Dikutipdari e-modul Kemdikbud Seni Budaya Teater Paket C Setara SMA/MA oleh Drs. M.Sinar Hadi S, naskah drama adalah teks yang berisi cerita dengan mengutamakan ucapan-ucapan para pemerannya (dialog) untuk menyampaikan isi drama tersebut.
Prolog berperan besar dan penting dalam drama. Pasalnya pada bagian ini pikiran penonton akan disiapkan untuk bisa mengikuti cerita drama yang akan disajikan atau ditampilkan. Maka dari itu, prolog harus dibuat menarik.
Ruangan kelas terasa sangat dingin dan tegang, karena bertepatan dengan momen ujian semester sekolah. Andi dan Bani duduk sebangku, kemudian ada Siti dan Dina duduk sebangku di depannya, sedangkan Bidu duduk sendiri di samping Bani.
Saat itu, matematika adalah mata pelajaran yang sedang diujikan. Semua murid pun tampak kebingungan dan kewalahan saat melihat soalnya. Sehingga, terjadilah percakapan antara para sekawan, Andi, Bani, Bidu, Siti dan Dina.
Adi: "Memang... dengan bisa membaca dan menulis tidak membuat anak merasa kenyang sekarang. Tapi dengan bisa baca tulis itu akan membuat anak +anak ibu bisa memiliki kehidupan yang lebih layak dan baik dari kehidupan ibu-ibu sekarang.
Yaya: "Benar juga sih, apa yang dibilang mbak dan mas nya tadi. Kalau bisa baca tulis mungkin anak kita nanti hidupnya lebih enak. Nggak dibohongi orang terus. Biarlah anak-anak kalian belajar. Toh tugas mencari uang kan sudah menjadi tugas orang tua. Lagian, dengan menyuruh anak-anak bekerja sekarang, tidak membuat kalian menjadi kaya kan?"
Jawaban Mamad sejatinya ditunjukan kepada Riri dan Alan. Pasalnya, sebagai sahabat ia ingin membuat sahabatnya bersikap lebih baik lagi dan sama-sama belajar untuk memahami dan menghormati karakter masing-masing, agar pertemanan tetap terjalin.
Naskah drama merupakan perpaduan dua kata naskah dan drama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, naskah adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan. Sementara drama merupakan cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater.
Endraswara (2011) mengemukakan bahwa naskah drama adalah kesatuan teks yang membuat kisah. Secara etimologis, kata drama berasal dari bahasa Yunani yakni draomai. Pada masa kolonialisme Belanda, drama juga disebut tonil yang kemudian berubah lagi menjadi sandiwara.
Andi: Hahaha, kau ini tahu saja. Aku memang mau menceritakan mimpiku. Namun, mimpiku kali ini bukan seaneh yang dulu. Kali ini, mimpi yang aku wujudkan ini lebih realistis. Aku ingin jadi penulis novel, Shan. Tepatnya menjadi penulis novel fantasi. Kamu tahu sendiri kan kalau ini tukang ngayal. Jadi, aku yang menjadi penulis novel fantasi adalah yang bisa aku wujudkan.
Shani: Yaelah, Ndi. Naskah kamu kan cuma disuruh direvisi; bukan ditolak. Jadi, naskah kamu masih punya peluang buat diterbitkan oleh penerbit. Lagian, jika tidak diterbitkan di penerbit yang kamu tuju itu, kamu masih bisa kirim ke penerbit lain. Iya, kan
Andi pun kembali merevisi naskah novelnya tersebut. Shani sebagai sahabatnya pun terus memberi dukungan dan memberi masukan kepada Andi. Cerita pendek, novel karangan fantasi Andi pun diterbitkan dan digemari oleh banyak pembaca.
Jono: Iya, kemarin saya mendengar kabar burung, tetapi saya tidak mengetahui siapa anak yang ditahan tersebut.
Nina: Katanya sih, kalau tidak salah dengar yang ditangkap polisi itu si Riko anak kelas sebelah.
Bayu: Katanya sih, dia tidak sampai dipenjarakan karena masih di bawah umur. Dia hanya akan melewati tahap rehabilitasi dan kedua orang tuanya perlu diselidiki lebih jauh terkait ketidaktahuan mereka tentang anaknya yang sudah berulang kali menggunakan obat terlarang tersebut.
Liyana: Semoga saja, perjalanan hidup kita masih panjang. Usia kita sekarang ini merupakan usia di mana kita menemukan jati diri dan merencanakan masa depan. Sangat disayangkan jika tindakan buruk yang kita perbuat sekarang dapat menghancurkan masa depan kita.
Jono: Mari kita bersama-sama saling mendukung dan mengingatkan supaya kita tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang akan merusak masa depan kita. Kuatkan iman dan terbuka kepada orang tua, keluarga, dan teman terdekat jika ada masalah agar kita tidak depresi dan memicu kita melakukan perbuatan terlarang seperti mencoba menggunakan narkotika!
Dita: Nanti kita kerjakan tugas di tempat biasa ya teman-teman.
Didit: Di balai desa atau di rumah Danu?
Dita: Di balai desa saja.
Diba: Baiklah teman-teman, kalau begitu saya pulang ganti baju dan makan dulu baru saya ke balai desa.
Setelah mereka semua pulang ke rumah masing-masing dan jam menunjukkan pukul empat sore, Diba, Dita, dan Didit segera berangkat menuju balai desa. Hanya Danu yang tidak berangkat karena sepulang sekolah ia tertidur pulas dan lupa jika sudah sepakat mengerjakan tugas.
Di Balai Desa
Mereka berempat mengerjakan tugas bersama terlebih dahulu sembari menunggu kedatangan Danu. Setelah jam tangan Dadang menunjukkan angka pukul 5:30 sore, terlihat dari jauh anak laki-laki terengah-engah berlari membawa tas.
Suatu hari lima sekawan sedang bermain bola di lapangan desa tempat mereka tinggal. Mereka memang sering bermain bola sore hari di lapangan tersebut. Saat ini, mereka sedang beristirahat di pinggir lapangan.
Anton: (tersenyum meringis) Aku tidak membawa bekal. Ibuku pagi-pagi sekali sudah bekerja karena abangku akan masuk SMA. Oleh karena itu, ayah dan ibu harus giat mencari uang. Jadi, ibuku tak sempat memasakkan aku dan membawakanku bekal (sedih).
Ehsan: Begini saja, bagaimana kalo kita memakan menggunakan daun pisang? Jadi, makanan kita nantinya dituang ke daun pisang itu. Biar kita semua bisa makan bareng-bareng.
Dodi: Ide bagus tuh. Ayo!
Pernahkah kamu menonton drama saat di sekolah atau sebuah acara? Atau justru kamu pernah bermain drama? Dalam drama, setiap tokoh memiliki dialog sesuai naskah yang sudah dibuat sebelumnya. Dialog ini membuat tokoh saling berinteraksi dan membuat penonton paham akan jalan cerita yang ingin disampaikan. Seperti apa, sih naskah drama itu? Yuk, simak contoh naskah drama dengan beragam tema berikut!
Sebelum masuk ke contohnya, kita ingat-ingat lagi pengertian drama. Istilah drama berasal dari bahasa Yunani yaitu draomai yang artinya berbuat atau bertindak. Menurut KBBI, drama adalah kisah atau cerita yang melibatkan konflik atau emosi, dan disusun khusus untuk pertunjukan teater. Drama sudah ada sejak 335 masehi, sejak zaman Aristoteles, lho. Tapi, sampai hari ini, drama masih menjadi karya seni yang diminati banyak orang.
Drama diperankan oleh seseorang yang biasa kita sebut aktor atau aktris. Tokoh atau pemeran ini akan melakukan tindakan sesuai dialog atau naskah drama. Contoh drama tradisional di Indonesia adalah lenong, ketoprak, wayang orang, ludruk, randai, dan lainnya.
Ari sudah memasuki kelas 3 SMA dan sebentar lagi akan melanjutkan kuliah. Suatu sore, Ari berbincang-bincang dengan ayah, ibu, dan neneknya di ruang tamu. Mereka menanyakan keputusan Ari untuk memilih jurusan kuliah. Baik sang ayah dan ibu Ari ternyata memiliki pilihan jurusan masing-masing dan tak mau memperhatikan keinginan Ari pribadi.
Di sebuah desa kecil yang dihiasi oleh sawah hijau dan senja yang indah, hiduplah seorang pemuda bersemangat bernama Rizal. Dari kecil, Rizal bercita-cita menjadi seorang insinyur, meskipun ia tumbuh dalam keterbatasan ekonomi.
Cerita Rizal bukan hanya tentang meraih cita-cita pribadi, tetapi juga memberikan inspirasi kepada seluruh desa untuk bermimpi dan bekerja keras demi masa depan yang lebih baik. Dengan tekad dan semangat, Rizal membuktikan bahwa tak ada impian yang terlalu besar untuk dikejar.
Malin Kundang adalah seorang anak yang telah lama merantau meninggalkan tanah kelahirannya. Ia mengembara mengadu nasib demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ia meninggalkan Mande, ibu kandungnya seorang diri di tanah kelahirannya. Singkat cerita, akhirnya Malin Kundang berhasil menikah dengan seorang putri saudagar kaya raya. Ia pun kembali ke tanah kelahirannya bersama sang putri.
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, petir datang menggelegar. Badai besar tiba-tiba datang dan kapal Malin Kundang terbalik. Seketika kilat menyambar tubuh Malin dan istrinya. Anehnya, mereka berdua kemudian berubah menjadi batu. Itulah kekuatan doa seorang ibu. Jangan sampai kita menjadi anak yang durhaka kepada kedua orang tua.
Di pagi hari, Shinti dan Adi mengunjungi lokasi perkampungan kumuh. Mereka membawa buku dan alat-alat untuk mengajar anak-anak kampung di sana. Tujuannya, agar mereka bisa membaca dan menulis sesuai dengan program Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mereka. Ketika sampai di sana, Shinti pun bergegas untuk mendekati kerumunan ibu-ibu yang sedang mencuci di pinggir sungai.
Suatu hari lima sekawan sedang bermain bola di lapangan desa tempat mereka tinggal. Mereka memang sering bermain bola sore hari di lapangan tersebut. Dan saat ini mereka sedang beristirahat di pinggir lapangan.
Alisa, seorang siswi SMA, menjadi korban bullying oleh Ramzi, teman sekelasnya. Bullying yang dilakukan Ramzi membuat Alisa merasa takut dan tertekan. Azizah, teman Alisa, berusaha membantu Alisa untuk melawan Ramzi. Guru Sarah juga turut membantu Alisa dan Ramzi untuk menyelesaikan masalah mereka.
Setelah mereka semua pulang ke rumah masing-masing dan jam menunjukkan pukul empat sore, Dina, Dita, dan Didi segera berangkat menuju balai desa. Hanya Danu yang tidak berangkat karena sepulang sekolah ia tertidur pulas dan lupa jika sudah sepakat mengerjakan tugas.
3a8082e126