Ada beberapa statement anda yang ingin saya pertanyakan:
1) "Pertama:
Bahasa Melayu dipakai karena orang barat kayaknya lebih mengenal
Melayu dari pada Jawa... "
DH : Jadi pemilihan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan pada
Sumpah pemuda adalah didikte Barat?
-------------------------
2) " ( ini menurut saya sih) karena dilihat dari geografis
sebenarnya Pulau Jawa dengan komunitasnya adalah pulau yang paling
jauh dengan dunia luar.
Memang ada Benua Australia dan Selandia Baru yang memiliki penghuni
tetapi itu terjadi belangan saja. .."
DH: Dari mana paling jauh? Sulawesi lebih dekat dari sebelah barat,
daratan Asia? kalau demikian, mengapa VOC dan pemerintah Hindia
Belanda memilih Batavia dipulau Jawa sebagai ibukota?
----------------------------
3) "Des...komunitas Jawa hanya mendapatkan informasi
dari luar Jawa misalnya para saudagar yang datang dari Pulau
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan lainnya yang lebih berhubungan
dengan dunia luar atau secara praktis dengan Benua Asia. Di ukur
dari mana-mana juga Pulau Jawa sangat jauh..."
DH: informasi apa ini? Ketika Malakakka diserang Portugis pada 1511,
maka putra mahkota dari kerajaan Demak yang datang membantu.
Pangeran Pati Unus. Dari mana mana sangat jauh? dari mana? bagi
kerajaan Demak, tidak terlalu jauh mencapai pantai malakka
-------------------------
4) "Jadi dari segi bahasa yah..pasti ada unsur mengalah karena
sudah menjadi suatu kebiasaan orang-orang pedalaman mengikuti pola
daerah pesisir walau hal ini tidak pernah ditulis dalam sejarah
tetapi memiliki nuansa seperti itu. .."
DH: orang pedalaman? kerajaan kerajaan Jawa di pantai utara Jawa
bukanlah di pedalaman. Merekalah yang menyebarkan Islam keseluruh
Nusantara, terutama ke wilayah timur, sampai Ternate dan Tidore.
mana yang lebih pedalaman, kerajaan kerajaan Jawa, termasuk
Majapahit, dan kerajaan kerajaan di Kalimantan, dan suku suku tribal
di Sulawesi, Nusa tenggara dan Sumatra, seperti Tapanuli?
Sejak kapan kerajaan kerajaan di jawa mengikuti pola daerah lain?
Anda baca dimana?
----------------------------
5) "Sebab mana mungkin saya misalnya yang sudah jauh lebih banyak
bergaul dengan dunia luar dan memiliki rekor lalu mau diatur dari
dalam yang serba baru mulai apalagi belum tentu bisa dibuktikan..."
DH: siapa yang lebih banyak bergaul dengan dunia luar? dari dalam?
dalam mana? 300 tahun kerajaan Majapahit, siapa mengatur siapa?
--------------------
6) " Belum lagi harus menggunakan huruf Jawa / India
yang akan memperlambat proses pengertian. Ini gawat..!!! Karena
apa?? yah karena tekanan dunia luar akibat PD II dimana kita harus
cepat2 menentukan bahasa nasional. "
DH: Tekanan PD II? Anda mimpi? keputusan memakai bahasa Indonesia
sudah dilakukan pada Kongres pemuda yang melahirkan Sumpah pemuda!
jauh sebelum PDII. Anda membaca buku apa?
--------------------------
7) " Kalau huruf Jawa, pasti golongan Tionghoa akan iri soalnya huruf
Mandarin kan lebih populer dan bukan suatu kemustahilan malah
mempengaruhi kumunitas Melayu yang sesungguhnya Melayu dalam arti
sebenar-benarnya lebih dekat denga Tionghoa.."
DH: Ini theori apa lagi? Orang Tionghoa iri? Di Nusantara dizaman
Majapahit dipakai huruf Dewanagari dan bahasa Sansekerta. Tak ada
yang iri! kaum Muslim memakai tulisan Arab (Jawi), juga orang
Tionghoa tidak iri. Andaikan ada keirian, apakah yang terjadi
menurut analisa anda?
----------------------------------
8) " Belum lagi dimasa lalu daerah diluar Jawa lebih maju dari pada
Jawa..jauh terutama sekali daerah Sumatera.
DH: daerah mana dan bilamana daerah luar jawa lebih maju? Tak
tahukah anda bahwa semua sekolah tinggi dan kebanyakan sekolah
menengah dizaman Belanda ada di pulau Jawa? Pusat pemerintahan dan
perdagangan ada dipulau ini, juga pusat kekuatan militer? ini sudah
dari zaman Belanda. Anda baca dimana yang anda tulis?
-------------------
9) " Di lain pihak, walau Suku Melayu dan Jawa dari dulu berhubungan
mesra, bukan berarti tidak ada persaingan. DASAR ORANG SEBERANG vs
MEMANG JAWA BEGITU."
DH: persaingan? dalam bidang apa? Semua pemimpin etnis Melayu
dididik di pulau jawa. Sekoalh kedpokteran, sekolah tekhnik, sekolah
pertanian, sekolah hukum. Siapa yang mau menyaingi?
-----------------------------
10) " Orang Melayu tidak akan lupa ( walau bukan dendam ...:-)
bahwa Kedatuan Sriwijaya pernah diserang oleh Jawa. Kedatuan
Sriwijaya didirikan/dipimpin oleh Suku Melayu dan bernuansa
Tionghoa . Terus kemudian setelah Sriwijaya runtuh digantikan oleh
Kerajaan Madjapahit yang didirikan oleh Jawa dan lebih bernuansa
India"
DH: kerajaan pagarruyung diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan
Singhasari dibawah prabhu kartanegara. yang memerintah di Malayu
adalah pangeran Adtyawarman, rajamuda yang mewakili takhta Majapahit.
Dua puteri dari Minangkabau dibawa ke Jawa untuk menjadi istri raden
Wijaya, raja pertama Majapahit. saya belum pernah dengar, ada yang
masih dendam.
Kebudayaan Minangkabau lebih didominasi kebudayaan Arab daripada
kebudayaan Tionghoa. Mereka menggunakan huruf Arab.
---------------------------
11) " Oh..yah di Madjapahit sendiri memang pernah ada kontak dengan
Dinasti dari Cina tapi kan kemudian terjadi huru-hara....karena
utusan Khubi Lai Khan dipotong kupingnya....:-) Sekarang bukan
kuping yang dipotong, tetapi pemotongan nama marga....urusannya
menjadi ribet lagi karena rupanya bukan hanya komunitas Tionghoa
saja yang kena...tetapi secara umum sudah kena.... cik cik cik..bukan
main yah."
DH: Anda mencampuradukkan sejarah dengan issue issue yang lain, dan
tak memperhatikan tehguran Akhmad heng, bahwa masalah marga tak ada
urusan dengan etnis Jawa.
--------------
12) " Jadi sudah jelas bahwa dua komunitas yang berbeda lalu
dipengaruhi oleh budaya yang berbeda ( yang sebenarnya bersaing
sengit )yang tentu saja tidak akan mudah mengalah begitu saja. "
DH: Bersaing sengit? sejak kapan masyarakat Jawa bersaing sengit
dengan masyarakat Melayu? Anda punya data data yang dapat
diandalkan? mengalah? mengalah dalam bidang apa? komunitas berbeda
banyak di Indonesia: Batak - Minahasa; Dayak - Madura ; Sunda -
Jawa; dan banyak lagi.
Ketika ada pembrontakan di Sumatra barat, pasukan dari divisi
Diponegoro berangkat dan mendarat di Sumatra barat. Ketika tugas
elesai prajurit dari Jawa Tengah kembali ke pangkalan masing
masing..that's it
--------------------------------------
13) " Jadi saya mau mengatakan bahwa Bahasa Jawa tidak dipaksakan
oleh Orang Jawa untuk menjadi Bahasa Nasional Indonesia bukan karena
Orang Jawa suka mengalah atau karena kebaikan Orang Jawa, tetapi
karena suatu pendekatan kultur (yang sebenarnya pilihan yang paling
pahit), "
DH: pilhan pahit? Masayrakat jawa TAK pernah mempersoalkan bahasa
nasional, dan memakai bahwasa Jawa. Pilihan pahit siapa? Pada Sumpah
pemuda, pemuda emuda wakil Jawa menyetujui pemakaian bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional. Pendekatan kultur? kultur apa?
bagaimana suku suku lain yang juga punya bahasa?
---------------------------
14) "jangan sampai karena masalah seperti ini banyak daerah yang
berpenduduk Orang Melayu menjadi tidak simpati dan malah lebih ingin
bergabung atau membentuk negara sendiri yang berada dibawah
koordinasi Persemakmuran seperti Malaysia, Brunai dan
Singapore...iya kan. Jadi...yah apa boleh buat.....!!!"
DH: Ini ocehan apa lagi? Sejak kapan masyarakat Jawa mengurus
simpati orang Melayu? Ingin berganbung dengan malaysia? Tidak
tahukah anda, bahwa ketika Jogya, ibukota sementara RI diduduki
pasikan Belanda, RI mendirikan pemerintah darurat di Padang?
tahukan anda bahwa masyarakat Melayu sangat setia pada NKRI?
Menggabung dengan Brunei? siapa yang cerita pada anda?
------------------------------------
16) "Suku Melayu tidak berarti hanya di Riau saja Pak, tetapi
hampir diseluruh Indonesia bahkan di Thailand dan Philipina dan lain-
lain juga ada Suku Melayu."
DH: ya, lalu mengapa? Lebih banyak etnis Jawa hidup diwilayah Melayu
daripada etnis Melayu yang tersebar. Pernah baca statistik?
---------------------
17) " Yang di Thailand sudah jelas daerahnya yaitu di Pattani,
sedang untuk Philipina suku Melayu adanya dibagian selatan,
katanya..:-)). Trus mengenai bahasa saya berpendapat begini ; Bahasa
Indonesia yang digunakan oleh Orang Indonesia yang dipengahi oleh
Bahasa Melayu saja masih sering diusir oleh Malaysia yang juga
berbahasa Melayu."
DH: anda sudajh mulai ngelantur. Sorry. Orang Malaysia takj
perduli, orang memakai bahasa apa, siapa yang melanggar wilayah
mereka akan diusir. Juga Angkatanlaut RI mengusir nelayan nelayan
Malaysia, Thailand atau Philippina yang memasuki perairan kita
----------------------------
18) " Jadi bagaimana misalnya kalau Bahasa Jawa yang menjadi Bahasa
Nasional,..kan kemungkinan misunderstanding akan jauh lebih besar.
sehingga frekuensi pengusiran akan makin tinggi."
DH: Ha ha ha..frekuensi pengusiran lebih tinggi? Kalau mereka pakai
bahasa Bugis, Sunda, Bali, tidak disuir?
----------------------
19) " Dalam sistem administrasi pemerintahan kita umumnya diduduki
oleh Orang Jawa,bukan karena mereka mayoritas tetapi karena adanya
pengganjalan ditingkat administrasi."
DH: pernakah anda dengar, untuk masuk dinas pemerintahan anda harus
bersuku Jawa?
---------------------------------------
20) "Coba kita bandingkan dua orang Jenderal Bintang Lima Dr. Abdul
Harris Nasution dengan Jenderal Bintang Lima Soeharta..??? Kurang
apa Pak Nas..??? tapi wakil presiden saja tidak pernah di raihnya.
kan...??? Sedangkan Harto kita pilih terus menerus saja ( dengan
terpaksa ) karena dukungan dari militer yang dipimpinnya."
DH: Kurang apa? Yang menggagalkan G30 S pak Harto atau Nasution?
Dukungan militer? Nasution menduduki jabatan senior militer jauh
lebih lama dari pak Harto, dia punya kesempatan. TNI berdiri
dibelakang setiap panglima TNI.
---------------------------------
21) " Setelah saya sedikit dewasa saya malah berpikir bahwa
seandainya Jenderal Besar Nasution pernah memangku jabatan
presiden, maka gejolak yang pernah terjadi dengan Malaysia
ditahun 60-an seharusnya tidak tidak perlu terjadi. .."
DH: ha ha ha ha...mules saya tertawa. Nasuition adalah panglima ABRI
ketika clash denganMalaysia terjadi. Dia memimpin misi pembelian
senjata ke Rusia untuk meyiapkan kekuatan ABRI yang mendukun setiap
politik bung Karno.
Nasution adalah panglima Abri yang MENGHAJAR pembrontakan PRRI yang
juga meliputiu sukunya sendiri. Lawannya adalah kolonel Simbolon!
-----------------
Bung, belajar dahulu sejarah Indonesia dengan seksama sebelum
menulis. Disini banyak akhli sejarah dan senior yang masih menjadi
pelaku sejarah.
Jangan menurunkan mutu milis ini dengan tulisan yang tak didukung
fakta atau analisisi yang matang.
Salam
danardono