Perspektif Kebudayaan untuk (Pembangunan) Perdesaan

14 views
Skip to first unread message

Ibnu Taufan

unread,
Feb 1, 2016, 8:39:48 PM2/1/16
to Grace Palayukan, john odhius, ismail...@gmail.com, Fiferi MURNI, Azlim Fitra, Hadian Supriatna, Ir. Uun Untamiharja, Dedi Rustandi Jabar, Forum...@googlegroups.com, dpn-dp...@googlegroups.com, IPPMI DKI Jakarta, ippmi sultra, Supiani Al Banjari, huse...@yahoo.co.id, sani ternate, sanit...@gmail.com
Selain perspektif dan dimensi kebudayaan, boleh jadi perspektif sosial dan ekonomi juga penting ...

Lantas, apa perspektif IPPMI ?  Mari kita isi muatannya dari pengalaman, fakta dan data, aspirasi ...lantas kemana Menggagas Masa Depan Desa ?    Bisakah jadi Desa Mandiri, tanpa memiliki Visi dan Masa Depan ...?

Ayo, IPPMI ..sebagian harapan ada dipundak kita semua..

Kompas
Dipublikasikan pada 02/02/2016
Klik di sini untuk membuka halaman.





Salam Hangat dan Jabat Erat,

IBNU  TAUFAN®
🐥ibnutaufan
☎0816940978

yus...@ymail.com

unread,
Feb 2, 2016, 4:01:45 AM2/2/16
to dpn-dp...@googlegroups.com
Kalau dikatakan sebagian harapan ada di pundak kita (IPPMI), lantas bagaimana kita bisa melakukan apa yang menjadi harapan. Sebagai organisasi sepertinya IPPMI yang memiliki anggota yang memiliki kompetensi tak sanggup memperjuangkan anggotanya yang berada pada garis terdepan. Kita sepertinya hanya terdiam melihat ketidakadilan sudah terjadi,terutama dalam hal rekrutmen pendamping. Atau barangkali kita sebagai pengurus hanya melihat kepentingan pribadi kita saja. Kalau aman ya sudah, padahal begitu banyak teman-teman yang menggantungkan harapannya kepada IPPMI. Padahal mereka sudah bersusah payah mencari pengalaman di pemberdayaan dan melakukan sertifikasi untuk mendapatkan pengakuan. Tapi apa yang terjadi, itu semua tidak cukup untuk meyakinkan negara bahwa mereka adalah orang pemberdayaan. Banyak yang memiliki kompetensi tapi tak diterima. Sebaliknya yang nggak tau apa apa berbekal pengalaman pemberdayaan yang dibuat-buat dapat melenggang dengan mudah‎. Apakah kita masih perlu dengan organisasi yang tidak mampu melakukan gerakan yang jelas bermanfaat bagi  anggotanya? Terus terang banyak anggota yang mempertanyakan eksistensi dari organisasi ini. Makanya hampir semua tidak membayar iuran lagi. Ayo IPPMI tunjukkan eksistensimu, berani nggak kita sebagai pengurus mengorbankan jabatan kita demi memperjuangkan anggota.

Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Indosat.
Dari: Ibnu Taufan
Terkirim: Selasa, 2 Februari 2016 08.48
Ke: Grace Palayukan; john odhius; ismail...@gmail.com; Fiferi MURNI; Azlim Fitra; Hadian Supriatna; Ir. Uun Untamiharja; Dedi Rustandi Jabar; Forum...@googlegroups.com; dpn-dp...@googlegroups.com; IPPMI DKI Jakarta; ippmi sultra; Supiani Al Banjari; huse...@yahoo.co.id; sani ternate; sanit...@gmail.com
Perihal: Perspektif Kebudayaan untuk (Pembangunan) Perdesaan

--
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "Forum-IPPMI" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke dpn-dpd-ippm...@googlegroups.com.
Untuk mengeposkan ke grup ini, kirim email ke dpn-dp...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/dpn-dpd-ippmi.
Untuk melihat diskusi ini di web, kunjungi https://groups.google.com/d/msgid/dpn-dpd-ippmi/D29179CD-6CD8-4B0C-88B8-1CC4CBCE5AB8%40gmail.com.

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages