bisa nggak kita bikin ktp pake nama mandarin? misalnya bisa apakah bisa dengan huruf mandarin?
[Non-text portions of this message have been removed]
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "black jack"
<jimmy.kosasih@...> wrote:
>
> bisa nggak kita bikin ktp pake nama mandarin? misalnya bisa apakah
bisa dengan huruf mandarin?
Santi: Masalahnya:
1. Ada komputer yang bisa ngetik Mandarin ga di kecamatan?
2. Kalau ada, siapa yang bisa ngetik?
3. Kalau ada yang bisa ngetik Mandarin (berarti punya special ability),
siapa yang mau kerja di kecamatan (?) dengan gaji di bawah 1 juta?
4. Bisa dijamin/dipercaya keja orang kecamatan itu benar? KTP saya
status: BELUM MENIKAH, ditulis mereka TIDAK MENIKAH. Ya beda dong 2
ini. Emangnya saya mau jadi biksu apa?:p
5. Dan masih banyak lagi hehe...
Kesimpulan: sebaiknya jangan deh!
Santi
santi, terimakasiih atas sarannya. tapi pinyin atau ejaannya aja yang pas dengan ejaan yang tertulis di ejaan mandarin sudah bisa mewakili kali ya.
contoh " kwik kian gie
----- Original Message -----
From: Santi
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, December 19, 2006 9:45 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: nama mandarin di ktp
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "black jack"
<jimmy.kosasih@...> wrote:
>
> bisa nggak kita bikin ktp pake nama mandarin? misalnya bisa apakah
bisa dengan huruf mandarin?
Santi: Masalahnya:
1. Ada komputer yang bisa ngetik Mandarin ga di kecamatan?
2. Kalau ada, siapa yang bisa ngetik?
3. Kalau ada yang bisa ngetik Mandarin (berarti punya special ability),
siapa yang mau kerja di kecamatan (?) dengan gaji di bawah 1 juta?
4. Bisa dijamin/dipercaya keja orang kecamatan itu benar? KTP saya
status: BELUM MENIKAH, ditulis mereka TIDAK MENIKAH. Ya beda dong 2
ini. Emangnya saya mau jadi biksu apa?:p
5. Dan masih banyak lagi hehe...
Kesimpulan: sebaiknya jangan deh!
Santi
----------------------------------------------------------
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.15.24/592 - Release Date: 18/12/2006
[Non-text portions of this message have been removed]
Sharing sedikit,
Di Taiwan, KTP menggunakkan nama Mandarin yang diketik dalam format
character Mandarin. Tetapi di Passport menggunakkan nama Mandarin yang
dilafalkan dalam romawi ABCD. Jadi menurut pandangan saya, untuk urusan
lokal dalam negeri seperti KTP, memang sebaiknya menggunakkan bahasa resmi
setempat.
Ada lagi tentang nama,
Kalau di Indo banyak Overseas Chinese yang ngga punya nama Mandarin (bukan
salah bunda mengandung), kepingin punya nama Mandarin.
Kalau di Taiwan banyak orang yang kepingin punya nama English.
Best,
Richard
--- In budaya_tionghua@ <mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com>
yahoogroups.com, "black jack"
<jimmy.kosasih@...> wrote:
>
> bisa nggak kita bikin ktp pake nama mandarin? misalnya bisa apakah
bisa dengan huruf mandarin?
Santi: Masalahnya:
1. Ada komputer yang bisa ngetik Mandarin ga di kecamatan?
2. Kalau ada, siapa yang bisa ngetik?
3. Kalau ada yang bisa ngetik Mandarin (berarti punya special ability),
siapa yang mau kerja di kecamatan (?) dengan gaji di bawah 1 juta?
4. Bisa dijamin/dipercaya keja orang kecamatan itu benar? KTP saya
status: BELUM MENIKAH, ditulis mereka TIDAK MENIKAH. Ya beda dong 2
ini. Emangnya saya mau jadi biksu apa?:p
5. Dan masih banyak lagi hehe...
Kesimpulan: sebaiknya jangan deh!
Santi
_
[Non-text portions of this message have been removed]
Call your friends
worldwide - free!
Ada yang sadar ngga? Bahwa penamaan Mandarin di Indonesia itu condong (kalau
ngga bisa dibilang exactly the same) ke Hokkian.
Best,
Richard
santi, terimakasiih atas sarannya. tapi pinyin atau ejaannya aja yang pas
dengan ejaan yang tertulis di ejaan mandarin sudah bisa mewakili kali ya.
contoh " kwik kian gie
[Non-text portions of this message have been removed]
You're invited to try
the all-new Mail Beta.
Hahahaha...Mau share dikit neh,
Mengenai inginnya org Taiwan atau Chinese yang ingin punya nama Inggris,
jadi inget, dulu klien saya yg orang Taiwan di kantor lama pernah mengisi
data dirinya...
Dia menulis : (Jacky) Tan Hock Beng ==>>misalnya..
Lalu saya tanya :
Saya : Di file kamu mau di tulis seperti apa?
Seperti ini? (dgn nama yg di dlm kurung)
Klien : Oh, di passport sih Tan Hock Beng. Jacky is my illegal name..Tan
Hock Beng is my legal name.
Saya : (mau ketawa sih...hahahaha...) Ok, jadi saya tulis sesuai passport
aja yach..
Klien : Ok, no problem..
Tapi, setiap kali dia datang untuk ambil filenya..pasti dia menyebut
dirinya Jacky Tan..
Yang ada, bisa berjam2 deh kita cari filenya dia ini...
klo kebetulan saya ada (umunya saya hapal dengan klien yg mendaftarkan
diri dgn saya), saya bisa cepat mencarinya..
Tapi, klo pas giliran teman saya..wah..seperti nyari jarum di tumpukan
jerami....
Begitu di cocokkan dengan tgl lahir, di situ tertera Tan Hock Beng...
Maka, dengan entengnya dia bilang " Oh, iya..itu nama saya sesuai
passport"
Gubraksss..... Repot banget gak sehhhhh..pfft...
"richardwu9" <richardwu9@gmail.com>
Sent by: budaya_tionghua@yahoogroups.com
12/20/2006 11:40 AM
Please respond to
budaya_tionghua@yahoogroups.com
To
<budaya_tionghua@yahoogroups.com>
cc
Subject
RE: [budaya_tionghua] Re: nama mandarin di ktp
Try the all-new
Yahoo! Mail Beta
Kalau begitu harus disepakati dulu, pakai dialek hokkian atau Putonghua. kalau Putonghua sudah jelas ditulis pakai satandard Hanyu Pinyin ( contohnya: Kwik Kian Gie menjadi Guo Jian'yi ). tapi kalau hokkian? ini yang berabe, belum ada tuh standarnisasi cara penulisannya.
ZFy
----- Original Message -----
From: black jack
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, December 20, 2006 10:15 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: nama mandarin di ktp
santi, terimakasiih atas sarannya. tapi pinyin atau ejaannya aja yang pas dengan ejaan yang tertulis di ejaan mandarin sudah bisa mewakili kali ya.
contoh " kwik kian gie
----- Original Message -----
From: Santi
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, December 19, 2006 9:45 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: nama mandarin di ktp
Recent Activity
a.. 14New Members
b.. 1New Files
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
a.. Indonesian languages
b.. Dan
c.. Indonesian
d.. Indonesian language course
e.. Indonesian language learn
Yahoo! Mail
Next gen email?
Try the all-new
Yahoo! Mail Beta.
Y! Messenger
Group get-together
Host a free online
conference on IM.
Ads on Yahoo!
Learn more now.
Reach customers
searching for you.
.
[Non-text portions of this message have been removed]
Try the all-new
Yahoo! Mail Beta
Tergantung pemakaian nama ini di negara mana. Memakai nama Tionghoa
di Indonesia barangkali kurang "comfortable" utk. Tan Hock Beng, jadi
dia memakai nama panggilan Jacky di Indonesia. Anda sendiri mengganti
nama dgn. nama Inggris yaitu Caroline sebab barangkali kurang
comfortable memakai nama Tionghoa. Dan dilain pihak tidak mau memakai
nama Jawa atau Indonesia dan lebih baik memakai nama Inggris, khan?
BH Jo (nama Tionghoa)
Wah..Bung Jo,
kalau saya memang dari lahir sudah pakai nama Caroline.
Bahkan di akte lahir pun sudah terpampang nama Caroline.
Jadi, saya tidak melalui proses ganti nama...
Hanya orang tua saja yang punya surat ganti nama itu...
Kalaupun saya punya nama chinese itu juga dimintakan ke org Budha oleh
alm. nenek saya..
Klo boleh milih, saya lebih suka pake nama chinese saya..
kesannya lebih keren hehehehe.... ^_^
Jangan salah, saya ketemu model org yg begitu hanya satu loh...
Eh, 2x deng...yg satu lagi dia kasih nama saya dengan nama Indonesia..
padahal dulu pertama daftar dia pake nama marga dia.. "oey" misalnya..
(sorry loh, hanya sbg contoh)
Jadilah, dia kekeh sudah pernah dateng dan saya kekeh kalau nama indonesia
yang dia kasih itu tidak pernah terdaftar...
"B.H. Jo" <bh...@yahoo.com>
Sent by: budaya_tionghua@yahoogroups.com
12/20/2006 02:53 PM
Please respond to
budaya_tionghua@yahoogroups.com
To
budaya_tionghua@yahoogroups.com
cc
Subject
[budaya_tionghua] Re: nama mandarin di ktp
[Non-text portions of this message have been removed]
Bagaimana dengan dialek bahasa Tionghoa lainnya yang ada di Indonesia?
Tabik,
Rosa
_____
Di milis ini, beberapa kali dicoba untuk menggunakan ejaan yang 'distandardisasi' untuk dialek2 Bhs Tionghoa yang ada di Indonesia.
Contoh:
Kwik Kian Gie adalah penulisan di Jateng. Kalau di Jabar, ia akan ditulis Kwee Kian Gie.
Hal ini akan membingungkan, karena itu diperlukan penulisan yang standard.
Kalau ditulis dengan ejaan yang pernah dirintis di sini , menjadi:
Kueq Kian Gi
catatan:
1. q adalah untuk menunjukkan bunyi pendek
2. bunyi GI, tidak perlu ditambahkan E di akhir kata, karena memang tidak ada bunyi E
Prinsip untuk ejaan yang diusulkan adalah:
1. diftong yang ditulis dengan 'y' (ay, oy, ey) ditulis dengan 'i' (ai, oi, ei)
2. diftong 'auw' ditulis dengan 'ao' -> hau/hauw ditulis 'hao'
3. diftong 'euw' (bhs Hakka) ditulis dengan 'eo' -> heuw ditulis 'heo'
4. bunyi 'ua' ditulis dengan 'ua' -> hoa, hwa ditulis 'hua', hoang, hwang ditulis 'huang'
5. bunyi 'ue' ditulis dengan 'ue' -> kwe ditulis 'kue'
6. vokal ganda, dibuat tunggal -> kwee ditulis 'kue', lee ditulis 'le'
7. bunyi 'i' ditulis 'i', bukan 'ie' -> liem ditulis 'lim', lie ditulis 'li'
8. bunyi 'eu' (bhs Tiociu dan Hokkian, seperti 'eu' bhs Sunda) ditulis dengan 'eu'
9. bunyi sengau ditulis dengan 'n' -> 'thio sam hong' ditulis 'tnio sam hong'
10. yang berbunyi awal 'u' ditulis dengan 'w' -> Oen ditulis 'Wun'
11. yang berbunyi awal 'i' ditulis dengan 'y' -> Im Yang ditulis 'Yim Yang'
12. ejaan lama diganti dengan ejaan baru -> oe menjadi u, dj menjadi j, tj menjadi c, j menjadi y
Contoh:
ejaan lama -> ejaan yang diusulkan
Liem Swie King -> Lim Sui King
Lim Tjoan Hok -> Lim Cuan Hok
Liem Seng Tee -> Lim Seng Te
Tan Joe Hok -> Tan Yu Hok
Tan Tjeng Bok -> Tan Ceng Bok
Oen Boen Ing -> Wun Bun Ying
Euw Jong Tjoen Moy -> Eoyong Chun Moi
Auwjong Peng Koen -> Aoyang Ping Kun/Peng Kun
Thio Tiong Gie -> Tnio Tiong Gi
Soe Hok Gie -> Su Hok Gi
Soe Hok Djien -> Su Hok Jin
Phoa Kheng Hek -> Phnua King Hik/ Keng Hek
Poo Tjie Gwan -> Pouw Ci Khuan
salam,
KH
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
[Non-text portions of this message have been removed]
Chat over IM with
group members.
Bung King Hian,
Saya baru tahu ada upaya standardisasi ini, thanks infonya (waktu ada
yg menulis "shio" menjadi "snio", saya sempat menduga barangkali ybs
salah tulis :-] ternyata bukan ya)
Dua pertanyaan saja:
# Dasar standarisasi/rujukannya apa ya?
# Kalau menyangkut nama orang, apa perlu juga di-standarisasi-kan?
kalau menurut saya tidak perlu diubah, nama kan sesuatu yg given,
kecuali bila konteksnya pemadanan penulisan nama menurut dialek2 (cmiiw).
Salam,
Ida Khouw
With the all-new
Yahoo! Mail Beta
Sdri Ida,
Tulisan 'snio' memang tidak salah tulis, karena harus diucapkan 'sio' dengan bunyi sengau.
Dulu bunyi sengau ditulis dengan huruf 'h'. Penulisan ini kurang tepat dan bisa membingungkan, karena 'h' juga untuk menunjukkan bunyi letupan.
Contoh:
å Š (setengah), 潘 (marga) sama2 ditulis 'phoa'. Seharusnya ditulis pnua (setengah) dan phnua (marga).
1. Banyak yang berusaha melakukan standardisasi dialek. Untuk dialek Hokkian ada beberapa ejaan antara lain: Ejaan Kaohue Lomaji (Gereja), Ejaan Xiamen Daxue, Ejaan TMSS, Ejaan Monkey Boy (Zhou Baixiang), dll.
Rujukan yang diambil adalah mengadop beberapa ejaan di atas, disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
2. Nama orang memang tidak perlu diubah. Tetapi, untuk nama yang baru, sebaiknya menggunakan ejaan yang seragam. Sehingga generasi mendatang tidak dipusingkan dengan penulisan yang simpang siur.
Nama memang sesuatu yang 'given', tetapi yang diberikan oleh orang tua saya adalah nama dalam huruf Tionghoa nya. Bukan ejaannya.
Di sini saya menulis nama saya menjadi: Liao King Hian. Berdasarkan penulisan versi lama adalah: Liauw Keng Hian.
salam,
KH
Recent Activity
19
New Members
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Indonesian languages
Dan
Indonesian
Indonesian language course
Indonesian language learn
Yahoo! Mail
Get it all!
With the all-new
Yahoo! Mail Beta
Y! Messenger
Quick file sharing
Send up to 1GB of
files in an IM.
Need traffic?
Drive customers
With search ads
on Yahoo!
.
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
[Non-text portions of this message have been removed]
Join the web's lar- gest community.
Standardisasi? Standar dari sudut pandang otorita yang mana?
Misalnya, bagi kebanyakan orang, "thio" atau pun "tnio" sama-sama tidak
menunjukkan kesengauan, lalu kenapa harus pilih "n"? Kenapa tidak "tngio",
misalnya, atau entah apalagi.
Yang pasti ada beda antara "thio" dan "tio". Atau antara "tjio" dan "tjhio"
(di ejaan baru menjadi "cio" dan "chio", barangkali)
Tentang "ie" seperti di "kwik kian gie" misalnya, jangan lupa bahwa memang
ada beda bunyi antara "gie" dan "gi". Jadi tidak bisa begitu saja menetapkan
bahwa "gie" harus diganti dengan "gi".
Yang "ie" itu menunjukkan bunyi "i" yang tajam, yang dalam bahasa Inggris
ditulis "ee" seperti di "peel". Sedangkan kalau "i" saja (menjadi "kwik kian
gi"), maka banyak orang akan membacanya sebagai bunyi yang mendekati bunyi
"e" seperti di kata "inggris".
Tentang "kwee" (atau "kwik"), sebetulnya itu jelas bagaimana bunyi "e"-nya.
Sedangkan kalau hanya "kwe" saja (satu "e"-nya) bisa "e"-nya orang Batak,
bisa "e"-nya orang Jawa, dsb., yang berbeda-beda bunyinya.
Jadi, menurut saya orang jaman dului juga tidak sembarangan memilih
pemakaian huruf-huruf, mereka juga mengacu pada suatu sistem dan standard
tertentu.
Sehingga tidak dapat seenaknya saja 'distandardisasi' oleh kita-kita di
jaman sekarang.
Satu-satunya yang dapat kita ubah hanyalah ejaan van Ophuysen dan ejaan
Suwandi sekarang kita EYD-kan. Itu saja.
Wasalam.
====================================
----- Original Message -----
From: King Hian
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, December 22, 2006 10:09 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: nama mandarin di ktp
Di milis ini, beberapa kali dicoba untuk menggunakan ejaan yang
'distandardisasi' untuk dialek2 Bhs Tionghoa yang ada di Indonesia.
Contoh:
Kwik Kian Gie adalah penulisan di Jateng. Kalau di Jabar, ia akan ditulis
Kwee Kian Gie.
Hal ini akan membingungkan, karena itu diperlukan penulisan yang standard.
Kalau ditulis dengan ejaan yang pernah dirintis di sini , menjadi:
Kueq Kian Gi
catatan:
1. q adalah untuk menunjukkan bunyi pendek
2. bunyi GI, tidak perlu ditambahkan E di akhir kata, karena memang tidak
ada bunyi E
[Non-text portions of this message have been removed]
You're invited to try
the all-new Mail Beta.
Standardisasi? Standar dari sudut pandang otorita yang mana?
Misalnya, bagi kebanyakan orang, "thio" atau pun "tnio" sama-sama tidak
menunjukkan kesengauan, lalu kenapa harus pilih "n"? Kenapa tidak "tngio",
misalnya, atau entah apalagi.
Yang pasti ada beda antara "thio" dan "tio". Atau antara "tjio" dan "tjhio"
(di ejaan baru menjadi "cio" dan "chio", barangkali)
Tentang "ie" seperti di "kwik kian gie" misalnya, jangan lupa bahwa memang
ada beda bunyi antara "gie" dan "gi". Jadi tidak bisa begitu saja menetapkan
bahwa "gie" harus diganti dengan "gi".
Yang "ie" itu menunjukkan bunyi "i" yang tajam, yang dalam bahasa Inggris
ditulis "ee" seperti di "peel". Sedangkan kalau "i" saja (menjadi "kwik kian
gi"), maka banyak orang akan membacanya sebagai bunyi yang mendekati bunyi
"e" seperti di "Inggris".
Tentang "kwee" (atau "kwik"), sebetulnya itu jelas bagaimana bunyi "e"-nya.
Sedangkan kalau hanya "kwe" saja (satu "e"-nya) bisa "e"-nya orang Batak,
bisa "e"-nya orang Jawa, dsb., yang berbeda-beda bunyinya.
Jadi, menurut saya orang jaman dului juga tidak sembarangan memilih
pemakaian huruf-huruf, mereka juga mengacu pada suatu sistem dan standard
tertentu.
Sehingga tidak dapat seenaknya saja 'distandardisasi' oleh kita-kita di
jaman sekarang.
Satu-satunya yang dapat kita ubah hanyalah ejaan van Ophuysen dan ejaan
Suwandi sekarang kita EYD-kan. Itu saja.
Wasalam.
====================================
----- Original Message -----
From: King Hian
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, December 22, 2006 10:09 PM
with your friends.
Try the all-new
Yahoo! Mail Beta
encoding: unicode utf 8
ABS Lao Heng,
Justru di sinilah masalahnya, tidak ada satu pihak yang mempunyai otoritas untuk membuat standardisasi. Akhirnya ada banyak ejaan yang berlaku masing2.
Milis ini pun jelas tidak berhak membuat standardisasi ejaan dialek Tionghoa. Yang ada hanyalah ajakan untuk membuat dan menggunakan satu ejaan yang seragam, serta yang lebih mendekati pada pelafalan yang benar.
1. Masalah Latinisasi
Nama2 Tionghoa dulu dituliskan dalam huruf Latin dengan ejaan yang beragam, yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain di Indonesia. Dasar ejaan yang diambil sangat dipengaruhi bhs Belanda. Antara lain bunyi 'u', 'c', 'y', 'j' ditulis 'oe', 'tj', 'j', 'dj'. Menurut saya, ini bukan ejaan van Ophuysen, karena ejaan van Ophuysen, Soewandi, serta EYD tidak membahas latinisasi istilah2 Tionghoa.
Ada beberapa bunyi dalam bahasa Hokkian yang dituliskan secara khusus, diantaranya:
a. bunyi sengau, dituliskan dengan huruf 'h'
Misalnya: shio (相 zodiak Tionghoa), she (姓 marga)
Penulisan ini tidak tepat, karena huruf 'h' juga digunakan untuk menunjukkan bunyi letupan. Sehingga pada beberapa kasus akan membingungkan apakah 'h' sebagai sengau atau letupan atau keduanya.
contoh: PHOA, apakah bisa diucapkan 3 macam:
- 'phua' (letupan), misalnya 'phua pne' (ç ´ç—… sakit)
- 'pnua' (sengau), misal 'pnua' (å Š setengah)
- 'phnua' (letupan + sengau), misal marga 'phnua' (潘).
Penulisan sengau dengan huruf 'h' juga sulit dilakukan pada bunyi yang diawali dengan huruf 'h' atau vokal. Contoh:
- 'hnia' (å…„ kakak lelaki), dulu ditulis 'hia'
- 'wni' (黄 kuning), dulu ditulis 'oei' -> dalam ejaan baru ditulis 'ui'
b. bunyi 'ng', dituliskan dengan 'ung'
Dalam bhs Hokkian ada bunyi 'ng' yang dalam ejaan lama ditulis dengan 'ung'. Dalam bhs Belanda, huruf 'u' tidak digunakan sebagai vokal, sehingga digunakan untuk bunyi 'ng' ini.
Contoh: marga Thng (汤, Mandarin: Tang) ditulis Thung, marga Cng (庄 Mandarin: Zhuang) ditulis Tjung. Untuk bunyi Thung, waktu itu digunakan penulisan Thoeng, contoh: marga Thoeng (童 Mandarin: Tong). Juga ada marga Tjoeng (钟 Mandarin: Zhong). Keduanya mayoritas adalah orang2 Hakka.
Waktu itu jelas perbedaan pengucapan Thung dengan Thoeng, dan Tjung dengan Tjoeng.
Ketika ejaan Soewandi digunakan, banyak orang yang mengubah penulisan 'oe' menjadi 'u', sehingga marga 'Thoeng' diganti menjadi 'Thung', marga 'Tjoeng' diganti menjadi 'Tjung'.
Saya beberapa teman yang bermarga Thng (汤) di Bogor, yang tahu bahwa marganya adalah 'thung', yang diucapkan dengan bunyi 'u'. Hal ini timbul karena masalah ejaan yang kurang tepat.
2. Penulisan sengau dengan 'n'
Ada beberapa versi menuliskan sengau, mayoritas memang menggunakan huruf 'n'.
Contoh:
a. Kaohue Lomaji (Ejaan Gereja) menggunakan 'n' yang ditulis naik keatas (superscript). Karena penulisan seperti ini merepotkan, dan berpotensi salah baca, ejaan ini dikoreksi dengan penulisan dua 'n'
contoh: Tion Sam Hong menjadi Tionn Sam Hong
b. Kaogina (Monkey Boy), menggunakan 'n' setelah konsonan.
contoh: Dniu Sam Hong
c. Xiamen Daxue, juga menggunakan 'n' setelah konsonan.
contoh: Dniu Samhong
3. Bunyi panjang dan pendek
Bhs Hokkian memang mengenal vokal panjang dan vokal pendek. Dalam istilah nada bhs Tionghoa, bunyi pendek ini debut bunyi ru (å…¥). Bunyi pendek ini sudah hilang dalam bhs Mandarin, tetapi ada dalam bhs2 dialek.
Bunyi GIE dalam Kwik Kian Gie (éƒå»ºä¹‰), bukanlah bunyi pendek. Dalam ejaan lama, bunyi pendek dituliskan dengan konsonan akhir: 'k' atau 'h'.
Contoh: marga Bai (白), ditulis PEK atau PIK (di Jateng/Jatim), atau PEH (di Jabar).
Marga Kwik (éƒ) ditulis sesuai dengan penulisan bahasa Jawa, yang diucapkan KUE dengan E pendek. Orang Jateng, akan membaca KWIK secara benar: KUE (pendek), tetapi orang Jakarta akan membacanya: KWIK (seperti bhs Inggris QUICK).
Dalam ejaan yang diusulkan di sini, KWIK ditulis KUEQ. Di mana, Q untuk menunjukkan bunyi pendek, untuk menggantikan 'K' (sebagai penunjuk bunyi pendek). Karena, penulisan dengan 'K' akan rancu, apakah sebagai bunyi 'K' atau 'bunyi pendek'.
Dalam logat Ciangciu 漳州, dikenal bunyi E kuat, seperti E orang Batak. Tetapi dalam penulisan ejaan lama, perbedaan ini tidak ditulis berbeda.
Contoh: Ma 马 (kuda), ditulis BE.
4. Latinisasi jaman dulu
Orang dahulu, memilih penulisan nama menggunakan huruf Latin, semata2 untuk urusan administrasi. Karena penguasa di Indonesia adalah Belanda, penulisan nama juga mengikuti bhs Belanda (dengan berbagai variasi lokal). Dan kenyataanya, latinisasi yang terjadi adalah latinisasi yang 'sembarangan'.
Hal serupa juga terjadi di mana2, termasuk negeri tetangga.
Karena itu untuk marga yang sama, kita bisa melihat penulisan yang bermacam-macam.
contoh:
Marga Huang (黄), menjadi OEIJ, OEI (Jateng Jatim), OEY (Jabar), NG (Riau), WEE (Singapura & Malaysia), OOI (Singapura & Malaysia), NG (Singapura & Malaysia).
Marga Yang (æ ¨), menjadi INJO, NJOO, NJO, JO, NYOO, NYO, YO, YEO (Malaysia Singapura), YEOH (Malaysia Singapura).
catatan: Semua variasi penulisan di atas adalah dalam dialek Hokkian.
salam,
KH
.
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
[Non-text portions of this message have been removed]
Sewaku saya dulu membantu penduduk immigrant pertama mendapat surat2 I.D mereka, pemerintah memakai coding untuk nama2 huruf2 cina. Saya tidak tahu mereka memakai system apa tetapi untuk setiap huruf mereka menemukan 4 number atau 5 Number combinasi. Umpamanya Chen mereka kasih nomor 11111 [?] Apakah ada yg masih ingat system ini. Ini system katanya dipakai untuk mengirim telegram jaman dulu sebab huruf chinese kaga bisa dikirim dgn morse tetapi kombinasi2 angka2 dpt.
Pada waktu itu kita didalam international business juga memakai phrase code kalau kirim telegram.
Andreas
Bunyi GIE dalam Kwik Kian Gie (郭建义), bukanlah bunyi pendek. Dalam ejaan lama, bunyi pendek dituliskan dengan konsonan akhir: 'k' atau 'h'.
Contoh: marga Bai (白), ditulis PEK atau PIK (di Jateng/Jatim), atau PEH (di Jabar).
Marga Kwik (郭) ditulis sesuai dengan penulisan bahasa Jawa, yang diucapkan KUE dengan E pendek. Orang Jateng, akan membaca KWIK secara benar: KUE (pendek), tetapi orang Jakarta akan membacanya: KWIK (seperti bhs Inggris QUICK).
Memang ada kode yang dipakai untuk pengiriman telegram. Dalam daftar huruf Dianbao Xinbian (電報新編) yang bisa dilihat pada tongshu (通書), huruf Chen (陳 marga Tan) mempunyai kode 7115.
salam,
KH
ANDREAS MIHARDJA <mihardja@pacbell.net> wrote:
Sewaku saya dulu membantu penduduk immigrant pertama mendapat surat2 I.D mereka, pemerintah memakai coding untuk nama2 huruf2 cina. Saya tidak tahu mereka memakai system apa tetapi untuk setiap huruf mereka menemukan 4 number atau 5 Number combinasi. Umpamanya Chen mereka kasih nomor 11111 [?] Apakah ada yg masih ingat system ini. Ini system katanya dipakai untuk mengirim telegram jaman dulu sebab huruf chinese kaga bisa dikirim dgn morse tetapi kombinasi2 angka2 dpt.
Pada waktu itu kita didalam international business juga memakai phrase code kalau kirim telegram.
Andreas
Recent Activity
14
New Members
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Indonesian languages
Dan
Indonesian
Indonesian language course
Indonesian language learn
Yahoo! Mail
Get it all!
With the all-new
Yahoo! Mail Beta
Y! Messenger
Group get-together
Host a free online
conference on IM.
Y! GeoCities
Share Interests
Connect with
others on the web.
.
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
[Non-text portions of this message have been removed]
KTP adalah dokumen resmi negara. Umumnya dokumen resmi negara ditulis
menggunakan aksara yang umum dimengerti oleh masyarakat dan tentu saja
pejabat negara.
Problemnya walaupun ada yang bisa mengetikkan tapi berapa bayak yang
bisa membacanya ? Bukankah dokumen tersebut dibuat untuk kemudahan ?
Ini juga sama halnya dengan kebiasaan baru di negara ini. Di banyak
tempat kantor kantor pemerintahan sudah mulai memasang huruf arab pada
papan namanya dibawah text huruf latin. Mungkin besok lusa didaerah
pecinaan kantor kantor pemerintahan akan mengunakan papan nama dalam
bahasa mandarin.
Salam;
Anton W
> Santi: Masalahnya:
> 1. Ada komputer yang bisa ngetik Mandarin ga di kecamatan?
> 2. Kalau ada, siapa yang bisa ngetik?
> 3. Kalau ada yang bisa ngetik Mandarin (berarti punya special
ability),
> siapa yang mau kerja di kecamatan (?) dengan gaji di bawah 1 juta?
> 4. Bisa dijamin/dipercaya keja orang kecamatan itu benar? KTP saya
> status: BELUM MENIKAH, ditulis mereka TIDAK MENIKAH. Ya beda dong 2
> ini. Emangnya saya mau jadi biksu apa?:p
> 5. Dan masih banyak lagi hehe...
>
> Kesimpulan: sebaiknya jangan deh!
>
> Santi
>
Host a free online
conference on IM.
Banban kamsia KH-heng, penjelasannya sangat detail, dan enak dibaca.
Walaupun lantas jadi nampak bahwa standard masih jauh untuk dicapai.
Memang, menurut pendapat saya, men-standard-kan latinisasi bahasa Tionghoa
untuk non-pinyin mungkin mission impossible.
Kalau kita berhasil standard-kan latinisasi Hokkian Tangerang, belum tentu
Hokkian Bogor setuju. Itu baru yang berjauhan 50 km saja.
Bagaimana lagi Jawa Barat dengan Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Sumatera
Utara.
Belum lagi antara Indonesia dengan sisa kawasan Nanyang.
Tetapi, mungkin pertama-tama perlu kita tanya diri sendiri, apakah
standardisasi itu perlu?
Kalau kita lihat latinisasi bahasa Arab, standar pun juga tidak ada, baik di
Indonesia, atau di Asia Tenggara, maupun dunia.
Padahal pemakai lafal bahasa Arab di kawasan ini saja ada ratusan juta
orang. En toh tidak muncul masalah walaupun orang menulis "Rab" atau "Rob"
atau "Rabb" atau 'Robb" untuk "Tuhan", misalnya.
Karena apa?
Karena penutur bahasa Arab atau Tionghoa (atau katakanlah "pelafal", bukan
"penutur", bagi kebanyakan dari mereka, yaitu orang-orang yang melafalkan
bahasa itu sambil tidak mengerti, atau separuh mengerti, akan arti/makna
kata-kata yang diucapkannya) pada dasarnya toh tahu apa yang sebenarnya
hendak dikatakannya ketika menulis latinisasi huruf Arab atau Tionghoa yang
bersangkutan.
Apakah dia menuliskan "Rob" atau "Rabb", dia tahu bahwa dia hendak bermaksud
menuliskan kata "Tuhan" dalam bahasa Arab, yang tadinya dalam huruf Arab,
dituliskan ke huruf Latin.
Begitu pula, apakah dia menuliskan "she" atau "sne", dia tahu bahwa dia
bermaksud menyelipkan bunyi sengau antara konsonan "s" dan "e" dalam kata
"marga/nama-keluarga" dalam bahasa Tionghoa, yang tadinya dalam huruf
Tionghoa, dituliskan ke huruf Latin.
Apakah bukannya begitu?
Wasalam.
============================================
----- Original Message -----
From: King Hian
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, December 24, 2006 3:01 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: nama mandarin di ktp
encoding: unicode utf 8
ABS Lao Heng,
Justru di sinilah masalahnya, tidak ada satu pihak yang mempunyai otoritas
untuk membuat standardisasi. Akhirnya ada banyak ejaan yang berlaku masing2.
Milis ini pun jelas tidak berhak membuat standardisasi ejaan dialek
Tionghoa. Yang ada hanyalah ajakan untuk membuat dan menggunakan satu ejaan
yang seragam, serta yang lebih mendekati pada pelafalan yang benar.
1. Masalah Latinisasi
Nama2 Tionghoa dulu dituliskan dalam huruf Latin dengan ejaan yang beragam,
yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain di Indonesia. Dasar ejaan
yang diambil sangat dipengaruhi bhs Belanda. Antara lain bunyi 'u', 'c',
'y', 'j' ditulis 'oe', 'tj', 'j', 'dj'. Menurut saya, ini bukan ejaan van
Ophuysen, karena ejaan van Ophuysen, Soewandi, serta EYD tidak membahas
latinisasi istilah2 Tionghoa.
Ada beberapa bunyi dalam bahasa Hokkian yang dituliskan secara khusus,
diantaranya:
a. bunyi sengau, dituliskan dengan huruf 'h'
Misalnya: shio (相 zodiak Tionghoa), she (姓 marga)
Penulisan ini tidak tepat, karena huruf 'h' juga digunakan untuk menunjukkan
bunyi letupan. Sehingga pada beberapa kasus akan membingungkan apakah 'h'
sebagai sengau atau letupan atau keduanya.
contoh: PHOA, apakah bisa diucapkan 3 macam:
- 'phua' (letupan), misalnya 'phua pne' (破病 sakit)
- 'pnua' (sengau), misal 'pnua' (半 setengah)
- 'phnua' (letupan + sengau), misal marga 'phnua' (潘).
Penulisan sengau dengan huruf 'h' juga sulit dilakukan pada bunyi yang
diawali dengan huruf 'h' atau vokal. Contoh:
- 'hnia' (兄 kakak lelaki), dulu ditulis 'hia'
- 'wni' (黄 kuning), dulu ditulis 'oei' -> dalam ejaan baru ditulis 'ui'
Pecahkan sebuah balon di dalam sebuah ruangan, lalu
minta para hadirin untuk menuliskan apa yang mereka
dengar:
Orang Indonesia akan menulis: DOOR
Orang Amerika akan menulis: BAANG
Orang Eropa akan Menulis: PHAANG
Jadi suara balon meletus itu harus ditulis bagaimana
sich?
go ho
hai hai
> Misalnya: shio (相 zodiak Tionghoa), she (姓
> marga)
> Penulisan ini tidak tepat, karena huruf 'h' juga
> digunakan untuk menunjukkan
> bunyi letupan. Sehingga pada beberapa kasus akan
> membingungkan apakah 'h'
> sebagai sengau atau letupan atau keduanya.
> contoh: PHOA, apakah bisa diucapkan 3 macam:
> - 'phua' (letupan), misalnya 'phua pne' (ç ´ç—…
> sakit)
> - 'pnua' (sengau), misal 'pnua' (å Š setengah)
> - 'phnua' (letupan + sengau), misal marga 'phnua'
> (潘).
>
> Penulisan sengau dengan huruf 'h' juga sulit
> dilakukan pada bunyi yang
> diawali dengan huruf 'h' atau vokal. Contoh:
> - 'hnia' (å…„ kakak lelaki), dulu ditulis 'hia'
> - 'wni' (黄 kuning), dulu ditulis 'oei' -> dalam
> ejaan baru ditulis 'ui'
>
>
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah
> Tiongkok :.
>
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.
>
> .: Pertanyaan? Ajukan di
> http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua
> http://iccsg.wordpress.com :.
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
> (Yahoo! ID required)
>
> mailto:budaya_tionghua-fullfeatured@yahoogroups.com
>
>
>
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
Tulisan mandarin dalam KTP Warga Negara Indonesia?
MUSTAHIL! Itu melanggar Undang Undang Dasar '45. KTP =
Kartu Tanda Penduduk. KTP adalah dokumen sah yang
diakui oleh negara yang hanya memiliki kekuatan hukum
di dalam Negra KEsatuan Republik Indonesia. Jadi
mustahil menggunakan tulisan mandarin, pendek kata,
Tulisan di KTP adalah HURUF LATIN, Bahasa dalam KTP
adalah BAHASA INDONESIA. Mengharapkan di luar itu?
Mustahil! Karena sebelum mengharapkan hal itu, anda
harus mengharap dirubahnya UUD '45.
go ho
hai hai
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah
> Tiongkok :.
>
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.
>
> .: Pertanyaan? Ajukan di
> http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua
> http://iccsg.wordpress.com :.
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
> (Yahoo! ID required)
>
> mailto:budaya_tionghua-fullfeatured@yahoogroups.com
>
>
>
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
Connect with
others on the web.
Memang benar bahwa dulu huruf Hanzi tak bisa dipakai mengirim telgram karena jumlah yang terlalu banyak, karena itu tiap huruf diberi nomor, kalau tak salah 4 angka, jadi total bisa sekitar 9999 buah huruf, tentu ini cukup untuk berita biasa, kalau untuk mengirim huruf-huruf kuno ada tambahan lagi, tapi dulu saya hanya punya untuk yang biasa itu. Pemerintah termasuk imigrasi menggunakan kode ini untuk nama-nama Tionghoa dalam semua dokumen ke imigrasian.
Sekarang saya tak tahu di Taiwan bagaimana, tapi di daratan mereka menggunakan Hanyu Pinyin dengan tambahan tanda nada hanya pada tempat-tempat yang bisa meragukan arti. Dulu saya selalu mengikuti perkembangan itu, tapi setelah putus hubungan diplomatik dengan RRT menjadi kehilangan jejak, entah cara mereka sekarang bagaimana? Bukunya pun saya buang ketika ada larangan menyimpan buku berbahasa Tionghoa.
Hanya itu yang saya tahu, mungkin ada yang masih punya tambahan,.
Salam
Liang U
----- Original Message ----
From: ANDREAS MIHARDJA <miha...@pacbell.net>
To: budaya_...@yahoogroups.com
Sent: Sunday, December 24, 2006 5:19:04 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: nama mandarin di ktp
Sewaku saya dulu membantu penduduk immigrant pertama mendapat surat2 I.D mereka, pemerintah memakai coding untuk nama2 huruf2 cina. Saya tidak tahu mereka memakai system apa tetapi untuk setiap huruf mereka menemukan 4 number atau 5 Number combinasi. Umpamanya Chen mereka kasih nomor 11111 [?] Apakah ada yg masih ingat system ini. Ini system katanya dipakai untuk mengirim telegram jaman dulu sebab huruf chinese kaga bisa dikirim dgn morse tetapi kombinasi2 angka2 dpt.
Pada waktu itu kita didalam international business juga memakai phrase code kalau kirim telegram.
Andreas
King Hian <king_hian@yahoo. com> wrote:
encoding: unicode utf 8
ABS Lao Heng,
Justru di sinilah masalahnya, tidak ada satu pihak yang mempunyai otoritas untuk membuat standardisasi. Akhirnya ada banyak ejaan yang berlaku masing2.
Milis ini pun jelas tidak berhak membuat standardisasi ejaan dialek Tionghoa. Yang ada hanyalah ajakan untuk membuat dan menggunakan satu ejaan yang seragam, serta yang lebih mendekati pada pelafalan yang benar.
1. Masalah Latinisasi
Nama2 Tionghoa dulu dituliskan dalam huruf Latin dengan ejaan yang beragam, yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain di Indonesia. Dasar ejaan yang diambil sangat dipengaruhi bhs Belanda. Antara lain bunyi 'u', 'c', 'y', 'j' ditulis 'oe', 'tj', 'j', 'dj'. Menurut saya, ini bukan ejaan van Ophuysen, karena ejaan van Ophuysen, Soewandi, serta EYD tidak membahas latinisasi istilah2 Tionghoa.
Ada beberapa bunyi dalam bahasa Hokkian yang dituliskan secara khusus, diantaranya:
a. bunyi sengau, dituliskan dengan huruf 'h'
Misalnya: shio (相 zodiak Tionghoa), she (姓 marga)
Penulisan ini tidak tepat, karena huruf 'h' juga digunakan untuk menunjukkan bunyi letupan. Sehingga pada beberapa kasus akan membingungkan apakah 'h' sebagai sengau atau letupan atau keduanya.
contoh: PHOA, apakah bisa diucapkan 3 macam:
- 'phua' (letupan), misalnya 'phua pne' (ç ´ç—… sakit)
- 'pnua' (sengau), misal 'pnua' (å Š setengah)
- 'phnua' (letupan + sengau), misal marga 'phnua' (潘).
Penulisan sengau dengan huruf 'h' juga sulit dilakukan pada bunyi yang diawali dengan huruf 'h' atau vokal. Contoh:
- 'hnia' (å…„ kakak lelaki), dulu ditulis 'hia'
- 'wni' (黄 kuning), dulu ditulis 'oei' -> dalam ejaan baru ditulis 'ui'
b. bunyi 'ng', dituliskan dengan 'ung'
Dalam bhs Hokkian ada bunyi 'ng' yang dalam ejaan lama ditulis dengan 'ung'. Dalam bhs Belanda, huruf 'u' tidak digunakan sebagai vokal, sehingga digunakan untuk bunyi 'ng' ini.
Contoh: marga Thng (汤, Mandarin: Tang) ditulis Thung, marga Cng (庄 Mandarin: Zhuang) ditulis Tjung. Untuk bunyi Thung, waktu itu digunakan penulisan Thoeng, contoh: marga Thoeng (童 Mandarin: Tong). Juga ada marga Tjoeng (钟 Mandarin: Zhong). Keduanya mayoritas adalah orang2 Hakka.
Waktu itu jelas perbedaan pengucapan Thung dengan Thoeng, dan Tjung dengan Tjoeng.
Ketika ejaan Soewandi digunakan, banyak orang yang mengubah penulisan 'oe' menjadi 'u', sehingga marga 'Thoeng' diganti menjadi 'Thung', marga 'Tjoeng' diganti menjadi 'Tjung'.
Saya beberapa teman yang bermarga Thng (汤) di Bogor, yang tahu bahwa marganya adalah 'thung', yang diucapkan dengan bunyi 'u'. Hal ini timbul karena masalah ejaan yang kurang tepat.
2. Penulisan sengau dengan 'n'
Ada beberapa versi menuliskan sengau, mayoritas memang menggunakan huruf 'n'.
Contoh:
a. Kaohue Lomaji (Ejaan Gereja) menggunakan 'n' yang ditulis naik keatas (superscript) . Karena penulisan seperti ini merepotkan, dan berpotensi salah baca, ejaan ini dikoreksi dengan penulisan dua 'n'
contoh: Tion Sam Hong menjadi Tionn Sam Hong
b. Kaogina (Monkey Boy), menggunakan 'n' setelah konsonan.
contoh: Dniu Sam Hong
c. Xiamen Daxue, juga menggunakan 'n' setelah konsonan.
contoh: Dniu Samhong
3. Bunyi panjang dan pendek
Bhs Hokkian memang mengenal vokal panjang dan vokal pendek. Dalam istilah nada bhs Tionghoa, bunyi pendek ini debut bunyi ru (å…¥). Bunyi pendek ini sudah hilang dalam bhs Mandarin, tetapi ada dalam bhs2 dialek.
Bunyi GIE dalam Kwik Kian Gie (郭建义), bukanlah bunyi pendek. Dalam ejaan lama, bunyi pendek dituliskan dengan konsonan akhir: 'k' atau 'h'.
Contoh: marga Bai (白), ditulis PEK atau PIK (di Jateng/Jatim) , atau PEH (di Jabar).
Marga Kwik (郭) ditulis sesuai dengan penulisan bahasa Jawa, yang diucapkan KUE dengan E pendek. Orang Jateng, akan membaca KWIK secara benar: KUE (pendek), tetapi orang Jakarta akan membacanya: KWIK (seperti bhs Inggris QUICK).
Dalam ejaan yang diusulkan di sini, KWIK ditulis KUEQ. Di mana, Q untuk menunjukkan bunyi pendek, untuk menggantikan 'K' (sebagai penunjuk bunyi pendek). Karena, penulisan dengan 'K' akan rancu, apakah sebagai bunyi 'K' atau 'bunyi pendek'.
Dalam logat Ciangciu 漳州, dikenal bunyi E kuat, seperti E orang Batak. Tetapi dalam penulisan ejaan lama, perbedaan ini tidak ditulis berbeda.
Contoh: Ma 马 (kuda), ditulis BE.
4. Latinisasi jaman dulu
Orang dahulu, memilih penulisan nama menggunakan huruf Latin, semata2 untuk urusan administrasi. Karena penguasa di Indonesia adalah Belanda, penulisan nama juga mengikuti bhs Belanda (dengan berbagai variasi lokal). Dan kenyataanya, latinisasi yang terjadi adalah latinisasi yang 'sembarangan' .
Hal serupa juga terjadi di mana2, termasuk negeri tetangga.
Karena itu untuk marga yang sama, kita bisa melihat penulisan yang bermacam-macam.
contoh:
Marga Huang (黄), menjadi OEIJ, OEI (Jateng Jatim), OEY (Jabar), NG (Riau), WEE (Singapura & Malaysia), OOI (Singapura & Malaysia), NG (Singapura & Malaysia).
Marga Yang (æ ¨), menjadi INJO, NJOO, NJO, JO, NYOO, NYO, YO, YEO (Malaysia Singapura), YEOH (Malaysia Singapura).
catatan: Semua variasi penulisan di atas adalah dalam dialek Hokkian.
salam,
KH
Wasalam.
============ ========= ========= ======
----- Original Message -----
From: King Hian
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
salam,
KH
.
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail. yahoo.com
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com
[Non-text portions of this message have been removed]
.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.
.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:budaya_tion...@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghu...@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
budaya_tiongh...@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
----- Original Message -----
From: Akhmad Bukhari Saleh
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, December 24, 2006 3:12 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: nama mandarin di ktp
> Begitu pula, apakah dia menuliskan "she" atau "sne",
> dia tahu bahwa dia bermaksud menyelipkan bunyi sengau
> antara konsonan "s" dan "e" dalam kata "marga/nama-keluarga"
------------------------------------
Maaf, maksud saya: "... antara konsonan "s" dan vokal "e" dalam ..."
Wasalam.
searching for you.
With the all-new
Yahoo! Mail Beta
"What's in a name? That which we call a rose
By any other word would smell as sweet."
--From Romeo and Juliet (II, ii, 1-2)
Best,
Richard
Pecahkan sebuah balon di dalam sebuah ruangan, lalu
minta para hadirin untuk menuliskan apa yang mereka
dengar:
Orang Indonesia akan menulis: DOOR
Orang Amerika akan menulis: BAANG
Orang Eropa akan Menulis: PHAANG
Jadi suara balon meletus itu harus ditulis bagaimana
sich?
go ho
hai hai
[Non-text portions of this message have been removed]
Bung King Hian,
Menyangkut ejaan nama orang, saya pribadi tetap berpendapat tidak
perlu diubah2, biarkan saja sebagaimana sang pemilik nama
menuliskannya (selain demikian adanya ejaan yg ditulis pemberi nama,
ejaan tsb juga pasti merujuk ke yang tertulis di dokumen2 resmi ybs).
Jadi, kalau Kwik Kian Gie demikian menuliskan namanya, ya kita hormati
saja.
Bahwa kita belajar tahu lebih jauh tentang variasi penulisan marga
Kwik, tentu saja tak masalah.
Senang sekali mendapat pencerahan menyangkut standarisasi dialek yang
sudah ada sejauh ini. Akan lebih elok bila Bung King Hian bersedia
menjelaskan lanjut :-) garis besar masing2 standar ejaan. Dari
googling saya baru dapat penjelasan lebih rinci menyangkut Ejaan
Kaohue Lomaji saja, yg lainnya nampaknya belum bisa dipelajari via
internet.
Try the all-new
Yahoo! Mail Beta.
Sebagai orang non-Tionghoa yang lahir di Indonesia dan besar di Indonesia,
kalau ada yang memilih nama Tionghoa-nya, saya lebih memilih membaca nama
yang tulisannya lebih mudah dibaca oleh orang Indonesia..
Misal, saya lebih memilih nama:
- Kwee Ceng daripada Guo Jing
- Hsimen Ching daripada Ximen Qing
Masalah ternyata salah baca, orang Barat pun juga seenaknya mengeja Usamah
bin Ladin menjadi Osama Bin Laden, atau Muhammad menjadi Mohammed. Di
pembacaan Nobel, Muhammad Yunus dibaca menjadi "Mohammed Yunas".
Tapi kurasa biarlah si pemilik nama yang akan membenarkan.
Oh ya.. sekalian nanya.
Saya dulu punya teman bernama "Juandy Jo". Katanya sih, Jo itu marganya dan
di Mandarin setara dengan "Yang". Pertanyaannya, berarti saya membacanya
"Jo" atau jangan-jangan "Yo"? (abis teringat kalau Yo Ko = Yang Guo..)
Terima kasih,
salam,
K. R. H a.k.a
N. W. A. P
On 12/26/06, idakhouw <idakhouw@yahoo.com> wrote:
>
> Bung King Hian,
> Menyangkut ejaan nama orang, saya pribadi tetap berpendapat tidak
> perlu diubah2, biarkan saja sebagaimana sang pemilik nama
> menuliskannya (selain demikian adanya ejaan yg ditulis pemberi nama,
> ejaan tsb juga pasti merujuk ke yang tertulis di dokumen2 resmi ybs).
> Jadi, kalau Kwik Kian Gie demikian menuliskan namanya, ya kita hormati
> saja.
> Bahwa kita belajar tahu lebih jauh tentang variasi penulisan marga
> Kwik, tentu saja tak masalah.
>
> Senang sekali mendapat pencerahan menyangkut standarisasi dialek yang
> sudah ada sejauh ini. Akan lebih elok bila Bung King Hian bersedia
> menjelaskan lanjut :-) garis besar masing2 standar ejaan. Dari
> googling saya baru dapat penjelasan lebih rinci menyangkut Ejaan
> Kaohue Lomaji saja, yg lainnya nampaknya belum bisa dipelajari via
> internet.
>
> Salam,
> Ida Khouw
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com <budaya_tionghua%40yahoogroups.com>,
> King Hian <king_hian@...> wrote:
> >
> > Sdri Ida,
> > Tulisan 'snio' memang tidak salah tulis, karena harus diucapkan
> 'sio' dengan bunyi sengau.
> > Dulu bunyi sengau ditulis dengan huruf 'h'. Penulisan ini kurang
> tepat dan bisa membingungkan, karena 'h' juga untuk menunjukkan bunyi
> letupan.
> > Contoh:
> > 半 (setengah), 潘 (marga) sama2 ditulis 'phoa'. Seharusnya
--
help thy brother, just or unjust
[Non-text portions of this message have been removed]
Try the all-new
Yahoo! Mail Beta
Yah betul.
Jo atau Jio di dalam nama yang biasa kita lihat itu adalah ejaan lama,
yang seharusnya dibaca Yo atau Yio, semarga dengan Yo Ko. Ini
pembacaannya seperti pelafalan "nyio" yang dalam bahasa Hokkian berarti
kambing.
Beberapa cara penulisan marga Yang dalam dialek Hokkian di Indonesia:
- Jo
- Jio
- Nyo
- Yo
- Yeo
Rinto Jiang
Narpati Pradana wrote:
>
>
>
> Oh ya.. sekalian nanya.
> Saya dulu punya teman bernama "Juandy Jo". Katanya sih, Jo itu
> marganya dan
> di Mandarin setara dengan "Yang". Pertanyaannya, berarti saya membacanya
> "Jo" atau jangan-jangan "Yo"? (abis teringat kalau Yo Ko = Yang Guo..)
>
> Terima kasih,
> salam,
> K. R. H a.k.a
> N. W. A. P
>
> .
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
Saya tambahin ya. Ada jg yg tulisannya
- Jong
- Yong
Ini ga tau pasti penulisan dialek apa, mungkin dialek hakka.
rgds, JH
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.
>
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
Call your friends
worldwide - free!
Sdr-sdr. Netters yang baik,
Bolehkah saya ikut nimbrung dalam hal ini.
Kira kira sepuluh tahun yang lalu, saya pernah menulis sebuah artikel
tentang nama keluarga Tionghoa untuk Harian NRC, majalla Belanda mengenai
nama-nama Tionghoa, untuk menghindari kesalah fahaman tentang nama-nama
Tionghoa..
Saya setuju apa yang ditulis oleh penulis-penulis sebelumnya diantaranya
sdr. Rinto Jiang. Saya tambahi masih ada tulisan-tulisan seperti Nyoo, Nio,
Yoe, etc
Begitu banyak tulisan untuk nama keluarga Tionghoa mungkin disebabkan
karena:
1. Dialek orang yang baru datang, yang terbanyak ialah Fujian dan Guang
Dong diantaranya ialah Hakka. Dari kedua provinsi ini saja mempunyai banyak
sekali dialeknya etc. Overseas Chinese di Nan-Yang yang terbanyak ialah
Hokkian dan kedua Hakka.
2. Pegawai imigrasi Belanda dan Inggris bagaimana mereka nyespel nama
Marga yang diekspresikan oleh orang yang baru datang itu, Kebanyakan
pedatang baru dari Tiongkok daratan mereka ini tidak mengerti tentang ABC,
maka mereka mengiyakan saja apa yang ditulis untuk namanya. Dapat dimengerti
bahwa pegawai imigrasi sulit untuk menulisnya kata-kata Tionghoa-dialek ini
dengan benar, ditambah dengan kesulitan dalam komunikasi karena kesulitan
bahasa.
3. Spelling nama-nama Marga dipengaruhi oleh bahasa, spelling dari
negara dimana pedatang baru menyatatkan namanya, seperti Indonesia oleh
Belanda, Malaisia dan Hongkong oleh Inggris dan Taiwan belakangan ini oleh
Amerika Serikat. Karenanya terdapat banyak spelling bagi nama marga
Tionghoa, seperti spelling Indonesia, Malaisia, Taiwan, Hongkong dan daratan
Tiongkok etc. dari spellingnya kita bisa kira-kira dari mana orang itu
tinggal.
Salam,
Han Hwie-Song
_____
Van: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com] Namens J H
Verzonden: donderdag, december 2006 9:48
Aan: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Onderwerp: Re: [budaya_tionghua] Jo = Yang (Re: nama mandarin di ktp)
Saya tambahin ya. Ada jg yg tulisannya
- Jong
- Yong
Ini ga tau pasti penulisan dialek apa, mungkin dialek hakka.
rgds, JH
On 28/12/06, Rinto Jiang <rinto@rinto. <mailto:rinto%40rinto.homeunix.net>
> .: Website global http://www.budaya- <http://www.budaya-tionghoa.org>
tionghoa.org :.
>
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.
yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
>
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.
>
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
Send up to 1GB of
files in an IM.
unicode utf8
Marga Yang 楊 diucapkan Yong (Ejaan lama: Jong) dalam dialek Hakka
logat Moiyan 梅縣 (yang dianggap sebagai standard dialek Hakka).
Orang Hakka di Aceh dan Jawa mayoritas berlogat Moiyan.
Sedangkan orang Hakka di Kalbar dan Bangka Belitung, mengucapkan marga
Yang menjadi Jong (Ejaan lama: Djong). Logat Hakka yang mengucapkan
'Y' menjadi 'J' serta 'W' menjadi 'B' antara lain logat Hoiliuk 海陸
(Hailiu).
Marga Wang 王 dan Huang 黃, dalam logat Moiyan diucapkan Wong.
Sedangkan dalam logat Hoiliuk diucapkan Bong. Demikian pula orang
Hakka di Bangka Belitung dan Kalbar mengucapkannya menjadi Bong.
salam,
KH
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "J H" <kowajong@...> wrote:
>
> Saya tambahin ya. Ada jg yg tulisannya
>
> - Jong
> - Yong
> Ini ga tau pasti penulisan dialek apa, mungkin dialek hakka.
>
> rgds, JH
>
unicode utf 8
Sdri Ida,
Saya sependapat. Untuk nama orang, apalagi yang tertulis di dokumen2
(akta lahir, ktp, ijasah, dll) tidak diubah, karena akan menimbulkan
masalah.
Untuk bhs Mandarin, ejaan standard sudah jelas: Hanyu Pinyin. Kita di
Indonesia memang 'ketinggalan' dalam penggunaan Hanyu Pinyin. Banyak
orang yang tidak bisa membaca Hanyu Pinyin.
Untuk dialek2 Bhs Tionghoa, kondisinya lebih parah lagi. Karena memang
tidak ada lembaga yang berwenang untuk membuat ejaan standard.
Ajakan saya adalah penulisan nama/istilah2 Tionghoa sedapat mungkin
menggunakan ejaan yang seragam.
Untuk nama bisa dilakukan pada nama generasi berikutnya.
Bukankah menyedihkan kalau ada seorang yang bermarga éƒ Kwik (Kueq),
karena ketidaktahuannya ia mengucapkannya seperti Quick (bhs Inggris).
Atau seorang yang bermarga 湯 Thung (Thng), yang diucapkan dengan
bunyi 'u'.
Kita bisa mencontoh penulisan nama di RRT ketika Hanyu Pinyin
diberlakukan. Dulu orang biasa menulis Mao Tse-Tung, Chou En-lai,
Peking, Nanking, Tientsin. Kini orang terbiasa menulis Mao Zedong,
Zhou Enlai, Beijing, Nanking, Tianjin.
Situs tentang (ejaan) bhs Hokkian:
Ejaan Kaogina bisa dilihat di http://daiwanway.dynip.com
ejaan ini mencoba mengadop variasi bbrp dialek bhs Hokkian
Ejaan TMSS bisa dilihat di http://www.edutech.org.tw
pada ejaan ini nada dimasukkan menjadi huruf
salam,
KH
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "idakhouw" <idakhouw@...> wrote:
>
> Bung King Hian,
> Menyangkut ejaan nama orang, saya pribadi tetap berpendapat tidak
> perlu diubah2, biarkan saja sebagaimana sang pemilik nama
> menuliskannya (selain demikian adanya ejaan yg ditulis pemberi nama,
> ejaan tsb juga pasti merujuk ke yang tertulis di dokumen2 resmi ybs).
> Jadi, kalau Kwik Kian Gie demikian menuliskan namanya, ya kita hormati
> saja.
> Bahwa kita belajar tahu lebih jauh tentang variasi penulisan marga
> Kwik, tentu saja tak masalah.
>
> Senang sekali mendapat pencerahan menyangkut standarisasi dialek yang
> sudah ada sejauh ini. Akan lebih elok bila Bung King Hian bersedia
> menjelaskan lanjut :-) garis besar masing2 standar ejaan. Dari
> googling saya baru dapat penjelasan lebih rinci menyangkut Ejaan
> Kaohue Lomaji saja, yg lainnya nampaknya belum bisa dipelajari via
> internet.
>
> Salam,
> Ida Khouw
>
>
NP:
Misal, saya lebih memilih nama:
- Kwee Ceng daripada Guo Jing
- Hsimen Ching daripada Ximen Qing
KH:
ada sedikit perbedaan dialek:
Kwee Ceng adalah dialek Hokkian, sedangkan Guo Jing adalah dialek
Utara (Mandarin), yang ditulis dengan ejaan Hanyu Pinyin.
Hsimen Ching adalah ejaan Wade Giles, sedangkan Ximen Qing ejaan Hanyu
Pinyin. Keduanya dialek Utara.
Memang kita lebih terbiasa menuliskan bunyi 'c' dan 'ch' dengan 'c'
dan 'ch', tidak dengan 'j' atau 'q'. Tetapi, ejaan Hanyu Pinyin telah
menjadi standard penulisan bhs Mandarin. Mau tak mau kita harus
mengikutinya.
salam,
KH
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Narpati Pradana"
<kunderemp@...> wrote:
>
> Sebagai orang non-Tionghoa yang lahir di Indonesia dan besar di
Indonesia,
> kalau ada yang memilih nama Tionghoa-nya, saya lebih memilih membaca
nama
> yang tulisannya lebih mudah dibaca oleh orang Indonesia..
>
> Misal, saya lebih memilih nama:
> - Kwee Ceng daripada Guo Jing
> - Hsimen Ching daripada Ximen Qing
>
> Masalah ternyata salah baca, orang Barat pun juga seenaknya mengeja
Usamah
> bin Ladin menjadi Osama Bin Laden, atau Muhammad menjadi Mohammed. Di
> pembacaan Nobel, Muhammad Yunus dibaca menjadi "Mohammed Yunas".
>
> Tapi kurasa biarlah si pemilik nama yang akan membenarkan.
>
>
> Oh ya.. sekalian nanya.
> Saya dulu punya teman bernama "Juandy Jo". Katanya sih, Jo itu
marganya dan
> di Mandarin setara dengan "Yang". Pertanyaannya, berarti saya membacanya
> "Jo" atau jangan-jangan "Yo"? (abis teringat kalau Yo Ko = Yang Guo..)
>
> Terima kasih,
> salam,
> K. R. H a.k.a
> N. W. A. P
>
Netters,
Maaf ya, kalau saya si' keukeuh mau pakai nama yang saya warisi dari
kakek-moyang saya yang Hokkian, tidak mau pakai yang pinyin-pinyinan
seperti orang-orang di RRC sana. Saya pikir saudara-saudara saya
yang Hakka, Kwongfu, Tiociu, Hainam, dll juga sama sayang dan bangga
dengan nama daerah mereka. Kenapa? Buat saya alasannya si' mudah
saja, bintang-bintang Malaysia dan Hong Kong yang sudah go
international saja juga tidak mau latah mempinyinkan alias
memandarinkan nama mereka yang dieja dalam salah satu dialek
Tionghoa (Hokkian, Kwongfu, dsb)... Contohnya, Michelle Yeoh, Chou
Yun Fat, Jacky Cheung, Tony Leung, Andy Lau, Jet Lee dll bukan
Michelle Yang, Zhou Runfa, Jacky Zhang, Tony Liang, Andy Liu, Jet Li
dll! Lalu kenapa kita harus pakai? Biarkan saja Chou Yun Fat tetap
menjadi Chou Yun Fat, Kwik Kian Gie bukan Guo Jianyi, Soe Hok Gie
bukan Shi Fuyi, Soe Hok Djin bukan Shi Furen (bingung kan...?), Lee
Kuan Yew (maaf, yang ini bukan bintang Hong Kong atau Malaysia)
bukan Li Guangyao, siapa lagi ya contohnya... Tidak usah latah
lah... Biarlah anak-anak kita juga meneruskan tradisi kita, jangan
dihilangkan kekhasan masing-masing daerah. Kalau diganti malah jadi
ribet nantinya. Lidah bisa-bisa keseleo, utamanya mereka yang tidak
tahu melafalkannya. Buktinya, nama-nama tempat yang umum saja,
misalnya Beijing, kebanyakan orang melafalkannya menjadi b-ei j-ing,
bukan p-ei c-ing, sedang Guangzhou menjadi gu-ang z-ou, bukan k-uang
c-ou. Nah, ribet kan... Sekali lagi maaf ya, ini pendapat saya
pribadi.
Kiongchiu,
DK
NB:
Mandarin bukan sinonim Tionghoa. Mandarin adalah nama yang pada abad
19 (?) diberikan orang Barat (baca: misionaris) untuk bahasa daerah
Beijing yang sejak 1912 menjadi bahasa nasional di China (guoyu,
sejak 1912? dan putonghua, sejak 1949) dan Taiwan (guoyu, sejak
masih belum terjadi konflik Guomindang-Gongchandang). Mandarin
berasal dari kata mantri dalam bahasa Sansekerta yang diambil orang
Portugis untuk menyebut para pejabat di Cina. Bahasa yang dpakai
para mandarin itu disebut bahasa para mandarin (Mandarin language,
guanhua). Nama itu kita "pinjam" (kapan mengembalikannya ya?) untuk
menyebut bahasa guoyu atau putonghua tadi. Jadi, kita bisa
mengatakan bahasa Mandarin, tapi tidak bisa masakan Mandarin, lha
wong Mandarin itu hanya bahasa koq, bukan artinya atau sinonim dari
morfem Tionghoa atau Chinese... Dalam bahasa Inggris juga orang
boleh mengatakan "Speak Mandarin, eat Chinese food," tapi tidak "eat
Mandarin food," kecuali jika kita memang makan makanan khusus bagi
para pejabat kerajaan alias para mandarin, 'kali!
Jadi, bukan nama Mandarin, tapi nama Tionghoa (atau Tionghua,
whatever lah) bila maksudnya Chinese name... lagu Tionghoa, bila
maksudnya Chinese song... Juga bukan Mandarin Hokkian, bila
maksudnya Hokkien Chinese, tapi (bahasa, orang) Tionghoa (dialek,
suku) Hokkian. Mandarin ya Mandarin, Hokkian ya Hokkian, begitu pula
Hakka, Kwongfu, Hinghua, Hokchia dlsb. Jangan dibulak-balik...
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "skala selaras"
<skalaras@...> wrote:
>
> Kalau begitu harus disepakati dulu, pakai dialek hokkian atau
Putonghua. kalau Putonghua sudah jelas ditulis pakai satandard Hanyu
Pinyin ( contohnya: Kwik Kian Gie menjadi Guo Jian'yi ). tapi kalau
hokkian? ini yang berabe, belum ada tuh standarnisasi cara
penulisannya.
>
> ZFy
>
>
> ----- Original Message -----
> From: black jack
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, December 20, 2006 10:15 PM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: nama mandarin di ktp
>
>
> santi, terimakasiih atas sarannya. tapi pinyin atau ejaannya aja
yang pas dengan ejaan yang tertulis di ejaan mandarin sudah bisa
mewakili kali ya.
> contoh " kwik kian gie
>
> ----- Original Message -----
> From: Santi
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Tuesday, December 19, 2006 9:45 AM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: nama mandarin di ktp
>
>
> Recent Activity
> a.. 14New Members
> b.. 1New Files
> Visit Your Group
> SPONSORED LINKS
> a.. Indonesian languages
> b.. Dan
> c.. Indonesian
> d.. Indonesian language course
> e.. Indonesian language learn
> Yahoo! Mail
> Next gen email?
>
> Try the all-new
>
> Yahoo! Mail Beta.
>
> Y! Messenger
> Group get-together
>
> Host a free online
>
> conference on IM.
>
> Ads on Yahoo!
> Learn more now.
>
> Reach customers
>
> searching for you.
> .
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>