Memang benar, glikoprotein yang menempel di sisi luar sel adalah (salah satunya berfungsi sebagai) molekul pengenal. Apakah si sel akan dikenali sebagai berbahaya atau tidak, itu lain persoalan.
Nama molekul sebagai glikopotein karena molekul tersebut karena tersusun atas protein dan karbohidrat. Komponen penyusunnya ini merupakan molekul yang sangat beragam. Ada yang bislang sebagai makromolekul, ada juga yang bilang sebagai molekul kompleks. Bandingkan dengan cuka yg merupakan molekul sederhana, yaitu molekul organik (rantai C) yang mempunyai gugus fungsi asam karboksilat. Ada yang bilang cuka adalah asam kaboksilat dengan struktur dan rumus molekul yang paling sederhana (CH3CO2H). Kembali ke glikoprotein.
Porsi proteinnya sangat ditentukan oleh urutan dan jumlah asam amino penyusunnya. Kebetulan, antar asam amino tersebut hanya digabung oleh ikatan peptida. Sedangkan porsi karbohidratnya sangat ditentukan oleh 2 hal, yi oleh
1. urutan dan jumlah monomer gula penyusunnya.
2. ikatan glikosida antar monomer-monomer gula, yang setidaknya dikelompokkan menjadi ikatan alfa dan beta glikosida (atau 1-4 dan 1-6).
Dengan begitu, molekul glikoprotein mempunyai ragam yang sangat luar biasa (hampir ndak terbayangkan ragamnya), dan hampir setiap saat ada yg mendeskripsikan jenis molekul glikoprotein baru dari berbagai sistem MH.
Ragam dari porsi proteinnya berkorelasi langsung dengan ada tidaknya gen penyandi protein itu.
Sedangkan ragam porsi karbohidratnya ditentukan oleh ada tidaknya enzim yang terlibat dalam membentuk ikatan alfa dan beta glikosida; dan juga oleh ketersedian monomer-monomer gula.
Semoga dipahami,
Salam
AFM