In the title story of her latest short story collection, Manusia Tanpa Kelamin (People Without Genitals), author Jannah Maryam Ramadhani (pen name Jane Maryam) invites her readers to visualize such a scenario.
Second book: In "Manusia Tanpa Kelamin" (People Without Genitals), Jane features LGBTQIA+ characters and other individuals 'othered' by society. (Personal Collection/Courtesy of Firman Hidayat) (Personal Collection/Courtesy of Jane Maryam)
Jane wrote Manusia Tanpa Kelamin sporadically over the past couple of years as the COVID-19 pandemic hit the world. Initially, Jane wanted to write a novel like her first book, Menikah (Married), published in 2015. She conceded however that writing short stories would be more feasible with her target of publishing by the end of 2021.
According to Jane, Balinese people, and Indonesians in general, live side by side with myths, esotericism and metaphysics. This has inspired her to write stories that could encourage social discourse by incorporating local myths and folklore that already include wisdom such as tolerance and empathy.
Manusia Tanpa Kelamin casually features LGBTQIA+ characters without making a big deal out of their identity. Jane acknowledged that she was inspired by stories of LGBTQIA+ around her. Having first been involved with the Indonesian Women Coalition in the mid-2000s, Jane has years of experience meeting people from sexual and gender minorities and helping them deal with their issues.
Drum has a violent childhood and his mother goes missing in the ocean when they try to escape from the village. Then a car hits his father in front of him while his Chinese girlfriend is killed in a riot. When he grows up, he works as a crime reporter and writes a novel that becomes a bestseller.
Character education is the most important asset in human life to shape the character of students. Character values in a novel's literary work can be used to shape the character of students. This study aims to analyze the values of character education in the novel Rumah Tanpa Jendela by Asma Nadia. This research is a qualitative research using descriptive analysis method. Data analysis techniques are carried out through data interpretation, reading the entire data, analyzing in more detail, applying the coding process to be described, restating in the narrative, and interpreting or interpreting data. The results of this study are the values of character education contained in the novel "House without Window" by Asma Nadia, namely religious, hard work, fond of reading, friendly, and responsible.
Pendidikan karakter merupakan aset terpenting dalam kehidupan manusia untuk membentuk karakter peserta didik. Nilai-nilai karakter dalam karya sastra sebuah novel dapat digunakan untuk membentuk karakter peserta didik. Karena pendidikan saat ini lebih cenderung pada ranah akademik atau kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan sosiologi sastra serta teknik analisis isi. Teknik analisis data dengan menginterpretasikan data, membaca keseluruhan data, menganalisis lebih detail, menerapkan proses koding untuk dideskripsikan, menyajikan kembali dalam narasi, dan menginterpretasikan atau memaknai data. Hasil dari penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asmanadia yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yaitu religius, kerja keras, gemar membaca, bersahabat, dan tanggung jawab.
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Skripsi merupakan syarat kelulusan bagi setiap mahasiswa di bangku perkuliahan. Namun, kini tidak hanya skripsi yang bisa menjadi syarat kelulusan mahasiswa. Kebijakan ini diterapkan oleh Program Studi Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang mengizinkan lulus tanpa skripsi melalui penulisan karya ilmiah, penerbitan karya sastra, ataupun jalur prestasi. Hal ini dilakukan oleh Rizky Haryo Dewanto yang kerap disapa Kiky. Ia merupakan salah satu mahasiswa Sastra Inggris UAD angkatan 2020 yang lulus tanpa skripsi berkat novel genre fantasi garapannya yang berjudul The Knights of Frozen Sea (A Journey to the Crimson Horizon).
Kiky mengaku bahwa ia tidak berniat menulis novel untuk menggantikan skripsi lantaran proses penulisan karyanya sudah berlangsung sejak pertengahan 2017 yang dulunya masih berupa draf kasar hingga akhirnya mulai digarap serius dalam kurun waktu empat tahun setelahnya. Novel bertema Dungeons & Dragons yang terinspirasi dari serial ternama The Lord of The Rings, Berserk, dan Fate itu terdiri atas delapan volume yang akan diterbitkan secara bertahap.
Kiky berpendapat jika kebijakan pengganti skripsi melalui jalur prestasi ataupun penerbitan artikel ilmiah merupakan kebijakan yang harus dipertahankan oleh universitas karena berhasil mendorong mahasiswa yang berprestasi dan berkarya di bidang apa pun.
Penelitian ini membahas mengenai proses pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri tokoh utama dalam novel Pohon Tanpa Akar karya Syed Waliullah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi humanistik Abraham Maslow. Metode yang digunakan adalah kontekstual yaitu sebuah analisis pada karya tulis yang dapat membantu peneliti menilai karya tersebut berdasarkan konteks sejarah dan budaya di era karya tersebut dibuat, dan juga berdasarkan tekstualitasnya, Hasil dari penelitian ini yaitu tokoh utama novel Pohon Tanpa Akar berhasil memenuhi kebutuhan aktualisasi dirinya melalui proses pemenuhan kebutuhan fisiologis, rasa aman, cinta dan memiliki, harga diri, dan puncaknya adalah kebutuhan aktualisasi diri.
Rostanawa, G. (2019). Hirarki Kebutuhan Tokoh Utama dalam Novel Pulang dan Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori (Kajian Psikologi Humanistik Maslow Abraham Maslow) ELite Journal: International Journal of Education, Language, and Literature, 1(2).
Novel Tanpa Huruf "R" adalah sebuah film drama indie dari Indonesia yang disutradarai dan disunting oleh Aria Kusumadewa, ditulis oleh BE Rasuli, dan dirilis pada tahun 2003. Film ini menceritakan tentang pengalaman seorang anak yang mengalami kekerasan dimasa kecilnya. Trauma akan masa lalu yang terus menghantuinya. Ibunya yang hilang di laut, ayahnya yang meninggal karena kecelakaan mobil, dan sang pacar yang dibunuh disebuah kerusuhan.[1]
'Novel Tanpa Huruf R' adalah sebuah kisah antara dunia nyata dan tak nyata yang tak jelas batas dan alasannya. Drum (Agastya Kandou) adalah seorang pria dengan masa lalu yang berliku-liku dan diwarnai kekerasan. Ibunya hilang di laut ketika mereka lari dari desanya. Sementara ayahnya meninggal tertabrak mobil di depan matanya. Kekasihnya, seorang gadis keturunan Tionghoa mati dibantai dalam kerusuhan. Pada masa dewasanya, Drum menjadi seorang wartawan kriminal dan penulis novel. Karyanya tergolong picisan, tetapi ternyata banyak disukai dan laris di pasaran, hingga menarik perhatian seorang mahasiswi bernama Air Sunyi (Lola Amaria) yang sedang mencari bahan penelitian untuk skripsinya. Air bertemu dengan Drum di rumahnya di pinggir pantai. Mahasiswi tersebut mengatakan bahwa tulisan Drum tidak berbeda jauh dengan sampah. Siapa sangka Drum malah menyekap Air dengan kedua tangan diikat pada ranjang. Konon Drum menggunakan Air untuk mencari wajah Ibunya yang hilang di laut. Air berontak dan menggigit putus jari telunjuk Drum. Dalam VCD, adegan ini tak tampak, kemungkinan karena potongan sensor. Akhir kisah: Air menerima kiriman dari Drum berisi buku novel berjudul "Novel Tanpa Huruf R".
Tersuka Tanpa Sengaja ialah sebuah novel 2014 oleh penulis novel Malaysia, Pena Kayu, diterbitkan pada 25 Ogos 2014 oleh Idea Kreatif Publication.[1][2] Ia telah diadaptasikan sebagai sebuah siri drama oleh Astro Ria pada 2015.
Tersuka Tanpa Sengaja dikeluarkan pada 2014 oleh Idea Kreatif Publication. Pada tahun 2012, novel ini telah diadaptasikan ke siaran TV melalui drama waktu perdana di Slot MegaDrama pada 7 Disember 2015 di Astro Ria, dibintangi oleh Amar Baharin, Amyra Rosli, Hafreez Adam dan Emma Maembong terbitan Suhan Movies & Trading.[3]
SLEMAN - Tanpa Kata, sebuah novel inspiratif tentang kehidupan remaja karya murid SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta, Ranike Anggita Safitri, akan di-launching pada special event pada Rabu 22 Mei 2024.
Ternyata, Ranike atau lebih akrabnya di panggil Gita, memanfaatkan waktunya di sela-sela kesibukannya belajar demi mempersiapkan tes ujian sekolah dan ujian masuk perguruan tinggi, untuk menuliskan karyanya hingga novelnya dibukukan.
Hal luar biasa bagi penulis pemula patut diapresiasi setinggi-tingginya karena untuk bisa menembus ke penerbit buku hal yang tidak mudah. Sebab standar naskah untuk diterima oleh penerbit buku juga sangat tinggi. Namun, dengan serangkaian agenda kegiatan dan belajar, Gita mampu menulis novel dengan apik dan inspiratif.
Ranike mengatakan bahwa novel inspirasi ini bermula dari buku-buku novel karya Tere Liye yang dibaca dan terinspirasi untuk membuat cerita tentang kisah kehidupan remaja yang sarat akan makna kehidupan yang mendalam.
Kisah inipun terinspirasi dari kehidupan sehari-hari di sekitar Ranike yang kemudian di balut dengan hikmah pembelajaran bagi para remaja. Keunggulan novel remaja ini ialah alur cerita yang berliku-liku, akhir cerita yang open ending dan juga karakter tokoh yang memiliki kemampuan supranatural yang luar biasa.
Ranike juga berjanji untuk terus menulis novel inspirasi yang lainnya karena sebuah karya berupa buku itu abadi dan akan selalu ada. Seperti halnya pepatah menyatakan bahwa gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan karya. Bahkan, Ranike dengan senang hati membagikan secara cuma-cuma buku novelnya ini kepada guru-guru dan teman-temannya pada acara akhirussanah SMA Al Azhar 9 Yogyakarta.
c80f0f1006