FW: [Alumni_UQ1429H] para akhwat, waspadalah! (Penjahat kelamin berkedok ikhwan berkeliaran)

60 views
Skip to first unread message

Tri Puji Astuti

unread,
Apr 13, 2009, 5:25:16 AM4/13/09
to ade_...@yahoo.co.id, akuy...@yahoo.com, balqis maharani, diah rahmawati, fisik...@googlegroups.com, mamie...@yahoo.co.id, rachma...@yahoo.com, three_v...@yahoo.com, ukhti_ais...@yahoo.com, yuyu...@yahoo.co.id


--- On Sat, 4/11/09, Agoeng Maryono <mr.a...@yahoo.com> wrote:

From: Agoeng Maryono <mr.a...@yahoo.com>
Subject: FW: [Alumni_UQ1429H] para akhwat, waspadalah! (Penjahat kelamin berkedok ikhwan berkeliaran)
To: "tripuji...@yahoo.com" <tripuji...@yahoo.com>
Date: Saturday, April 11, 2009, 5:18 AM

fyi


----- Original Message -----
Subject: [Alumni_UQ1429H] para akhwat, waspadalah! (Penjahat kelamin berkedok ikhwan berkeliaran)
Date: Fri, 10 Apr 2009 12:20:38
From: Abu Zahra <abu_z...@yahoo.com>
To:  <izzatu...@googlegroups.com>,Alumni Umul Quro 1429 <Alumni_...@yahoogroups.com>

      --- On Thu, 4/9/09, Indah Puspita <daiichi_potter@ yahoo.com> wrote: From: Indah Puspita <daiichi_potter@ yahoo.com> Subject: PKS+ Fw: FYI, para akhwat, waspadalah! (Penjahat kelamin berkedok ikhwan berkeliaran) To: "fitri" <fitri_zim@yahoo. com>, "Pipit" <fitrikkcifa@ yahoo.co. id>, "windy" <win_lebahpohon@ yahoo.com>, "Romlah" <elah_82@eramoslem. com>, pksplus@yahoogroups .com, vwbekasi@yahoogroup s.com, Alumni_SMA21@ yahoogroups. com, eko@maipark. com Date: Thursday, April 9, 2009, 6:50 PM

      Aslm. Wr. wb.  Tulisan ini saya tujukan kepada saudara-saudaraku, akhwat dan ikhwatifillah yang mempunyai saudara perempuan. Tidak bermaksud mendiskreditkan seseorang atau membuka aib, namun, ini adalah bentuk warning agar tidak terjadi kepada antunna atau orang yang kita kenal. Semoga bermanfaat. Beberapa
waktu lalu, seorang akhwat menuturkan tentang prosesnya dengan seorang ikhwan bernama Arya Hermawan. Karena proses ini dia awali dari taaruf, maka
akhwat ini pun melanjutkan proses tanpa curiga apapun terhadap ikhwan tersebut. Jika dilihat dari biodata ikhwan tersebut, memang sangat mengesankan (biodata terlampir). Ikhwan ini kuliah S1 di dua tempat dan sekarang sedang menempuh S2 di dua tempat berbeda pula, belum lagi sederet aktivitas dakwah yang lain. Lalu, cerita pun
berlanjut hingga akhirnya datang saat penentuan, bahwa proses akan dilanjutkan atau tidak. Tepat sebulan setelah taaruf, ikhwan ini mengabarkan bahwa dia tidak melanjutkan proses karena harus dirawat di Cina selama sebulan. Kenapa? Karena dia mengidap kanker otak stadium akhir. Tercengang mendengar cerita tersebut, akhwat ini pun merasa iba dan bersedia untuk menunggunya selama sebulan. Tak sampai sebulan, ikhwan ini menghubungi akhwat itu kembali bahwa dia sudah di Jakarta. Untuk memastikan bahwa ikhwan ini sudah lebih bugar, akhwat ini pun menemui ikhwan tersebut. Dalam pertemuan tersebut, ikhwan ini bercerita mengenai keluarganya. Dia mengaku bahwa dia sangat terpukul dengan kondisi keluarganya. Setelah bapak dan ibunya meninggal bulan Juni dan Agustus 2008, ia dikucilkan oleh keluarganya. Dia menceritakan pula bahwa ia adalah anak angkat, dan hal itu jadi salah satu alasan keluarga untuk mengucilkannya. Selang sebulan kemudian, mereka pun
mulai membicarakan pernikahan secara serius, bahkan ikhwan tersebut pun sudah menemui keluarga akhwat untuk memberitahu bahwa dia akan datang bersama keluarganya. Dia mengaku, keluarganya ada di Yogyakarta (sesuai dengan biodatanya, dia lahir di Yogyakarta) dan harus bolak-balik Yogya-Jakarta untuk mengurus surat-surat nikah. Mereka pun merencanakan akan menikah tanggal 1 Maret. Namun, cerita berkembang, dia mengaku bahwa dia kecopetan di kereta dan KTP serta surat-surat penting lainnya hilang, raib beserta dompetnya. Selain itu, dia pun mulai merasakan sakit di lambungnya dan setelah dicek ke dokter (menurut pengakuannya) , ternyata ada kanker di lambungnya. Sebelumnya, saat taaruf, dia hanya bercerita bahwa dia sakit ginjal dan harus cuci darah  dua minggu sekali. Melihat begitu banyak penyakit yang bersemayam di tubuh ikhwan tersebut, akhwat ini pun tambah iba dan bersedia mengulur waktu demi menunggu kondisi kesehatan ikhwan tersebut lebih
stabil. Sampai sudah menjelang empat bulan mereka proses, ikhwan ini mulai sulit dicari. Akhwat ini pun terus berusaha menghubungi lewat telepon genggam, mencari tahu lewat teman-teman ikhwan itu, sampai menelepon ke kantornya di Kwarnas dan Istiqlal. Ternyata, nihil. Setelah dua minggu tak ada kabar, akhwat ini mendapat kabar lewat sms dari ikhwan tersebut bahwa dia sedang di Yogya. Rupanya, dia tak sendiri, ada seorang perempuan di sampingnya. Menurut akhwat tersebut, perempuan itu berbicara dengan nada tinggi bahwa dia adalah pacar Arya. Akhwat ini pun semakin bingung, ada apa sebenarnya?  Setelah hampir  seharian berkomunikasi lewat telepon genggam, akhwat ini mendengar penuturan perempuan tersebut bahwa dia juga sudah ‘ditembak’ Arya. Tepatnya, sekitar dua bulan lalu, mereka mulai berkenalan lewat chatting (MRGR). Perempuan ini pun memberi lampu hijau, dan Arya menemui abangnya untuk berbicara secara serius. Kemudian, di ujung
pembicaraan dengan akhwat tersebut, perempuan ini mengaku bahwa dia baru tahu cerita yang sebenarnya, bahwa Arya sudah proses dengan akhwat itu. Perempuan itu pun meminta maaf, dan meminta Arya untuk kembali kepada akhwat tersebut. Malamnya, Arya menelepon akhwat tersebut, meminta maaf dan berkata akan menemui keluarga akhwat untuk melanjutkan proses. Satu jam setelah menelepon, Arya memberi kabar lewat sms kepada akhwat tersebut bahwa perempuan yang ada bersamanya mencoba bunuh diri dan ingin lepas dari pengawasannya, bahkan mengancam dengan pecahan gelas agar Arya menelepon akhwat tersebut. Semakin terpuruk ke dalam kebingungan, akhwat ini benar-benar tidak menyangka bahwa ikhwan tersebut akan berbuat seperti itu. Esok harinya, ikhwan itu menelepon dan berkata jujur bahwa dia adalah penjahat, hipokrit, klepto, pencuri, koruptor, dan pembohong (juga pemerkosa). Nama sebenarnya adalah Ahmad Sanusi, orang tua dan keluarganya tinggal di Duren
Sawit, Jakarta Timur,
bahkan salah satu kakaknya (dan juga kakak iparnya) adalah anggota kepanduan sebuah partai dakwah. Dia pun memberi nomor telepon rumahnya. Setelah menelepon rumah ikhwan tersebut, akhwat ini mendapat konfirmasi dari info yang diberikan ikhwan itu. Kakaknya yang diajak bicara oleh akhwat tersebut mengakui bahwa adiknya itu mengalami penyakit jiwa. Masih menurut penuturan kakaknya, Arya atau Ahmad Sanusi sangat cerdas di bidang komputer, meskipun kuliahnya di sebuah STAI swasta tidak selesai. Arya juga mempunyai hafalan quran yang banyak, tilawahnya bagus, tutur katanya sopan, dan sekilas, tidak ada yang bermasalah dengan pribadinya. Kakaknya ini hanya berpesan kepada semua akhwat untuk tidak terlalu cepat percaya dengan ikhwan yang baru dikenal, apalagi kenal lewat internet. Di dalam keluarganya, Arya atau Ahmad Sanusi sudah di-black list, tidak diakui sebagai bagian dari keluarga. Banyak akhwat/perempuan yang menelepon ke rumah untuk meminta
pertanggungjawaban Arya dan
keluarga karena dia hamil dan uangnya sudah terkuras untuk kebohongan Arya. Akan tetapi, keluarga tidak bertanggung jawab atas perbuatan Arya karena merasa sudah menasihati Arya dan mengobatinya, tapi tidak ada perubahan. Penyakit jiwa Arya ini pada awalnya tidak terdeteksi, tapi setelah beberapa tahun, akhirnya keluarga mengetahui hal tersebut dan membawa Arya untuk 'menginap' di sel rehabilitasi sebuah rumah sakit di Yogya. Namun, di sana, Arya bersikap sangat manis dan tampak wajar sehingga bisa keluar. Sejak itu, dia melanglang buana mencari mangsa dan tak pernah pulang ke rumah. Sempat meminta maaf beberapa waktu lalu kepada ibunya, tetapi tak berapa hari setelah meminta maaf, ada korban yang menelepon menagih tanggung jawab keluarga. Akhirnya, sampai sekarang, keluarga sudah tidak mau tahu semua 'aksi' Arya. Kakaknya kemudian mengindikasikan bahwa mungkin ada jin yang bersemayam di tubuh Arya sehingga menyebabkan dia punya kepribadian ganda
tersebut. Akan tetapi, hingga sekarang, Arya tidak pernah mau diruqyah. Nah, di akhir cerita ini, saya lampirkan biodata dan foto Arya Hermawan atau Ahmad Sanusi beserta kebohongan dan modus operandi yang dia lakukan untuk menjerat korbannya. 1.    Modus Operandi Arya mencari korban lewat internet, biasanya lewat chatting. Kepiawaiannya menulis dan namanya yang sudah terkenal di beberapa media menambah kelebihannya. Akhwat ini pun mendapat tawaran untuk taaruf dengan Arya lewat teman si akhwat yang mengenal Arya lewat internet. Sesuai prosedur taaruf, setelah si akhwat memberikan biodata, dan ikhwannya setuju, si ikhwan pun akan memberikan biodatanya. Nah, kejanggalan pertama dari proses antara akhwat tersebut dengan Arya adalah begitu cepatnya Arya mengkonfirmasi bahwa dia akan
melanjutkan ke tahap berikut. Hanya selang sehari setelah si akhwat memberikan biodatanya. Untuk itu, buat teman-teman akhwat, waspadalah jika ada ikhwan yang mengkonfirmasi  secara instan, mungkin dia hanya berniat main-main (meski tidak dapat digeneralisasi) . Setelah saling menukar biodata dan taaruf (lewat MR), Arya akan beralasan bahwa dia akan membicarakan dengan keluarganya, mungkin selang sebulan kemudian. Setelah sebulan berlalu, dia akan mulai berbohong bahwa dia berpenyakit macam-macam yang berat-berat. Mengenai hal ini, perempuan yang sedang bersamanya dalam cerita di atas adalah seorang mahasiswi fak. Kedokteran UGM, dan dia sangat detail bertanya perihal penyakit itu kepada Arya tetapi Arya tak pernah bisa menjawab dengan yakin. Jadi, penyakitnya itu adalah kebohongan. Setelah akhwat semakin iba terhadap kondisinya, akhwat akan memberikan bantuan semaksimal mungkin untuk membantu pengobatan Arya, termasuk bantuan material atau uang.
Lebih parahnya, ada pula akhwat yang bersedia menyerahkan dirinya (keperawanannya) kepada Arya dan inilah yang sebenarnya salah satu kejahatan Arya. Jika akhwat tidak mau menyerahkan keperawanannya, Arya akan memaksanya, yaitu dengan cara mengajak ke hotel atau suatu tempat, dan di sanalah harga diri perempuan itu akan direnggut. In the end, Arya akan pergi meninggalkan akhwat itu dan kabur dengan identitas baru. 2.    Kebohongan Beberapa kebohongan yang telah Arya katakan adalah sebagai berikut. a.    Orangtuanya telah meninggal, pamannya juga meninggal beberapa waktu lalu. Selain itu, semua keluarganya tinggal di Yogyakarta, tepatnya di Jogokariyan dan Bantul. Dia anak angkat, pakdenya sinis kepadanya karena anak pakdenya meninggal karena tertabrak oleh motor yang dikendarainya (saat Arya belajar mengendarai motor). Kakak dan kakak iparnya tinggal sementara di Cina untuk membantu pengobatannya. Setelah orangtuanya meninggal, sementara kakak
dan adiknya sudah menikah dan tinggal di luar kota, adik bungsunya tinggal di Bantul bersama keluarga pakliknya. b.    Penyakit yang dideritanya: gagal ginjal, kanker otak, kanker lambung, migrain. c.    Latar belakang pendidikannya: S1 Fakultas Psikologi UGM, S1 UIN Yogyakarta Fakultas Syariah, S2 di Fak. Psikologi UI dan Studi Islam UII Yogyakarta. d.    Dengan kecerdasannya, dia banyak bergaul dengan berbagai organisasi, seperti HMI. e.    Bekerja di Yayasan Dunia Merdeka (di lt. dasar Istiqlal), relawan KOMTI, KMMT, PINTAR di Kwartir Nasional Pramuka, dan panti untuk orang-orang yang menderita sakit jiwa di Cipayung. Faktanya: a.    Bapaknya baru meninggal beberapa waktu lalu, ibunya masih segar bugar. Semua keluarganya ada di Jakarta, tepatnya, ibunya tinggal di Duren Sawit, Jakarta Timur. b.    Dia tidak sakit apa-apa, hanya migrain. Tidak pernah ke Cina, apalagi berobat di sana. c.    Dia berkuliah di sebuah STAI swasta di Jakarta tapi
tidak selesai. d.    Memang benar banyak anak HMI yang mengenal dia, tapi hal ini perlu konfirmasi lebih lanjut e.    Pekerjaan terakhirnya hingga saat ini memang di YDM, PINTAR, dan panti, tapi dia sudah di-black list karena peristiwa pencurian uang dan laptop. Beberapa kejahatan yang sudah dia lakukan: mencuri uang di perusahaan tempat kerjanya (beberapa tahun lalu), mencuri uang dan laptop di tempat kerjanya sekarang, merampas keperawanan banyak perempuan di beberapa daerah, seperti Padang, Makassar, Bekasi, Solo, Yogyakarta, dan mungkin masih banyak lainnya. Sampai menurut pengakuan kakaknya, ada perempuan yang menelepon ke rumah bahwa dia hamil karena Arya dan uangnya pun telah terkuras habis untuk membiayai Arya. Fakta lain: Arya telah menikah pada tahun 2004 dengan wanita Solo setelah sebelumnya dinodainya. Dia pun ‘meminjam’ uang mertuanya sebanyak 4 juta yang hingga kini belum dikembalikan, bahkan Arya tidak pernah memberi nafkah
lahir dan batin kepada istrinya setelah kejadian tersebut. Istrinya hingga sekarang tidak mengajukan cerai dan entah bagaimana kondisinya. Hingga informasi ini ditulis (9 April 2009), menurut penuturan perempuan yang bersama Arya, dia bersama Arya berada di sebuah kamar hotel di Yogyakarta, keperawanannya telah direnggut semalam, tapi dia ingin membantu Arya bertemu dengan keluarganya dan istrinya untuk bertanggung jawab. Wallahu’alam. 3.    Biodata dan foto Berikut ini saya lampirkan biodata beserta foto Arya Hermawan. Bismillaahirrahmaan irrahiim Biodata Ω Data Diri •    Nama Lengkap     : Arya Hermawan •    Panggilan         : Arya, Awan •    Tetala             : Yogyakarta, 16 April 1980 •    Pekerjaan Hobby    : Writer (Penulis/Jurnalis) , Traineer, Speaker, Kontributor •    Pekerjaan Formal    : Staff Litbang Bidang Pendidikan YDM •    Alamat Kantor        : Yayasan Dunia Merdeka (YDM) e-Center YDM Istiqlal, Masjid Istiqlal Lt 1 Ruang
16 Jln Taman
Wijaya Kusuma No. 1 Jakpus Telp. 021-3511160     HP            : 0857-4330-4433         02191445322     Email            : admin@aryahermawan. co.cc              arya_psi@yahoo. com     Web            : http://aryahermawan .co.cc •    TB/BB             : 168 cm/50 kg •    Warna Kulit         : Coklat tua •    Ciri lain         : Berjanggut, kadang berkacamata •    Hobby             : Baca, Nulis, Nonton, Diskusi, Tafakur Alam (Traveling) •    Makanan Favorit     : Nasi Goreng, Bubur Kacang Ijo Madura •    Minuman Favorit     : Jus Alpukat, Kopi Ω Data Keluarga •    Bapak, alm. Hermawan Sutrisna (meninggal 8 Juni 2008) •    Ibu, almh. Hidayati (meninggal 9 Agustus 2008) •    Kakak I, Nurbaiti (30) menikah dengan Mista (30), Tinggal di Palembang •    Kakak II, Yayah Tsurayyah (29) menikah dengan Sadat (29), Tinggal di Makasar •    Adik I, Hilmiana Fadhil (26), menikah dengan Trihadi (30),
Tinggal di Semarang •    Adik II, Muzdalifah (17), belum menikah Ω Pendidikan •    1986-1992, lulus dari SD Inpres Krapyak Yk •    1992-1995,
lulus dari SLTPN 3 Yogyakarta •    1995-1998, lulus dari SMUN 5 Yogyakarta •    1998-1999, lulus dari Ma’had Abu Bakar (Bahasa Arab dan Studi Islam) •    1999-2003, lulus dari UGM Yogyakarta (Fak. Psikologi) •    2000-2003, lulus dari UIN Sunan Kalijaga (Fak Syariah) •    2003-2004, lulus dari UIAB, Malaysia (Program Profesi Edukasi) •    2007-sekarang, PPs Studi Islam UII Yogyakarta •    2008-sekarang, Terdaftar untuk PPs Psikologi Terapan UI Depok  Ω Karir Organisasi •    PMR, Paskibra dan KIR, tahun 1995-1997 •    Tenaga Pelajar Pembauran Nasional, tahun 1996 •    Rohani Islam, tahun 1997-1998 •    Wakil Internal OSIS, tahun 1997-1998 •    Ketua KIAS (Komunitas Ikatan Alumni SMU 5), tahun 1998-1999 •    Kadept Jurnalistik BEMF, tahun 2000-2001 •    Ketua BEMF.Psi, tahun 2001-2002 •    Ketua Umum FUT Paris (Forum Ukhuwah TPA/TKA Parangtritis) , tahun 2002-2003 •    Korkam Imamupsi (Ikatan Mahasiswa Muslim
Psikologi), tahun 2001-2003 •    Staff  “Jurnal Indonesia” IPMIM (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia – Malaysia), tahun 2003-2004 •    Penggiat Forum Penulis Muda Yogyakarta (FPMY) , tahun 2004 •    Dan lain-lain Ω Karir Sosial •    Penggiat Ikatan Jurnalis Lepas Yogyakarta, tahun 2004-sekarang •    Mudir Ma’had az-Zahrah, Lembaga Bahasa Arab dan al-Qur’an (LBQ), Luwu – Sulawesi Selatan, tahun 2005-2007 •    Direktur Lembaga Psikologi Terapan Education Club (E-Club), Luwu – Sulawesi Selatan, tahun 2005-2007 Ω Makna dan Visi Pernikahan •    Pernikahan sebagai bentuk Ibadah mahdhah kepada Allah (TQS An-Nisa ayat 1-5) •    Pernikahan adalah pertemuan dengan insan sekufu (TQS An-Nuur ayat 5) Ω Misi Pernikahan •    Membentuk rumah tangga sebagai wadah pemeliharaan diri •    Membangun tradisi islami dan sehat secara fisik maupun mental •    Memberdayakan pendidikan dari keluarga (learning
society) Istiqlal, Jum’at Dinihari, 21 November 2008 At 3.00 AM Catatan akhir: Mungkin sulit dipercaya berita yang saya tulis di sini, tapi temans, inilah dunia yang sebenarnya. Don’t judge a book by its cover. Kadang kita harus mempercayai kebenaran yang pahit untuk menemukan hikmah yang bermanfaat. Untuk teman-teman akhwat semua, berhati-hatilah. Jangan terlalu cepat percaya dengan orang yang baru kita kenal, meski dia adalah ikhwan yang sedang taaruf dengan antunna. Selalu mintalah konfirmasi dari pihak ketiga, atau nomor telepon teman atau keluarganya. Jangan cepat iba kepada orang sampai memberikan uang atau bahkan keperawanan anti.  Na’udzubillahi min dzalik.  Untuk para murabbi, dan para ‘biro jodoh’, telitilah (dan jika perlu, melakukan penyelidikan) dalam memproses mad’u atau teman. Untuk para korban, saya berempati yang sangat mendalam kepada antunna, juga dengan akhwat
yang bercerita kepada saya. Yakinlah, bahwa ‘administrasi langit’ tak akan salah, Arya akan mendapat ganjaran atas perbuatannya suatu hari nanti. Kalian harus tetap bersemangat melanjutkan hidup, selalu ingatlah kepada Allah, Dialah sebaik-baik tempat berlindung. Kalau bisa, teman-teman yang telah menjadi korban, laporlah ke kepolisian agar 'penjahat kelamin' tersebut dapat ditangkap (setelah sebelumnya diruqyah dulu) dan dijebloskan ke tempat yang seharusnya. Afwan minkum. Wassalam.  Saudaramu di jalan dakwah.

    __._,_.___

            Messages in this topic           ( 1 )

            Reply           (via web post)
          |

          Start a new topic       

                Messages 
            |    Files 
            |    Photos 
            |    Links 
            |    Database 
            |    Polls 
            |    Members 
            |    Calendar 

      Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
      Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional

        Visit Your Group
       |

        Yahoo! Groups Terms of Use       |

        Unsubscribe       

                   Recent Activity

        12
      New Members

        Visit Your Group         

                        Give Back
  Yahoo! for Good
  Get inspired
  by a good cause.

                        Y! Toolbar
  Get it Free!
  easy 1-click access
  to your groups.

                        Yahoo! Groups
  Start a group
  in 3 easy steps.
  Connect with others.

      .

     __,_._,___




     

arya1.jpg
arya2.jpg
arya3.jpg
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages