harga emas 2010 review & 2011 outlook

36 views
Skip to first unread message

hmanginsela

unread,
Jan 2, 2011, 1:57:11 AM1/2/11
to komunitas logam mulia /emas pulau batam

Harga Emas/Dinar : 2010 Review & 2011 Outlook
Oleh Muhaimin Iqbal
Sabtu, 01 January 2011 09:04

2010 baru saja berlalu dan kini kita melangkah ke 2011. Bagi yang
mempersepsikan emas atau Dinar sebagai investasi, 2010 adalah tahun
yang menggembirakan karena emas atau Dinar mengalami appresiasi nilai
sekitar 23 % dalam Rupiah atau sekitar 3.5 kali hasil deposito atau
tabungan. Akhir tahun 2009 lalu harga Dinar ditutup di angka Rp
1,444,040 sedangkan akhir tahun 2010 Dinar ditutup pada harga Rp
1,777,760,-. Dalam US$ kenaikan ini lebih menyolok lagi karena harga
emas Dunia akhir 2009 adalah US$ 1,087.50 sedangkan akhir 2010 harga
emas ini ditutup pada angka US$ 1,421.60 atau mengalami peningkatan
sekitar 30%.



Diantara penyebab kenaikan harga emas dunia tersebut yang bersifat
sangat fundamental adalah apa yang dilakukan oleh bank central-nya
Amerika atau the Fed, dengan perilaku kontroversialnya dalam mencetak
uang dari awang-awang atau yang disebut quantitative easing. Kenaikan
harga emas 2010 masih terkait langsung dengan dampak quantitative
easing 1 yang dilakukan Amerika sejak November 2008. Saat itu mereka
mulai ‘mencetak uang’ US$ 600 milyar untuk membeli apa yang disebut
Mortgage-Backed Securities (MBS) dan berbagai bentuk surat hutang
lainnya, namun karena kompleksitas problem negeri itu angka ini
menggelembung sampai US$ 2.1 trilyun pertengahan tahun 2010.



Angka yang US$ 2.1 trilyun tersebut seharusnya menurun bila ekonomi
negeri itu berhasil dipulihkan, namun kenyataannya kemudian di bulan
November 2010 the Fed-nya negeri itu mengumumkan lagi akan
dilakukannya quantitative easing 2 yang akan diimplementasikan hingga
pertengahan 2011. Belajar dari quantitative easing 1 yang dampaknya
terhadap kenaikan harga emas berlanjut sampai 2 tahun kemudian, maka
dampak dari implementasi quantitative easing 2 juga sangat mungkin
akan mendongkrak harga emas di tahun 2011 atau bahkan sampai 2012
nanti.



Jadi penyebab utama yang menjadikan harga emas melonjak sampai 30%
dalam US$ tahun 2010, juga masih ada disana di tahun 2011. Apakah
dampaknya akan sekuat quantitative easing 1 ?, waktu nanti yang akan
menjawabnya. Namun ketika quantitative easing 1 diputuskan November
2008, tahun berikutnya (2009) harga emas dalam US$ naik 25%, dan tahun
berikutnya lagi (2010) naik hingga 30%. Itulah sebabnya ketika saya
membuat Estimasi Konservatif Harga Emas/Dinar 2011 dengan menggunakan
statitstik 10 tahun dan 40 tahun, saya beri catatan khusus bahwa
estimasi tersebut tidak memasukkan dampak dari quantitative easing 2
tersebut diatas.



Jadi kalau di estimasi konservatif harga emas di akhir tahun 2011 ini
saya prediksikan di kisaran US$ 1,500/Oz s/d US$ 1,600,-/Oz, maka
estimasi optimis-nya bila kita belajar dari dampak quantitative easing
1, harga emas bisa saja mencapai US$ 1,780/Oz di tahun 2011 dan US$
2,300/Oz di tahun 2012.



Lantas bagaimana dengan harga emas atau Dinar dalam Rupiah ?. Kenaikan
harga emas atau Dinar dalam Rupiah tahun 2010 yang tidak setinggi
kenaikanya dalam US$ adalah karena factor penguatan Rupiah terhadap US
$. Bila kurs rata-rata bulanan Desember 2009 adalah Rp 9,454/US$ ,
Desember 2010 ini rata-ratanya adalah Rp 9,024/US$ atau mengalami
penguatan 4.5%.



Penguatan yang sama tidak bisa kita harapkan untuk tahun 2011 ini
karena akan menurunkan daya saing ekspor kita, sebaliknya
kecenderungan melemah ke kisaran angka tahun sebelumnya (2009) atau di
angka Rp 9,400-an lebih memungkinkan bila negeri ini ingin terus
menjaga surplus di neraca perdagangannya.



Maka bila faktor quantitative easing 2 dan sedikit pelemahan Rupiah
ini yang kita gabungkan untuk membuat estimasi optimis harga emas atau
Dinar dalam Rupiah, harga emas dalam Rupiah akan mencapai kisaran Rp
540,000/gram di tahun 2011 dan Rp 700,000/gram di tahun 2012. Dengan
asumsi yang sama maka Dinar akan berada di kisaran Rp 2,300,000,-
tahun 2011 dan Rp 3,000,000 tahun 2012.



Sebagaimana yang sering saya ungkapkan di situs ini, tidak ada seorang-
pun yang bisa tahu apa yang akan terjadi. Jadi estimasi saya baik yang
konservatif maupun yang optimistis bisa saja keduanya salah. Wa Allahu
A’lam.

sumber : http://geraidinar.com
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages