Fw: Konspirasi Imunisasi & Bahaya Vaksinasi

26 views
Skip to first unread message

Eka Prasetya

unread,
Jul 27, 2011, 1:38:24 AM7/27/11
to

Konspirasi Imunisasi & Bahaya Vaksinasi


Jika kita merunut sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers, kita dapat menemukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh Keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari Zionisme Internasional.
Dan kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya :
The UN’s WHO was established by the Rockefeller family’s foundation in 1948 the year after the same Rockefeller cohort established the CIA. Two years later the Rockefeller Foundation established the U.S. Government’s National Science Foundation, the National Institute of Health (NIH), and earlier, the nation’s Public Health Service (PHS).
~ Dr. Leonard Horowitz dalam “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda”
Dilihat dari latar belakang WHO, jelas bahwa vaksinasi modern (atau kita menyebutnya imunisasi) adalah salah satu campur tangan (Baca : konspirasi) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperbudak seluruh dunia dalam “New World Order” mereka.
Apa Kata Para Ilmuwan Tentang Vaksinasi?
* “Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.”
~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika
* “Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.”
~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University
* “Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya.”
~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris
* “Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum”.
~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional
* “Kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada tahun 1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun 1958-1959 peningkatan menjadi 80%.”
~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962
* “Sebelum vaksinasi besar besaran 50 tahun yang lalu, di negara itu (Amerika) tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan kasus autisme.”
~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional
* “Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syarat, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia saat ini.”
~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika
* “Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.”
~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth”
Dan masih banyak lagi pendapat ilmuwan yang lainnya.
Dan ternyata faktanya di Jerman para praktisi medis, mulai dokter hingga perawat, menolak adanya imunisasi campak. Penolakan itu diterbitkan dalam “Journal of the American Medical Association” (20 Februari 1981) yang berisi sebuah artikel dengan judul “Rubella Vaccine in Suspectible Hospital Employees, Poor Physician Participation”. Dalam artikel itu disebutkan bahwa jumlah partisipan terendah dalam imunisasi campak terjadi di kalangan praktisi medis di Jerman. Hal ini terjadi pada para pakar obstetrik, dan kadar terendah lain terjadi pada para pakar pediatrik. Kurang lebih 90% pakar obstetrik dan 66% parak pediatrik menolak suntikan vaksin rubella.
Lalu mengapa bisa hal itu terjadi? Apa rahasia di balik vaksin dan imunisasi?
Menurut penelitian saya tentang imunisasi yang telah saya lakukan sejak beberapa tahun lalu. Saya berusaha mengaitkannya dengan metode ilmu genetik dalam Islam yang sedikit telah saya pahami.
Vaksin yang telah diproduksi dan dikirim ke berbagai tempat di belahan bumi ini (terutama negara muslim, negara dunia ketiga, dan negara berkembang), adalah sebuah proyek untuk mengacaukan sifat dan watak generasi penerus di negara-negara tersebut.
Vaksin tersebut dibiakkan di dalam tubuh manusia yang bahkan kita tidak ketahui sifat dan asal muasalnya. Kita tau bahwa vaksin didapat dari darah sang penderita penyakit yang telah berhasil melawan penyakit tersebut. Itu artinya dalam vaksin tersebut terdapat DNA sang inang dari tempat virus dibiakkan tersebut.
Pernahkah anda berpikir apabila DNA orang asing ini tercampur dengan bayi yang masih dalam keadaan suci?
DNA adalah berisi cetak biru atau rangkuman genetik leluhur-leluhur kita yang akan kita warisi. Termasuk sifat, watak, dan sejarah penyakitnya.
Lalu apa jadinya apabila DNA orang yang tidak kita tau asal usul dan wataknya bila tercampur dengan bayi yang masih suci? Tentunya bayi tersebut akan mewarisi genetik DNA sang inang vaksin tersebut.
Pernahkan anda terpikir apabila sang inang vaksin tersebut dipilih dari orang-orang yang terbuang, kriminal, pembunuh, pemerkosa, peminum alkohol, dan sebagainya?
Dari banyak sumber yang saya dengar selama ini, penelitian tentang virus dilakukan kepada para narapidana untuk menghemat biaya penelitian, atau malah mungkin hal itu disengaja?
Zat-zat kimia berbahaya dalam vaksin.
Vaksin mengandung substansi berbahaya yang diperlukan untuk mencegah infeksi dan meningkatkan performa vaksin. Seperti merkuri, formaldehyde, dan aluminium, yang dapat membawa efek jangka panjang seperti keterbelakangan mental, autisme, hiperaktif. alzheimer, kemandulan, dll. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah anak autis meningkat dari antara 200 – 500 % di setiap negara bagian di Amerika.
Babi dalam Vaksin.
Penggunaan asam amino binatang babi dalam vaksin bukanlah berita yang baru. Bahkan kaum Muslim dan Yahudi banyak yang menentang hal ini karena babi memang diharamkan, seperti tertuang dalam Qur’an ayat berikut :
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Qur’an surah Al-Maidah (5) ayat 3
Bahkan dalam Perjanjian Lama (Taurat) juga disebutkan :
“Jangan makan babi. Binatang itu haram karena walaupun kukunya terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tidak boleh dimakan dan bangkainya pun tak boleh disentuh karena binatang itu haram.”
Imamat 11 : 7-8
Lalu mengapa Allah mengharamkan Babi?
1. Asam Amino manusia yang hanya sedikit berbeda dari binatang babi.
Asam amino adalah salah satu penyusun protein pada makhluk hidup. Jika kita melihat insulin pada manusia dan babi, maka hanya akan terpaut satu daripada babi. Berikut penjelasannya :
Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6
Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeda
Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6
Penjelasan : ada 3 asam amino berbeda
Para produsen vaksin mengatakan bahwa jika menggunakan asam amino babi, maka mereka tidak memerlukan banyak proses penelitian lagi karena hanya terpaut satu asam amino. Berbeda dengan sapi yang terpaut 3 asam amino.
“Secara chemisty, DNA manusia dan babi hanya beda 3 persen. Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia.”
~ Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan ITB
Tapi sayangnya mereka lupa jika asam aminonya hampir identik berarti sama saja kita memakan daging manusia (kanibal), dan telah jelas bahwa kanibal dapat menyebabkan penyakit-penyakit genetik yang tidak bisa disembuhkan, termasuk penyakit syaraf dan lain-lain.
Di China, terdapat sebuah desa yang gemar memakan daging manusia yang melintas di desanya, yang kemudian digunakan untuk sebuah perayaan. Mereka mengatakan bahwa rasa daging manusia mirip dengan rasa daging babi.
2. Sifat babi yang buruk dapat menurun kepada manusia yang memakannya.
Seorang Imam Muslim bersama kawannya orang barat pernah melakukan test kepada 3 ekor babi dan 3 ekor ayam, masing masing adalah 2 jantan dan 1 betina. Dan hasilnya adalah :
Ketika 2 ekor ayam jantan dan 1 ayam betina dilepas, maka 2 ayam jantan tersebut bertarung hingga satu tewas/kalah untuk merebutkan betina. Namun apa yang terjadi ketika 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina dilepas ? ternyata babi jantan yang satu membantu yang lain untuk melaksanakan hajat seksualnya pada si betina.
Dan sang Imam berkata, “Inilah ! Daging babi itu membunuh ‘ghirah’ (rasa cemburu) orang yang memakannya dan ini terjadi pada kaum kalian.”
Beberapa penelitian di barat juga banyak yang menyatakan bahwa memakan babi dapat mempengaruhi watak, resiko perselingkuhan, dan hasrat seksual yang melebihi ambang batas kewajaran sebagai manusia.
3. Tubuh babi dapat mengubah virus jinak menjadi ganas.
Babi memiliki berbagai reseptor dalam tubuhnya yang dapat menjadikan virus jinak yang masuk ke dalam tubuh babi kemudian keluar dalam keadaan ganas, diantaranya reseptor yang sangat dikenal para ilmuwan adalah reseptor alfa 2,6 sialic acid untuk mengikat influenza manusia dan 2,3 sialic acid untuk mengikat virus influenza unggas. Virus-virus yang terikat ke dalam reseptor tersebut kemudian dapat berubah menjadi ganas. Selain itu reseptor-reseptor itu juga dapat mengikat dua jenis virus yang memiliki sifat yang berbeda, untuk kemudian di mixing menjadi satu virus ganas yang memiliki 2 sifat.
4. Banyaknya penyakit dalam tubuh Babi
Kita sudah mengetahui sejak Sekolah Dasar dahulu bahwa babi mengandung cacing pita yang sangat berbahaya. Cacing pita bahkan dapat mengganggu sistem syaraf dan dapat masuk hingga otak manusia. Selain cacing pita masih banyak penyakit lainnya yang disebabkan oleh babi melalui bakteri, karena kebiasaannya yang senang memakan kotoran, bahkan kotorannya sendiri.
5. Sifat aneh babi lainnya.
“Babi mempunyai sifat kembar antara binatang buas dan binatang jinak. Sifatnya yang menyerupai binatang buas adalah karena ia bertaring dan suka makan bangkai, sedangkan sifatnya yang menyerupai binatang jinak ialah karena ia berceracak dan makan rumput serta dedaunan lainnya.
Babi memiliki syahwat yang amat kuat, hingga pada saat ia kawin (bersetubuh), pejantan bertengger di atas betinanya yang berjalan bermil-mil jauhnya. Pejantannya mengejar-ngejar betina demikian kasar hingga terjadi perkelahian yang mungkin menewaskan salah satu atau menewaskan kedua-duanya.
Satu kali mengandung, babi betina dapat melahirkan dua puluh ekor anak. Pejantan mulai kawin bila telah berumur 8 bulan, sedangkan betinanya mulai melahirkan bila telah mencapai umur 6 bulan. Di beberapa negeri, babi kawin pada umur 4 bulan, betinanya mulai bunting setelah dikawini dan akan melahirkan setelah bunting selama enam atau tujuh bulan. Babi betina yang telah mencapai umur 15 tahun tidak dapat beranak. Jenis binatang ini adalah yang paling banyak mempunyai keturunan. Babi jantan merupakan binatang jantan yang paling tahan lama bertengger di atas betinanya (kawin).
Yang mengherankan, jika sebelah matanya dicungkil ia segera mati. Babi memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu kulitnya tidak dapat dikelupas kecuali jika dipotong lebih dulu daging yang berada di bawahnya.”
~ Kamal al-Din Muhammad ibn Musa al-Damiri, dalam Kitabul-Hayawan Al-Kubra
Bencana akibat vaksin yang tidak pernah dipublikasikan.
* Di Amerika pada tahun 1991 – 1994 sebanyak 38.787 masalah kesehatan dilaporkan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA. Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada hari berikutnya dan 93% dalam waktu 2 mgg setelah vaksinasi. Kematian biasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan.
* Pada 1986 ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90% penderita adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi ini sebelumnya. Kegagalan sejenis juga terjadi di Nova Scotia di mana pertusis telah muncul sekalipun telah dilakukan vaksinasi universal.
* Jerman mewajibkan vaksinasi tahun 1939. Jumlah kasus dipteri naik menjadi 150.000 kasus, di mana pada tahun yang sama, Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi, kasus dipterinya hanya sebanyak 50 kasus.
* Penularan polio dalam skala besar, menyerang anak-anak di Nigeria Utara berpenduduk muslim. Hal itu terjadi setelah diberikan vaksinasi polio, sumbangan AS untuk penduduk muslim. Beberapa pemimpin Islam lokal menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang Muslim dengan menggunakan vaksin.
* Tahun 1989-1991 vaksin campak ”high titre” buatan Yugoslavia Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1500 anak-anak miskin keturunan orang hitam dan latin, di kota Los Angeles, Meksiko, Haiti dan Afrika. Vaksin tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Program dihentikan setelah di dapati banyak anak-anak meninggal dunia dalam jumlah yang besar.
* Vaksin campak menyebabkan penindasan terhadap sistem kekebalan tubuh anak-anak dalam waktu panjang selama 6 bulan sampai 3 tahun. Akibatnya anak-anak yang diberi vaksin mengalami penurunan kekebalan tubuh dan meninggal dunia dalam jumlah besar dari penyakit-penyakit lainnya WHO kemudian menarik vaksin-vaksin tersebut dari pasar di tahun 1992.
* Setiap program vaksin dari WHO di laksanakan di Afrika dan Negara-negara dunia ketiga lainnya, hampir selalu terdapat penjangkitan penyakit-penyakit berbahaya di lokasi program vaksin dilakukan. Virus HIV penyebab Aids di perkenalkan lewat program WHO melalui komunitas homoseksual melalui vaksin hepatitis dan masuk ke Afrika tengah melalui vaksin cacar.
* Desember 2002, Menteri Kesehatan Amerika, Tommy G. Thompson menyatakan, tidak merencanakan memberi suntikan vaksin cacar. Dia juga merekomendasikan kepada anggota kabinet lainnya untuk tidak meminta pelaksaanaan vaksin itu. Sejak vaksinasi massal diterapkan pada jutaan bayi, banyak dilaporkan berbagai gangguan serius pada otak, jantung, sistem metabolisme, dan gangguan lain mulai mengisi halaman-halaman jurnal kesehatan.
* Kenyataannya vaksin untuk janin telah digunakan untuk memasukan encephalomyelitis, dengan indikasi terjadi pembengkakan otak dan pendarahan di dalam. Bart Classen, seorang dokter dari Maryland, menerbitkan data yang memperlihatkan bahwa tingkat penyakit diabetes berkembang secara signifikan di Selandia Baru, setelah vaksin hepatitis B diberikan secara massal di kalangan anak-anak.
* Melaporkan bahwa, vaksin meningococcal merupakan ”Bom waktu bagi kesehatan penerima vaksin.”
* Anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan vaksin yang berpotensi membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Berbagai macam imunisasi misalnya, Vaksin-vaksin seperti Hepatitis B, DPT, Polio, MMR, Varicela (Cacar air) terbukti telah banyak memakan korban anak-anak Amerika sendiri, mereka menderita kelainan syaraf, anak-anak cacat, diabetes, autis, autoimun dan lain-lain.
* Vaksin cacar dipercayai bisa memberikan imunisasi kepada masyarakat terhadap cacar. Pada saat vaksin ini diluncurkan, sebenarnya kasus cacar sudah sedang menurun. Jepang mewajibkan suntikan vaksin pada 1872. Pada 1892, ada 165.774 kasus cacar dengan 29.979 berakhir dengan kematian walaupun adanya program vaksin.
* Pemaksaan vaksin cacar, di mana orang yang menolak bisa diperkarakan secara hukum, dilakukan di Inggris tahun 1867. Dalam 4 tahun, 97.5& masyarakat usia 2 sampai 50 tahun telah divaksinasi. Setahun kemudian Inggris merasakan epidemik cacar terburuknya dalam sejarah dengan 44.840 kematian. Antara 1871 – 1880 kasus cacar naik dari 28 menjadi 46 per 100.000 orang. Vaksin cacar tidak berhasil.
* Dan masih banyak lagi.
Mengapa vaksin gagal melindungi terhadap penyakit?
Walene James, pengarang buku Immunization: the Reality Behind The Myth, mengatakan respon inflamatori penuh diperlukan untuk menciptakan kekebalan nyata.
Sebelum introduksi vaksin cacar dan gondok, kasus cacar dan gondok yang menimpa anak-anak adalah kasus tidak berbahaya. Vaksin “mengecoh” tubuh sehingga tubuh kita tidak menghasilkan respon inflamatory terhadap virus yang diinjeksi.
SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) naik dari 0.55 per 1000 orang di 1953 menjadi 12.8 per 1000 pada 1992 di Olmstead County, Minnesota. Puncak kejadian SIDS adalah umur 2 – 4 bulan, waktu di mana vaksin mulai diberikan kepada bayi. 85% kasus SIDS terjadi di 6 bulan pertama bayi. Persentase kasus SIDS telah naik dari 2.5 per 1000 menjadi 17.9 per 1000 dari 1953 sampai 1992. Naikan kematian akibat SIDS meningkat pada saat hampir semua penyakit anak-anak menurun karena perbaikan sanitasi dan kemajuan medikal kecuali SIDS.
Kasus kematian SIDS meningkat pada saat jumlah vaksin yang diberikan kepada balita naik secara meyakinkan menjadi 36 per anak.
Dr. W. Torch berhasil mendokumentasikan 12 kasus kematian pada anak-anak yang terjadi dalam 3,5 – 19 jam paska imunisasi DPT. Dia kemudian juga melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampir mati 24 jam paska injeksi DPT. Saat dia mempelajari 70 kasus kematian SIDS, 2/3 korban adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5 hari sampai 3 minggu sebelumnya.
Tidak ada satu kematian pun yang dihubungkan dengan vaksin. Vaksin dianggap hal yang mulia dan tidak ada pemberitaan negatif apapun mengenai mereka di media utama karena mereka begitu menguntungkan bagi perusahaan farmasi.
Ada alasan yang valid untuk percaya bahwa vaksin bukan saja tak berguna dalam mencegah penyakit, tetapi mereka juga kontraproduktif karena melukai sistem kekebalan yang meningkatkan resiko kanker, penyakit kekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.
Lalu adakah imunisasi yang benar menurut Islam?
Ada! Bahkan Rasulullah sendiri yang mengajarkan dan merekomendasikannya.
Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abi Bakr
Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.
Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.” dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.”
Ibu saya pernah mengatakan bahwa bayi dilahirkan dalam keadaan kekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayi tersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukup untuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi kandungan glukosa dalam tubuhnya.
Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.
Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah.
Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayi menolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas pernafasan terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang-kejang.
Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya.
Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.
Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat.
Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.
Tahnik sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah, atau dapat pula dilakukan ayah atau ibu sang bayi.
Penutup
Imunisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh Zionis dapat berdampak kepada masalah yang sangat serius bagi kehidupan penduduk dunia. Mereka yang bertujuan untuk menjadikan ras lainnya berada di bawah kekuasaan mereka dengan berbagai cara. Sudah cukup adik laki-laki saya yang menjadi korban konspirasi imunisasi ini. Kini saatnya kita membuka mata dan bertanya pada hati nurani kita dengan berbagai propaganda yang mereka lakukan.
Bahkan Allah telah menyuruh kita berhati-hati terdadap berita dari mereka :
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
Qur’an surah Al-Hujuraat (49) : 6
Penulis : Harry Irawanto


--

DISCLAIMER:

This e-mail and any attachments to it are intended for the named recipient(s) only. If you are not the named recipient, you should notify the sender
immediately, and delete this e-mail from your computer. This e-mail may contain the private views and opinions of the sender and does not
constitute a formal view and/or opinion of PT. INDOMARCO PRISMATAMA, unless specifically stated. The contents of this e-mail and any attachments
may contain CONFIDENTIAL information. Any dissemination, distribution or copying of CONFIDENTIAL information to other parties without authorization
from PT. INDOMARCO PRISMATAMA is strictly prohibited. PT. INDOMARCO PRISMATAMA does not take any responsibility for any damages caused
by this e-mail from any virus or communication failure.
==============================================================================================================
E-mail ini dan dokumen lampirannya ditujukan untuk digunakan oleh penerima e-mail. Bila anda bukan orang yang tepat untuk menerima email ini
segera beritahu pengirimnya dan menghapusnya dari komputer anda. Isi e-mail ini mungkin saja berisi pandangan dan pendapat pribadi pengirimnya
dan tidak mewakili pandangan dan/atau pendapat PT. INDOMARCO PRISMATAMA, kecuali bila dinyatakan dengan jelas demikian. Informasi yang terdapat
dalam e-mail ini dapat bersifat RAHASIA. Dilarang memperbanyak, menyebarkan dan menyalin informasi RAHASIA kepada pihak lain tanpa persetujuan
PT. INDOMARCO PRISMATAMA. PT. INDOMARCO PRISMATAMA tidak bertanggungjawab atas kerusakan yang diakibatkan oleh email ini jika terkena virus
atau gangguan komunikasi.


--

DISCLAIMER:

This e-mail and any attachments to it are intended for the named recipient(s) only. If you are not the named recipient, you should notify the sender
immediately, and delete this e-mail from your computer. This e-mail may contain the private views and opinions of the sender and does not
constitute a formal view and/or opinion of PT. INDOMARCO PRISMATAMA, unless specifically stated. The contents of this e-mail and any attachments
may contain CONFIDENTIAL information. Any dissemination, distribution or copying of CONFIDENTIAL information to other parties without authorization
from PT. INDOMARCO PRISMATAMA is strictly prohibited. PT. INDOMARCO PRISMATAMA does not take any responsibility for any damages caused
by this e-mail from any virus or communication failure.
==============================================================================================================
E-mail ini dan dokumen lampirannya ditujukan untuk digunakan oleh penerima e-mail. Bila anda bukan orang yang tepat untuk menerima email ini
segera beritahu pengirimnya dan menghapusnya dari komputer anda. Isi e-mail ini mungkin saja berisi pandangan dan pendapat pribadi pengirimnya
dan tidak mewakili pandangan dan/atau pendapat PT. INDOMARCO PRISMATAMA, kecuali bila dinyatakan dengan jelas demikian. Informasi yang terdapat
dalam e-mail ini dapat bersifat RAHASIA. Dilarang memperbanyak, menyebarkan dan menyalin informasi RAHASIA kepada pihak lain tanpa persetujuan
PT. INDOMARCO PRISMATAMA. PT. INDOMARCO PRISMATAMA tidak bertanggungjawab atas kerusakan yang diakibatkan oleh email ini jika terkena virus
atau gangguan komunikasi.



Hari Limbarseno

unread,
Jul 27, 2011, 2:31:44 AM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com

Terima kasih Pak Eka atas info yang bermanfaat ini, sering Jerry D Grey (Jurnalis Amerika yang lancar bahasa Indonesia)

Telah mengingatkan kita dalam beberapa tausyiahnya tentang bahayanya Imunisasi dan Vaksin, namun sangat sedikit sekali orang

Yang menanggapi berita itu. Alhamdulillah Anak saya yg no 2 dan no 3 tidak saya imunisasi dan vaksin sampai sekarang. Dan daya tahan tubuhnya lebih baik dari anak saya yg pertama yang terkena imunisasi atau vaksin.

 

 

 

Hari Limbarseno

  TOWER

Senayan City,  Jl.Asia Afrika lot.19 

Jakarta 10270.

Tel. 62. 021. 279 35444

Ext. 4284

Ha...@sctv.co.id

 

From: depokm...@googlegroups.com [mailto:depokm...@googlegroups.com] On Behalf Of Eka Prasetya
Sent: 27 Juli 2011 12:38
Subject: [Maharaja:2282] Fw: Konspirasi Imunisasi & Bahaya Vaksinasi

 

 

Konspirasi Imunisasi & Bahaya Vaksinasi

 

Image removed by sender.Jika kita merunut sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers, kita dapat menemukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh Keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari Zionisme Internasional.

 

--
Milis Perumahan Depok Maharaja - Kota Depok - Jawa Barat - Indonesia
Untuk memposting ke grup ini, kirimkan email ke depokm...@googlegroups.com
Untuk bergabung ke grup ini, kirim email ke depokmahara...@googlegroups.com
Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke depokmaharaj...@googlegroups.com
Untuk diskusi soal agama, kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/depokmaharaja/web/tausiah?hl=id
Untuk pilihan lain, kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/depokmaharaja?hl=id
Kunjungi Ruang Informasi RW-12 Depok Maharaja di
http://www.rw12maharaja.blogspot.com/

image001.png
image002.jpg

Adi Prakoso

unread,
Jul 27, 2011, 2:35:17 AM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
Pak Eka,

Mohon maaf sbg anggota pasif saya ingin menambahi

1. Artikel ini didapat dr mana, siapa penulisnya dan apa kualifikasinya? Mohon maaf, dlm dunia informasi super deras dan cepat seperti ini, kurang bijak jika kita menelan mentah2 informasi yg belum jelas kebenarannya
2. Hasil penelusuran di wikipedia memang kebanyakan org2 yg dikutip pendapatnya adalah org2 yg tergabung/simpati dgn National Vaccine Information Centre, yg mana merupakan sebuah LSM (bukan lembaga resmi pemerintah AS) yg memang menentang proses vaksinasi shg pendapatnya pasti akan bias krn tdk/kurang netral.
3. Bagaimana Anda menerangkan vaksin cacar yg ditemukan Edward Jenner dan disuntikkan pada kita (asumsi umur Anda sekitar 35 atau lbh tua) yg dpt menghindarkan kita dr penularan wabah cacar yg mematikan itu? Bahkan krn vaksinasi cacar scr masif, penyakit cacar dpt dikatakan sdh hilang

Sementara segitu saja dulu. Kl ada waktu akan saya kumpulkan fakta2 lain :)

Salam,

Adi

ek_pr...@yahoo.com

unread,
Jul 27, 2011, 2:48:54 AM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
Email ini saya teruskan dr email rekan saya namun sebelumnya. Saya hapuskan supaya enak dibaca.

Ini hanya referensi saja. Diterima atau tidak tergantung yg membacanya. Namun saya sependapat dengan Pak Hari karena anak ke-2 hanya sekali di imun karena kecolongan dokternya langsung imunisasi tanpa persetujuan kami sbg orang tua. Selebihnya tdk kami imunisasi sampai sekarang (sebelum saya baca email ini).
Hasilnya daya tahan tubuhnya lebih baik dr anak saya yg pertama. Terlepas dr kontroversi tsb, dr agama yg saya Imani, Rosulullah SAW sdh mempraktekkan dengan cara mentaqlik (maaf kalo tulisannya salah) dan hal tsb bagian dr sunnah yg saya percayai sepenuhnya.

Salam.

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone


From: Adi Prakoso <prako...@gmail.com>
Date: Wed, 27 Jul 2011 14:35:17 +0800
Subject: Re: [Maharaja:2284] Fw: Konspirasi Imunisasi & Bahaya Vaksinasi

Adi Prakoso

unread,
Jul 27, 2011, 3:32:32 AM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
Hehehe, mau berpikir dan berdialektika scr ilmiah malah dibenturkan pd keyakinan dan keimanan. Rada repot ini :)

Salam,

Adi

2011/7/27 <ek_pr...@yahoo.com>

ek_pr...@yahoo.com

unread,
Jul 27, 2011, 3:40:06 AM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
Pak Adi,

Saya tdk kompeten untuk menjawab scr ilmiah karena bukan keahlian saya.

Tulisan ini saya teruskan untuk referensi saja. Jika bapak punya sanggahannya dan punya keahlian untuk menjawabnya saya sangat menghargainya.

Salam,

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone


From: Adi Prakoso <prako...@gmail.com>
Date: Wed, 27 Jul 2011 15:32:32 +0800
Subject: Re: [Maharaja:2286] Fw: Konspirasi Imunisasi & Bahaya Vaksinasi

eko...@gmail.com

unread,
Jul 27, 2011, 3:43:38 AM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
Pak Adi,

Saya sependapat dg Pak Adi dlm topik ini, tapi Pak Eka ada betulnya sekedar menyampaikan referensi agar kita lebih berhati-hati.

Untuk memverifikasi, googling aja nama2 dokter di tulian yg dikirm Pak Eka. Kalau nama itu, ada, cek keahliahannya. Kalau namanya saja tidak ada, .... Hoax namanya.

Vaksin = duit. Msh ingat kerasnya MenKes kita dulu ttg sample vaksin flu burung?

Ini ada deduksi kesimpulan yg salah: "Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya". Ini analog dg "7 dari 10 maling di Solo yg tertangkap adalah suku Jawa" --- apa boleh sy simpulkan "sebagian besar suku jawa adalah maling?"

Salam,
Eko



From: Adi Prakoso <prako...@gmail.com>
Date: Wed, 27 Jul 2011 15:32:32 +0800
Subject: Re: [Maharaja:2286] Fw: Konspirasi Imunisasi & Bahaya Vaksinasi

Adi Prakoso

unread,
Jul 27, 2011, 3:49:23 AM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
Alhamdulillah ada jg yg msh kritis :). Dlm menyebarkan informasi pun dituntut kehati-hatian kita. Akan lbh bijak kl kita budayakan meneliti dulu informasi yg ingin kita teruskan (sekalian uji daya kritis) sebelum tekan tombol 'forward' ato 'copy-paste'. Jgn sampai kita jd agen penyebaran hoax :)

Salam,

Adi

2011/7/27 <eko...@gmail.com>

ek_pr...@yahoo.com

unread,
Jul 27, 2011, 4:13:59 AM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
Ada baiknya jika pak Adi memberikan tulisan sanggahan spy saya sendiri bisa meneliti mana yg hoax mana yg tidak.
Hoax tdknya suatu tulisan baru dpt diketahui jika ada sanggahan dr pihak lain atau pihak yg kepentingannya di langgar.
Mohon maaf sebelumnya jika copas ini dianggap hoax bagi yg tdk mempercayainya. Karena ada juga yg mempercayainya.

Salam,


Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone


From: Adi Prakoso <prako...@gmail.com>
Date: Wed, 27 Jul 2011 15:49:23 +0800
Subject: Re: [Maharaja:2289] Fw: Konspirasi Imunisasi & Bahaya Vaksinasi

N. Sastro

unread,
Jul 27, 2011, 7:45:33 AM7/27/11
to Milist Depok Maharaja
Sah-sah aja beda pendapat.
Pemikiran sederhana yang saya yakini sbb:
- tujuan yang baik tidak selamanya diterima dengan baik.
- segala sesuatu yang diproduksi secara massal akan selalu ada cacat dan penyimpangan.
- pada tingkat apapun selalu ada vested interest, tarik menarik kepentingan.
- hukum ekonomi sangat berperan sampai pada skala global.
- segala sesuatu yang sifatnya didapat secara alami relatif lebih baik daripada buatan, termasuk dlm hal ini kekebalan tubuh, walaupun untuk banyak kasus misalnya penyakit kronik, wabah endemik, dll diperlukan campur tangan teknologi agar tetap survive.
- bersyukurlah masih punya pilihan dalam hidup: memilih tidak perlu vaksinasi karena yakin anak sudah bagus kekebalannya, memilih vaksinasi ternyata mungkin pada titik tertentu memang dibutuhkan. Diluar sana banyak orang yang sama sekali tdk punya kemampuan utk memilih karena berbagai alasan: ekonomi, sosial, akses informasi, dll.
- setiap benda asing yang dimasukkan ke tubuh pasti ada efeknya entah itu signifikan atau tidak, termasuk strain bibit penyakit yg dilemahkan (vaksin).
- alam, termasuk tubuh manusia memiliki mekanisme sendiri dalam merespon penyakit. Keefektifan mekanisme tersebut berbeda pada setiap orang.
- yang pasti tantangan hidup makin berat karena keserakahan manusia sendiri: polusi, insektisida, bencana alam, pemanasan global, gaya hidup tdk sehat, kehabisa resources, dll.
- kearifan dengan alam menjadi sesuatu yg sangat mewah, tapi juga dianggap aneh, dan terkesan melawan arus di dunia yg serba instan.

Balik ke vaksin, ngomong-ngomong apakah anak-anak Israel mengalami program vaksinasi intensif seperti di Indonesia juga? Ada yg bisa kasih pencerahan? Hehe..

Salam,

N. Sastro
www.sastro-ideas.blogspot.com
Sent via BlackBerry®


Date: Wed, 27 Jul 2011 08:13:59 +0000
Subject: Re: [Maharaja:2290] Fw: Konspirasi Imunisasi & Bahaya Vaksinasi

Adi Prakoso

unread,
Jul 27, 2011, 8:17:38 PM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
Lha yg saya tulis di atas itu apa? Juga yg dinyatakan Pak Eko. Sepertinya blm perlu saya bikin artikel pjg lebar kl yg sesingkat itu aja gak mau baca dan maunya ngeyel terus :D.

Salam,

Adi

2011/7/27 <ek_pr...@yahoo.com>

Adi Prakoso

unread,
Jul 27, 2011, 8:23:13 PM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
Hehehe, saya cuma ingin menanggapi point kedua. Dgn logika yg sama artinya Bapak percaya bhw sepeda motor Jepang itu jg produk konspirasi krn diproduksi scr massal. Juga Al Qur'an yg saya imani itu kan produk massal juga, jd artinya Bapak percaya bhw akan selalu ada cacat dan penyimpangan dlm produksi Qur'an?
Oya dan sepertinya terlalu jauh kl apa-apa disangkutpautkan dgn Israel, jgn sampai kita jd kayak pers Barat yg selalu menyalahkan (org) Islam kl terjadi apa-apa.

Salam,

Adi

2011/7/27 N. Sastro <sast...@gmail.com>

N. Sastro

unread,
Jul 27, 2011, 8:54:32 PM7/27/11
to Milist Depok Maharaja
Maaf pernyataan bapak bertolak belakang dengan apa yg bapak tulis sebelumnya. Katanya bapak mau "berdialektika secara ilmiah" dan tidak mau dibenturkan dengan keyakinan dan keimanan?

Bisa misleading, sesat, dan berbahaya kalau bapak membandingkan Quran yang mulia dengan sepeda motor, atau vaksin yang kita bahas ini.

Salam,

N. Sastro
www.sastro-ideas.blogspot.com
Sent via BlackBerry®


From: Adi Prakoso <prako...@gmail.com>
Date: Thu, 28 Jul 2011 08:23:13 +0800
Subject: Re: [Maharaja:2293] Fw: Konspirasi Imunisasi & Bahaya. Vaksinasi

ek_pr...@yahoo.com

unread,
Jul 27, 2011, 10:24:30 PM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
Daripada ngeributin artikel vaksin pada dasarnya cuma buat referensi, Mending kita dukung Tim Nasional Indonesia, satu jiwa satu hati (aremania).

Artikel case closed lah daripada silahturahmi pecah. Yang ngak setuju mohon maaf, yg setuju selamat mencoba... :)p


Salam,

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone


From: "N. Sastro" <sast...@gmail.com>
Date: Thu, 28 Jul 2011 00:54:32 +0000
To: Milist Depok Maharaja<depokm...@googlegroups.com>
Subject: Re: [Maharaja:2294] Fw: Konspirasi Imunisasi & Bahaya. Vaksinasi

asd...@an.tv

unread,
Jul 27, 2011, 10:28:14 PM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
Setuju pak Eka, gitu aja kok repot.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Date: Thu, 28 Jul 2011 09:24:30 +0700
Subject: Re: [Maharaja:2295] Fw: Konspirasi Imunisasi & Bahaya. Vaksinasi
Asdedy
logo antv

PT. Cakrawala Andalas Televisi | Gedung Sentra Mulia Lt.18 Jl. H.R. Rasuna Said Kav X-6 No 8 Jakarta 12940
Tel +62 21 522 2086 | E-mail asd...@an.tv



Disclaimer added by CodeTwo Exchange Rules
www.codetwo.com

Tri your friend

unread,
Jul 27, 2011, 10:42:41 PM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
setuju pak, sekarang sudah 27 Sya'ban 1432 , insyaAllah 1 Ramadhan
jatuh pada senin 1 Agustus 2011.
Selamat datang Ramadhan yg penuh berkah, tak lupa saya beserta
keluarga memohon maaf yg sebesar2nya atas kesalahan .

Wass wrwb

Sutriyanto&keluarga

Eko Winarso

unread,
Jul 27, 2011, 11:29:58 PM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
Maaf, 
Ada yang salah ketik sedikit ...
- ada salah nama dokter yg disebutkan, yang memang ahli di bidangnya, dan menerbitkan banyak tulisan, beberapa diantaranya ttg vaksinasi.

Seharusnya,
- ada salah satu nama dokter yg disebutkan, yang memang ahli di bidangnya, dan menerbitkan banyak tulisan, beberapa diantaranya ttg vaksinasi.

Salam,
Eko

2011/7/28 Eko Winarso <eko...@gmail.com>
Wah ...

Sebetulnya saya kurang suka "ending"nya.  Lari dari masalah ... lha wong diskusi eh dialektika belum selesai kok di-stop begitu saja kok repot, itu namanya 'diskusius interruptus' ... (provocator mode ON).

BTW, 
Hikmah yg saya dapat yg ditrigger dari tulisan Pak Eka adalah:
- tulisan aslinya anonimous ... (kayaknya diterjemahkan dari sini http://www.kaixintea.net/what-scientists-words-about-vaccinations/ )
- ada isinya yang faktual, ada pula yang fiktif, termasuk pendapat dokter dari banyak dokter di tulisan itu.
- ada salah nama dokter yg disebutkan, yang memang ahli di bidangnya, dan menerbitkan banyak tulisan, beberapa diantaranya ttg vaksinasi.
- kesimpulan saya yg terpenting: vaksinasi itu pilihan ikhtiar kita sebagai makhluk manusia untuk bisa hidup lebih sehat.  Ilmuwan2 muslim punya tanggung-jawab profesi dan moral untuk mengusahakan vaksin yang halal, baik bahan maupun prosesnya.
- Wallahu'alam bissawab.

Bagaimana?  OK nggak pendapat saya?  (Narsis mode ON).



Kepada teman2 yg muslim, saya mengucapkan selamat berpuasa Ramadhan, jangan cuma mikirin mudik doank.  Selama sebulan, saya mentargetkan khatam Qur'an 2 kali (Riya' mode ON).

Salam,
EkoWinarso


2011/7/28 Tri your friend <sutri...@gmail.com>

Eko Winarso

unread,
Jul 27, 2011, 11:20:24 PM7/27/11
to depokm...@googlegroups.com
Wah ...

Sebetulnya saya kurang suka "ending"nya.  Lari dari masalah ... lha wong diskusi eh dialektika belum selesai kok di-stop begitu saja kok repot, itu namanya 'diskusius interruptus' ... (provocator mode ON).

BTW, 
Hikmah yg saya dapat yg ditrigger dari tulisan Pak Eka adalah:
- tulisan aslinya anonimous ... (kayaknya diterjemahkan dari sini http://www.kaixintea.net/what-scientists-words-about-vaccinations/ )
- ada isinya yang faktual, ada pula yang fiktif, termasuk pendapat dokter dari banyak dokter di tulisan itu.
- ada salah nama dokter yg disebutkan, yang memang ahli di bidangnya, dan menerbitkan banyak tulisan, beberapa diantaranya ttg vaksinasi.
- kesimpulan saya yg terpenting: vaksinasi itu pilihan ikhtiar kita sebagai makhluk manusia untuk bisa hidup lebih sehat.  Ilmuwan2 muslim punya tanggung-jawab profesi dan moral untuk mengusahakan vaksin yang halal, baik bahan maupun prosesnya.
- Wallahu'alam bissawab.

Bagaimana?  OK nggak pendapat saya?  (Narsis mode ON).



Kepada teman2 yg muslim, saya mengucapkan selamat berpuasa Ramadhan, jangan cuma mikirin mudik doank.  Selama sebulan, saya mentargetkan khatam Qur'an 2 kali (Riya' mode ON).

Salam,
EkoWinarso


2011/7/28 Tri your friend <sutri...@gmail.com>
setuju pak, sekarang sudah 27 Sya'ban 1432 , insyaAllah 1 Ramadhan

Adi Prakoso

unread,
May 2, 2012, 10:56:17 PM5/2/12
to depokm...@googlegroups.com
Mohon maaf kl seperti membangkitkan zombie :D, tp ini saya sharing hsl riset kecil-kecilan seorang dokter muda di Yogya sbg pengimbang artikel di atas

Ya, saya juga bukan ahli vaksin, bukan ahli imunisasi, yang juga sahih untuk menganalisis artikel di atas. Saya hanya dokter PNS muda di Puskesmas yang tidak begitu terpencil dari kota Yogyakarta untuk disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi setidaknya saya pernah belajar 6 tahun dan terus berlanjut hingga sekarang mengenai metode kedokteran. Dan selama masa belajar itu saya pernah (kalau tidak lupa) diajarkan tahap pertama dalam pembelajaran: mencari referensi yang sahih, tidak bias/tendens, valid dan reliable. Dan tahap pertama pembelajaran saya itulah yang akan sedikit saya bagikan pada anda, siapa tahu saya nanti beneran bisa dapat tanda jasa dari anda ;).

 

1.     Leonard Horowitz

Tentang Dr. Leonard Horowitz yang penulis sebutkan di atas: entah darimana ia dapat gelar DR. di depan namanya. Karakter ini dalam search google dapat anda temukan ratusan dalam situs anti imunisasi yang artikelnya dicopy paste itu. Lihat di situs asing, ia terlibat dalam situs-situs yang menolak pengetahuan & teknologi modern. Yang paling jelas kalau di follow up, ternyata si Horowitz ini sangat berperan dalam situs FluScam.com, situs yang benar-benar membolak-balikkan fakta pengobatan modern, menolak imunisasi, yang ujung-ujungnya menawarkan pengobatan alternatif. Silakan buka situsnya, dan link situs lainnya, Leonard Horowitz ini ternyata populer juga sebagai semacam penyembuh spiritual di Amrik sana. Dia bahkan menyebut dirinya seorang sakti, semacam mengaku nabi, bahkan mengklaim ada ‘malaikat’ menuntunnya, secara tertulis pada bukunya Walking on Water di tahun 2006. Tuntunannya semacam ini:

  • 5-steps you can take to prompt miraculous healings.
  • The LOVE frequency to radiate affection and resolve troubled relationships.
  • Key changes you can make to overcome self-defeating patterns to prosper in all ways.
  • How to sustain and celebrate LOVE as a core creative force.
  • Master the mystery of sex, love and your true male/female identity.
  • Easily and inexpensively produce “holy water” critical for natural healing.
  • The use of music, foods, language, prayer and faith to heal your life.
  • The true meaning of your life.
  • How to prosper, more than ever, by understanding the laws of nature, attraction, giving and receiving.

Kaya judul-judul buku kacangan yang dijual 10ribuan. Pesan di dalamnya gampang, sudah bisa ditebak, lupakan teknologi, ciptakan penyembuhan dari diri sendiri (wow!). Dia akan menunjukkan gimana caranya, cukup bayar sekian dolar, via transfer di rekening bla-bla-bla. Buka saja FluScam.com dan ikutilah seluruh anjuran Kiai Dr. Leonard Horowitz, pasti manjur..

 

2.     Dr. James Shannon

Setelah dilacak-lacak tentang quote dan Dr. James R. Shannon mantan direktur National Health Institute (NIH), ternyata koneksi keduanya cuma ditemukan di situs-situs anti vaksinasi saja. Di situs anti vaksinasi asing kopiannya sebagai berikut “Dr. James R. Shannon, former director of the National Institute of Health reported in December, 2003 that “the only safe vaccine is one that is never used”.

Memang ada mantan direktur NIH yang bernama Dr. James Augustine Shannon, lahir tahun 1904, tapi beliau telah meninggal tahun 1994 lalu di usia 89 tahun. Obituarinya bisa dilihat di http://www.nap.edu/readingroom.php?book=biomems&page=jshannon.html

Sejauh ini belum ada berita yang mengabarkan Dr. James Augustine Shannon bangkit dari kubur, lalu mengganti nama tengahnya, dan kemudian di tahun 2003 berpidato “the only safe vaccine is one that is never used, dude!”. Ya, koneksinya cuma ketemu di situs-situs anti vaksinasi saja, yang semuanya menulis mantan direktur NIH Dr. James R. Shannon

Mungkin ada direktur NIH bernama Shannon yang lain? sudahlah, coba cek di daftar direktur NIH http://www.nih.gov/about/almanac/historical/directors.htm

Dengan kata lain, quote James Shannon yang dicopy paste berjuta kali itu cuma tipuan belaka

 

3.     Richard Moskowitz

Richard Moskowitz lahir pada tahun 1938, dan kuliah di Harvard (BA) dan New York University (MD). Setelah selesai sekolah kedokteran dia kemudian mengikuti 3 tahun studi pascasarjana di bidang Filsafat di University of Colorado. Dia mengambil magang di Rumah Sakit St. Anthony, Denver, dan telah mempelajari kedokteran keluarga sejak tahun 1967, serta (katanya) membantu 800 kali kasus kelahiran di rumah. Dengan latar belakang kedokteran oriental dan bentuk-bentuk penyembuhan alami, Dr Moskowitz belajar homeopati dengan George Vithoulkas di Yunani dan Rajan Sankaran (dan lain-lain, entahlah saya ngga kenal) di India.

Dia telah mempraktekkan metode klasik tersebut secara eksklusif sejak 1974, dan telah mengajar secara luas pada mata pelajaran homeopati dan yang berkaitan dengannya (pengobatan alternatif). Silakan searching, di internet banyak nama dokter Richard Moskowitz, tapi yang dicuplik pendapatnya di situs-situs anti vaksinasi adalah dokter Moskowitz yang ahli homeopati ini. Jadi, sudah jelaslah ia adalah praktisi homeopati, sudah jelas bukan ahli vaksin atau imunisasi, dan tidak mewakili institusi Harvard University. Sudah jelas pula titik bias pendapatnya pada kasus imunisasi.

 

4.     dr W. B. Clarke

Aktor fiktif lain, siapa itu dr W. B. Clarke? yang katanya seorang dokter di Indiana di tahun 1900an (iya, tahun 1900, belum ada laptop dan FB saat itu; yang dikutip di atas sana sebagai ahli kanker dari Inggris? keliru mengutip kayaknya si mas). Orangnya saja sudah ngga jelas. Silahkan coba untuk menemukan biografinya dan artikel aslinya yang menyatakan "Cancer is essentially unknown prior to the obligation of smallpox vaccination was introduced. I had faced 200 cases of cancer, and none of those affected by cancer do not get vaccinated before”, anda hanya akan menemukan website-website komunitas anti-vaksin lain yang mengulang-ulang kutipan itu, lagi dan lagi, tanpa menunjukkan sumber dan artikel yang asli. Selain Dr W. B Clarke ahli geologi terkenal (itu lhoo, lihat di wiki), tidak ada ahli lain yang bernama W. B Clarke yang dapat anda akui quote dan artikel-artikelnya sebagai seorang dokter dan ahli kanker yang sahih. Tolong perhatikan bahwa http://www.whale.to/ yang merupakan sumber dari berbagai artikel anti vaksinasi adalah merupakan situs pengobatan alternatif, anda pasti tahu apa yang mereka selalu katakan tentang imunisasi

 

5.     Harris L. Coulter, PhD

Ya, Anda dapat menemukan ini di wiki: Harris L. Coulter, PhD (8 Oktober 1932 -) adalah seorang sejarawan medis dan dosen yang telah menerbitkan tulisan di berbagai bidang termasuk obat homeopati, kanker, dan apa yang dianggapnya sebagai bahaya vaksinasi. Coulter meraih gelar PhD pada 1969 dari Columbia University, NY, dalam disertasi berjudul “Political and Social Aspects of Nineteenth-Century Medicine in the United States: The Formation of the American Medical Association and its Struggle with the Homeopathic and Eclectic Physicians” dari disertasinya saja sudah terlihat menentang sisi medis. Coulter telah dianggap "sejarawan homeopati terkemuka akhir abad 20." Nah!

Karya Coulter yang paling signifikan adalah empat jilid risalah tentang sejarah kedokteran Barat,  Divided Legacy: A History of the Schism in Medical Thought, yang memerinci dua jalur yang berbeda pada pemikiran dan praktek medis sejak zaman Hippocrates hingga saat ini : pendekatan rasional dan pendekatan empiris seperti yang diamati dalam sejarah filosofi.

Coulter telah bertugas di berbagai panel penasihat medis, dan telah memberikan masukan tentang konflik antara American Medical Association (AMA) dan homeopati. Dari tahun 1965 sampai 1975, Coulter adalah direktur publikasi untuk American Foundation for Homeopathy, dan 1983-1989 ia menjabat di dewan editorial Journal of the American Institute of Homeopathy. Coulter juga anggota dewan penasehat dari Campaign Against Fraudulent Medical Research. Coulter fasih berbahasa Jerman, Perancis, Spanyol, Latin, Rusia, Hongaria, dan Serbo-Kroasia.

Pandangan Coulter telah dikritik, misalnya tentang ide-idenya tentang bahaya vaksinasi. Yah, pendapat apa sih yang anda harapkan dari ahli homeopati mengenai imunisasi?

 

6.     Bernard G. Greenberg, PhD

Bagi anda yang tertarik, inilah referensi yang lengkap bagi seluruh dunia (hehe) untuk melihat (dan untuk menunjukkan bagaimana komunitas anti vaksin mendistorsi kebenaran) suatu bagian dari diskusi telah dipublikasikan dengan menutup keseluruhan isi diskusi, dengan tujuan pembohongan publik.

Quote di atas dikutip dari diskusi panel yang berjudul "The Present Status of Polio Vaccines" dengan moderator: Herbert Ratner, MD, panelis:  Herald R. Cox, ScD, Bernard G. Greenberg, PhD, Herman Kleinman, MD, dan Paul Meier, PhD. Telah dipublikasikan di Illinois Medical Journal. Agustus, 1960. pp 84-93. (Diskusi Panel diedit dari transkrip yang dipresentasikan sebelum Section on Preventative Medicine and Public Health pada 120th Annual Meeting of the ISMS di Chicago, 26 Mei 1960.). Dapat dicari review diskusinya pada jurnal tersebut.

Posisi Dr Greenberg tidak menyatakan bahwa vaksin polio tidak efektif, posisinya adalah bahwa itu belum ‘sangat’ efektif. Dia juga tidak membuat pernyataan bahwa vaksin tersebut berbahaya.

Berikut adalah beberapa kutipan dari beliau tentang tren polio: "Without a doubt, the increasing trend has been reduced to some extent by the Salk vaccine."

"However, any future substantial reduction in this trend will require a more potent vaccine, not simply vaccinating more people. If there were no other vaccine, complete vaccination of all susceptible persons in the population with the Salk vaccine would be justifiable." Potensitas (kekuatan) vaksin di sini yang dimaksudkan adalah fungsi untuk meningkatan jumlah antigen virus yang dilemahkan dalam vaksin Salk, atau menggunakan virus hidup seperti vaksin Sabin.

"Today it may be a serious mistake to be ultraconservative in accepting the new live virus vaccines under the impression that there is no hurry because an almost equivalent immunizer exists in the Salk vaccine. A delay in accepting and promoting better vaccines will be a costly one." Greenberg mengatakan ini pada tahun 1960  (pada tahun 1961 vaksin monovalen Sabin mendapat lisensi). Dalam pernyataanya Dr Greenberg percaya vaksin Sabin adalah jawabannya, dan lebih baik dari vaksin Salk yang karena kendala teknis (virus propagasi dalam kultur sel) menghambat vaksin Salk untuk menjadi cukup kuat. Lihatlah, Greenberg tidak melarang vaksinasi kan?

Di kemudian hari, virus tersebut diadaptasikan dengan kultur sel microsphere terus menerus dalam sel Vero hingga dapat menghasilkan 10^9 virus per ml - dan itulah yang digunakan dalam vaksin polio (IPV) hingga hari ini. Dengan kemampuan untuk menghasilkan sejumlah besar virus dalam kultur sejak awal tahun 1970an, dan dengan diberantasnya polio liar di Amerika Serikat, IPV mengantikan OPV pada tahun 2000 untuk meniadakan kasus langka dari perubahan patogenik kembali dari vaksin Sabin. Thanks to dr. Greenberg.

 

7.     Neil Z. Miller & Barbara Loe Fisher

Neil Z. Miller & Barbara Loe Fisher adalah promotor gerakan anti vaksin sejati, mereka meneliti (hingga mempublikasikan riset yang menunjukkan keburukan vaksin di jurnal ilmiah, meskipun penuh rekayasa) untuk komunitas anti vaksin, apakah anda berharap mereka akan berkomentar netral dan obyektif?. Coba anda memasukkan keyword vaksin di google, akan anda temukan situs di daftar teratas bernama "National Vaccine Information Center " (NVIC), seperti pusat informasi vaksin beneran ya, jangan salah, organisasi dan situs tersebut didirikan oleh Barbara Loe Fisher dan merupakan salah satu anti-vaksin kelompok tertua dan paling berpengaruh di AS, baru-baru ini bekerja sama dengan Joe Mercola untuk bekerjasama mempromosikan paham anti-vaksin. Maka kalau baca di situ dijamin artikel-artikelnya yang anti vaksin jauh lebih profesional daripada artikel yang di atas. Tapi ingat siapa pembuatnya, memang tujuannya kan ke arah sana.

 

8.     William Howard Hay, MD

Ada juga di wiki. Sang 'legendaris' William Howard Hay, MD (1866 - 1940)! adalah salah satu aktivis pengobatan alternatif ternama, terutama melalui diet. Awalnya dia memang seorang dokter, tertular penyakit Bright (atau jaman sekarang disebut sebagai nefritis – peradangan pada ginjal). Dengan jantung bengkak dan hampir mati, putus asa karena tidak tertolong dengan metode medis saat itu, Dr Hay mulai mencoba makan hanya makanan alami, (entah kenapa, beruntungnya) kondisinya membaik,  menciptakan program diet Hay kemudian hari dan menjadi seorang naturalis. Dia tidak pernah menulis Immunisation: The Reality behind the Myth, tapi kutipan di atas adalah bagian pidatonya di hadapan The Medical Freedom Society (komunitas pengobatan alternatif lain) pada tanggal 25 Juni 1937 (3 tahun sebelum meninggal beneran, sudah tua bangeet, bayangkan baru sampai di mana teknologi kita tahun itu) di Pocono, Pennsylvania. Anda dapat dengan mudah mencari pidato epiknya yang mencantumkan quote yang dikopi di atas, pidato yang menjadi semacam kitab suci bagi komunitas anti-vaksin dan pengobatan alternatif

 

9.     “Rubella Vaccine in Susceptible Hospital Employees, Poor Physician Participation”

OMG, itu adalah kebohongan lain oleh komunitas anti vaksin! publikasi JAMA berjudul “Rubella Vaccine in Susceptible Hospital Employees, Poor Physician Participation”, pada tahun 20 Februari 1981 diambil secara sangat parsial dan sangat didistorsi. Baca keseluruhan artikel asli penelitian tersebut di PubMed pleaseeeee... anda pasti akan tertawa

 

Itu hanya separuh pembahasan dari lelucon komunitas anti-vaksin. Banyak yang kemudian mencampuradukkan dengan dalil agama, silakan. Tapi ingat juga, karya komunitas anti vaksin yang anda campur adukkan asalnya juga dari mana. Lucu kan, bilang anti Amerika anti Yahudi, anti barat, tapi artikel dan penelitiannya yang memperkuat dalil ngopi juga dari sana. Harus terbuka juga, bagaimana bila ternyata para komunitas anti-vaksin tersebut justru yang berupaya melemahkan bangsa kita, justru berkebalikan dengan yang selama ini anda pikirkan. Pertanyaannya kemudian mudah, referensi sebenarnya gampang di cari, kalau memang ada bukti mari berdebat secara ilmiah, jangan langsung percaya sama artikel yang darimana entah kemana tujuannya.

 

Tunggu paruh kelanjutan artikel yang menguncang iman dan menggoyahkan nalar (halah) ini setelah muncul mood saya untuk menulis lagi ;)

 

Salam,

Adi

2011/7/28 Eko Winarso <eko...@gmail.com>
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages