Fw: [Muslim-KL] Dalilnya Memilih Pemimpin Dalam Pilkada DKI Putaran ke-2 ?

6 views
Skip to first unread message

FARIMAN WHK

unread,
Aug 3, 2012, 2:11:33 AM8/3/12
to Milis bdi exspan, Milis EBE, Milis daarut-tauhid, Milis Gea73, Milis Gulf, Milis itb 73, Milis Diskusi islam pemula
Sebuah rangkaian diskusi yang menarik.
Fwhk
------Original Message------
From: Muhammad A Gibrata
Sender: musl...@googlegroups.com
To: musl...@googlegroups.com
ReplyTo: musl...@googlegroups.com
Subject: Re: [Muslim-KL] Dalilnya Memilih Pemimpin Dalam Pilkada DKI Putaran ke-2 ?
Sent: Aug 3, 2012 12:12

بسم الله اللهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ Segala puji bagi Allah yang telah menetapkan sifat fana bagi dunia ini dan mengabarkan bahwa akhirat adalah negeri abadi. Saya memuji-Nya atas segenap nikmat-Nya yang tercurah dan saya bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah semata, Dzat Yang Menundukkan segala sesuatu. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada beliau dan keluarganya beserta para shahabatnya yang taat.   *Segala keputusan manusia harus kembali kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul-Nya (Sunnah).  Firman Allah taala (artinya): “Hukum (keputusan) itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia”. (QS. Yusuf :40)  Allah berfirman kepada Rasul-Nya (artinya):  “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka dengan sesuatu yang diturunkan Allah”. (QS. Al-Maidah :49)  Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (artinya), “Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya jika kalian adalah orang-orang yang beriman.” (Al-Anfal: 1)   *Tidak Menyamaratakan Manusia  Allah berfirman (artinya):  “Maka apakah patut kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang berdosa (orang kafir)? Mengapa kamu (berbuat demikian); bagaimanakah kamu mengambil keputusan. (QS. Al-Qalam : 35-36)  Allah berfirman yang artinya:  “Maka apakah orang yang beriman seperti orang fasik (kafir)? Mereka tidak sama” . (QS. As-Sajdah : 18)  Prinsip keyakinan telah terpatri pada jiwa para sahabat Nabi selaku generasi terbaik umat ini, bahkan menjadi simbol kepribadian mereka yang diabadikan dalam Al-Qur’anul Karim. Hal ini sebagaimana dalam firman Allah: “Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya sangatlah keras terhadap orang-orang kafir, namun berkasih sayang sesama mereka.” (al-Fath: 29) * Prinsip Loyalitas  Al-Wala’ (loyalitas) dan Al-Bara’ (tidak loyalitas) merupakan salah satu asas yang sangat penting di dalam islam. Al-Wala’ adalah cinta karena Allah dan saling tolong menolong karena A
Powered by Telkomsel BlackBerry®

FARIMAN WHK

unread,
Aug 3, 2012, 2:19:54 AM8/3/12
to Milis Diskusi islam pemula, Milis bdi exspan, Milis daarut-tauhid, Milis EBE, Milis Gea73, Milis itb 73, Milis Gulf
Rangkaian diskusi yang menarik


Fwhk

,

بسم الله اللهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ Segala puji bagi Allah yang telah menetapkan sifat fana bagi dunia ini dan mengabarkan bahwa akhirat adalah negeri abadi. Saya memuji-Nya atas segenap nikmat-Nya yang tercurah dan saya bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah semata, Dzat Yang Menundukkan segala sesuatu. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada beliau dan keluarganya beserta para shahabatnya yang taat.   *Segala keputusan manusia harus kembali kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul-Nya (Sunnah).  Firman Allah taala (artinya): “Hukum (keputusan) itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia”. (QS. Yusuf :40)  Allah berfirman kepada Rasul-Nya (artinya):  “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka dengan sesuatu yang diturunkan Allah”. (QS. Al-Maidah :49)  Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (artinya), “Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya jika kalian adalah orang-orang yang beriman.” (Al-Anfal: 1)   *Tidak Menyamaratakan Manusia  Allah berfirman (artinya):  “Maka apakah patut kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang berdosa (orang kafir)? Mengapa kamu (berbuat demikian); bagaimanakah kamu mengambil keputusan. (QS. Al-Qalam : 35-36)  Allah berfirman yang artinya:  “Maka apakah orang yang beriman seperti orang fasik (kafir)? Mereka tidak sama” . (QS. As-Sajdah : 18)  Prinsip keyakinan telah terpatri pada jiwa para sahabat Nabi selaku generasi terbaik umat ini, bahkan menjadi simbol kepribadian mereka yang diabadikan dalam Al-Qur’anul Karim. Hal ini sebagaimana dalam firman Allah: “Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya sangatlah keras terhadap orang-orang kafir, namun berkasih sayang sesama mereka.” (al-Fath: 29) * Prinsip Loyalitas  Al-Wala’ (loyalitas) dan Al-Bara’ (tidak loyalitas) merupakan salah satu asas yang sangat penting di dalam islam. Al-Wala’ adalah cinta karena Allah dan saling tolong menolong karena Allah. Al-Bara’ adalah benci karena Allah dan saling bermusuhan karena Allah. Adapun dasar perkara ini, firman Allah (artinya):  “Wahai orang-orang beriman! janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali (orang yang dicintai) dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah (untuk menyiksamu)? (QS.An-Nisaa’: 144)  Rasulullah bersabda,  مَنْ أَحَبَّ لِلّهِ وَأَبْغَضَ لِلّهِ وَأَعْطَى لِلّهِ وَمَنَعَ لِلّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ اْلإِيْمَانَ  “Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan menahan karena Allah, maka sungguh ia telah menyempurnakan imannya . [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (1864); di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Jami’ (5965)].  Jadi, Allah dan Rasul-Nya memerintahkan kita berloyal kepada orang-orang mukmin dan membenci orang-orang kafir. Mereka (orang kafir) adalah manusia yang bernasib buruk, sebagaimana firman Allah (artinya): "Dan perumpamaan orang-orang kafir adalah seperti (penggembala yang) memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu, dan buta, maka oleh sebab itu mereka tidak berakal". (Q.S. Al-Baqoroh: 171). Mereka selalu menginginkan kehinaan dan kecelakaan, serta menjauhkan kaum muslimin dari Islam. Allah taala berfirman (artinya): “Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran…” (Al-Baqarah: 109) Allah taala juga berfirman: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)’. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Al-Baqarah: 120) لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ بارك الله فيكم Rerefensi: Al-Qur’an Al-Azhim & http://almakassari.com/ Abu Muhammad Harits From: Rusdi Dahardin <rusdi_d...@yahoo.com.sg> To: "musl...@googlegroups.com" <musl...@googlegroups.com> Sent: Friday, 3 August 2012, 4:39 Subject: Re: [Muslim-KL] Dalilnya Memilih Pemimpin Dalam Pilkada DKI Putaran ke-2 ?   Mau tanya ,,, apakah kita tetap harus memilih pemimpin Muslim tapi tidak Amanah ? Sent from my iPhone On Aug 1, 2012, at 10:17 PM, Muhammad A Gibrata <magi...@yahoo.co.id> wrote: بسم الله وَ عَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ   Semoga nasehat bermanfaat untuk kita, Allah Ta’ala berfirman dalam surat An-Nisaa-144:     Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali [*] dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?” [*] Wali jamaknya auliyaa : berarti teman yang akrab, juga berarti pelindung atau penolong   Dalam tafsir Al-Quran Ibnu Katsir dijelaskan: Allah ta’ala melarang hamba-hamba Nya yang beriman menjadikan orang kafir sebagai penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin (beriman), melalui persahabatan dengan mereka, membenarkan, meminta nasehat, menyimpan rasa kasih saying dan menyebarkan rahasia kaum Muslimin kepada mereka. “Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah”: yaitu, alasan disaat Allah menghukum kalian.     Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-Mujaadilah-22:       Artinya: “Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung”. Dalam tafsir Al-Quran Ibnu Katsir dijelaskan bahwa orang orang beriman tidak akan menjalin cinta kasih dengan orang orang yang menentang Allah dan Rosul Nya, sekalipin mereka adalah kaum kerabat, Sebagaimana firman Allah taala dalam surat Al-Imran 28 (artinya)  “Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu)”.     ********************************************************************** Hadits Abu Hurairah di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim).   Barokallahufik & Salam Abu Muhammad Harits   -- Mohon menggunakan mailist sesuai dengan peruntukannya. IATMI-KL : IATM...@googlegroups.com Cerita santai : Guyon...@googlegroups.com Keagamaan : Musl...@googlegroups.com -- Mohon menggunakan mailist sesuai dengan peruntukannya. IATMI-KL : IATM...@googlegroups.com Cerita santai : Guyon...@googlegroups.com Keagamaan : Musl...@googlegroups.com
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages