Assalamualaikum kabeh…piye kabare, koq adem ayem tenterem..gemah ripah loh jinawi…
Yang ingin pindah kerja ke Aussie…mungkin ini bisa jadi bahan pertimbangan juga.
Teman saya juga pernah mengalami diskriminasi semacam ini, bahkan jauh lebih parah..
salam,
Ario F
Senin, 29 April 2013, 18:28 WIB
Muslim Australia
REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Muslim Asutralia kembali menjadi korban diskriminasi. Kali ini, seorang remaja, Hafsah Negussie tidak dilayani ketika hendak membayar bensin yang ia beli.
"Sangat mengerikan," kata Hafsah yang mengenakan niqab seperti dikutip Courier Mail, Senin (29/4).
Hafsah mengatakan ia lahir dan dibesarkan di Australia. Sudah sepantasnya ia mendapatkan perlakuan yang sama kendati dirinya seorang Muslim. "Aku tahu hak-hak saya sebagai warga negara Australia," kata dia.
Lantaran tidak terima dengan perlakuan itu, Hafsah mengajukan masalah itu kepada komite anti diskriminasi. Ironisnya, laporan Hafsah ini sebenarnya sudah diajukan Desember lalu, namun belum diusut oleh aparat kepolisian.
Secara terpisah, Kepolisian Brisbane mengatakan mereka akan meninjau laporan Hafsah pada Desember lalu. Sebabnya, ada kesalahan yang mungkin terjadi sehingga kasus ini baru diusut April ini. "Ada yang tidak sesuai dari versi korban dan petugas polisi," kata Inspektur Rod Kemp.
Menurut Kemp, ketika kejadian SPBU yang bersangkutan tidak memiliki CCTV dan tidak ada saksi independen yang melihat kejadian. "Yang pasti, kami akan coba mengusut kejadian ini," kata dia.
Sersan Michael Maat, dari Unit Kebijakan Strategis dan Budaya mengatakan kepolisian akan mengusut kasus ini secara intensif dengan mengedepankan rasa hormat terhadap keyakinan agama seseorang. "Kami tidak pernah punya kasus terkait jilbab. Jika ada seseorang mengenakan sesuatu yang menutupi rambut dan telinga maka itu tidak masalah," kata dia.
Pengacara Hafsah, Sabrina Khan Ismail menilai kejadian ini sangat merugikan kliennya. "Kami percaya kebebasannya dirampas dan cukup trauma dengan masalah ini," kata dia. Juru bicara pengelola SPBU tersebut mengatakan seorang konsumen perlu untuk melepas helm, topi atau apapun yang menutupi wajahnya ketika hendak membayar.
Kebijakan ini tidak berlaku bagi mereka yang mengenakan simbol agama."Ada kesalahpahaman di sini. Tentu kami meminta maaf kepada Hafsah," kata dia.
Kalo dibaca teliti kasus ini hanya kesalahpahaman saja mas, karena kebijakan SPBU yang bersangkutan bla-bla-bla….dst.
Jadi saya tidak menemukan alasan untuk membenci non muslim di sana kalo hanya karena satu kasus dibawah, karena disana beda sama di daratan arab yang setiap ketemu di pom bensin berucap “salam…” jadi bisa dikenali mereka ini muslim,meskipun mungkin tdk hanya muslim yg hafal lafal assalamu’alaikum.
Mungkin alasan lebih kuat yang menjadi pertimbangan utk tidak merantau kesana adalah kalo daerahnya susah mencari mesjid..terutama utk jumatan…hehehe, sama halnya ke eropa..sial2nya 2 kali jumatan menguap begitu saja..sungguh merugi saya.
Salam,
--
--
Ex_TJBPS_Team does it better
For more options, visit this group at
http://groups.google.com/group/ex_tjbps_team?hl=en
---
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "EX_TJBPS_TEAM" group.
To unsubscribe from this group and stop receiving emails from it, send an email to
ex_tjbps_tea...@googlegroups.com.
For more options, visit https://groups.google.com/groups/opt_out.