Dengan apa kita mencari ketenangan dan ketentraman ?
oleh Harinya Aburijal pada 09 Februari 2012 pukul 12:30
Pagi ini stasiun kereta api dipenuhi oleh ratusan karyawan yang akan berangkat beraktifitas ke kantor, dan ini tidak seperti biasanya, ternyata ada gangguan perjalanan kereta api sehingga penumpang harus menunggu jadwal pemberangkatan . Banyak kegiatan yang dilakukan ketika menunggu si ular besi tersebut. Ada yang asyik membaca Koran, bengong atau ngobrol kesana kesini tanpa topik yang jelas sekedar mengisi waktu, dan saya mencoba mencari komunitas para ikhwan yang sering bareng dalam angkutan massal ini, ah ternyata para ikhwan tengah ber Muroja’ah (mengulang-ulang hafalan Qur’an ) dengan sesama ikhwan. Saya pun bergabung walau hanya mendengarkan hapalan mereka. Lama kelamaan, serasa ada suasana kedamaian dalam hati ini mendengar ayat demi ayat yang mereka lantunkan. Memang jika kita mau menikmati dan menghayati bacaan yang ada dalam Alqur’an dapat membawa hati ini dalam ketenangan, kedamaian serta ketentraman.
Ketenangan dan kedamaian menjadi sesuatu yang berharga dan mahal pada saat ini. Coba kita lihat ketika weekend atau liburan panjang, tempat wisata dan tempat hiburan akan ramai dipadati. Dan jika ditanya untuk apa, kesana maka jawabannya hampir sama yaitu Refreshing agar pikiran kembali tenang serta jiwa akan kembali damai. Ada pula temanku yang berkata, “ sehari saja saya tidak mendengarkan musik maka tidak ada ketenangan dan kedamaian dalam hidup ini”. Dan perkataan ini bukan tidak ada alasannya. Beberapa bulan ini Indonesia dan Jakarta pada khususnya kebanjiran penyanyi dan group musik mancanegara. Kita akan takjub melihat antrian yang mengular hingga ratusan meter dan akan lebih takjub lagi harga ticket yang dijual hingga mencapai jutaan rupiah. Untuk apa semua ini dilakukan,… ya betul untuk mengibur diri dan hati yang sudah penat . agar kembali tenang dan damai. Itu kata mereka. Kalaupun pada kenyataannya ada yang benar-benar merasakan hal tersebut di atas, maka dapat dipastikan bahwa itu adalah ketenangan batin yang palsu dan semu, karena berasal dari tipu daya setan dan tidak bersumber dari petunjuk Allah Ta’ala. Bahkan ini termasuk perangkap setan dengan menghiasi amalan buruk agar telihat indah di mata manusia.
Setiap orang yang beriman kepada Allah Ta’ala wajib meyakini bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketentraman hati yang hakiki adalah dengan berzikir kepada kepada Allah Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang maha Indah, dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.
Allah Ta’ala berfirman:
{الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ}
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS ar-Ra’du:28).
Artinya: dengan berzikir kepada Allah Ta’ala segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan.Tanpa mengeluarkan biaya yang besar
Bahkan tidak ada sesuatupun yang lebih besar mendatangkan ketentraman dan kebahagiaan bagi hati manusia melebihi berzikir kepada Allah Ta’ala
Salah seorang ulama salaf berkata: “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini”, maka ada yang bertanya: “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?”, Ulama ini menjawab: “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya”.
Adapun semua bentuk ketenangan dan ketentraman maupun kedamaian yang tidak bersumber dari petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun banyak tersebar di masyarakat muslim, maka semua itu adalah amalan buruk dan tidak mungkin akan mendatangkan ketenangan yang hakiki bagi hati dan jiwa manusia, apalagi menjadi sumber penghilang kesusahan mereka.
semoga dengan tulisan ini menjadi motivasi bagi saya pada khususnya serta sahabat-sahabat untuk meyakini indahnya memahami dan mengamalkan petunjuk Allah dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang hanya dengan itulah seorang hamba bisa meraih kebahagiaan dan ketenangan jiwa yang hakiki dalam kehidupannya.
Wallahua’lam bisshowab.
Harinya Aburijal
Hari Limbarseno
TOWER
Senayan City, Jl.Asia Afrika lot.19
Jakarta 10270.
Tel. 62. 021. 279 35444
Ext. 4284