---- izin bertanya mengenai reseptor ACE2 pak.
Dari sumber yang beberapa waktu lalu bapak bagikan di grup kelas, saya menemukan hal yang menarik sekaligus membuat saya bingung. Hal itu adalah reseptor ACE2, pertanyaan saya bagaimana bisa jumlah reseptor ACE2 berbeda pada anak kecil dengan orang dewasa? Kemudian, faktor apa yang mempengaruhi hubungan usia dengan reseptor tersebut? Dan terakhir, bagian atau komponen apa yang membuat reseptor ACE2 dapat membantu virus masuk dan menginfeksi sel?
Reseptor ACE2 = protein integral membran (singlepass transmembran protein). Fungsi utamanya adalah mengatur tekanan darah melalui mekanisme vasokontriktor dan vasodilatasi (mengecil dan membesarkan diamater pembuluh darah), yaitu dengan cara mengubah angiotensi II menjadi angiotensin 1-7. Pada manusia dewasa, reseptor ini banyak ditemukan di permukaan sel-sel epithel saluran nafas bagian atas, paru-paru, arteri, ginjal, jantung dan usus.
Untuk menjawab pertanyaan mbak, ada 2 konsep yang harus dipahami, yaitu:
1. konsep diferensiasi dan spesialisasi sel adalah manifestasi dari ekspresi gen. Artinya, setiap sel yang sudah berdiferensiasi dan berspesialisasi akan mempunyai spektrum protein yang berbeda. Dalam hal reseptor ACE2, sel-sel yang disebutkan diatas (dan juga mungkin di beberapa sel dari jaringan yang lain) mengeksresikan gen ACE2 ini; sedangkan di sel-sel yg lain tidak diekspresikan.
2. Suatu gen bisa diekspresikan jika ada faktor transkripsi atau suatu sinyal yang diterima sel dan kemudian berfungsi merangsang kejadian transkripsi suatu gen. Konsep ini bisa menerangkan ada tidaknya suatu protein pada beberapa jenis sel, termasuk juga banyak sedikitnya jumlah reseptor yang dieskpresikan.
Ada yang bilang bahwa, ekspresi gen ACE2 membentuk reseptor ACE2 akan semakin banyak mengikuti umur. Dengan kata lain, reseptor ACE2 ini masih berjumlah sedikit ketika masih bayi, dan kemudian terus bertambah mengikuti umur.
Ternyata, reseptor ACE2 ini bisa membentuk kompleks dengan spike protein yang ada di selubung virus Sars-cov2 dan menyebabkan si virus mengalami internalisasi masuk ke dalam sel. Infrastruktur sel yang digunakan untuk mengontrol melebar-mengecilnya pembuluh darah malah digunakan oleh virus sebagai jembatan untuk masuk ke dalam sel.
Kalo mbak kemudian masih bertanya: koq bisa sih?
Maka jawabannya: yaaa bisa laaah. Hal itu biasa terjadi di dalam tubuh semua mahluk hidup.
Contoh: ketika ujung syaraf mengeluarkan sinyal asetil kolin (ACh) maka reseptor ACh di sel syaraf berikutnya akan menangkap sinyal tsb dan memunculkan rangsang syaraf di sel syaraf itu. Agar rangsang syaraf berhenti maka ACh interselular (ruang antar sel) akan segera dirusak sehingga tidak bisa dikenali oleh reseptornya. Ternyata di alam ada racun yg bisa merusak sinyal ACh -> rangsang syaraf tidak pernah bisa berlanjut ke sel berikutnya. Pun, ada racun yang menyerupai ACh -> rangsang syaraf terus menerus muncul (=kejang).
Adanya disfungsi (cacat, racun) seperti yang dicontohkan ini -> membuka pengetahuan kita terhadap mekanisme kerja suatu bagian tubuh kita.
Untuk lebih jelasnya bagaimana cara kerja sinyal dan reseptor, kita tunggu kuliah ke 9 dan 10 ya.....
Salam,
AFM