
langsung menendang bola keluar lapangan usai golnya dianulir. Namun apesnya,
Thereau justru mendapat hadiah tambahan, yakni sebuah kartu kuning dari sang
pengadil lapangan.
Usai keputusan kontroversial wasit, tempo permainan sedikit menurun dan tidak
banyak peluang diciptakan kedua tim. Alhasil, skor kacamata alias 0-0 masih
terpampang di papan skor pada babak pertama.
Di paruh kedua, Juve kembali mengambil inisiatif serangan. Marchisio dan pemain
pengganti Emanuele Giacherini mendapat peluang emas untuk membawa Juve unggul.
Sayang, upaya mereka masih belum membuahkan hasil.
Juve terus mendominasi babak kedua. Di menit ke-70, Alessandro Del Piero yang
masuk dari bangku cadangan menggantikan Marchisio nyaris membungkam publik
Bentegodi. Sayang, sundulanya memanfaatkan umpan silang Simone Pepe hanya
menerpa mistar.
Chievo kembali merespon satu menit kemudian. Hadiah penalti diminta para pemain
Chievo setelah Pellissier dijatuhkan Giorgio Chiellini di kotak terlarang.
Sayang, wasit De Marco tidak menganggap hal tersebut sebagai pelanggaran yang
harus mendapatkan hadiah penalti. Hasilnya, skor 0-0 pun tetap bertahan hingga
90 menit laga.
Meski gagal merebut angka maksimal, namun Juve tetap mampu mempertahankan
posisi mereka di puncak klasemen dengan 12 poin, hasil dari tiga kali menang
dan tiga kali imbang tanpa tersentuh kekalahan. Hasil ini juga tak lepas dari
kegagalan Udinese yang ditahan imbang 0-0 Atalanta di saat bersamaan. Juve
tetap berhak di puncak dengan keunggulan selisih gol dari Udinese.
Susunan Pemain:
Chievo: Sorrentino; Sardo/Frey (20’), Morero/Mandelli
(69’), Cesar, Jokic; Bradley, Rigoni, Hetemaj; Sammarco/Cruzado
(60’); Thereau, Pellissier
Juventus: Buffon; Lichtsteiner,
Barzagli, Bonucci, Chiellini; Pirlo; Krasic/Giaccherini
(56’)/Estigarribia (80’), Vidal, Marchisio/Del Piero (70’),
Pepe; Vucinic (acf)
Gol Telat Klose Paksa Roma Gigit Jari
Achmad Firdaus - Okezone
Senin, 17 Oktober 2011 03:36 wib
0 113 Email0
Foto: Miroslav Klose mencetak gol kemenangan 2-1 Lazio atas AS Roma/Daylife
ROMA -
Miroslav Klose mencuri perhatian di laga big match bertajuk Derby della
Capitale antara Lazio kontra AS Roma. Gol telatnya di masa injury time memaksa
Roma yang sempat unggul di babak pertama, menyerah 2-1.
Roma membuka laga di Olimpico, Senin (17/10/2011) dini hari WIB, dengan
gemilang. Baru lima
menit laga berjalan, anak-anak asuh Luis Enrique sukses membongkar pertahanan
Biancoceleste. Miralem Pjanic menjadi aktor dibalik gol yang dicetak Osvaldo.
Gelandang yang baru diboyong dari Olympique Lyon
melepaskan umpan lambung cantik yang melewati empat pemain belakang Lazio.
Osvaldo yang lolos dari jebakan offside pun tanpa kesulitan membobol gawang
Federico Marchetti. 1-0 untuk Roma.
Selayaknya laga derby antar tim sekota, duel Roma kontra Lazio juga langsung
berlangsung ketat sejak awal. Belum sepuluh menit laga berjalan, wasit sudah
mengeluarkan dua kartu kuning untuk pemain Roma. Osvaldo mendapat kartu kuning
karena membuka kaos saat merayakan gol. Sementara di menit ke-9, giliran Simone
Perotta yang mendapat kartu kuning karena melakukan pelanggaran keras.
Setelah sempat tertekan di 10 menit pertama, Lazio akhirnya bisa menciptakan
peluang pertamanya di menit ke-12. Djibril Cisse beraksi di sisi lapangan dan
melepaskan umpan ke arah Hernanes yang langsung meneruskannya ke arah Miroslav
Klose. Striker internasional Jerman ini menyambutnya dengan sepakan yang
sayangnya masih menyamping.
Masuk menit 17, Perotta gagal mempertahankan bola di lapangan tengah sehingga
direbut Christian Brocchi yang langsung meneruskannya kepada Hernanes yang
langsung melepaskan tembakan, tapi sayang juga masih belum menemui sasaran.
Menit ke-24, Hernanes kembali punya peluang. Kali ini sepakan kerasnya tidak
mampu dijangkau Maarten Stekelenburg. Namun, bola masih enggan masuk ke dalam
gawang (hanya menyamping).
Roma yang bermain cukup efektif kembali mendapat peluang di menit ke-40.
Osvaldo memberikan umpan manis kepada Bojan. Namun, striker yang diboyong dari Barcelona itu gagal
mengkonversinya menjadi gol. Skor 1-0 untuk Roma bertahan hingga jeda.
Masuk interval kedua, Lazio coba mengambil inisiatif serangan. Hasilnya pun
langsung terlihat saat laga baru memasuki menit kelima (50’). Wasit
menunjuk titik putih menyusul pelanggaran Simon Kjaer yang menjatuhkan Brocchi
di kotak terlarang.
Tak hanya memberikan hukuman penalti, wasit Paolo Tagliavento juga mengganjar
bek asal Denmark
dengan kartu merah langsung. Hernanes yang maju sebagai algojo sukses
melengkapi derita I Giallorossi, setelah eksekusinya sukses mengecoh
Stekelenburg. Lazio berhasil menyamakan kedudukan 1-1.
Unggul jumlah pemain, membuat Lazio kian semangat melancarkan serangan.
Sementara Roma tetap tampil ngotot. Alhasil, permainan keras pun kembali
terjadi. Gelandang Lazio, Alvaro Gonzales menerima tekel keras dari Jose Angel
dan harus mendapat perawatan hingga dua kali, sebelum akhirnya harus digantikan
karena mengalami cedera kaki serius.
Di menit ke-71, Lazio kembali mendapat peluang. Kali ini giliran Klose yang
memanfaatkan umpan lambung Hernanes. Sayang, Klose gagal mengkonversi peluang
tersebut menjadi gol setelah sepakannya melambung, padahal dia tidak berada
dalam tekanan pemain lawan saat melepaskan sepakan.
Tekanan demi tekanan terus dilancarkan para pemain Lazio. Di menit ke-84,
Djibril Cisse nyaris membuat Laziale -sebutan fans Lazio- bersorak. Sayang,
eksekusi mantan striker Liverpool hanya
menerpa tiang gawang. Satu menit kemudian, Cisse kembali mengancam, namun kali
ini sepakannya masih bisa diblok Gabriel Heinze.
Petaka buat Roma terjadi di masa injury time (90+3). Klose memastikan Lazio
meraih tiga angka setelah sepakannya dari jarak dekat tidak mampu dibendung
Stekelenburg. Lazio pun berhasil bangkit dari ketertinggalan 0-1 untuk kemudian
menang 2-1. Gol pertama di laga derby kali ini pastinya tidak akan dilupakan
Klose.
Dengan hasil ini, Lazio pun sukses merangkak naik ke posisi empat klasemen
sementara dengan raihan 11 poin, atau hanya terpaut satu poin dari pemuncak
klasemen sementara Juventus. Sementara Roma, kekalahan ini membuat mereka turun
ke urutan 12 dengan hanya mengemas delapan poin.
Susunan Pemain:
Lazio (4-3-1-2): Marchetti; Konko, Dias, Biava,
Radu/Lulic(46’); A.Gonzalez/Mauri(60’), Ledesma,
Brocchi/Matuzalem(75’); Hernanes; Klose, Cisse.
Roma (4-3-1-2): Stekelenburg;
Rosi/Casetti(38’), Heinze, Kjaer, Jose Angel; De Rossi, Gago, Perrotta/Burdisso(53’),
Pjanic; Osvaldo, Bojan/Pizzaro(73’) (acf)
Reja Lega Akhiri Kutukan Derby della Capitale
Achmad Firdaus - Okezone
Senin, 17 Oktober 2011 05:36 wib
2 2 Email0
Foto: Pelatih Lazio Edoardo Reja sumringah akhirnya bisa mengakhiri kutukan tak pernah menang atas AS Roma/Getty Images
ROMA - Pelatih Lazio Edoardo ‘Edy’
Reja akhirnya bisa tersenyum melihat pasukannya menundukkan rival sekota AS
Roma. Reja mengaku lega akhirnya bisa mengakhiri kutukan tidak pernah menang
dalam laga bertajuk Derby della Capitale.
Sejak dipercaya menukangi Lazio pada musim lalu, Reja memang belum pernah
memberikan kemenangan di laga derby kontra Roma. Dari empat laga derby yang
telah dilakoni, Reja harus selalu tertunduk, karena menelan kekalahan. Namun, pada
laga dini hari tadi, kutukan tak pernah menang akhirnya berakhir.
Reja sempat dibuat cemas ketika Pablo Osvaldo mencetak gol cepat untuk membawa
Roma memimpin 1-0 di babak pertama. Beruntung, Lazio merespon dengan tepat di
interval kedua. Hernanes menyamakan kedudukan lewat titik putih di awal babak
kedua, sebelum akhirnya Miroslav Klose memberikan kemenangan perdana Lazio
dalam lima
pertemuan terakhir dengan Roma, lewat golnya di masa injury time.
“Kami benar-benar membutuhkan ini (kemenangan), meski pada awalnya saya
sempat berpikir hal ini tidak akan terjadi! Dua kali upaya kami digagalkan
mistar gawang dan kami juga punya banyak peluang. Namun, beberapa detik sebelum
laga berakhir, bola akhirnya masuk ke gawang (Roma),” tutur Reja dikutip Football-Italia usai laga, Senin
(17/10/2011).
“Kami persembahkan kebahagiaan ini untuk fans, yang terus mendukung kami.
Usai kemenangan ini, saya harap kami bisa tetap mempertahankan atmosfer positif
dan berdamai dengan sejumlah fans,” sambung Reja yang sempat mendapat
ancaman pembunuhan dari sekelompok garis keras Laziale.
Tak hanya mengakhiri kutukan, kemenangan ini juga membuat Lazio merangkak naik
ke posisi empat klasemen sementara dengan raihan 11 poin, atau hanya terpaut
satu angka dari Juventus di puncak klasemen. Kondisi ini sontak membuat fans
mulai kembali pede terkait peluang Lazio untuk bertarung memperebutkan
scudetto.
Reja sendiri memilih untuk tetap membumi menyikapi fenomena ini. Dia meminta
para pemain untuk tidak memikirkan posisi di klasemen dan terus fokus menatap
laga di depan.
“Kini, kami harus menatap ke depan. Kini kami hanya terpisah satu angka
dari pemimpin klasemen dan memenangi derby (untuk kali pertama),” pungkas
Reja yang mendapat kartu merah dari wasit karena dianggap melakukan selebrasi
berlebihan dengan para pemainnya. (acf)
Luis Enrique: Mamma Mia, Sungguh Sebuah Final...
Sebastianus Epifany - Okezone
Senin, 17 Oktober 2011 08:07 wib
5 2 Email0
Luis Enrique (Foto: Daylife)
ROMA - Luis
Enrique akhirnya bisa merasakan panasnya atmosfir Derby della Capitale antara
Lazio dan tim yang dilatihnya AS Roma dengan membawa pulang kekalahan 1-2. Tak
pelak akibat tingginya tensi pertandingan, Enrique pun merasa laga tersebut
seperti berjalan seperti sebuah final.
Laga memang berjalan keras dan tegang. I Lupi unggul cepat melalui Pablo
Osvaldo sebelum akhirnya disamakan oleh Hernanes, dan akhirnya Klose mencetak
gol kemenangan Lazio di menit akhir laga tersebut.
“Mamma Mia, Sungguh sebuah
final. Ini memalukan, karena kami pikir hasil imbang sudah didapat, tetapi kami
tidak mendapatkan keberuntungan yang kami butuhkan,” ujar Enrique seperti
dilansir dari Football-Italia,
Senin (17/10/2011).
”Tanpa ragu, kami seharusnya tampil lebih baik di babak pertama. Kami
memulai dengan penguasaan bola yang hebat dan penyerang terus berlari, tetapi
setelah 15 menit kami tidak bisa menjaga bola dengan cara yang biasanya kami
lakukan. Ada
lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, karena itu saya ingin pendekatan
selama 90 menit,” tambahnya.
Enrique sendiri menyayangkan kekalahan yang diderita timnya, karena merasa
timnya sudah melakukan yang terbaik. Walau begitu dirinya tetap senang dengan
penampilan timnya, walau itu hanya berupa peluang.
“Saya senang dengan peluang yang didapatkan para pemain saya, walaupun
Lazio juga sudah melakukan yang terbaik. Sayang sekali kami harus kebobolan
ketika laga hampir usai,” imbuhnya.
Dalam laga tersebut wasit dianggap memberikan keputusan kontroversial dengan
memberikan penalti pada Lazio, namun Enrique menolak mengomentari keputusan
wasit dengan mengatakan,” Saya tidak pernah membicarakan wasit.
Bagaimanapun, Itu tidak mungkin bagi saya berkomentar dari garis batas.”
(seb)
Robinho Ingin Menangi Semua Partai
Dewi - Okezone
Senin, 17 Oktober 2011 09:48 wib
0 7 Email1
Foto: Robinho/Getty Images
MILAN – Motivasi tinggi tertanam
dalam diri Robinho usai mencetak gol ke gawang Palermo akhir pekan kemarin. Pemain asal
Brasil ini berambisi membawa Rossoneri memenangi
semua partai hingga akhir musim.
Robinho ikut menyumbang satu gol ketika Il
Diavolo membekuk Palermo
3-0, Minggu (16/10/2011) dini hari WIB. Kemenangan tersebut dianggapnya sebagai
sinyal kebangkitan Milan
setelah mengawali musim dengan buruk.
Saat ini, Milan
berada di urutan 13 dengan nilai delapan atau defisit empat angka dari Juventus
dan Udinese yang berada di puncak klasemen. Robinho pun menyerukan agar
rekan-rekannya bisa terus mendulang poin.
“Saya senang bisa kembali memberikan bantuan. Kami selalu ingin menang
dan semoga bisa mempertahankan ini dan memenangi semua partai,” tandas
pemain usia 27 tahun ini.
Di pertandingan tersebut, Massimiliano Allegri menurunkan Robinho di belakang
Zlatan Ibrahimovic dan Antonio Cassano. Eks Real Madrid ini menegaskan akan
menuruti instruksi pelatih demi bisa membantu tim.
“Saya tahu saya pemain penting, tapi kami semua sama. Saya ingin bermain
lebih dekat dengan Ibra dan Cassano dan melakukan apa yang diminta
pelatih,” tegasnya, seperti dikutip Goal,
Senin (17/10).
“Musim panas kemarin sangat berat karena cedera. Sekarang saya bisa
tampil full, tapi pelatih menarik saya keluar (saat lawan Palermo) karena saya mendapat kartu
kuning,” pungkam Robinho.
(wei)
Van Bommel Sambut Kekalahan Inter dan Napoli
Rejdo Prahananda - Okezone
Minggu, 16 Oktober 2011 21:05 wib
7 27 Email0
Foto: Mark Van Bommel (Getty Images)
MILAN – Ungkapan kebahagiaan
datang dari gelandang veteran AC Milan, Mark Van Bommel. Bukan tanpa alasan
mantan pemain Bayern Munich tersebut mengutarakan kebahagiaanya. Kemenangan
Milan atas Palermo
dengan skor 3-0, jelas menjadi penyebabnya.
Sukses Milan meraup angka sempurna pun semakin komplet menyaksikan dua
rivalnya, Napoli dan Inter Milan sama-sama
menelan kekalahan saat jumpa lawannya masing-masing. Dengan kemenangan yang
diraih atas Palermo,
I Rosonerri sementara waktu naik ke peringkat sebelas.
“Kami harus melihat apa yang harus kami lakukan, tapi itu benar bahwa
jika tim lain kehilangan poin maka itu adalah hal yang baik bagi kami,”
kata Van Bommel di Milan Channel, Minggu (16/10/2011).
Van Bommel pun turut berkomentar mengenai ekspansi belanja pemain untuk musim
dingin nanti. Jika benar, Milan berniat menambah
pasukan lagi, Van Bommel menyambut dengan tangan terbuka upaya Milan untuk memperkuat barisan pemainnya pada
Januari nanti.
“Jika seorang pemain yang berkualitas datang, maka saya akan sangat
senang. Itu selalu baik ketika seorang pemain yang layak tiba di Milan,” tukas
pemain 34 tahun ini.
(edo)
Cambiasso: Kinerja Saya Sia-sia
Rejdo Prahananda - Okezone
Minggu, 16 Oktober 2011 18:10 wib
1 15 Email0
Foto: Esteban Cambiasso (Reuters Pictures)
CATANIA – Esteban Cambiasso
akhirnya menyatakan perasaannya atas kekalahan yang menimpa Inter Milan di
tangan Catania
dengan skor 2-1 di akhir pekan ini. Kecewa, satu kata itu tepat menggambarkan
kondisi psikis sang pemain selepas laga.
Maklum, dalam giornata ke 7 ini, Milan yang mengusung misi kemenangan saat
bertandang ke Stadio Angelo Massimino harus pulang dengan tangan hampa setelah
mereka menelan kekalahan dengan skor 2-1. Gol cepat Esteban Cambiasso menjadi
tidak bermakna saat wasit memberikan penalti kontroversial kepada Francesco
Lodi
Cambiasso menilai hasil buruk yang dicatatkan Inter tidak lepas dari beberapa
faktor. Dia pun tidak menyangsikan, rapor merah yang menjangkiti timnya tidak
bisa diterima dan melenceng jauh dari prediksi semula.
Saat ini, La Beneamata yang notabene mengantongi scudetto lima musim beruntun terdampar di peringat 17,
satu strip di atas zona degradasi.
“Tidak satu pun dari kami membayangkan kami akan memulai musim seperti
ini dan sulit untuk menganalisa itu. Saya yakin, itu kombinasi dari berbagai
faktor,” kata Cambiasso di situs resmi Inter Milan, Minggu (16/10/2011).
“Ini terlalu mengecewakan karena kami harus mulai membalikkan keadaan
dengan pertandingan melawan Bologna
dan CSKA Moscow. Tetapi sekarang ini adalah langkah mundur. Kami perlu tetap
tenang dan menangani situasi,” sambung pemain asal Argentina.
Sebagai penutup, Cambiasso pun menyatakan gol kilatnya di pertandingan tersebut
tidak mampu menyelamatkan Inter dari kekalahan. “Saya biasanya melihat
pertunjukan saya sendiri sangat tidak penting untuk tim. Tapi malam ini,
kinerja saya bahkan kurang penting mengingat hasilnya,” tuntas mantan
pemain Real Madrid tersebut.
(edo)
Tetap Bersatu Inter
Rejdo Prahananda - Okezone
Minggu, 16 Oktober 2011 11:59 wib
4 73 Email0
Foto: Javier Zanetti (Getty Images)
CATANIA – Kekalahan Inter Milan
atas Catania
membuat Javier Zanetti coba menerima kenyataan dengan lapang dada. Maklum,
kekalahan Inter di pekan ketujuh ini membuat pasukan Biru Hitam itu berada satu
strip di atas zona degradasi. Kekalahan kontra Catania membuat sang raksasa terdampar di
peringkat 17.
Ironisnya, Inter harus pulang dengan tangan hampa melalui penalti kontroversial
yang dicetak pilar Catania,
Francesco Lodi. Hasil minus ini memang berat buat I Nerazurri, terlebih mereka
sempat unggul lebih dulu melalui gol cepat yang dilesakkan Esteban Cambiasso,
enam menit laga baru berlangsung yang memecut asa untuk meraup angka sempurna.
Zanetti menghimbau kepada seluruh rekannya untuk tetap bersatu menatap
pertandingan selanjutnya. Dia mengingatkan, Intersejatinya harus tetap tidak
perlu memfokuskan diri dengan eksekusi penalti Catania semata yang mengantarkan mereka pada
kekalahan. “Kami tidak harus fokus pada episode penalti,” kata
Zanetti di Inter TV, Minggu (16/10/2011).
“Sayangnya, ini kekalahan kami yang lain setelah kami melakukannya dengan
baik di babak pertama. Tetapi semuanya berubah pada tiga menit babak kedua. Kami
mencoba untuk datang kembali, tetapi tidak mudah,” sambung ikon Inter
asal Argentina
tersebut.
Nah, berangkat dari kekalahan ini, sang kapten meminta agar koleganya segera
merubah perspektif di setiap laga agar La Beneamata tetap menjadi penantang
terkuat peraih gelar juara di musim ini kendati rapor merah mewarnai perjalanan
mereka di awal edisi 2011/12 ini. “Kami harus mengubah cara kami melihat
sesuatu,” lanjutnya.
“Kami telah membuat semacam start yang tidak diharapkan. Kami kecewa dan
marah seperti para penggemar, tapi kami harus tetap bersama-sama. Kami mencoba
untuk mendapatkan kembali jalur kemenangan karena tim telah banyak
memberi,” tuntas Zanetti.
(edo)
Zanetti: Sekarang Kami Benar-Benar Panik
Achmad Firdaus - Okezone
Senin, 17 Oktober 2011 08:36 wib
1 21 Email0
Foto: Javier Zanetti saat mengunjungi garasi Ferrari/Reuters
MILAN
- Kapten Inter Milan Javier
Zanetti kecewa berat dengan hasil minor yang kerap dituai timnya sepanjang
musim ini. Gelandang timnas Argentina
ini pun tak menampik bahwa saat ini timnya tengah dalam kondisi kritis.
Sinyal krisis Inter sempat mengemuka ketika Inter tak meraih kemenangan di lima laga awal saat
ditukangi Gian Piero Gasperini. Hasil buruk ini pun langsung direspon presiden
klub Massimo Moratti dengan mendepak Gasperini dan menunjuk Claudio Ranieri
sebagai pengganti.
Di bawah arahan The Tinkerman, Nerazzurri sempat mendapat angin segar dengan
meraih dua kemenangan beruntun. Akan tetapi, sinyal positif tersebut kembali
luntur ketika Inter menelan kekalahan beruntun di dua laga terakhir. Pertama
kalah 0-3 dari Napoli, dan terakhir kalah menyakitkan dari tim semenjana Catania 1-2, akhir pekan
lalu.
Kondisi ini praktis membuat posisi Inter kian terjepit. Misi untuk bertarung
memperebutkan gelar scudetto mulai sulit direalisisasikan karena hingga
giornata ketujuh, Inter masih berkutat di papan bawah. Saat ini Inter masih
tercecer di posisi 17 atau hanya satu strip di atas zona merah.
Ini merupakan salah satu musim terburuk dalam sejarah Inter. Salah satu musim
terburuk Inter terjadi pada 1921/22 dan 1924/25 ketika mereka hanya meraih satu
kemenangan dan lima kali kalah. Menyikapi fenomena ini, Zanetti pun tak bisa
menutupi kekecewaannya, terutama setelah kalah secara kontroversial dari Catania.
“Kami tidak bisa terima dengan insiden penalti (Catania), tapi sayangnya yang jadi
perhitungan adalah kami kalah lagi,” tutur Zanetti merespon kekalahan
tersebut.
“Di babak pertama sebenarnya kami bermain bagua. Namun, setelah break
kami seperti diselimuti kegelapan. Ini merupakan salah satu periode di mana
semua yang kami lakukan selalu salah, sambungnya dikutip Tribalfootball, Senin (17/10/2011).
“Kami semua kecewa, dan pastinya fans juga merasakan hal yang
sama,” pungkas Zanetti. (acf)
Salam Olahraga …
Guntur Sutrisno