Mod
unread,May 13, 2010, 11:28:39 AM5/13/10Sign in to reply to author
Sign in to forward
You do not have permission to delete messages in this group
Either email addresses are anonymous for this group or you need the view member email addresses permission to view the original message
to UMB Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
Fase Kemajuan ini merupakan Kemajuan Islam II. Tiga Kerajaan Besar
yang dimaksud adalah Kerajaan Usmani di Turki. Kerajaan Safawi di
Persia dan Kerajaan Mughal di India. Sultan Muhammad Al-Fatih (1451 -
1481 M) dari Kerajaat Usmani mengalahkan Kerajaan Bizantium dengan
menduduki Istambul di tahun 1453 M. Ekspansi ke arah Barat dengan
demikian berjalan lebih lancar. Tetapi di zaman Sultan Salim I (1512 -
1520 M) perhatian ke arah Barat dialihkan ke arah Timur. Persi mulai
diserang dan dalam peperangan Syah Ismail dikalahkan dan dipukul
mundur. Setelah menguasai Suria, Sultan Salim merebut Mesir dari
tangan Dinasti Mamluk. Cairo jatuh di tahun 1517 M.
Kemajuan-kemajuan lain dibuat oleh Sultan Sulaiman Al-Qanun (1520 -
1566 M). Sultan Sulaiman adalah Sultan Usmaniyah terbesar. Di zamannya
Irak, Belgrado, Pulau Rhodes, Tunis, Budapest dan Yaman dapat
dikuasai. Winen ia kepung di tahun 1529 M. Di masa kerajaannya daerah
kekuasaan Kerajaan Usmani mencakup Asia Kecil, Armenia, Irak, Suria,
Hejaz serta Yaman di Asia, Mesir, Libia, Tunis serta Aljazair di
Afrika dan Bulgaria, Yunani, Yugoslavia Albania, Hongaria dan Rumania
di Eropa. Sementara itu di Persia muncul satu Dinasti baru yang
kemudian merupakan suatu Kerajaan Besar di dunia Islam. Dinasti ini
berasal dari seorang sufi Syeikh Ishak Safiuddin (1252 - 1334 M) dari
Ardabil di Azarbaijan. Syeikh Safiuddin beraliran Syi'ah dan mempunyai
pengaruh besar di daerah itu. Cucunya Syeikh Ismail Safawi dapat
mengalahkan Dinasti-dinasti lain terutama kedua Suku bangsa Turki
Kambing Putih dan Kambing Hitam, sehingga akhirnya Dinasti Safawi
dapat menguasai seluruh daerah Persia. Di sebelah Barat Kerajaan
Safawi berbatasan dengan Kerajaan Usmani dan di sebelah Timur dengan
India yang pada waktu itu berada di bawah kekuasaan Kerjaaan Mugal.
Syah Ismail membuat aliran Syi'ah sebagai mazhab yang dianut negara.
Di antara Sultan-sultan besar dari Kerajaan Safawi selain dari Syah
Ismail (1500 - 1524 M), terdapat nama-nama Syah Tahmasp 524-1576 M),
dan Syah Abbas (1557-1629 M). Sesudah Syah Abbas, raja-raja Safawi
tidak ada yang kuat Iagi dan akhirnya dapat dijatuhkan oleh Nadir Syah
(1736 - 1747 M), kepala dari salah satu suku bangsa Turki yang
terdapat di Persia di ketika itu. Kerajaan Mughal di India dengan
Delhi sebagai ibu kota, didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482 - 1530
M), salah satu dari cucu-cucu Timur Lenk. Setelah menundukkan Kabul,
ia melalui Khy bar Pass, menyeberang ke India di tahun 1505 M. Lahore
jatuh ke bawah kekuasaannya di tahun 1523 M, dan empat tahun kemudian
India tengah dapat dikuasainya. Anaknya Humayun (1530 - 1556 M)
menggabungkan Malwa dan Gujarat ke daerah-daerah yang dikuasai
kerajaan Mughal yang muda itu. Dan anaknya Akbar (1556 - 1606 M)
menaklukkan Raja-raja India yang masih ada pada waktu itu dan kemudian
juga Benggala Dalam soal agama, Akbar mempunyai pendapat yang liberal
dan ingin menyatukan semua agama dalam satu bentuk agama baru yang
diberi nama Din Ilahi.
Sultan-sultan yang besar sesudah Akbar adalah antara lain Jehangir
(1605-1627 M) dengan permaisurinya Nur Jehan, Syah Jehan (1628 - 658
M) dan Aurangzeb (1659- 1707 M). Sesudah Aurangzeb terdapat sultan-
sultan lemah yang tidak dapat mempertahankan melanjutan kerajaan
Mughal. Masing-masing dari ketiga Kerajaan Besar ini mempunyai masa
kejayaan sendiri terutama dalam bentuk literatur dan arsitek.
Literatur dalam bahasa Turki di zaman inilah mulai muncul. Di masa-
masa sebelumnya pengarang-pengarang Turki menulis dalam bahasa Persia.
Di zaman Sultan Salim I dan Sultan Sulaiman dikenal dua pengarang
Fuzuli dan Baki, yang kemudian disusul di abad ke delapan belas oleh
Nedim dan Syeikh Ghalib. Dalam bidang arsitek, Sultan-sultan
mendirikan istana-istana, mesjid-mesjid, benteng-benteng, dan
sebagainya. Di antara mesjid-mesjid yang terkenal dapat disebut mesjid
Aya Sofia, yang padamulanya adalah gereja, tetapi dirobah menjadi
mesjid, dan mesjid Sulaimania di Istambul. Mesjid dalam bentuk arsitek
Ottoman didirikan juga di luar daerah Turki, seperti mesjid Muhammad
Ali di Cairo.
Di India bahasa Urdu juga meningkat menjadi bahasa literatur dan
menggantikan bahasa Persia yang sebelumnya dipakai di kalangan istana
Sultan-sultan di Delhi Menurut sejarahnya penulis-penulis besar
pertama dalam bahasa ini adalah Mazhar, Sauda, Dard dan Mir,
kesemuanya di abad kedelapan belas. Gedung-gedung bersejarah yang
ditinggalkan priode ini adalah antara lain Taj Mahal di Agra, Benteng
Merah, Jama Masjid, istana-istana dan gedung-gedung pemerintahan di
Delhi. Sultan-sultan Mughal juga mendirikan makam-makam yang indah.
Persia juga mempunyai mesjid-mesjid indah yang didirikan di periode
ini, seperti Mesjid Besar Isfahan yang dibangun untuk Syah Abbas.
Tetapi disebalik itu perhatian pada ilmu pengetahuan kurang sekali dan
ilmu pengetahuan, di seluruh dunia Islam memang merosot. Tarikah terus
mempunyai pengaruh besar dalam hidup umat Islam.
Dengan timbulnya Turki dan India sebagai kerajaan besar, di samping
bahasa Arab dan Persia, bahasa Turki dan bahasa Urdu mulai pula muncul
sebagai bahasa penting dalam Islam. Kedudukan bahasa Arab untuk
menjadi bahasa persatuan bertambah menurun. Kemajuan Islam II ini
lebih banyak merupakan kemajuan dalam lapangan politik dan jauh lebih
kecil dari Kemajuan Islam I, Dalam pada itu Barat mulai bangkit
terutama dengan terbukanya jalan ke pusat rempah-rempah dan bahan-
bahan mentah di Timur Jauh, melalui Afrika Selatan dan dijumpainya
Amerika oleh Colombus di tahun 1492 M. Tetapi sebagai diterangkan Mc
Neill, kekuatan Eropa pada waktu itu diperbandingkan dengan kekuatan
Islam, masih lemah.