AliandoSyarief Adipati Dolken Randy Danistha Indro Ganindra Bimo Khiva Iskak Salshabilla Adriani Dewa Dayana Aurora Ribero Mandra Tomy Babap Royhan Hidayat Audrey Papilaja Oki Rengga Siva Aprilia Gary Iskak
Dono and Kasino will be rolling in his grave after Warkop Reborn exist
Sementara Indro, di dunia yg fana ini tergiur tawaran uang yg melimpah dari Falcon untuk merusak dan menggeruk setiap rupiah yg tersisa dari WARKOP
Pertama...
Ngomongin soal casting alias pemeran..
Jelas ADIPATI dan ALIANDO adalah PILIHAN yg BURUK untuk jadi KASINO dan INDRO.
Make-Up Aliando sebagai DONO yg MAKSA banget, bahkan delivery humornya pun parah.
Film ini terlalu digampangkan, bahkan pada Warkop klasik pun ketiga karakter DKI akan ada proses-proses tolak dan terima ketika mendapati sebuah misi. Dono, Kasino, dan Indro penyiar sebuah radio. Belum jelas radio apa, apa dangdut, pop, lagu Warkop, lagu India, langsung mereka dapat misi oleh Indro Asli.
Ya, dari dompet bau terasi sampai nyebur kali dan masuk metromini untuk disahkan menjadi agen rahasia (detektif) dengan seremonial joget Lagi Syantiek. Udah. Mereka nerima aja. Dengan pembekalan akting, jadi pura-pura masuk ke rumah produksi, ikutan syuting, dan ngendap-ngendap ke kamar rahasia.
Gak ngerti lagi kenapa aktornya diganti, gak ngerti lagi kemana jalan cerita ini film. Mereka bertiga bukan sosok Dono, Kasino, Indro. Tanpa embel2 DKI beserta Adipati dan Aliando film ini gak punya nilai jual.
Selera humornya memang tidak berubah banyak dari 2 part sebelumnya, tapi setidaknya di versi Rako Prijanto ini lebih masuk akal. Cerita tidak dibuat absurd dan mempunyai maksud yang jelas, walalupun memang cukup banyak kejadian random di film ini tapi bagi saya masih cukup menghibur.
Permasalahan utama reborn-rebornan ini adalah mereka berusaha keras nyari aktor papan atas Indonesia - tapi bukan komedian. Padahal yang mau mereka "lestarikan" itu adalah komedian legendaris Indonesia. Nah yang ini, mau reborn komedian di film komedi tapi nggak lucu. Aduh!
Padahal isunya lumayan segar dan menarik loh; tentang pencucian uang di industri perfilman. Tapi ya udah gitu aja cuma dibahas sekali, abis itu fokus sama komedi yang benang merahnya itu objektifikasi perempuan; mulai dari pamer tetek-tetek, body shaming, sampai genit-genitan yang menjijikan.
Jauh lebih baik daripada 2 versi reborn sebelumnya. Parodi perfilman Indonesia, bahasa Arab kebalik, lelucon ala Batak, & aksi kejar-kejarannya lucu. Film yang menghibur. Salut untuk Aliando & Adipati yang mampu menghidupkan kembali sosok almarhum Dono & Kasino dengan baik.
baru sadar dulu belom masukkin ini ke diary letterboxd, nontonnya pas mega premiere apalah itu yang 5rb. udah gak dapet hiburan, gak dapet kopi pula. tapi setelah nonton yang ke4 ya yang ini masi better dikit lah
Tebakan gue bener, nih film modelannye bakal kayak Tri Mas Getir (2008). Alur ceritanya asik (malah lebih asik ini daripada Reborn sebelumnya), pengambilan gambarnya oke, tp sayang banget transisi dari satu scene ke scene berikutnya kurang ramah.
Untuk acting, semuanya oke apalagi Aliando, patut diberi tepuk tangan ?, kecuali Adipati (biasa dipanggil Dodot) dan (maaf) Randy. Gak tau kenapa di beberapa scene kelihatan banget Dodot gak konsisten meranin jadi Kasino. Untuk Randy sendiri, kok lo kurang menjiwai jadi Om Indro daripada waktu BBN (Bervibrasi Bersama Nidji) 2019 kemaren.
3a8082e126