Menjadi Wisata Terpanjang Di Dunia

3 views
Skip to first unread message

FX Tyas Prasaja

unread,
Jan 31, 2013, 8:03:13 PM1/31/13
to elin...@googlegroups.com

Bacaan ringan di hari Jumat.
Dari milis sebelah..
 
 
Menjadi Wisata Terpanjang Di Dunia
 
Di balik musibah muncul berkah. Gunung meletus menjanjikan kesuburan setelahnya. Perang besar menciptakan hikmah kebangkitan pasca perang. Manfaat kedepan sangat bergantung persepsi positif mengubah musibah menjadi pembelajaran. Negara terdepan seperti Jerman dan Jepang telah membuktikan.
Meminjam istilah pak ustadz Fauzi Nugroho, “bankir” atau banjir kiriman, telah melanda tanah Batavia sejak 140 tahun lalu, tepatnya tahun 1872. Debit air menggelontor tak tertahan dari Puncak menuju Batavia menjadi banjir bandang.
Selang 15 tahun kemudian, berdiri sebuah bendungan di Desa Katulampa - Buitenzorg (Bogor), untuk mengendalikan debit air yang dalam 8 jam akan sampai ke Batavia. Jangan sampai nantinya ada tamu negara yang disuguhi banjir, malu..! 
Penzaliman Lingkungan
Kenyataan bankir terjadi sejak zaman kompeni mengingatkan bahwa topografi betawi memang disukai air. Tantangan alam yang berat ini menuntut perencanaan matang dan rapi dalam mengatur lalu lintas air.  Sikap masa bodoh hanya berujung petaka dengan eskalasi makin besar.
Kerugian yang diperkirakan mencapai puluhan trilyun rupiah dan trauma yang ditimbulkan, jauh lebih besar dibanding biaya tata kelola irigasi perkotaan secara terencana. Sayangnya, “management by comprehensive planning” belum menjadi acuan. Budaya lebih menganut “manajement by disaster” setelah terjadi kerugian dalam jumlah besar. Kalau pembenahan belum juga dilakukan, benarlah kata Rhoma, sungguh terlalu ... !
Banjir kali ini menjadi gunung es buruknya tata kelola lingkungan. Penzaliman dilakukan melalui penggundulan hutan, merebaknya pembangunan villa liar, serta banyaknya konversi tanah persawahan menjadi perumahan, dari hulu pegunungan sampai hilir teluk Jakarta.
Kelindan Pengusaha Penguasa
Ibu kota dibangun dengan kolusi pengusaha dengan penguasa. Seluruh area resapan air berubah menjadi komplek perumahan mewah dan mall. Daerah paling elit menutup lobang air kembali meresap ke tanah. Sim salabim, rawa disulap menjadi aera paling eksklusif di Jakarta. Kolusi berpilin hingga berakhir petaka.
Sebenarnya dasar hukum sangat jelas melalui UU No.2/2012 tentang Pembebasan Lahan dan PP No. 38/2011 tentang Sungai. Demi kepentingan umum, penguasaan lahan dilakukan oleh negara. Pemilik lahan berhak mendapat ganti untung atas penyerahan lahan. Biaya pengambilalihan lahan jauh lebih murah dibanding kerugian massal yang harus ditanggung. Putusnya tanggul di Latuharhary gamblang menunjukkan undang-undang tak berdaya di tataran implementasi. Just do it ...!
Wisata Terpanjang
Perencanaan komprehensif perlu dimatangkan dengan beberapa langkah berikut. Pertama, pengelolaan hulu sungai melalui pembangunan “Mega Bendungan Ciawi” sebagai pembangkit listrik dan irigasi, sekaligus pengatur debit air yang akan urbanisasi ke Jakarta. Mega bendungan sangat strategis mendukung pertanian di Bogor - Sukabumi dan sekitarnya. Majunya pertanian menjadi kunci eksistensi lahan hijau secara ekonomis dan ekologis sebagai daerah penahan air.
Kedua, pengelolaan sampah “zero garbage” yang dilakukan sistematis melalui pintu kontrol di masing-masing perbatasan daerah. Semisal, Bogor tidak menerima sampah setitikpun dari Sukabumi, namun Bogor juga bertanggung jawab bersih sampah sampai perbatasan Depok.
Secara estafet, masing-masing daerah bertanggung jawab atas kebersihan sungainya sendiri.  Zero garbage membangun kesadaran tertib sampah seluruh komponen masyarakat sepanjang aliran sungai.
Ketiga, memuliakan kebersihan sungai dan menjadikan sebagai aset wisata terpanjang di dunia, dari Puncak sampai teluk Jakarta. Disadari obyek wisata Jabodetabek Bapunjur terlalu bertumpu pada Puncak dan sekitarnya, menimbulkan keruwetan lalu lintas dan kehancuran lingkungan. Sungai menjadi obyek paling potensial, dari masyarakat untuk semua !
Keempat, komplek perumahan yang sebelumnya rawa diwajibkan membangun sumur resapan raksasa menggantikan serapan air yang raib. Rasio resapan ideal mencakup 1% dari luas komplek perumahan. Air hujan dan sebagian buangan rumah tangga harus dikembalikan ke tanah untuk meminimalkan beban sungai.
Kelima, penataan arus transportasi dan irigasi perkotaan secara terpadu melalui terowongan multifungsi. Pembangunan infrastruktur di atas permukaan tanah merusak arsitektur perkotaan, seperti keruwetan jalan layang ataupun rencana sodetan Ciliwung.  Terowongan multi fungsi menjawab tiga tantangan sekaligus berupa akses subway, irigrasi bawah tanah, dan perluasan ruang terbuka hijau di permukaan.
Penegakan hukum menjadi kunci sukses implementasi. Selain untuk disiplin, tegasnya hukum memberi penerimaan negara. Sanksi keuangan seyogianya hanya dilakukan melalui rekening. Pembayaran sanksi secara tunai menjadi pelanggaran berat dengan unsur pidana, yaitu kejahatan terhadap masyarakat luas. Bolehlah kita berharap mempunyai wisata sungai terpanjang di dunia.


kailani sekali

unread,
Feb 1, 2013, 9:30:26 PM2/1/13
to elin...@googlegroups.com
sebenernya jaman sutiyoso dulu kan udah pernah mau dibikin transpotasi air di kawasan sungai ciliwung ama Banjir Kanal Barat.

tapi gatot kerna baling2 mesin dari perahu dan speedboat pengangkut penumpang rusak kena sampah yang ada di sungai itu.

jadinya ya cuman  proyek terbengkalai aja...

Pingin wisata terpanjang? 
mungkin 50-60 tahun lagi baru terealisasi.
kerna dari studi amdal aja butuh waktu minimal 10 tahun untuk mengembalikan n menjernihkan aliran2 sungai yang ada di jakarta, itupun dengan syarat dan ketentuan berlaku.....

ah... capek ngetik...


Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages