Dalam lingkungan Tradisi masyarakat tionghoa; salah satunya adalah
penghormatan kepada leluhur termasuk salah satu bagian tradisi
masyarakat Tionghoa. Disini saya membahas bagaimana tata cara
sembayang masyarakat tionghoa kepada orang yang baru saja meninggal.
1. Hari 1 Penguburan / pembakaran : Pada hari pertama penguburan
diadakan upacara penguburan. Upacara penguburan masyarakat Tionghoa ;
tidaklah jauh beda dengan masyarakat budaya lainnya. Disini Dalam
lingkungan Masyarakat Tionghoa biasanya akan dimulai upacara resesi
sembayang, biasanya pemuka agama melakukan doa kepada si meninggal dan
juga diikuti oleh keluarga si meninggal. Setelah itu penurunan peti
mati; disini pihak keluarga dilarang melihat penurunan peti mati dan
termasuk tamu pengunjung. (salah satu kepercayaan masyarakat tionghoa,
bila melihat turunnya peti. ada kemungkin menyusul si meninggal atau
usahanya jatuh atau meninggal). Setelah itu penaburan kembang ke liang
kubur dengan dibarengi doa, dan setiap pihak keluarga mengambil satu
gegam tanah dan dilempar kepeti mati sebagai tanda menghormati si
meninggal. Setalah selesai resesi ini dilanjuti pemuka agama dengan
pembagian gandum,koin, kacang ijo, jagung sebagai simbolik si
meninggal memberikan berkah kepada pihak keluarga( semangkin banyak
mendapatkanya semangkin banyak rejekinya). Dan terakhir upacara si
pemuka agama melakukan doa kepada barang - barang sembayang seperti
rumah rumahan dan material yang dibutuhkan oleh si meninggal. (catatan
salah satu nya adanya kepercayaan adanya perlu kacung yang terdiri
dari 1 orang wanita dan 1 orang pria yang di beri nama; saya masih
menulusuri ini), lalu dibakar.
2. Hari dari meninggal hari ke 3 : Orang baru saja meninggal hari ke
3. Masyarakat tionghoa mengadakan salah satu sembayang menghormat
leluhur. Disini Sesajian makanan, minuman dan juga kertas sembayang di
bawa oleh pihak keluarga. Sembayang ini di adakan sebelum jam 4 pagi
sampai jam 5 pagi. Dimaksudkan untuk memberi penghormatan kepada
simeninggal yang baru bangkit dari kematiannya. (Buddhis mahayana
menggunakan perhitungan 7 hari meninggal si almarhum
3. Hari 40 si meninggal sama seperti hari ke 3 perbedaaanya tidak
perlu subuh untuk sembayang. (Buddhis mahayana perhitungannya 49 Hari).
4. Hari ke 100 Diadakan pesta di kuburan atau tempat tinggal si
almarhum ( kalau dibakar). Diundang tamu untuk ikut sembayang si
almarhum. Dan tetap disembayangi.
hari ke 1000 Sama pada hari ke 40
Catatan pinggiran selama 40 hari kematian almarhum pihak keluarga
dilarang memakai pakaian merah. Karena pakaian merah simbol
kebahagian. Dilarang mengunjungi pernikahan dan atau mengadakan pesta
pernikahan.
PS: mohon koreksinya kalo ada salah :)
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.13/1376 - Release Date: 4/13/2008 1:45 PM
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.22.13/1376 - Release Date: 4/13/2008 1:45 PM
Mungkin ini hanya sebagai tambahan informasi saja.
Ataupun lain daerah lain adat istiadatnya.
Seingat saya sewaktu ayah saya meninggal di tahun
1974, tata cara sembahyang masih lebih detail dari
hari pertama meninggal s/d 3 tahun meninggal.
Kami sebagai anak cucup wajib mentaati segala
peraturan yang ada. Berikut ini adalah segaian
kegiatan yang masih saya ingat (maklum waktu itu saya
masih umur 10th).
Hari 1 s/d 7
- Sebelum tutup peti, anak cucu wajib membakar gin cua
di ujung kaki almarhum.
- Detik terakhir sebelum dimasukan ke peti, anak cucu
memberikan makanan berupa nasi & sayur kepada almarhum
dengan meletakkan barang 1-2 biji nasi di mulut
almarhum.
- Semua anak cucu tidak boleh ada yg memakai
perhiasan, pakaian merah dll selain putih (blacu)
- kain kecil (warna putih + potongan semacam rumput
kering) tetap harus nempel dilengan baju sebelah kiri.
- Almarhum dibuatkan kamar mandi + aksesoris selama
almarhum belum dikebumikan.
- Sehari tiga kali, anak cucu harus sembahyang dengan
tangisan untuk seolah2 membangunkan almarhum untuk
menikmati persediaan makanan, kopi, teh, rokok.
Hari pemakaman s/d 100 hari
- Kita sembahyang kue jembatan seolah2 Almarhum baru
sadar bahwa dia telah meninggal dengan penampakan
kukunya yg berubah warna hitam setelah melewati
jembatan.
- Sembahyang terakhir untuk mengantar jenazah untuk
dimakamkan, anak perempuan harus menyediakan kepala
(maaf) babi untuk penyembahan. tapi saya lupa
perbedaan kepala babi warna putih dan merah. kemudian
ada ekor babi juga. Saya lupa artinya apa.
- Sederek prosesi pada umumnya dilakukan juga seperti
tabur bunga, lempar tanah dll.
- Setelah selesai, potongan rumput kering kecil tetap
harus tetap dikenakan selama 100 hari.
- Sembahyang 100 hari kembali dilakukan di kuburan dan
harus sebelum ayam berkokok.
Hari ke 1 tahun
- Setelah sembahyang 100 hari, potongan rumput mulai
dilepas dan tinggal kain putih saya.
Hari 1 tahun ke 3 tahun
- Setelah sembahyang ke 1 tahun, potongan kain putih
diganti dengan kain hitam.
Setelah lepasa dari 3 tahun, kami sebai anak baru
dinyatakan bebas untuk memakai pakaian variasi warna
merah.
Demikianlah sepengetahuan dan seingat saya pada
tradisi kami. Mohon maaf jika ada kesalahan kata kali
ini.
--- Purnama Sucipto Gunawan <east_road@yahoo.com>
wrote:
__________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.23.0/1379 - Release Date: 4/15/2008 6:10 PM
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.23.0/1379 - Release Date: 4/15/2008 6:10 PM
haiiii salam kenal,
nama saya mariani dan baru gabung sama milis ini. wahh saya sempat punya niat untuk buat buku ttg adat tionghoa baik itu perkwinan, kematian, atau apapun...cuma sumbernya sedikit sekali. yaaa sbagai salah satu keturunan tionghoa, saya sangat tertarik dengan budayanya dan takut kalao yg muda-muda ini gak tahu tata caranya lama-lama ditinggalin..mungkin kita bisa kerjasama.
dan saya juga dalam 2 tahun terakhir ini apoh dan akung saya meninggal, dan kayaknya Tua Ha itu akhirnya dimodernisasi dengan kita pakai kaos putih (biasanya yg merek swan itu deh)...
Regard,
mariani
Ya betul, TUA HA.
Tapi sedihnya terutama di Jakarta. Tradisi tata cara
berpakaian sudah jarang diikuti. Biro2 3 tahun, 3 hr
belum tentu diikutin. Umumnya masih diperboleh/
beraksesoris emas sekalian anak kandung. Alas kaki
saja masih bisa berwarna merah walaupun sedikit.
Khususnya untuk aliran tertentu, Hio juga sudah jarang
diperhatikan, biasanya anak-cucu harus menggunakan hio
kaki hijau selama 100 hari dan diluar itu pelayat or
saudra2 gunakan hio kaki merah. Apakah di Jakarta
masih menjalankan tradisi ini ???
Belum lagi urutan "tiam hio" dimana anak kandung laki
duluan disertakan menantu perempuan, menantu
laki-laki, anak kandung perempuan, cucu laki2 dalam,
cucu perempuan dalam, cucu laki2 luar, cucu perempuan
luar dst secara ber-urutan. Heran-nya kadang kadand
pelayat yang berebutan tiam hio duluan daripada anak
dan saudara dari yang meninggal.
> --- Purnama Sucipto Gunawan <HYPERLINK
> "mailto:east_road%40yahoo.com"east_road@yahoo.-com>
=== message truncated ===
__________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.23.0/1379 - Release Date: 4/15/2008 6:10 PM
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG.
Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.23.0/1379 - Release Date: 4/15/2008 6:10 PM
Hi, Salam kenal
G baru join nih.
Kalau hitungan 100 harinya itu gimana yah?
Mulai dari hari meninggal atau mulai dari saat penguburan/kremasi?
100 hari harus dikurangi dulu dengan jumlah anak laki2 atau gimana ya?
Asen
> --- Ulysee <HYPERLINK
> > To: HYPERLINK
> "mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com"budaya_tionghua@-yahoogroups.-
> > "mailto:east_-road%40yahoo.-com"east_-road@...>
> ____________-_________-_________-_________-_________-_________-_
> Be a better friend, newshound, and
> know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. HYPERLINK
> "http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ"http://mobil
> e.-yahoo.com/-;_ylt=Ahu06i62sR-8HDtDypao8Wcj9tA-cJ
>
>
>
>
>
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG.
> Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.23.0/1379 - Release Date:
> 4/15/2008 6:10 PM
>
>
>
> No virus found in this outgoing message.
> Checked by AVG.
> Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.23.0/1379 - Release Date:
> 4/15/2008 6:10 PM
>
Sudah pernah Dibahas, silakan anda cari di search engine
Salam Kenal,
Ini yang kami kerjakan di keluarga besar kami baik yang sudah peranakan maupun yang masih tinggal di Hok Kian dan Taiwan dalam hal persembahyangan setelah pemakaman.
Pertama kami tidak mengenal acara sembahyang 100 hari ( dan juga 40 hari ) sepertinya itu pengaruh tradisi Kejawen Islam dan Kristen di sini. Kami tidak menemukan literatur baik Buddhist Mahayana, Khong Kauw dan To Kauw yang menyebutkan dan mengatur tata cara sembahyang 100 dan 40 hari.
Yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
Sedikit tambahan tradisi sembahyang di kelurga kami setelah seluruh ritual perkabungan (3 tahun) selesai yaitu dilakukan 2 persembahyangan tambahan :
mo sharee pengalaman, skaligus mo nambah pertanyaan jg tentang adat buat orang yang meninggal
keluargaku emang udah nga njalanin tradisi yang kumplit kya dlu lg sich, mungkin karna kebanyakan jg udah pada nga tau tradisi yang bener tuh kya apa, tradisi yang dilakuin dikeluargaq ada kesamaan n perbedaan ma yang udah ditulis tmn2, dlu waktu akung n nyama q meninggal
1. tutup peti jim bok (sorry klo salah tulis, tolong dibenerin klo salah)
seinggetq dlu sebelum tutup peti anaknya ngasi mutiara klo nga salah jumlahnya ada 7 dipasang di telingga, mata, hidung, sama mulut ke orang yang meninggal, waktu jenasah dimasukin ke peti keluarganya pada balik badan alias ga boleh ngliat, bis itu keluarganya muterin peti, arti mutiara ma muterin peti apa q juga nga tahu
klo ada yang tau kasi tanggapan ya??
2. trus dirumah di depan pintu dipasang kertas putih dibuat tanda silang, dari mulai hari meninggal ampe kremasi/ penguburanya baru dilepas, trus ada juga lampion warna putih
ada yang tau nga ini artinya apa, tolong kasi tanggapan ya....
3. ada perbedaan dikeluarga gw sebelum jenasah dikubur/ dikremasi ada acara pecah semangka, wkt aq tanya mama sich katanya dlu ada kaisar cina yang mati suri, ktanya waktu dia ketemu ma penjaga pintu akirat, dia janji akan bawain semangka buat para penjaga pintu itu, krna disana panas, wkt akirnya si kaisar itu hidup lagi, dia memerintahkan buat rakyatnya buat "mbawain" semangka ke orang yang meninggal sesuai janji si kaisar
4. wkt 40 harian/ 49 harian aq lupa klo dikeluargaq dihitungnya dari kremasi trus dikurangi jumlah anak, trus ada tradisi jaga dupa, jagain dupa/ hio ampe pagi, jadi sebelum hionya mati, dikasi hio lagi, ktanya sih biar jalanya orang yang meninggal ke akirat lancar (mungkin udah kecampur ma budaya jawa, yang percaya klo 40 hari, arwah jalan menuju akirat) trus paginya baru ke bong
5. ada lagi upacara yang namanya balik meja, upacara nya gimana n hari ke brapa gw jga nga tau, coz wkt itu cuma denger aja keluargaku bru diskusi mo pake balik meja/ enggak
6. menanggapi ulysee_me2 tentang perkawinan klo ada keluarga yang baru meninggal, kta ma2, dlu waktu siwakq (ci2nya mama) mo nikah calon papah mertuanya meninggal trus akirnya kawin peti, dilakuin di dpn peti matinya, pai ciunya jg di dpn peti matinya, soalnya danggap klo masih ada. katanya sich klo nggak kawin peti harus nunggu 3 tahun lagi baru boleh kawinan
ow ya q juga mo nanyain
1. knpa klo mau bangun bong pai harus nunggu dulu ampe cheng beng
2 q jg pingin tau tentang dress code yang dipake keluarga klo ada yang meninggal setauq beda2 ada yang pake tutup kepala, iket kepala, ada juga yang bajunya dibalik
wah ngak terasa aq yang pendiam ini isa nulis sebanyak ini,
ini juga tulisan pertamaq di grup ini, coz slama ini q cuma jadi pembaca yang setia, apalagi klo topiknya justru menyangkut SARA jadi males nanggapin
N.B kasi koreksi , n jawaban ya atas pertanyaan q n apa yang aq nga tau tolong ditambah makacieh ^.^
mo sharee pengalaman, skaligus mo nambah pertanyaan jg tentang adat buat orang yang meninggal
keluargaku emang udah nga njalanin tradisi yang kumplit kya dlu lg sich, mungkin karna kebanyakan jg udah pada nga tau tradisi yang bener tuh kya apa, tradisi yang dilakuin dikeluargaq ada kesamaan n perbedaan ma yang udah ditulis tmn2, dlu waktu akung n nyama q meninggal
seinggetq dlu sebelum tutup peti anaknya ngasi mutiara klo nga salah jumlahnya ada 7 dipasang di telingga, mata, hidung, sama mulut ke orang yang meninggal, waktu jenasah dimasukin ke peti keluarganya pada balik badan alias ga boleh ngliat, bis itu keluarganya muterin peti, arti mutiara ma muterin peti apa q juga nga tahu
klo ada yang tau kasi tanggapan ya??
2. trus dirumah di depan pintu dipasang kertas putih dibuat tanda silang, dari mulai hari meninggal ampe kremasi/ penguburanya baru dilepas, trus ada juga lampion warna putih
ada yang tau nga ini artinya apa, tolong kasi tanggapan ya....
3. ada perbedaan dikeluarga gw sebelum jenasah dikubur/ dikremasi ada acara pecah semangka, wkt aq tanya mama sich katanya dlu ada kaisar cina yang mati suri, ktanya waktu dia ketemu ma penjaga pintu akirat, dia janji akan bawain semangka buat para penjaga pintu itu, krna disana panas, wkt akirnya si kaisar itu hidup lagi, dia memerintahkan buat rakyatnya buat "mbawain" semangka ke orang yang meninggal sesuai janji si kaisar
4. wkt 40 harian/ 49 harian aq lupa klo dikeluargaq dihitungnya dari kremasi trus dikurangi jumlah anak, trus ada tradisi jaga dupa, jagain dupa/ hio ampe pagi, jadi sebelum hionya mati, dikasi hio lagi, ktanya sih biar jalanya orang yang meninggal ke akirat lancar (mungkin udah kecampur ma budaya jawa, yang percaya klo 40 hari, arwah jalan menuju akirat) trus paginya baru ke bong
5. ada lagi upacara yang namanya balik meja, upacara nya gimana n hari ke brapa gw jga nga tau, coz wkt itu cuma denger aja keluargaku bru diskusi mo pake balik meja/ enggak
6. menanggapi ulysee_me2 tentang perkawinan klo ada keluarga yang baru meninggal, kta ma2, dlu waktu siwakq (ci2nya mama) mo nikah calon papah mertuanya meninggal trus akirnya kawin peti, dilakuin di dpn peti matinya, pai ciunya jg di dpn peti matinya, soalnya danggap klo masih ada. katanya sich klo nggak kawin peti harus nunggu 3 tahun lagi baru boleh kawinan
nambahkan sedikit saja NW: |
Kertas putih bersilang di pasang setelah Jib Bok sebagai tanda keluarga sedang berkabung. Satu kertas silang berarti yang meninggal baru salah satu orang tua, silang dua spt X berarti keluarga sudah ditinggal kedua orang tuanya. Kertas ini di lepas setelah semua keluarga lepas putih, bisa 7 hari, 49 hari, 1 tahun dan setelah sembahyang 3 Tahun. |
KH: Kalau baru salah satu orang tua yang meninggal, arah kertas putih ini dipasang berdasarkan siapa yang meninggal. Kalau ayah yang meninggal dipasang dari kanan atas ke kiri bawah, kalau ibu yang meninggal dipasang dari kiri atas ke kanan bawah. ---------------------------------- HN: |
Kalau sejak Jib Bok keluarga memakai pakaian terbalik, maka acara balik meja adalah setelah selesai persembahyangan 7 Hari. Pada saat itu pakaian yg di pakai harus dibalik seperti wajarnya, gelang tangan putih dan pita putih di lepas, taplak meja dan meja altar darurat sejak upacara sejak kematian di ganti dan dibuatkan meja abu sementara yang kecil dan tidak terlalu tinggi yang memakai taplak bersih dan lainnya yg serba bersih, yang lama bisa di bakar atau di cuci. |
KH: Gelang tangan putih juga dipakai berdasarkan keluarga yang meninggal. Kalau yang meninggal laki2 gelang dipakai di tangan kiri (yang), kalau yang meninggal perempuan gelang dipakai di sebelah kanan (yin). KH --- On Tue, 3/17/09, Ning M. Widjaja <nmwhtt@gmail.com> wrote: |
Kam Sia tambahannya .