Renungan Pagi

3 views
Skip to first unread message

Hari Limbarseno

unread,
Feb 1, 2012, 9:10:14 PM2/1/12
to depokm...@googlegroups.com

Sejauh Mana kita bergantung kepada Allah

Seperti biasa pagi ini saya ke kantor menggunakan kereta api listrik (KRL) sebagai alat transportasi. Selain murah, hemat waktu dan sebagai sarana yang baik untuk bersosialisasi sesama pengguna angkutan massal ini. Karena hampir setiap hari menggunakan jasa ini, maka saya sudah terbiasa dengan wajah-wajah penumpangnya. Naik digerbong yang sama dan jam yang sama pula, sehingga terbentuk komunitas anak kereta. Kenapa saya suka digerbong ini, ya karena ada sesuatu yang lain, yang saya dapatkan dibanding gerbong lain, yaitu ada beberapa Ikhwan di rangkaian ini yang enak untuk diajak bertukar pikiran dalam hal ilmu agama. Kebetulan dalam memahami agama kami sejalan dan ada kesamaan, terlebih dalam pola pikir dan amalan. 

Ikhwan sahabat dalam kereta ini, telah memberikan begitu banyak tarbiah dan ibroh dalam kehidupan beragama saya.

Begitupun pada pagi ini. Saat kami tengah asyik berbincang tentang Tasyabuh (cara atau perbuatan yang meniru-niru ritual agama atau kaum di luar Islam ) telepon genggam Ikhwan sahabat ini berdering.

" Assalamu'alaikum." sapa Ikhwan, tenang dan penuh kelembutan

" Siapa yang saklit ? Ooo si kakak yang sakit." Ikhwan ini tak menampakkan kekhawtiran yang dalam

" Sekarang Umi sabar dulu, tak perlu panik." Ikhwan ini berusaha menenangkan istrinya."

"ambil air wudhu kemudian sholat sunnah dua raka'at. Minta pada Allah untuk kesembuhan Kakak" pinta Ikhwan kepada istrinya. 

" Dan, jika Umi sudah selesai sholat sunnah, baru bawa kakak ke dokter dan berikan obat penurun panas." ikhwan ini menjelaskan kepada istrinya dengan penuh kelembutan. 

Masya Allah, Ibroh apalagi yang dapat kita ambil dari percakapan ikhwan ini dengan istrinya. Lihatlah, ketika anaknya sakit yang teringat dalam benak dan pikirannya adalah Allah, Ya dia ( ikhwan ini) meminta dan memohon pertolongan hanya kepada Allah melalui sabar dan sholat sesuai Firman Allah dalam Surat Albaqoroh."  

Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman ! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan Shalat; sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S. 2 / Al Baqarah : 154).

sesungguhnya Allah lah yang menyembuhkan setiap penyakit.Sangat berbeda dengan kita dan masyarakat pada umumnya, cobalah ingat dengan jujur, ketika anak kita, kita, atau salah satu anggota keluarga kita sakit, apa yang pertama kali kita ingat dan kita ucapkan." kasih obat ini, atau obat itu. Bawa kedokter ini atau kerumah sakit yang itu.Tak terlintas sedikit pun untuk  meminta dan memohon kepada Allah. Nah ketika penyakitnya semakin memburuk barulah kita ingat dan minta kepada Allah, seolah-olah Alllah dikalahkan dengan yang lainnya. 

Sudah saatnya kita perbaiki Tauhid dan tawakal kita hanya kepada sang kholig, sebagai mana Ibnul Qayyim berkata, ”Tawakal adalah faktor paling utama yang bisa mempertahankan seseorang ketika tidak memiliki kekuatan dari serangan makhluk dan penyakit lainnya yang menindas serta memusuhinya.Tawakal adalah sarana yang paling ampuh untuk menghadapi keadaan seperti itu, karena ia telah menjadikan Allah sebagai pelindungnya atau yang memberinya kecukupan. Maka barang siapa yang menjadikan Allah sebagai pelindungnya serta yang memberinya kecukupan, maka

musuhnya dan penyakitnya itu tak akan bisa mendatangkan bahaya padanya. ” (Bada’i Al-Fawa’id 2/268)

Barakallahu fikum. 

 

Hari Limbarseno

  TOWER

Senayan City,  Jl.Asia Afrika lot.19 

Jakarta 10270.

Tel. 62. 021. 279 35444

Ext. 4284

Ha...@sctv.co.id

 

image001.png
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages