Nah, kali ini Mamikos akan membantu kamu menemukan tempat download ebook indonesia gratis terlengkap, situs download buku indonesia gratis, situs download buku kuliah gratis, serta situs download buku gratis pdf.
Dikarenakan situs ini merupakan open project, oleh karena itu semua pengguna situs ini pun dapat berkontribusi pada koleksi buku yang tersedia. Buku-buku di sini dapat kamu download secara gratis juga loh!
Jika kamu ingin download buku di Free Ebooks, maka diwajibkan untuk mendaftar terlebih dahulu. Tak perlu khawatir karena pendaftarannya pun gratis, jadi kamu tidak perlu membayar untuk menjadi member.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meluncurkan program Buku Sekolah Elektronik (BSE) beberapa tahun lalu. Kamu dapat men-download lebih dari 1300 buku teks resmi untuk SD, SMP, SMA dan SMK secara gratis.
Open Library memiliki koleksi lebih dari 20 juta e-book yang dapat kita akses secara gratis. Di Open Library, kamu dapat membaca berbagai buku mulai dari tema romantis, seni, fantasi, klasik biografi, cerita kesehatan, resep, bahkan berbagai macam buku anak-anak. Sangat lengkap, ya?
DuniaDownload menawarkan eBook gratis dan tidak perlu registrasi. Sama dengan Open Library, buku yang ditawarkan sangat beragam. Kamu juga dapat menjadi kontributor dengan mengunggah artikel ke situs DuniaDownload.
Dari situs web ini kamu dapat mengunduh berbagai jenis buku akademik secara gratis, yang mana sebagian besarnya berisi ilmu-ilmu sosial. Awalnya Oapen adalah suatu proyek yang didanai EU selama 30 bulan. Adapun tujuan proyek ini adalah menyediakan publikasi sehingga membuat buku-buku akademik lebih mudah dibaca, terutama di bidang sosial.
Gutenberg adalah salah satu layanan pengunduhan e-book gratis pertama, tertua, dan terlengkap di dunia. Gutenberg adalah perpustakaan online dengan lebih dari 60.000 e-book. Salah satu keistimewaan Gutenberg adalah adanya sastra klasik. Bagi kamu pecinta sastra klasik, pasti ini akan sangat menyenangkan.
Google Books mirip dengan mesin pencari Google, yaitu hanya dengan mengetikkan kata kunci seperti judul buku, nama penulis, tahun terbit atau topik serupa. Beberapa e-book sebenarnya berbayar, tetapi tidak jarang juga terdapat e-book gratis.
Itulah rekomendasi situs e-book gratis yang bisa kamu gunakan. Dengan e-book tersebut, kamu bisa membaca sepuasnya sesuai dengan topik yang kamu sukai. Jadi, jangan berhenti membaca hanya karena tidak bisa membeli buku, ya. Bukankah banyak cara yang dapat dilakukan?
Buku adalah jendela dunia, hal tersebut menunjukkan seberapa pentingnya membaca. Dengan membaca kamu bisa mendapatkan informasi tanpa harus bertemu orang ataupun melakukan perjalanan. Selain itu, Kamu juga bisa mendapatkan banyak informasi dengan membaca artikel di maukuliah.id. Salam literasi!
Salah satu peninggalan Nirwan Ahmad Arsuka adalah program pengiriman buku gratis via Pos Indonesia. Program itu digulirkan usai para pegiat literasi bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana pada 2017 silam. Namun, program itu masih terhenti dan belum bergulir lagi sampai sekarang. Nezar Patria mengenang sosok Nirwan Arsuka.
Nezar yang kini menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika turut memperjuangkan kelanjutan program yang digulirkan Nirwan Arsuka itu, pengiriman buku gratis ke seluruh Indonesia atau Free Cargo Literacy.
Nirwan adalah aktivis literasi dan esais penggagas Pustaka Bergerak, jejaring penyebaran buku sampai ke pelosok-pelosok dengan cara-cara yang kreatif dan penuh perjuangan. Nirwan tutup usia di Jakarta pada usia 55 tahun, Minggu (6/8) malam. Semasa hidup, perjuangan Nirwan demi memajukan literasi masyarakat Indonesia sampai juga ke Istana Kepresidenan.
Pada 2 Mei 2017, momen Hari Pendidikan Nasional, pegiat literasi termasuk Nirwan dan Pustaka Bergerak bertemu Presiden Jokowi di Istana. Pada saat itu, Jokowi menyetujui program pengiriman buku gratis ke seluruh Indonesia via PT Pos Indonesia, selanjutnya dikenal sebagai free cargo literacy.
Nirwan Ahmad Arsuka adalah pria kelahiran Barru, Sulawesi Selatan, 55 tahun lalu. Dia berkuliah (sampai lulus menjadi sarjana) di Teknik Nuklir, Universitas Gadjah Mada angkatan 1986. Nezar Patria yang merupakan mahasiswa Filsafat UGM sudah mengenal almarhum sejak era Orde Baru awal '90-an. Baik Nezar dan Nirwan adalah sesama aktivis penentang Orde Baru saat itu.
Nezar juga mengetahui Nirwan pernah bekerja di Freedom Institute. Setalah Nirwan pensiun dari Freedom Institute, uang pesangon dari Freedom Institute dia belikan perahu dan kuda untuk menggerakkan Pustaka Bergerak, programnya untuk memajukan literasi di Indonesia.
Nezar yang juga merupakan pria asal Aceh punya kenangan tersendiri dengan Nirwan. Usai tsunami Aceh tahun 2004, Nirwan dan aktivis literasi pergi ke Aceh untuk mendorong pegiatn kebudayaan terus berkiprah pasca-bendana. Komunitas-komunitas kebudayaan dan sastra didorongnya untuk hidup lagi.
Pemustaka datang ke ruang koleksi lalu meyimpan tas dan mengisi daftar pengunjung, Pemustaka membawa buku yang akan dipinjam ke bagian pelayanan / sirkulasi, Petugas menerima koleksi yang akan dipinjam, Petugas memeriksa kartu anggota, kondisi buku dan klasifikasi buku yang akan dipinjam, Petugas memasukkan data koleksi yang akan dipinjam ke system aplikasi / komputer dan mengecek apakah benar nomor yang digunakan adalah milik peminjam, Petugas memberikan bukti peminjaman berupa cap tanggal kembali dan memberitahukan kapan waktu untuk mengembalikan koleksi, Petugas menyerahkan kembali koleksi kepada peminjam / pemustaka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi meluncurkan Program Akses Buku Gratis sebagai langkah nyata dalam mendukung Sumber Informasi Pendukung Program Pembelajaran Bagi Satuan Pendidikan. Langkah ini sesuai dengan Surat Edaran Nomor 20 tahun 2023, yang menjadi landasan bagi inisiatif positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Surat Edaran tersebut dikeluarkan sebagai tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama antara Sekretariat Jenderal Kemendikbudristek dan Sekretariat Utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Nomor 09/VII/PKS/2023 dan Nomor 76/PKS/VII.2023 tentang Peningkatan Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perpustakaan.
Menurut pernyataan resmi, Kemendikbudristek dan Perpusnas bersama-sama berkomitmen untuk menyediakan bahan bacaan bermutu bagi seluruh ekosistem pendidikan di Indonesia. Program Akses Buku Gratis diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan aksesibilitas terhadap sumber informasi berkualitas di kalangan satuan pendidikan.
Baca juga : Guru Harus Melek Digital: Menjemput Transformasi Digital Pendidikan
Sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka Belajar, Kemendikbudristek dan Perpusnas sepakat untuk berbagi sumber pengetahuan dan belajar guna memperkaya materi pembelajaran bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Masyarakat diharapkan dapat mengakses beragam bahan bacaan bermutu melalui laman dan aplikasi yang menyajikan konten berkualitas secara gratis, menggunakan sumber daya yang disediakan oleh Kemendikbudristek dan Perpusnas.
Sumber pengetahuan dan sumber belajar yang dimiliki oleh Perpusnas dapat diakses melalui:
No fee or registration! Everything from Project Gutenberg is gratis, libre, and completely without cost to readers. If you find Project Gutenberg useful, please consider a small donation to help Project Gutenberg digitize more books, maintain its online presence, and improve Project Gutenberg programs and offerings. Other ways to help include digitizing, proofreading and formatting, or reporting errors.
No special apps needed! Project Gutenberg eBooks require no special apps to read, just the regular Web browsers or eBook readers that are included with computers and mobile devices. There have been reports of sites that charge fees for custom apps, or for the same eBooks that are freely available from Project Gutenberg. Some of the apps might have worthwhile features, but none are required to enjoy Project Gutenberg eBooks.
Audio books are a great way to enjoy and share literature. Project Gutenberg no longer adds new audio books to the collection, and suggests these audio book resources. These audio books are all freely available and in the public domain in the US. They may be easily played back on computers, tablets, mobile phones, and other devices. They may be shared non-commercially, without limitation except in countries where the printed source is still copyrighted. All of the sources listed below are digitizations of texts from Project Gutenberg.
Project Gutenberg eBooks may be freely used in the United States because most are not protected by U.S. copyright law. They may not be free of copyright in other countries. Readers outside of the United States must check the copyright terms of their countries before accessing, downloading or redistributing eBooks. We also have a number of copyrighted titles, for which the copyright holder has given permission for unlimited non-commercial worldwide use.
c80f0f1006