Groups
Groups

[budaya_tionghua] Cina Kecam Balik Vatikan

15 views
Skip to first unread message

ChanCT

unread,
Dec 28, 2010, 8:41:56 PM12/28/10
to GELORA_In
 



Cina Kecam Balik Vatikan
Selasa, 28 Desember 2010 | 20:43 WIB

Gambar yang diambil dari video amatir ini, memperlihatkan, seorang wanita nekad melompati pagar pembatas di St. Peter Basilica, Vatikan dan mendorong Paus Benedict XVI saat ia akan memimpin Misa Natal, Jumat (25/12). AP Photo/APTN

TEMPO Interaktif, Beijing -Vatikan harus “menghadapi fakta-fakta” tentang kebebasan beragama di Cina. Demikian dikatakan Kementrian Luar Negeri Cina hari ini, mengecam balik pesan Natal Paus yang menyesalkan penganiayaan terhadap umat Katolik Cina.

“Kami berharap Vatikan bisa menghadapi fakta kebebasan beragam di Cina dan pengembangan Katolik di Cina, dan mengambil langkah konkrit mempromosikan kondisi positif hubungan Cina-Vatikan,” ujar Juru Bicara Kementrian Luar Negeri, Jiang Yu dalam brifing reguler hari ini di Beijing. Dia tak memberikan penjelasan lebih jauh.
Paus Benediktus XVI pada Sabtu, saat Hari Natal- mencela terbatasnya kebebsan beragama di Cina dan mendorong umat Katolik di sana untuk bertahan.

Sebuah editorial pada Senin, edisi bahasa Inggris harian Global Times, yang dijalankan corong People Daily yang dikendalikan Partai Komunis, lebih marah atas kritik itu. Mereka menyebut paus bertindak “lebih mirip seorang politisi Barat ketimbang seorang pemimpin agama”.

“Vatikan harus menghadapi fakta bahwa semua keyakinan beragama adalah bebas di Cina, sejauh tidak bertentangan dengan hukum-hukum negara,” demikian pernyataan itu yang menambahkan bahwa kewarganegaraan adalah diatas identitas religius.

Sebanyak 8 hingga 12 juta umat Katolik Cina terpecah antara gereja yang dijalankan pemerintah yang mengangkat kardinal tanpa persetujuan Vatikan dan gereja Katolik bawah tanah yang mempunyai hubungan yang buruk dengan pemerintah.
Reuters | dwi a

__._,_.___
Recent Activity:
.: Forum Diskusi Budaya dan Sejarah Tionghua :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

.

__,_._,___
?id=23658&width=274

Ivan

unread,
Dec 29, 2010, 10:58:48 PM12/29/10
to budaya_...@yahoogroups.com
 

Salam,

Relasi yang buruk antara gereja dan negara setempat ini tidak hanya terjadi saat ini saja. Kenyataan seperti ini bahkan pernah terjadi di Eropa sendiri. Sebagai contoh, di Jerman para kaisar Jerman di masa lampau menginginkan gereja yang lebih mandiri terhadap kekuasaan kepausan. Inilah salah satu faktor pendorong berdirinya gereja Protestan. Napoleon Bonaparte sendiri pernah menawan paus. Selanjutnya kepausan sendiri pernah pecah (ada dua atau bahkan tiga paus), yang satu berkuasa di Roma sedangkan yang satu lagi berkuasa di Avignon (Perancis). Permasalahannya adalah politik campur tangan Roma (Vatikan waktu itu masih berupa Negara Kepausan = Papal States yang beribu kota di Roma) dalam pemerintahan dalam negeri di masing-masing kerajaan. Memang benar bahwa sistim pemerintahan kerajaan2 Eropa pada masa itu bersifat dualisme, yakni ada jalur kekuasaan politik dan spiritual. Itulah yang menyebabkan timbulknya dua hirarki kekuasaan; yang satu dipuncaki raja/ kaisar, sedangkanya yang satu lagi dipuncaki paus.
Para raja Jerman (saat itu Jerman belum ada dan masih dinamakan Kekaisaran Romawi Suci = das heilige Romische Reich Deutscher Nation, suatu entitas politik unik yang terpecah menjadi banyak kerajaan dan bangsawan setempat) lama kelamaan merasa kurang puas dan ingin otonomi lebih besar. Apalagi tanah milik gereja terserak-serak di tengah-tengah wilayah milik raja dan kaum bangsawan. Tumbuhnya proto nasionalisme Jerman juga turut berperanan.
Hadirnya Protestantisme dianggap para raja sebagai alat membebaskan diri dari Roma. Elektor (raja) Kerajaan Sachsen (Saxon) merupakan pelindung Luther. Selanjutnya raja-raja Jerman utara satu-persatu menganut Protestan, hingga akhirnya tinggal raja Austria (Habsburg - Jerman Selatan) yang tetap Katolik. Inilah juga faktor pendorong yang menyebabkan mengapa akhirnya Austria terpisah dari "jerman-jerman" lainnya, padahal Austria dulu merupakan bagian Kekaisaran Romawi Suci.
Pada abad ke-19, Raja-raja Jerman Utara yang dimotori Kerajaan Prusia mendirikan Kekaisaran Jerman (dengan perdana menternya, Otto von Bismarck). Sementara itu, Austria yang Katolik menjadi Kekaisaran Austria Hongaria (tetap dipegang Dinasti Habsburg).
Jadi menilik contoh di atas, jelas faktor utamanya adalah politik dan bukan kebebasan agama itu sendiri yang ditekan. Barangkali apa yang kini terjadi di Tiongkok sedikit banyak mirip dengan contoh-contoh di atas. Barangkali pemerintah setempat mengkhawatirkan adanya infiltrasi asing.

SUMBER:
1.Age of Faith
2.Age of Reformation
3.Age of Kings

Ketiganya merupakan bagian serial Great Ages of Man, Time Life Books.

Salam damai,

Ivan Taniputera



--- In budaya_...@yahoogroups.com, "ChanCT" <SADAR@...> wrote:
>
>
> Cina Kecam Balik Vatikan
> Selasa, 28 Desember 2010 | 20:43 WIB
> Besar Kecil Normal
>

> Gambar yang diambil dari video amatir ini, memperlihatkan, seorang wanita nekad melompati pagar pembatas di St. Peterî–¸ Basilica, Vatikan dan mendorong Paus Benedict XVI saat ia akan memimpin Misa Natal, Jumat (25/12). AP Photo/APTN
>
>
> TEMPO Interaktif, Beijing -Vatikan harus “menghadapi fakta-fakta†tentang kebebasan beragama di Cina. Demikian dikatakan Kementrian Luar Negeri Cina hari ini, mengecam balik pesan Natal Paus yang menyesalkan penganiayaan terhadap umat Katolik Cina.
>
> “Kami berharap Vatikan bisa menghadapi fakta kebebasan beragam di Cina dan pengembangan Katolik di Cina, dan mengambil langkah konkrit mempromosikan kondisi positif hubungan Cina-Vatikan,†ujar Juru Bicara Kementrian Luar Negeri, Jiang Yu dalam brifing reguler hari ini di Beijing. Dia tak memberikan penjelasan lebih jauh.


> Paus Benediktus XVI pada Sabtu, saat Hari Natal- mencela terbatasnya kebebsan beragama di Cina dan mendorong umat Katolik di sana untuk bertahan.
>

> Sebuah editorial pada Senin, edisi bahasa Inggris harian Global Times, yang dijalankan corong People Daily yang dikendalikan Partai Komunis, lebih marah atas kritik itu. Mereka menyebut paus bertindak “lebih mirip seorang politisi Barat ketimbang seorang pemimpin agama†.
>
> “Vatikan harus menghadapi fakta bahwa semua keyakinan beragama adalah bebas di Cina, sejauh tidak bertentangan dengan hukum-hukum negara,†demikian pernyataan itu yang menambahkan bahwa kewarganegaraan adalah diatas identitas religius.


>
> Sebanyak 8 hingga 12 juta umat Katolik Cina terpecah antara gereja yang dijalankan pemerintah yang mengangkat kardinal tanpa persetujuan Vatikan dan gereja Katolik bawah tanah yang mempunyai hubungan yang buruk dengan pemerintah.
> Reuters | dwi a
>

__._,_.___
Recent Activity:
.: Forum Diskusi Budaya dan Sejarah Tionghua :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

.

__,_._,___
Reply all
Reply to author
Forward
0 new messages
Search
Clear search
Close search
Google apps
Main menu