Sebagai pemilik komputer, ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan untuk memastikan kompute berfungsi dengan normal. Salah satu langkahnya adalah defragmenting (atau defragging) hardisk Anda. Pada panduan ini kami akan membahas langkah-langkah defragging.
Bayangkan semua data pada hardisk Anda seperti tumpukan cucian. Ada banyak jenis pakaian dan warna, dan semuanya ini dicampur bersamaan di mesin cuci. Semua pakaian Anda bercampur aduk dan menghabiskan banyak ruang. Ilustrasi ini mirip dengan data di dalam hardisk komputer Anda selama komputer tersebut Anda gunakan. Semua data ini akan bercampur aduk dan tercerai berai di dalam komputer sehingga komputer harus bekerja lebih keras untuk menemukan semua data saat dibutuhkan.
Saat Anda selesai mencuci pakaian, biasanya Anda akan menyortir pakaian Anda ke susunan yang lebih terorganisir sehingga dapat Anda masukkan ke lemari pakaian Anda. Saat Anda melakukan defragging, maka komputer Anda melakukan sortir data seperti Anda menyortir hasil cucian Anda. Proses defragging ini mengatur kembali data-data di dalam komputer sehingga komputer dapat menemukannya dengan lebih mudah dan memaksimalkan ruang yang tersedia.
Defragging dapat membantu mengatasi dan mencegah beberapa masalah komputer. Jika defragging tidak Anda lakukan secara teratur, maka komputer Anda mungkin berjalan lambat atau mungkin memerlukan waktu yang lama untuk dapat digunakan setelah Anda menyalakannya. Jika hardisk dalam keadaan "fragmented", maka komputer Anda kemungkinan tidak dapat menyala sama sekali.
Jika sistem operasi komputer Anda adalah Windows 7 atau yang lebih baru, maka komputer Anda secara otomatis melakukan defragment hardisk dalam periode mingguan yang dijadwalkan. Mengakses dan mengubah jadwal defreagment ini mudah dilakukan.
This website uses cookies to measure and analyze our traffic. For more information about the cookies we use, see our Terms of Use. If you want to change your decision later on, select the 'Cookie Policy' link in the footer.
Sebuah komputer atau laptop tidak akan ada artinya tanpa media penyimpanan utama, seperti hard disk drive (HDD). Sebab, media penyimpanan utama adalah tempat aplikasi dan data berada. Termasuk di antaranya sistem operasi yang melayani seluruh perintah dari si pengguna komputer. Oleh sebab itu, media penyimpanan utama bisa diibaratkan sebagai rak buku di dalam perpustakaan.
Perpustakaan yang baru dibuka terlihat punya penataan buku yang rapi. Akan tetapi, saat perpustakaan ditutup, ada penampakan yang tak sama seperti ketika dibuka. Hal ini bisa jadi karena setiap pengunjung yang datang punya sifat yang berbeda-beda. Ada yang sehabis membaca buku mengembalikannya ke rak dengan rapi namun ada pula yang menata buku ala kadarnya.
Rak yang seharusnya bisa menyimpan 1000 buku akhirnya cuma bisa menampung 900 karena penataan yang tak rapi. Begitu juga yang terjadi di sebuah media penyimpanan utama komputer, khususnya hard disk. Seorang pengguna bisa jadi sudah menata file-nya dengan sangat rapi.
Yakni dengan membuat beberapa folder untuk memisahkan data sesuai jenisnya. Namun, dia tidak tahu jika 'penataan virtual' yang ada di dalam hard disk ternyata berantakan. Saat itulah hard disk komputernya telah mengalami fragmentasi.
Fragmentasi adalah hal yang lumrah terjadi di sebuah hard disk seiring berjalannya pemakaian. Saat ruang kosong di dalam hard disk masih lapang, sebuah data disimpan dalam blok-blok yang berdekatan. Penataan itu menjadi kurang rapi kala data yang disimpan semakin banyak. Aktivitas tulis dan hapus data-lah yang menyebabkan penataan itu jadi kurang rapi. Aktivitas tulis dan hapus itu termasuk copy, paste, delete, serta install dan uninstall aplikasi.
Asalkan bisa masuk, data akan ditempatkan di blok-blok yang mungkin berjauhan sehingga bagian satu dengan bagian yang lain tercecer dan menimbulkan ruang renggang. Hard disk pun tak bisa menyimpan data sesuai kapasitas maksimalnya. Selain tercipta ruang renggang, fragmentasi juga membuat performa komputer menjadi lamban.
Hal ini terjadi karena setiap kali mengeksekusi data, komputer akan mencari bagian-bagian data di blok memori yang berjauhan. Untuk itulah data harus dimampatkan dan ditata ulang supaya hard disk bisa memanfaatkan kapasitas maksimalnya, serta kinerja komputer menjadi lebih optimal. Proses penataan dan pemampatan data disebut defragmentasi atau disingkat defrag saja.
Komputer yang menggunakan media penyimpanan berbasis flash, yakni SSD (Solid State Drive) tak perlu didefrag. Sebab, SSD tak mengalami fragmentasi sebagaimana hard disk. Hal ini karena SSD memiliki cara penataan data yang berbeda dari hard disk.
Defrag juga punya manfaat selain membuat performa komputer kencang dan memperbanyak ruang kosong di dalam hard disk. Manfaat itu adalah mencegah terjadinya bad sector pada hard disk, khususnya logical bad sector. Bad sector sederhananya adalah kerusakan yang dialami sebuah hard disk, bisa secara logical atau physical.
Bad sector secara logical, alias yang ringan, biasanya terjadi karena virus, malware, atau komputer tidak dimatikan dengan benar. Sedangkan bad sector secara physical bisa terjadi karena debu, benturan, overheat, guncangan, dan usia. Dalam beberapa kasus, logical bad sector di sebuah hard disk bisa merembet ke physical bad sector bila tidak ditangani dengan baik.
Awalnya, beberapa blok memori tidak merespons ketika komputer mengakses file yang ada di situ. Hal ini ditandai dengan file korup atau aplikasi tidak bisa dijalankan. Namun, lama-kelamaan hard disk bisa failure alias mengalami kerusakan dan tidak bisa digunakan lagi. Data yang disimpan pun otomatis hilang.
Menghindari bad sector otomatis menjaga kesehatan hard disk dan membuat usia pakainya semakin panjang. Umumnya, hard disk masa kini punya usia pakai 100 ribu jam. Angka tersebut setara dengan 11,4 tahun jika hard disk dipakai tanpa henti. Usia pakai 11 tahun tentu lumayan panjang. Tentu saja usia tersebut bisa dicapai apabila hard disk dirawat dengan baik.
Kini kita sudah tahu apa itu fragmentasi dan bagaimana dampaknya pada hard disk. Sekarang saatnya beranjak ke penanggulangan supaya hal itu tak terjadi dengan melakukan defrag. Defragmentasi bisa dilakukan tanpa aplikasi tambahan atau menggunakan aplikasi pihak ketiga. Berikut Carisinyal akan menjelaskan satu per satu.
Microsoft sudah menyertakan aplikasi defragmenter sejak meluncurkan Windows 95. Aplikasi ini tentu saja gratis karena terkandung di dalam Windows. Ikuti langkah-langkahnya di bawah ini untuk melakukan defrag dengan aplikasi bawaan Windows 10:
6. Kemudian, kamu bisa memilih antara "Analyze" atau "Optimize". Jika memilih "Analyze", komputer akan menganalisis terlebih dahulu berapa persen fragmentasi yang terjadi di hard disk. Baru setelahnya kamu bisa menentukan apakah akan melakukan defragmentasi atau tidak. Sedangkan opsi "Optimize" akan membiarkan komputer melakukan analisis dan otomatis melakukan defrag, berapa pun persen fragmentasi yang muncul.
Selain yang disediakan oleh Microsoft, beberapa aplikasi pihak ketiga juga memfasilitasi fitur defrag hard disk. Namun, Carisinyal kali ini akan memberi satu contoh aplikasi yang bisa kamu pakai. Yakni Defraggler, sebuah aplikasi gratis dari CCleaner. Berikut cara pakainya:
4. Sama seperti Defragmenter bawaan Windows, kamu bisa memilih melakukan analisis dulu atau langsung melakukan optimalisasi. Pilih sesuai kebutuhan dengan mengklik "Analyze" atau "Optimize".
Demikian penjelasan mengenai fragmentasi pada hard disk dan cara mengatasinya melalui defragmentasi. Setiap barang elektronik yang digunakan pada akhirnya akan mengalami penurunan performa hingga mengalami kerusakan. Namun, perangkat elektronik bisa mencapai umur pakai maksimalnya jika dirawat dengan baik.
Seperti halnya hard disk komputer yang defrag secara rutin. Oleh sebab itu, lebih baik meluangkan waktu sebentar untuk mendefrag, daripada keluar uang untuk membeli yang baru karena hard disk rusak lebih awal. Selamat mencoba!
It's because something (often Windows Defender) has re-opened the files between you analyzing and actually clicking the defrag button.
You can't defrag files that are open.
The longer it is between analyzing and defragging the more likely it is that you may see the message.
Do another analyze and it will not find as many fragmented files, if it finds any.
Any that are now still open will not be listed, but you may see the few 'aborted' ones again if they have been closed again, so defrag them again.
The problem ther is that at 90% capacity used that disk is pretty full, - You have run out of free space required for a defragment to work.
Even the built in Windows defragmenter wont work with a HDD drive that is that full.
A lot of what is listed there seem to be 'Features-on-Demand' packages, are you actually using those features? If not you can remove them.
-us/windows-hardware/manufacture/desktop/features-on-demand-v2--capabilities
wikiHow adalah suatu "wiki", yang berarti ada banyak artikel kami yang disusun oleh lebih dari satu orang. Untuk membuat artikel ini, penyusun sukarela menyunting dan memperbaiki dari waktu ke waktu.
Artikel ini telah dilihat 51.375 kali.
Menjalankan Disk Defragmenter di Windows 7 memungkinkan komputer Anda untuk menata ulang semua data yang terfragmentasi, yang pada gilirannya, bisa meningkatkan kecepatan dan efisiensi komputer Anda secara keseluruhan. Pada Windows 7, Anda dapat men-defrag komputer secara manual setiap saat, atau mengatur jadwal defrag secara teratur menggunakan Disk Defragmenter. Ikuti petunjuk di bawah ini untuk men-defrag komputer Windows 7 Anda.
tirto.id - Utility defragment digunakan untuk membantu mengembalikan file-file ke tempatnya masing-masing. Defrag adalah pengelompokkan file berdasarkan jenis yang sama dan disimpan di tempat yang sama.
Jika ingin mendefrag PC, terlebih dahulu lihat versi windows apa yang digunakan oleh PC. Windows yang lebih lama akan merujuk defraging sebagai "Disk Defragmenter". Sementara versi windows terbaru, merujuk proses defrag sebagai "Optimize disk".
c80f0f1006